DOSEN PENGAMPU :
Drs. H. HARUN RASYID, M.Pd.
OLEH :
BINTANG ADILLIA PUTRI
( 20221350013)
KELAS X1 – A
PANCASILA DALAM LINTASAN SEJARAH BANGSA
A. Nilai – Nilai Pancasila dalam Sejarah Bangsa Indonesia
a. Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya berdiri pada abad ke VII, di bawah kekuasaan Wangsa Sailendra
dikenal sebagai Kerajaan Maritime yang mengadakan jalur laut. Pada hakekatnya nilai –
nilai budaya Kerajaan Sriwijaya telah menunjukan nilai – nilai Pancasila, yaitu sebagai
berikut :
i. Nilai sila pertama, terwujud dengan adanya agama Budha dan Hindu yang hidup
berdampingan secara damai.
ii. Nilai sila kedua, terjalinnya hubungan antara Sriwijaya dengan India ( Dinasti
Marsha ).
iii. Nilai sila ketiga, sebagai Negara Maritim, Kerajaan Sriwijaya telah menerapkan
konsep Negara kepulauan sesuai dengan konsep wawasan nusantara.
iv. Nilai sila keempat, Kerajaan Sriwijaya telah memiliki kedaulatan yang luas meliputi
Siam dan Semenanjung Melayu.
v. Nilai sila kelima, Kerajaan Sriwijaya menjadi pusat pelayaran dan perdagangan
sehingga kehidupan rakyatnya sangat makmur.
b. Kerajaan Majapahit
Pada masa ini mulai dikenal beberapa istilah dan nilai – nilai Pancasila pada Kerajaan
Majapahit, yaitu sebagai berikut :
i. Nilai sila pertama, terbukti bahwa agama Hindu dan Budha hidup berdampingan
dengan damai terdapat dalam buku Negarakertagama karangan Empu Prapanca dan
Empu Tantular yang berbunyi “ Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua”
yang artinya walaupun berbeda – beda namun tetap satu jua tidak ada agama yang
memiliki tujuan yang berbeda.
ii. Nilai sila kedua, terwujud dengan hubungan baik Raja Hayam Wuruk dengan
Kerajaan Tiongkok, Ayoda, Champa, dan Kamboja.
iii. Nilai sila ketiga, terwujud dengan keutuhan Kerajaan.
iv. Nilai sila keempat, dengan kerukunan dan gotong royong dalam kehidupan
masyarakat telah menumbuhkan adat bermusyawarah untuk mufakat dalam
memutuskan masalah bersama.
v. Nilai sila kelima, terwujud dengan berdirinya kerajaan selama beberapa abad yang
ditopang dengan kesejahteraan dan kemakmuran rayatnya.
2. Era Kemerdekaan
Penyusunan UUD 1945 berlangsung pada waktu menjelang perang dunia II. Menjelang
akhir tahun 1944 bala tenara Jepang mengalami kekalahan terus menerus terhadap
serangan tentara sekutu di Pasifik. Pada abad ini Indonesia mulai menerapkan nilai
Pancasila yaitu Persatuan dan Kesatuan. Mulai di bentuknya organisasi – organisasi
untuk membangkitkan serta mewujudkan kemerdekaan sendiri.
b. Masa BPPK
Pada tanggal 29 April 1945 tepat pada hari Tentio Setsu atau hari ulang tahun raja
Jepang, pemerintah militer Jepang di Indonesia membentuk suatu badan yang diberi
nama Dokuritsu Jumi Cosakai ( Badan Penyidik Persiapan Kemerdekaan.
Dipelopori oleh pemuda atau mahasiswa, rakyat menyampaikan Tri Tuntutan Rakyat, yaitu :
1. Bubarkan PKI
2. Bersihkan kabinet dari unsur – unsur PKI
3. Turunkan harga – harga atau perbaikan ekonomi
b. Prof. Dr. Soepomo mengusulkan rumusan dasar Negara ( 31 Mei 1945 ) sebagai berikut :
1. Persatuan ( Unitarisme )
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan Rakyat
c. Ir. Soekarno
Ir. Soekarno menyampaikan pidato mengenai dasar Negara pada tanggal 1 Juni 1945. Usulan
dasar Negara yang disampaikan oleh beliau sebagai berikut :
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasional atau Perikemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Keutuhan Yang Maha esa
Selanjutnya Ir. Soekarno memberikan usulan yang berbentuk Philosophische Grondslag atau
Weltanschauung, yaitu fundalisme, filsafat, pikiran, jiwa, hasrat yang sedalam – dalamnya demi
mendirikan Negara yang kekal abadi. Ir. Soekarno mengatakan usulan dasar Negara dengan
sebutan Panca Dharma. Dengan anjuran para ahli bahasa, rumusan dasar Negara yang di
usulkan Ir. Soekarno dinamakan Pancasila. Oleh karena itu pada tanggal 1 Juni 1945 di tetapkan
sebagai hari lahirnya Pancasila.
Pancasila ditetapkan sebagai dasar Negara pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI pada sidang
pengesahan UUD 1945. Adapun bunyi Pancasila sebagaimana disahkan dalam konstitusi adalah
sebagai berikut :