Anda di halaman 1dari 31

Kelompok 1

1. Agnia Nuroctavianti
2. Emi Rohayati
3. Iwan Sunarya
4. Karmini
5. Muhamad Mahdavikia
6. Neng Nisa
Agenda Pembahasan
Materi I
1 Sejarah Perkembangan Pancasila

Materi II
2 Sejarah Perkembangan Pancasila Era Kerajaan

Materi III
3 Sejarah Pancasila Periode Pra Kemerdekaan

Materi IV
4 Sejarah Pancasila Pasca Kemerdekaan
Sejarah Perkembangan
Pancasila
Sejarah Hari Pancasila bermula saat masa penjajahan Jepang, set
elah dibentuknya DokuritsuJunbi Cosakai atau yang lebih umum di
kenal sebagai Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerde
kaan Indonesia (BPUPKI).Pada 1 Juni 1945, dalam salah satu
sidang BPUPKI, Soekarno menyampaikan rumusan dasar negara
yang disebutnya sebagai Pancasila melalui sebuah pidato. R
umusan dasar negara tersebut memiliki lima prinsip utama yang
terdiri dari kebangsaan Indonesia, internasionalisme dan perikem
anusiaan, mufakat atau demokrasi, kesejahteraan sosial da
n ketuhanan. Selain itu, Soekarno juga merumuskan Ekasila dan
Trisila yang merupakan penyederhanaan dari Pancasila.
Sejarah Perkembangan
Pancasila Era Kerajaan
Indonesia Dahulu Kala

a. Sebagai sebuah bangsa dilacak pada abad ke-7 M


b. Ditandai munculnya Kerajaan Kutai, Mataram Kuno, Sriwijaya, Singosari,
Majapahit, Demak,Banten, Tidore, dll.
c. Kerajaan atau daerah terlibat konflik
d. Jiwa bangsa yang dijunjung bersama tersebut menjaga eksistensi bangsa
sesama berabad-abad
Kerajaan Majapahit
Diantaranya Sebagai berikut :

1 2 3 4
Lokasi Yang meliputi Buku zaman Majapahit Buku Zaman Majapahit
Jawa Timur, Jawa, Sumatra, Buku Sutasoma Kitab Negara Kertagama
Berdiri pada abad Semenanjung
ke-12 tahun 1293 Malaya,
Kalimantan, &
Indonesia Timur.
Kerajaan Majapahit
Nilai-Nilai Pancasila Pada Kerajaan Majapahit
Sebagai Berikut :

1 Sila Pertama : Terbukti pada waktu agama Hindu & Budha hidup berdampingan secara damai
Empu Prapanca Empu Prapanca menulis NegaraKertagama (1365) dan kitab tersebut telah
terdapat istilah “Pancasila”.Empu Tantular mengarang buku Sutasoma dan di dalam buku itulah
kita jumpai seloka persatuan nasional yaitu Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua.
Walaupun berbeda-beda namun saju jua dan tidak ada agama yang memiliki Tujuan Berbeda

Sila Kedua : Hubungan Raja Hayam Wuruk dengan Kerajaan Tiongkok Ayoda, Champa dan
2 Kamboja.

Sila Ketiga : Terwujud dengan Ketuhanan kerajaan, khususnya Sumpah Palapa yang diucapkan
3 Gajah Mada berisi cita-cita yang mempersatukan nusantara Raya

Sila Keempat : Sebagai nilai musyawarah dan mufakat dilakukan oleh sistem pemerintahan
4 Majapahit menurut Prasasti Brumbung (1329) dalam tata pemerintahan kerajaan Majapahit
terdapat semacam penasihat kerajaan seperti Rakhyan I Hino, I Sirikan, dan I Halu yang dapat
memberi nasihat pada Raja
Sila Kelima : Berdirinya Kerajaan beberapa abad yang tentunya ditopang dengan kesejahteraan
5 dan kemakmuran rakyat
Kerajaan Sriwijaya

Sistem pemerintahan terdapat pegawai


pengurus pajak harta benda kerajaan,
rokhaniawan yang menjadi pengawas teknis
pembangunan gedung-gedung dan patung
suci sehingga kerajaan tidak lepas dari nilai
Ketuhanan
Nilai-Nilai Pancasila Pada Kerajaan Sriwijaya
Sebagai berikut :

1 2 3 4 5

Sila Pertama Sila Kedua Sila Ketiga Sila Keempat Sila Kelima
Terwujud dengan Terjalinnya Sebagai negara Sriwijaya telah Sriwijaya menjadi
adanya umat hubungan antara maritim, Sriwijaya memiliki kedaulatan pusat pelayanan dan
agama Buddha dan Sriwijaya dengan telah menerapkan yang snagat luas perdagangan
Hindu hidup India (Dinasti konsep negara meliputi (Indonesia sehingga kehidupan
berdampingan Harsha) kepulauan sesuai sekarang), Siam, rakyatnya sangat
secara damai dengan konsepsi Semenanjung, makmur
wawasan nusantara Melayu.
Kerajaan Kutai

Masyarakat Kutai yang membuka zaman


sejarah Indonesia Pertama kalinya ini
menampilkan Nilai-nilai politik, dan
Ketuhanan dalam bentuk kerajaan , Kenduri
serta sedekah kepada Brahmana
Sejarah Pancasila
Periode Pra-Kemerdekaan
Sejarah Pancasila Periode Pra-Kemerdekaan
 Ir Soekarno (1 Juni 1945) :
“Maaf, beribu maaf! Banyak anggota telah berpidato, dan dalam pi
dato mereka itu diutarakan hal-hal yang sebenarnya bukan permi
ntaan Paduka Tuan Ketua yang mulia, yaitu bukan dasarnya Indo
nesia Merdeka. Menurut anggapan saya yang diminta oleh Paduk
a Tuan Ketua yang mulia ialah, dalam bahasa Belanda: “Philosofi
sche grond-slag” daripada Indonesia Merdeka. Philosofische gron
d-slag itulah pundamen, filsafat, pikiran yang sedalamdalamnya, ji
wa, hasrat, yang sedalam-dalamnya
untuk di atasnya didirikan gedung Indonesia yang kekal dan abadi
”(Bahar, 1995: 63)
PIAGAM JAKARTA
 Untuk menampung usulan-usulan yang bersifat perorangan, dibentuklah Pa
nitia 9 yang diketuai oleh Soekarno.
 Panitia 9 berhasil merumuskan Rancangan Mukadimah (Pembukaan) Huku
m Dasar yang dinamakan ‘Piagam Jakarta’ atau Jakarta Charter oleh Muha
mmad Yamin pada 22 Juni 1945 :
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-p
emeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyaw
aratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
PIAGAM JAKARTA
 Piagam Jakarta (22 Juni 1945) yang beri
si “tujuh kata”: “…dengan kewajiban men
jalankan syariat Islam bagi pemeluk-pem
eluknya” diganti menjadi “Ketuhanan Yan
g Maha Esa”
 Peniadaan tujuh kata itu dilakukan denga
n cepat dan legowo demi kepentingan na
sional oleh elit Muslim: Moh. Hatta; Ki Ba
gus Hadikusumo, Teuku Moh. Hasan dan
tokoh muslim lainnya. Jadi elit Muslim se
ndiri tidak ingin republik yang dibentuk ini
merupakan negara berbasis agama
Sejarah Pancasila
Pasca Kemerdekaan
Sejarah Pancasila Pasca Kemerdekaan

 Pada tanggal 6 Agustus 1945 bom atom dijatuhkan di kota Hiros


hima oleh Amerika Serikat yang mulai menurunkan moral sema
ngat tentara Jepang
 Sehari kemudian BPUPKI berganti nama menjadi PPKI menega
skan keinginan dan tujuan mencapai kemerdekaan Indonesia
 Untuk merealisasikan tekad kemerdekaan, pada 16 Agustus 19
45 terjadi perundingan antara golongan muda dan golongan tua
dalam penyusunan teks proklamasi yang berlangsung singkat,
mulai pukul 02.00-04.00.
Sejarah Pancasila Pasca
PANCASILA ERA Kemerdekaan
KEMERDEKAAN

 Teks proklamasi sendiri disusun oleh Ir. Soek


arno, Drs. Moh. Hatta dan Mr. Ahmad Soebar
djo di ruang makan Laksamana Tadashi Maed
a tepatnya di jalan Imam Bonjol No 1.
 Konsepnya sendiri ditulis oleh Ir. Soekarno. S
ukarni (dari golongan muda) mengusulkan ag
ar yang menandatangani teks proklamasi itu a
dalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas n
ama bangsa Indonesia. Kemudian teks prokla
masi Indonesia tersebut diketik oleh Sayuti M
elik
PANCASILA ERA ORDE LAMA

 Ada dua pandangan besar terhadap Dasar Negara yan


g berpengaruh terhadap Dekrit Presiden. :
a. Kembali ke Undang- Undang Dasar 1945” dengan Panc
asila sebagaimana dirumuskan dalam Piagam Jakarta
sebagai Dasar Negara.
b. Kembali ke Undang-Undang Dasar 1945”, tanpa cadan
gan, artinya dengan Pancasila seperti yang dirumuskan
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar yang disahk
an PPKI 18 Agustus 1945
kedua usulan tersebut tidak mencapai kuorum keputusan
sidang konstituante
PANCASILA ERA ORDE LAMA

 Konstituante menemui jalan buntu pada bulan Juni 195


9.
 Presiden Soekarno turun tangan dengan sebuah Dekrit
Presiden yang disetujui oleh kabinet tanggal 3 Juli 1959
, yang kemudian dirumuskan di Istana Bogor pada 4 Jul
i 1959 dan diumumkan secara resmi oleh presiden pad
a 5 Juli 1959 pukul 17.00 di depan Istana Merdeka.
 Dekrit Presiden tersebut berisi :
1. Pembubaran konstituante;
2. Undang-Undang Dasar 1945 kembali berlaku; dan
3. Pembentukan MPRS.
PANCASILA ERA ORDE BARU

 Pada tanggal 22 Maret 1978 ditetapkan TAP MPR Nom


or II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pe
ngamalan Pancasila (Ekaprasetya Pancakarsa), yang
meliputi 36 butir.
 Pasal 4 menjelaskan :
“Pedoman Penghayatan dan Pengamalan pancasila (P
4) merupakan penuntun dan pegangan hidup dalam ke
hidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara bagi
setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara n
egara serta setiap lembaga kenegaraan dan lembaga k
emasyarakatan, baik Pusat maupun di Daerah dan dila
ksanakan secara bulat dan utuh”.
PANCASILA ERA ORDE BARU

 Nilai-nilai Pancasila yang terdiri atas 36 butir, Pada 199


4 disarikan/dijabarkan kembali oleh BP-7 Pusat menjadi
45 butir P4.
 TAP MPRS No. XX/MPRS/1966 menegaskan :
“Amanat penderitaan rakyat hanya dapat diberikan den
gan pengamalan Pancasila secara paripurna dalam seg
ala segi kehidupan kenegaraan dan kemasyarakatan d
an dengan pelaksanaan secara murni dan konsekuen ji
wa serta ketentuan-ketentuan UUD 1945, untuk meneg
akkan Republik Indonesia sebagai suatu negara hukum
yang konstitusionil sebagaimana yang dinyatakan dala
m pembukaan UUS 1945”
PANCASILA ERA ORDE BARU

 Selama Orde Baru, Pancasila dijadikan sebagai alat leg


itimasi politik.
 Dasar Negara itu untuk sementara waktu seolah dilupa
kan karena hampir selalu identik dengan rezim Orde Ba
ru.
 Pancasila berubah menjadi ideologi tunggal dan satu-s
atunya sumber nilai serta kebenaran
 Nilai-nilai itu selalu ditanam ke benak masyarakat melal
ui indoktrinasi
PANCASILA ERA FERORMASI

 Puncak dari Rezim Orde Baru ditandai dengan hancurn


ya ekonomi nasional, yang kemudian melahirkan Gerak
an Reformasi di segala bidang politik, ekonomi dan huk
um
 Era Reformasi memunculkan fobia terhadap Pancasila.
 Tap MPR Nomor XVIII/MPR/1998 Pasal 1 menyebutkan
bahwa “Pancasila sebagaimana dimaksud dalam Pemb
ukaan UUD 1945 adalah dasar negara dari Negara Kes
atuan Republik Indonesia harus dilaksanakan secara k
onsisten dalam kehidupan bernegara”
PANCASILA ERA FERORMASI

 Tap MPR Nomor III/MPR/2000 Pasal 1 Ayat (3) yang m


enyebutkan :
“Sumber hukum dasar nasional adalah Pancasila seba
gaimana yang tertulis dalam Pembukaan Undang-Unda
ng Dasar 1945, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kem
anusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia,
dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksana
an dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat
Indonesia, dan batang tubuh Undang-Undang Dasar 19
45”.
PANCASILA ERA FERORMASI

 Diskursus tentang Pancasila kembali menghangat dan


meluas usai Simposium Peringatan Hari Lahir Pancasil
a yang diselenggarakan FISIP-UI pada tanggal 31 Mei
2006.
 Sekretariat Wapres Republik Indonesia, pada tahun 20
08/2009 secara intensif melakukan diskusi-diskusi untu
k merevitalisasi sosialisasi nilai-nilai Pancasila.
 Tahun 2009 Dirjen Dikti, membentuk Tim Pengkajian Pe
ndidikan Pancasila di Perguruan Tinggi
PANCASILA ERA FERORMASI

 Beberapa perguruan tinggi telah menyelenggarakan ke


giatan sejenis, yaitu antara lain: Kongres Pancasila di U
niversitas Gadjah Mada, Simposium Nasional Pancasil
a dan Wawasan Kebangsaan di Universitas Pendidikan
Indonesia, dan Kongres Pancasila di Universitas Udaya
na
 MPR-RI melakukan kegiatan sosialisasi nilai-nilai Panc
asila yang dikenal dengan sebutan “Empat Pilar Keban
gsaan”, yang terdiri dari: Pancasila, Undang-Undang D
asar tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia
dan Bhinneka Tunggal Ika.
PANCASILA ERA FERORMASI

Penjelasan Pasal 2 UU Nomor 12 tahun 2011 tentang Pe


mbentukan Peraturan Perundang-Undangan :
“Penempatan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber
hukum negara adalah sesuai dengan Pembukaan UUD 194
5 alinea keempat yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanu
siaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyat
an yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusy
awaratan/ Perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh raky
at Indonesia.
Menempatkan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara
serta sekaligus dasar filosofis negara sehingga setiap materi
muatan Peraturan Perundang-undangan tidak boleh bertent
angan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila”.

Anda mungkin juga menyukai