Anda di halaman 1dari 2

Tugas agama buddha Jovandeneiro X IPS 2

1. Jelaskan kriteria agama Buddha di Indonesia Kongres

Umat Buddha Indonesia di Yogyakarta tanggal 7 Agustus 1979!

1.Tuhan Yang Maha Esa

2.Triratna

3.Hukum Tilakkhana

4.Hukum Kesunyataan Cattari Ariya Saccani

5.Hukum Paticca Samuppada

6.Hukum Karma

7.Hukum Punarbhava

8.Nirvana/Nibbana

9.Bodhisattva

2. Tuliskan majelis-majelis yang tergabung dalam Kongres Umat Buddha I di Yogyakarta!


1) Sangha Agung Indonesia

2) Sangha Teravadha Indonesia

3) Sangha Mahayana Indonesia

4) MUABI yang kemudian menjadi MBI

5) MAPANBUDHI

6) Majelis Dharmaduta Kasogatan kemudian menjadi Majelis Kasogatan

Tantrayana Indonesia

7) MAPANBUMI

8) NSI

9) Majelis Agama Buddha Mahayana Indonesia

10) Majelis Rohaniawan Tri Dharma Seluruh Indonesia


3. Mengapa terjadi masa “gelap” agama Buddha di Indonesia? Jelaskan!
Masa Gelap Agama Buddha Di Indonesia terjadi karena runtuhnya kerajaan majapahit di Indonesia

4. Jelaskan masa kebangkitan agama Buddha di Indonesia!

Pada zaman penjajahan Belanda, di Jakarta timbul pula usaha-usaha untuk melestarikan ajaran agama
Buddha, Konghucu, dan Laotse yang kemudian melahirkan organisasi Sam Kauw Hwee yang bertujuan
untuk mempelajari ketiga ajaran tersebut. Dari sini pula kemudian lahir penganut agama Buddha yang
dalam zaman kemerdekaan bangkit dan berkembang.

5. Jelaskan peranan para tokoh agama Buddha dalam perkembangan agama Buddha!

1. Bhikkhu Ashin Jinarakkhita


mendirikan Persaudaraan Upasaka-UpasikaIndonesia (PUUI). Kemudian, PUUI berkembang menjadi
Majelis UpasakaPandita Agama Buddha Indonesia (MUABI), dan sekarang menjadiMajelis Buddhayana
Indonesia (MBI). Pada tahun 1959, Bhikkhu AshinJinarakkhita mengundang para bhikkhu dari luar
negeri, di antaranya Y.A.Mahasi Sayadaw, Y.A. Narada Maha Thera, dan Y.A. Piyadassi Maha Thera,
datang ke Indonesia untuk melakukan penahbisan bhiksu-bhiksu baru.

2. Bhikkhu Girirakkhito

Pada tahun 1972, Bhikkhu Girirakkhito bersama-sama dengan BhikkhuSubhato, Bhikkhu Jinapiya,
Bhikkhu Jinaratana dan Bhikkhu Sumangalo, berlimamemproklamirkan/mendirikan sangha baru, yaitu
Sangha Indonesia yang terpisahdari Maha Sangha Indonesia.Pada tahun 1974, berdirilah Sangha Agung
Indonesia yang merupakanpenggabungan dari Maha Sangha Indonesia dan Sangha Indonesia.Namun
demikian, perbedaan pendapat terus belanjut. Akhirnya, pada bulanOktober 1976, Bhikkhu Girirakkhito
dan kawan-kawan kembali memisahkan diridan mendirikan Sangha Theravada Indonesia.Pada tahun
1985 s.d. 1989, Bhikkhu Girirakkhito terpilih menjadi Wakil Presiden Sangha Sedunia (WBSC).

3. Ong Kie Tjay

mendirikan “Perhimpunan Tempat Ibadah Tridharma” (PTITD) se-JawaTimur di Surabaya pada tanggal
15 Mei 1967. Organisasi ini kemudian diperluas menjadi PTITD se-Indonesia. Pangdam VIII Brawidjaja di
Surabaya mengeluarkan SK: Kep-26/6/1967 yang isinya menetapkan mengganti istilah Kelenteng
menjadi Tempat Ibadah Tridharma. Semenjak saat itu semua kelenteng yang menjadi anggota dari
Perhimpunan Tempat Ibadah Tridharma telah merubah namanya menjadi Tempat Ibadah Tridharma
(TITD).

Anda mungkin juga menyukai