Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
bisa selesaikan makalah ilmiah mengenai limbah dan manfaatnya untuk
masyarakat.
Makalah Sejarah ini sudah selesai kami susun dengan maksimal dengan
bantuan pertolongan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang sudah ikut berkontribusi didalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari seutuhnya bahwa masih jauh
dari kata sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu, kami terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca sehingga kami bisa melakukan perbaikan makalah
ilmiah sehingga menjadi makalah yang baik dan benar.
Kelompok 3
1
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ................................................................................................... 13
B. Saran .............................................................................................................. 13
2
BAB 1
PENDAHULUAN
3
2. Bagaimana sikap Pemerintah Indonesia dalam mengahadapi permasalahan
Irian Barat?
4
1.4 Manfaat Penelitian
5
BAB 2
PEMBAHASAN
6
golongan mendukung terhadap upaya pembebasan Irian Barat
ini. Selain ituperjuangan merebut Irian Barat diresmikan pemerintah
maka ditetapkanlah Soa-Siu diTidore sebagai ibu kota provinsi Irian Barat
dan Zainal Abidin Syah ditetapkan menjadiGubernur pada tanggal 23
September 1956.
2. Perjuangan dengan Konfrontasi Politik dan Ekonomi
Berbagai upaya yang dilakukan Indonesia tersebut sampai tahun
1957 ternyata belummembawa hasil sehingga Belanda tetap
menduduki Irian Barat. Karena jalan damai yang ditempuh belum
membawa hasil maka sejak itu perjuangan ditingkatkan
denganmelakukan aksi-aksi pembebasan Irian Barat di seluruh
tanah air Indonesia yangdimulai dengan pengambilalihan perusahaan
milik Belanda. Perusahaan-perusahaanmilik Belanda yang diambilalih
oleh bangsa Indonesia pada bulan Desember 1957 tersebut antara
lain Nederlandsche Handel Maatschappij N.V. (sekarang menjadi
BankDagang Negara), bank Escompto di Jakarta serta Perusahaan Philips dan
KLM.P a d a t a n g g a l 1 7 A g u s t u s 1 9 6 0 R e p u b l i k I n d o n e s i a
s e c a r a r e s m i m e m u t u s k a n hubungan diplomatik dengan Pemerintah
Kerajaan Belanda. Melihat hubungan yangtegang antara Indonesia
dengan Belanda ini maka dalam Sidang Umum PBB tahun1961
kembali masalah ini diperdebatkan. Pada waktu terjadi
ketegangan Indonesiad e n g a n B e l a n d a , S e k r e t a r i s J e n d e r a l
PBB U Thant menganjurkan kepada salah s e o r a n g
diplomat Amerika Serikat Ellsworth Bunker untuk
mengajukan usulpenyelesaian masalah Irian Barat.
P a d a b u l a n M a r e t 1 9 6 2 E l l s w o r t h B u n k e r mengusulkan
agar pihak Belanda menyerahkan kedaulatan Irian Barat kepada RepublikIndonesia
yang dilakukan melalui PBB dalam waktu dua tahun. Akhirnya
Indonesiamenyetujui usul Bunker tersebut dengan catatan agar waktu dua tahun itu
diperpendek.S e b a l i k n ya P e m e r i n t a h K e r a j a a n B e l a n d a t i d a k
mau melepaskan Irian b a h k a n membentuk negara “Boneka”
7
Papua. Dengan sikap Belanda tersebut maka tindakanbangsa Indonesia
dari politik konfrontasi ekonomi ditingkatkan menjadi
konfrontasisegala bidang.
3. Tri Komando Rakyat (Trikora)
Tindakan Belanda dengan mendirikan negara “Boneka”
Papua itu merupakan sikapyang menantang kepada bangsa
Indonesia untuk bertindak cepat. Oleh karena itu pemerintah segera
mengambil tindakan guna membebaskan Irian Barat. Pada tanggal19
Desember 1961, Presiden Soekarno dalam suatu rapat raksasa di
Yogyakartamengeluarkan komando yang terkenal sebagai Tri
Komando Rakyat (Trikora) yang isinya sebagai berikut.
1 ) G a g a l k a n p e m b e n t u k a n “ N e g a r a
P a p u a ” b i k i n a n B e l a n d a
k o l o n i a l .
2 ) K i b a r k a n S a n g M e r a h P u t i h
d i I r i a n B a r a t t a n a h a i r
I n d o n e s i a .
3)Bersiaplah untuk mobilisasi umum guna
mempertahankan kemerdekaan d a n kesatuan tanah air
dan bangsa.
Dengan dikeluarkannya Trikora maka mulailah konfrontasi total terhadap
Belanda danpada bulan Januari 1962 pemerintah membentuk Komando Mandala
Pembebasan IrianBarat yang berkedudukan di Makasar. Adapun
tugas pokok dari Komando MandalaPembebasan Irian Barat ini
adalah pengembangan operasi -operasi militer dengant u j u a n
p e n g e m b a n g a n w i l a ya h I r i a n B a r a t k e d a l a m k e k u a s a a n
n e g a r a R e p u b l i k Indonesia. Sebagai Panglima Komando Mandala adalah
Mayor Jenderal Soeharto.Sebelum Komando Mandala melakukan operasi
sudah dilakukan penyusupan ke IrianBarat. Pada tanggal 15 Januari 1962 ketika
waktu menunjukkan pukul 21.15 di angkasa terlihat dua buah pesawat terbang
pada ketinggian 3000 kaki melintasi formasi patroliALRI. Diperkirakan
8
pesawat tersebut adalah milik Belanda jenis Neptune dan Firefly.Waktu itu
terlihat juga dua buah kapal perusak yang sedang melepaskan tembakan
kearah kapal Motor Torpedo Boat (MTB) yang di situ turut pula
para pejabat tinggi dariMarkas Besar Angkatan Laut yaitu Komodor
Yos Sudarso. Dalam insiden di Laut Arutersebut Kepala Staf
Angkatan Laut, Laksamana Pertama (Komodor) Yos
Sudarso,bersama Komandan KRI Macan Tutul, Kapten (Laut) Wiratno,
dan beberapa prajuritT N I - A L gugur sebagai pahlawan.
S e b e l u m g u g u r K o m o d o r Y o s S u d a r s o s e m p a t mengucapkan
pesan terakhir “ Kobarkan Semangat Pertempuran.” Adapun operasi-
operasi yang direncanakan Komando Mandala di Irian Barat
dibagi dalam tiga fase,yakni sebagai berikut.
(1) Fase Infiltrasi (sampai akhir 1962)
Memasukkan 10 kompi ke sekitar sasaran- sasaran tertentu untuk menciptakandaerahbebas
de facto. Kesatuan-kesatuan ini harus dapat mengembangkanpenguasaan wilayah dengan
membawa serta rakyat Irian Barat dalam perjuanganfisik untuk membebaskan wilayah
tersebut.
(2) Fase Eksploitasi (mulai awal 1963)
Mengadakan serangan terbuka terhadap induk militer lawan, menduduki semua
pospertahanan musuh yang penting.
(3) Fase Konsolidasi (awal 1964)
Menegakkan kekuasaan Republik Indonesia secara mutlak di seluruh Irian
Barat.Selanjutnya antara bulan Maret sampai Agustus 1962 Komando
Mandala melakukanoperasi-operasi pendaratan baik melalui laut maupun udara.
Beberapa operasi tersebutadalah Operasi Banteng di Fak-Fak dan Kaimana.
Operasi Srigala di sekitar Sorongdan Teminabuan, Operasi Naga di Merauke, serta
Operasi Jatayu di Sorong, Kaimana,dan Merauke. Selain itu juga
direncanakan serangan terbuka merebut Iri an Baratdengan Operasi
Jayawijaya.
9
4. Persetujuan New York
Pada awalnya Belanda tidak yakin pasukan Indonesia dapat masuk ke
wilayah Irian.Akan tetapi operasi-operasi yang dilakukan Pasukan
Komando Mandala ternyatab e r h a s i l terbukti dengan
jatuhnya Teminabuan ke tangan pasukan
I n d o n e s i a . Sementara itu Pemerintah Kerajaan Belanda sedikit
banyak mendapat tekanan daripihak Amerika Serikat untuk berunding
karena untuk mencegah terseretnya Uni Sovietdan Ameriksa Serikat ke
dalam konfrontasi. Dengan adanya rencana Bunker di atasmaka sikap
Indonesia adalah menerimanya. Hal ini ternyata menambah simpati
duniaterhadap RI, sebaliknya Belanda bersikukuh mempertahankan Irian Barat. Oleh
karenaitu pada tanggal 14 Agustus 1962 RI melakukan operasi besar-besaran
yang terkenalsebagai operasi Jayawijaya. Tanggal penyerbuan ini ditetapkan
sebagai ”Hari H” atau“Hari Penyerbuan.”P a d a t a n g g a l 1 5 A g u s t u s
1 9 6 2 d i t a n d a t a n g a n i s u a t u p e r j a n j i a n a n t a r a I n d o n e s i a dengan
Pemerintah Belanda di New York, bertempat di Markas Besar PBB.
Perjanjianini terkenal dengan Perjanjian New York. Adapun isi Perjanjian New York
adalah1.Pemerintah Belanda akan menyerahkan Irian Barat kepada
PenguasaPelaksana Sementara PBB (UNTEA = United Nations Temporary
ExecutiveAuthority) pada tanggal 1 Oktober 19622.Pada tanggal 1 Oktober 1962
bendera PBB akan berkibar di Irian Baratberdampingan dengan bendera Belanda,
yang selanjutnya akan diturunkanpada tanggal 31 Desember untuk digantikan oleh bendera
Indonesiamendampingi bendera PBB.3.Pemerintah UNTEA berakhir pada tanggal
1 Mei 1963, pemerintahan selanjutnyadiserahkan kepada pihak
Indonesia.4.Pemulangan orang-orang sipil dan militer Belanda harus sudah
selesai padatanggal 1 Mei 1963.5.Pada tahun 1969 rakyat Irian Barat diberi
kesempatan untuk menyatakanpendapatnya tetap dalam wilayah RI atau memisahkan
diri dari RI melaluiPenentuan Pendapat Rakyat (Pepera).
10
Selanjutnya untuk menjamin keamanan di Irian Barat maka dibentuk suatu pasukan
keamanan PBB yang dinamakan United Nations Security Forces (UNSF) di
bawahpimpinan Brigadir Jenderal Said Uddin Khan dari Pakistan. Pekerjaan UNTEA di
bawahpimpinan Jalal Abdoh dari Iran juga berjalan lancar sehingga tepat pada tanggal 1
Mei1963 roda pemerintahan RI sudah berjalan. Sebagai Gubernur Irian Barat
pertamamaka diangkatlah E. J. Bonay, seorang putera asli Irian Barat. Di samping nama-
namaSoeharto, Sudarso dan lain-lain yang berjasa dalam pembebasan Irian Barat
jugatercatat dalam sejarah nama-nama seperti Kolonel Sudomo, Kolonel Udara
LeoWatimena, dan Mayor L. B. Moerdani. Pantas pula untuk dikenang adalah,
sukarelawatiyang gigih berjuang dalam pembebasan Irian Barat yakni Herlina. Ia
memenangkanhadiah Pending Emas karena ikut sertanya dalam pembebasan Irian Barat
secaraheroik. Pengalamannya dibukukan dalam karya tulis yang berjudul Pending
Emas.Dengan ditandatangani Perjanjian New York maka pada tanggal 1 Mei
1963 Irian Baratdiserahkan kepada Indonesia. Hubungan diplomatik
dengan Belanda pun segeradibuka kembali. Dengan kembalinya
Irian Barat kepada Indonesia maka KomandoMandala dibubarkan
dan sebagai operasi terakhir adalah Operasi Wisnumurti
yangbertugas menjaga keamanan dalam penyerahan kekuasaan pemerintahan di Irian
Baratdai UNTEA kepada Indonesia.
5. Arti Penting Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) di Irian Barat
Sebagai bagian dari Persetujuan New York bahwa Indonesia
berkewajiban untukm e n g a d a k a n “ P e n e n t u a n P e n d a p a t R a k y a t ”
( A s c e r t a i n m e n t o f t h e w i s h e s o f t h e people) di Irian Barat sebelum
akhir tahun 1969 dengan ketentuan bahwa kedua belahpihak, Indonesia dan
Belanda, akan menghormati keputusan hasil Penentuan PendapatRakyat Irian Barat
tersebut. Pada tahun 1969 diselenggarakanlah Penentuan PendapatRakyat (Pepera)
di Irian Barat dan hasilnya adalah bahwa rakyat Irian Barat
tetapmenghendaki sebagai bagian dari wilayah Republik Indonesia.
Selanjutnya hasil dariP e p e r a t e r s e b u t d i b a w a k e N e w Y o r k o l e h
utusan Sekjen PBB Ortizs Sanz untuk
11
dilaporkan dalam Sidang Umum PBB ke- 24 pada bulan November 1969.
Penyelesaiansengketa masalah Irian Barat antara Indonesia dengan
Belanda melalui PersetujanNew York dan dilanjutkan dengan Penentuan
Pendapat Rakyat (Pepera) merupakancara yang adil. Dalam persoalan
Pepera (Penentuan Pendapat Rakyat = plebisit) menurut Persetujuan
New York, pihak Belanda juga menunjukkan sikapnya yang baik.K e d u a
belah pihak menghormati hasil dari pendapat rakyat
Irian Barat d a l a m menentukan pilihannya.Hasil dari Pepera yang
memutuskan secara bulat bahwa Irian Barat tetap merupakanbagian dari
Republik Indonesia. Hasil Pepera ini membuka jalan bagi persahabatan RI-
Belanda. Lebih-lebih setelah tahun 1965, hubungan RI-Belanda
sangat akrab danb a n y a k s e k a l i b a n t u a n d a r i B e l a n d a k e p a d a
I n d o n e s i a b a i k m e l a l u i I G G I ( I n t e r Governmental Group for
Indonesia) atau di luarnya. Akhirnya Sidang Umum PBB tanggal 19
November 1969 menyetujui hasil- hasil Pepera tersebut sehingga Irian Barat tetap menjadi
bagian dari Republik Indonesia.
12
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas, kami dapat menyimpulkan bersama bahwa dengan
makalah “Pembebasan Irian Barat”, bahwa begitu gigihnya seluruh rakyat
Indonesia mempertahankan kedaulatan dan keutuhan negaranya sampai
titik darah penghabisan dan berbagai cara, seperti Perjuangan Demokrasi,
Perjuangan dengan Konfrontasi, Tri Komando Rakyat (TRIKORA),
Persetujuan New York dan PAPERA.
B. Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/30971499/Perjuangan-Bangsa-Indonesia-Merebut-
Irian-Barat
http://www.academia.edu/19493149/Perjuangan_Bangsa_Indonesia_Merebut_Iri
an_Barat
http://repository.upi.edu/4075/4/S_SEJ_0906897_CHAPTER1.pdf
https://infoana.com/contoh-makalah/
14