RENCANA BISNIS
KERIPIK POHON PISANG
KELOMPOK 3:
A. MUH. RISKI PRATAMA (1961201042)
NURASISAH HAJJI (1961201139)
HIKMA DEWI (1961201137)
SRY WAHYUNI (1961201033)
SUMARNI (1961201113)
Hormat kami,
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
ii
PENDAHULUAN
1
bonggol pisang dengan terobosan baru ini perlu dilakukan dan dapat dijadikan
sebagai peluang usaha untuk ke depannya.
2.2 Tujuan
Dari paparan latar belakang diatas, dapat ditarik tujuan penulisan rencana
bisnis Keripik Bonggol Pisang, adalah sebagai berikut:
a. Mengelola limbah pohon pisang yang dapat diolah salah satunya adalah
keripik bonggol pisang
b. Memperoleh keuntungan dari hasil penjualan keripik bonggol pisang yang
dimana bukan hanya kami dan tim yang merasakan, tetapi masyarakat
sekitar pun memperolah penambahan pendapatan.
c. Memperkenalkan inovasi terbaru berupa pengelolaan limbah pohon
pisang kepada masyarakat.
2.3 Manfaat
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dalam bisnis ini adalah:
a. Dengan pengelolaan limbah seperti bonggol pisang yang dijadikan keripik
dapat makin mengurangi pencemaran limbah.
b. Mendapatkan keuntungan berupa profit dari hasil penjualan
c. Dengan inovasi seperti ini, dapat menarik minat masyarakat terhadap
mengembangkan ide-ide kreatif lainnya.
2
RENCANA BISNIS “KERIPIK BONGGOL PISANG”
No Faktor Internal
Produk inovasi terbaru yang dapat
menarik minat masyarakat
Terbuat dari bahan yang memiliki
1. Kekuatan (Strengths)
beragam manfaat, yaitu bonggol pisang
Mengurangi limbah pohon pisang yang
terbuang percuma
Pengenalan produk masih cukup berat
2. Kelemahan (Weaknesess) dikarenakan produk merupakan hasil
inovasi
No Faktor Eksternal
Walaupun pengenalan produk cukup
berat, tetapi bila didukung dengan tehnik
pemasaran yang baik, seperti promo
1. Peluang (Opportunities)
offline dan onlne
Produk unik sehingga dapat menarik
perhatian masyarakat
Produk harus sesegera mungkin
2. Ancaman (Treats) didaftarkan ke BPOM dan juga MUI agar
pemasarannya lebih luas.
3
2.2 Aspek syariah yang ditetapkan
Islam adalah agama yang mengajarkan kepada para pemeluknya untuk
senantiasa berbuat baik kepada sesama manusia. Salah satunya ialah
mengorbankan harta benda untuk diberikan kepada orang yang lebih
membutuhkan seperti fakir miskin, yatim piatu, janda bahkan kepada siapapun
yang membutuhkan.
Meskipun sedekah bisa dilakukan kapan saja, tetapi ada waktu yang
mustajab, salah satunya di hari Jumat. Hari Jumat merupakan hari raya bagi
umat muslim. Banyak keutamaan yang bisa didapatkan dengan melakukan
sedekah di hari Jumat. Sedekah bisa dalam bentuk apapun, baik dalam bentuk
uang, makanan, pakaian ataupun barang kebutuhan lainnya.
Allah SWT menjanjikan pahala dan balasan berkali-kali lipat kepada
orang yang bersedekah, terutama lagi untuk orang yang sedekah di hari Jumat.
Imam Syafii dalam kitab Al-Umm pada bab "Hal-hal yang Diperintahkan di Hari
dan Malam Jumat", meriwayatkan hadits berikut:
َّ صلَّى
ُهللا َ - ِسول َ هللا ُ َبلَ َغ َنا َعنْ َع ْب ِد هللاِ ْب ِن أَ ِبي أَ ْو َفى أَنَّ َر
الص ََل َة َعلَ َّي َي ْو َم ا ْل ُج ُم َع ِة َفإِ ِّني أ ُ َب َّل ُغ
َّ سلَّ َم َقال َ أَ ْكثِ ُروا
َ َعلَ ْي ِه َو
َّ َوأَ ْس َم ُ َقال َ َو ُي َ َّع ُ فِي ِه
الصدَ َق ُة
"Telah sampai kepadaku dari Abdillah bin Abi Aufa bahwa Rasulullah bersabda,
'Perbanyaklah membaca shalawat kepadaku di hari Jumat sesungguhnya
shalawat itu tersampaikan dan aku dengar'. Nabi bersabda, 'Dan di hari Jumat
pahala bersedekah dilipatgandakan'." (Imam Asy Syafii, al-Umm, juz 1, hal. 239).
4
Dalam rencana bisnis ini, aspek syariah yang ditetapkan dalam bisnis ini
adalah bersedekah setiap hari jum’at ke beberapa panti asuhan di Pangkep
maupun di Maros, dan juga setiap hari jum’at pembelian dari jam 09.00-11.00
akan mendapatkan potongan harga 10% setiap pembelian produk.
Dengan beberapa aspek syariah yang diterapkan di bisnis ini, seperti
bersedekah dan memberikan potongan harga disetiap hari jum’at. Kami
mengharapkan bukan hanya keuntungan di dunia saja, tetapi kami juga
mengharapkan keuntungan di akhirat juga.
5
2.4