Pancasila
Anggota Kelompok 3
UR
Ramos
Cristover
Yuli Piana
Back Next
PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA
Universitas Riau
Pancasila adalah ideologi dasar bagi
negara Indonesia.
Era kemerdekaan
Era reformasi
Nilai Pancasila pada zaman
Sriwijaya
Nilai Sila
pertama, Nilai Sila Kedua, Nilai Sila Ketiga, Nilai Sila Keempat, Nilai Sila Kelima,
terwujud dengan terjalinnya sebagai negara Sriwijaya telah Sriwijaya menjadi
adanya umat hubungan antara martitim, Sriwijaya memiliki pusat pelayanan
agama Budha Sriwijaya dengan
telah menerapkan kedaulatan yang
dan perdagangan,
dan Hindu hidup konsep negara sangat luas,
India (Dinasti kepulauan sesuai meliputi (Indonesia sehingga
berdampingan Harsha). kehidupan
secara damai. dengan konsepsi sekarang) Siam,
Wawasan semenanjung rakyatnya sangat
Nusantara Melayu. makmur.
Nilai Pancasila pada zaman
UR
Majapahit
1 2 3 4 5
Kedaulatan negara hilang, persatuan dihancurkan, kemakmuran lenyap, wilayah dinjak-injak oleh
penjajah.
Dr. H.Syahrial
Perjuangan Sebelum Abad XX
Pada abad ke XVII dan XVIII perlawanan terhadap penjajah digerakkan oleh pahlawan
Perlawanan secara fisik terjadi secara sendiri-sendiri di setiap daerah terhadap Hindia Belanda
Tidak adanya persatuan serta koordinasi dalam melakukan perlawanan sehingga tidak berhasilnya
bangsa Indonesia mengusir kolonialis
Dr. H.Syahrial
Kebangkitan Nasional 1908 Menuju Kemerdekaan
Dr. H.Syahrial
Proklamasi Kemerdekaan RI
4. The Founding Fathers yang begitu teliti mempertimbangkan berbagai kemungkinan dan keadaan
agar dapat melahirkan dasar negara yang dapat diterima semua lapisan masyarakat Indonesia
Era pra kemerdekaan
Di era ini terdapat sidang pertama BPUPKI yang dilaksanakan dari
tanggal 29 Mei 1 juni 1945.
Pada tanggal 29 Mei 1945 Mr. Muhammad Yamin mengusulkan calon
rumusan dasar Negara Indonesia sebagai berikut:
1. Peri kebangsaan.
2. Peri kemanusiaan.
3. Peri ketuhanan.
4. Peri kerakyatan dan
5. Peri kesejahteraan rakyat.
Selanjutnya pada tanggal 30 Mei 1945 prof. Dr. Soepomo mengemukakan
teori-teori Negara yaitu:
1. Teori Negara perseorangan (individualis)
2. Paham Negara kelas dan
3. Paham Negara integralistik
Kemudian disusul oleh Ir. Soekarno pada tanggal 1 juni 1945 yang
mengusulkan lima dasar Negara yaitu:
1. Nasionalisme (kebangsaan Indonesia)
2. Internasionalisme (Peri kemanusiaan)
3. Mufakat (Demokrasi)
4. Kesejahteraan sosial, dan
5. Ketuhanan Yang Maha Esa ( Berkebudayaan)
Era Kemerdekaan
Di mana di era ini sehari setelah bom atom dijatuhkan oleh amerika serikat
di kota Hirosima, BPUPKI berganti nama menjadi PPKI. Dan pada bom
atom yang kedua di jatuhkan di Nagazaki yang membuat jepang
menyerah. Peristiwa inipun di manfaatkan oleh indonesia untuk
memproklamasikan kemerdekaan yang terjadi pada tanggal 16 agustus
1945 melalui perundingan antar golongan muda dan golongan tua
dalam penyusunan teks proklamasi. Isi Proklamasi Kemerdekaan tanggal
17 Agustus 1945 sesuai dengan semangat yang tertuang dalam Piagam
Jakarta tanggal 22 Juni 1945. Piagam ini berisi garis-garis
pemberontakan melawan imperialisme-kapitalisme dan fasisme serta
memuat dasar pembentukan Negara Republik Indonesia
Piagam Jakarta ini kemudian disahkan oleh sidang PPKI pada tanggal
18 Agustus 1945 menjadi pembentukan UUD 1945, setelah terlebih
dahulu dihapus 7 (tujuh) kata dari kalimat Ketuhanan dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemelukpemeluknya,
diubah menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa.
Latar belakang kelahiran Orde lama:
Pemilu 1955 gagal memenuhi harapan masyarakat (Silih bergantinya kabinet, Badan
kostituante gagal membuat UUD baru, sistem pemerintahan liberal tidak stabil dll)
Golongan yang berseberangan memilih taktik Gerilya dengan menggunakan jargon-jargon Ir.
Soekarno dengan agenda yang berbeda.
Golongan anti komunis mengkosilidasikan secara murni paham Pancasila dengan
menyingkirkan komunis yg ateisme
Konflik politik dengan pristiwa puncak G30S.
Orla bubar
Ketika Sukarno berkuasa Pancasila pernah diperas menjadi Trisila (Ketuhanan, Kebangsaan dan
Gotong Royong), kemudian menjadi Ekasila (Gotong Royong) dan ditampilkan dalam NASAKOM
(Nasionalisme, agama dan komunisme).
Ajaran ini bernuansa sekulerisme ekstrem yang tidak mentoleransi agama dan orang beragama.