Tentang
PEMBENTUKAN PEMERINTAHAN INDONESIA
Disusun Oleh :
Kelompok 4
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah
tentang “PEMBENTUKAN PEMERINTAHAN INDONESIA” dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai pengolahan pemasaran kerajinan bahan
daur ulang. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah penulis buat di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan
saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan
datang.
i
DAFTAR ISI
B. Sidang-Sidang BPUPKI........................................................................... 2
A. Kesimpulan ............................................................................................... 7
B. Saran......................................................................................................... 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pembentukan BPUPKI
Pada tanggal 17 Juli 1944, Jenderal Hideki Tojo (Dilahirkan pada 30 Desember
1884) meletakkan jabatan sebagai perdana menteri yang kemudian digantikan oleh
Jenderal Kuniaki Koiso. Jenderal Kunaiki Koiso bertugas memulihkan kewibawaan
Jepang dimata bangsa Asia. Oleh karena itu, ia menjanjikan kemerde kaan kepada
sejumlah negara, termasuk Indonesia. Pada tanggal 7 September 1944, Jenderal K.
Koiso memberikan janji kemerdekaan (kelak di kemudian hari) kepada rakyat Indonesia.
Janji tersebut dikemukakan di depan sidang Teikoku Ginkai (parlemen Jepang) yang
tujuannya agar rakyat Indonesia tidak mengadakan perlawanan terhadap Jepang.
Pada tanggal 1 Maret 1945, Letnan Jenderal Saiko Syikikan Kumakichi Harada
pemimpin pemerintahan Jepang di Jawa membentuk Badan Penyelidik Usaha-Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Junbi Cosakai. Tugas
pokok BPUPKI adalah melakukan penyelidikan terhadap usaha-usaha persiapan
kemerdekaan Indonesia.
BPUPKI di ketuai oleh Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat yang dibantu oleh
ketua muda, yaitu seorang Jepang (Ichibangase) danR.Panji Suroso dari Indonesia.
BPUPKI di resmikan di Gedung Cuo Sangi In di Jalan Pejambongan, Jakarta (sekarang
menjadi gedung Departemen Luar Negeri) pada tanggal 28 Mei 1945.
Dalam upacara peresmian tersebut dihadiri oleh dua pejabat Jepang, yaitu
Jenderal Itagaki dan Letnan Jenderal Nagano. Pada kesempatan itu dikibarkan bendera
Jepang (Hinomaru) oleh Mr. A.G. Pringgodigdo yang disusul dengan pengibaran
bendere Merah Putih oleh Toyohito Masuda. Peristiwa tersebut membangkitkan
semangat para anggota dalam usaha mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
B. Sidang-Sidang BPUPKI
Sebagai pelaksaan tugas, maksud, dan tujuan BPUPKI, maka d iadakan sidang-
sidang sebagai berikut.
a. Sidang BPUPKI I pada Tanggal 29 Mei - 1 Juni 1945 di Gedung Cuo Sangi In,
Jakarta
Ketua sidang Dr. Radjiman Wedyodiningrat. Sidang ini membicarakan dasar
falsafah negara Indonesia merdeka yang kemudian dikenal dengan Pancasila. Adapun
tokoh-tokoh yang mengusulkan dasar negara, antara lain Mr. Muh. Yamin, Prof. Dr. Mr.
Supomo, dan Ir. Soekarno.
1) Pada sidang tanggal 29 Mei 1945, Mr. Muh. Yamin mengajukan lima rancangan
dasar negara Indonesia merdeka yaitu peri kebangsaan, peri kemanusiaan, peri
ketuhanan, peri kerakyatan, dan kesejahteraan rakyat.
2) Pada sidang tanggal 31 Mei 1945, Prof. Dr. Mr. Supomo mengajukan lima
rancangan dasar negara Indonesia merdeka yaitu persatuan, kekeluargaan,
keseimbangan lahir batin, musyawarah, dan keadilan rakyat.
3) Pada tanggal 1 Juli 1945, Ir. Soekarno mengajukan lima rancangan dasar negara
Indonesia merdeka yang diberi nama Pancasila. Menurut Ir. Soekarno, nama
Pancasila itu atas petunjuk seorang teman ahli bahasa. Pidato Ir. Soekarno tanggal
1 Juni 1945 sering disebut dengan pidato lahirnya Pancasila. Kelima rancangan
tersebut adalah kebangsaan Indonesia, internasionalisme atau perikemanusiaan,
mufakat atau demokrasi, kesejahteraan sosial dan Ketuhanan Yang Maha Esa.
2
Hingga sidang berakhir, belum menghasilkan keputusan akhir mengenai dasar
negara Indonesia merdeka yang selanjutnya diadakan reses kurang lebih selama satu
bulan. Pada tangal 22 Juni 1945, BPUPKI membentuk panitia kecil yang beranggotakan
sembilan orang (Panitia Sembilan) ketuanya Ir. Soekarno dan anggotanya Drs. Moh.
Hatta, Mr. Muh. Yamin, Mr. Ahmad Subarjo, Mr. A.A. Maramis, Abdul Kahar Muzakir,
K.H. Wahid Hasyim, H. Agus Salim, dan Abikusno Cokrosuyoso. Panitia Sembilan ini
menghasilkan suatu rumusan yang menggambarkan maksud dan tujuan pembentukan
negara Indonesia merdeka. Oleh Muh. Yamin rumusan itu diberi nama Jakarta Charter
atau Piagam Jakarta.
C. Pembentukan PPKI
Pada tanggal 7 Agustus 1945, BPUPKI dibubarkan dan sebagai gantinya
pemerintah pendudukan Jepang membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI) atau Dokuritsu Junbi Inkai. Anggota PPKI terdiri dari 12 orang dengan Ir.
Soekarno sebagai ketua dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil ketuanya, sedangkan
sebagai penasihat ditunjuk Ahmad Subarjo.
Pada tanggal 9 Agustus 1945, tiga orang tokoh bangsa Indonesia yaitu Ir.
Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Dr. Radjiman Wedyodiningrat berangkat ke
Dalat/Saigon (Vietnam Selatan) untuk memenuhi panggilan Panglima Mandala Asia
Tenggara, Marsekal Hisaichi Terauchi untuk menerima informasi tentang kemerdekaan
Indonesia sekitar tanggal 24 Agustus 1945, dan wilayah Indonesia akan meliputi seluruh
wilayah bekas wilayah Hindia Belanda. Ketika ketiga orang tersebut pulang kembali
menuju Jakarta, Jepang telah dibom atom oleh Sekutu di Hiroshima dan Nagasaki.
Dengan demikian dapat diramalkan bahwa kekalahan Jepang akan segera terjadi.
Akhirnya pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu.
D. Peristiwa Rengasdengklok
Setelah mendengar Jepang menyerah tanlpla syarat kepada Sekutu, para
pemuda menyelenggarakan rapat pada malam hari tanggal 15 Agustus 1945 di ruang
Lembaga Bakteriologi di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta. Pertemuan tersebut dihadiri
oleh Sukarni, Yusuf Kunti, dr. Muwardi, dari barisan pelopor dan Shodanco Singgih dari
Daidan Peta Jakarta. Rapat dipimpim oleh Chairul Saleh dan menghasilkan keputusan
sebagai berikut.
a. Mendesak kepada Soekarno-Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan pada
tanggal 16 Agustus 1945.
b. Menujuk Wikana dan Darwis untuk menemui Soekarno-Hatta dan menyampaikan
keputusan rapat.
Kemudian Wikana dan teman-teman menemui Ir. Soekarno dan menyampaikan
hasil rapat mengenai pelaksanaan proklamasi kemerdekaan. Untuk memproklamasikan
kemerdekaan tersebut timbul perbedaan pendapat di antara golongan pemuda dan
3
golongan tua. Perbedaan pendapat kedua golongan tersebut berkisar pada cara
melaksanakan proklamasi kemerdekaan.
kedudukan sebuah cudan (kompi) tentara Peta pimpinan Cudanco Subeno. Para
pemuda juga berharap di Rengasdengklok keamanan Bung Karno beserta keluarga dan
Bung Hatta akan terjamin serta tidak akan terpengaruh oleh politik Jepang.
Pada sore harinya, Ahmad Subarjo, tokoh dari golongan tua menyusul ke
Rengasdengklok untuk mengusahakan pengembalian Soekarno-Hatta ke Jakarta.
Ahmad Subarjo menjamin bahwa proklamasi kemerdekaan akan diumumkan pada
tanggal 17 Agustus 1945 selambat-lambatnya pukul 12.00 WIB. Dengan jaminan
tersebut, komandan kompi Peta di Rengasdengklok, Cudanco Subeno melepaskan
Soekarno-Hatta kembali ke Jakarta.
4
b. Indonesia terlepas dari belenggu penjajahan asing (baik dari pihak Belanda maupun
Jepang).
c. Lahirnya negara Republik Indonesia.
Djakarta, 17 - 8 - '05
PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal jang
mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan
dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Soekarno/Hatta.
5
dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Hal ini
disebabkan pemeluk agama lain merasa keberatan dengan kalimat tersebut.
Akhirnya sidang berhasil mencapai sepakat untuk mengubah kalimat tersebut
menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Kemudian rapat dilanjutkan dengan
pembahasan pasal-pasal dalam rancangan UUD. Pembahasan menghasilkan
perubahan-perubahan kecil pada pasal-pasal dalam batang tubuh. Selanjutnya
sidang menetapkan UUD RI yang dikenal dengan UUD ’45 yang didalamnya
memuat Pancasila sebagai dasat negara.
c. Pembentukan Departemen/Kementrian
Sidang PPKI tanggal 19 Agustus 1945 memutuskan adnya pembentukan 12
kementrian, 4 menteri negara, dan 4 lembaga tinggi negara. pada tanggal 2 September
1945, sebagai realisasi dari pembentukan kementrian dan pembagian wilayah Republik
Indonesia dibentuk susunan Kabinet Republik Indonesia yang pertama.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah saya tulis di atas maka dapat kita simpulkan bahwa
kita sebagai warga negara harus lebih mengerti tentang Negara dan unsur-unsur
pembentukan Negara Indonesia. Bahwa Negara terbentuk karena kebutuhan dan
kepentingan manusia. Dalam Negara menusia harus di hargai dan martabatnya di
junjung tinggi. Negara juga membantu manusia mewujudkan tujuan,cita-cita manusia
dan bertanggung jawab atas semua warga Negara untuk mencapai tujuan bangsa yaitu
masyarakat yang adil dan makmur.
3.2 Saran
Saran saya kepada pembaca banggalah dan cintailah Negara kita tercinta,dan
jangan memaksa kehendak kita sendiri. Bahwa kita punya kekurangan dan kelebihan
masing-masing. Begitu juga Negara kita punya perbedaan tersendiri dengan Negara
lain, sehingga jangan pernah kiita merasa lebih rendah dari pada mereka . “ Mari
berjuang bersama mewujudkan Negara kita yang adil dan makmur” .
7
DAFTAR PUSTAKA
https://sejarahindonesiasma.wordpress.com/2012/10/16/pembentukan-pemerintahan-
indonesia/
http://dziauntaiancinta.blogspot.com/2016/03/makalah-pembentukan-negara-
indonesia.html
http://tedhypratamasaputra.blogspot.com/2017/03/sejarah-pembentukan-pemerintahan-
dan.html
http://rahmisiamy.blogspot.com/p/makalah.html
http://tanchando.blogspot.com/2015/02/makalah-terbentuknya-negara-indonesia.html