No : 25
Kelas : XII MIPA 4
Mata Pelajaran : Agama Hindu
Hari/Tanggal : Selasa, 22 Februari 2022
Terjemahan:
“ Dan yama (pengekangan diri) haruslah diusahakan, senantiasa dilaksanakan; adapun niyama
(janji diri) dapat tidak secara tetap dilaksanakan; sebab orang yang yakin melaksanakan niyama,
sedangkan “yama” diabaikan, orang yang demikian akan jatuh di naraka loka ”.
Manfaat dan Tujuan Ajaran Dasa Yama Bratha Berdasarkan Bagian-bagian Dari
Ajaranya
Secara garis besar manfaat dari Ajaran Dasa Yama Bratha adalah :
o Membebaskan diri dari keterikatan atas nafsu duniawi.
o Membentuk insan berkepribadian luhur.
o Untuk membangun keselamatan di dalam hidup
Manfaat dan Tujuan Ajaran Dasa Nyama Bratha Berdasarkan Bagian-bagian Dari
Ajaranya
Secara garis besar manfaat dari Ajaran Dasa Nyama Bratha adalah :
Kesehatan mental, moral ataupun rohani.
Kesempurnaan batin melalui pengamatan dalam hidup.
Membangun realistis kesadaran tertinggi di dalam diri atas hakekat hidupnya untuk
mencapai penyatuan antara Atma dan Paramatma (Moksatam Jagadditha).
Anresangsya
Contoh-contoh pelaksanaan ajaran Anresangsya:
1. Membatalkan janji pribadi untuk melaksanakan kepentingan warga masyarakat,
2. Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi,
3. Memberi kesempatan kepada penyebrang jalan dengan memperlambat kecepatan sepeda
motor/mobil,
4. Memberikan tempat duduk kita di dalam bus/angkutan kepada orang tua atau orang hamil,
5. Membiasakan antre atau menunggu giliran di SPBU, Puskesmas, rumah sakit atau kantor.
Ksama
Contoh-contoh pelaksanaa ajaran Ksama, seperti:
1. Memaafkan kesalahan teman,
2. Tidak marah atau tersinggung bila dijelek-jelekkan teman,
3. Tetap melanjutkan sekolah walaupun tidak naik kelas,
4. Tidak merasa minder/berkecil hati walaupun merasa diri ada kekurangan,dll.
Satya
Contoh-contoh pelaksanaan ajaran Satya, seperti:
1. Mengatakan dengan sebenarnya apa yang dilihat, di dengar.
2. Bertanggung jawab terhadap yang telah diperbuat,
3. Menepati janji,
4. Jujur terhadap kata hati,
5. Melaksanakan Panca Satya, yaitu:
Ahimsa
Contoh pelaksanaan ajaran Ahimsa, seperti:
1. Tidak membunuh binatang sembarangan,
2. Tidak meracuni hewan,
3. Tidak mengganggu hewan yang sedang tidur,
4. Tidak memfitnah,
5. Tidak menghina teman yang memiliki kekurangan.
Dama
Contoh-contoh pelaksanaan ajaran Dama, seperti:
1) Menyadari perbuatan, perkataan dan perbuatan kita yang keliru,
2) Memikirkan terlebih dahulu akan perkataan yang akan diucapkan,
3) Sebelum tidur renungkanlah perbuatan yang telah kita lakukan sebagai evaluasi harian untuk
meningkatkan kwalitas diri,
4) Biasakan tidak terlalu repot membicarakan kelemahan orang, masih lebih baik jika rajin
melihat kelemahan diri sendiri,
5) Untuk menghindari adanya penyesalan yang datangnya selalu di belakang, sebelum berkata
dan berbuat pikirkan secara matang akibatnya.
Arjawa
Contoh-contoh pelaksanaan ajaran Arjawa, seperti:
1. Jangan mengaku dan merasa diri selalu paling benar,
2. Katakan yang benar adalah benar yang salah adalah salah,
3. Berpijaklah pada kebenaran walaupun banyak godaan,
4. Orang yang mempertahankan kebenaran akhirnya akan menang.
5. Jadilah ksatria pembela kebenaran seperti peribahasa Berani karena benar Takut karena Salah
Priti
Contoh-contoh pelaksanaan ajaran Priti, seperti:
1) Hiduplah rukun saling mengasihi sesama teman di sekolah, bersama keluarga, begitu juga
dengan tetangga sekitar,
2) Memelihara hewan peliharaan dengan baik,
3) Rajin merawat dan memupuk tanaman, dll
Prasada
Contoh-contoh pelaksanaan ajaran Prasada, misalnya:
1) Jujur dan tulus pada setiap tindakan untuk memupuk dan menumbuhkan kesucian hati,
2) Berpikir jernih, cermat dan masuk akal jangan mengembangkan pikiran buruk atau
berburuk sangka (negatif thinking) kepada orang lain,
3) Rajin sembahyang,
4) Jujur dan setia terhadap setiap tindakan,
5) Berbuat yang iklas tanpa pamerih,
6) Jagalah pikiran kita agar tetap jernih dan suci. Hindarikan pikiran dari hal-kal kotor dan
bodoh, karena pikiran yang diliputi oleh niat yang kotor dan bodoh menyebabkan
manusia lebih rendah dari binatang, dll
Madurya
Contoh-contoh pelaksanaan ajaran Madurya, seperti:
1. Bersikap ramah tamah terhadap semua orang, menghindari sikap judes dan cuek,
2. Bersikap lemah lembut terhadap semua orang, menghindari sikap kasar,
emosional dan mudah tersinggung,
3. Bersikap sopan santun terhadap siapa saja dan di manapun berada,
4. Selalu menjaga sikap santun ketika berhadapan dengan orang lain baik dengan
teman sejawat, orang yang lebih tua, guru ataupun siapa saja,
5. Selalu berbicara yang sopan kepada lawan bicara,
6. Menumbuhkan sikap saling menghormati dan menghargai terhadap orang lain,
7. Tidak memperlihatkan wajah masam, cemberut dan kusam,
Mardawa
Contoh-contoh pelaksanaan ajaran Mardawa, misalnya:
1) Selalu ringan tangan suka membantu orang yang membutuhkan pertolongan,
2) Menghargai orang lain,
3) Menghormati orang lain,
4) Tidak mementingkan diri sendiri,
5) Peduli terhadap orang lain,
6) Bersikap empati terhadap penderitaan orang lain sehingga memiliki keinginan
untuk memberi pertolongan,
7) Menyadari diri memiliki kelebihan dan kekurangan,
8) Menghindarkan diri dari perbuatan merendahkan harga diri orang lain,
9) Selalu bersikap sabar dan tidak membalas dendam,
10) Dapat menerima kelebihan dan kekurangan orang lain.
Pemberian sedekah atau dana menurut Tingkatannya ada 4 menurut Slokantara 21, sebagai
berikut:
a) Pemberian berupa makanan itu mutunya kecil, disebut Kanista Dana.
b) Pemebrian berupa Uang/pakaian mutunya menengah, disebut Madyama Dana.
c) Pemberian berupa gadis itulah yang dianggap tinggi, disebut Utama Dana.
d) Pemberian sedekah/dana berupa Ilmu Pengetahuan itu mengatasi semuanya dan
membawakan kebajikan besar, disebut Ananta Dana.
2. Ijya
Contoh-contoh pelaksanaan ajaran Ijya, seperti:
o Rajin melakukan Tri Sandya setiap hari ( pagi, siang, sore ).
o Rajin berdoa setiap saat.
o Rajin melakukan persembahyangan pada hari raya.
o Rajin melakukan meditasi dan berjapa, dan lain-lainnya.
3. Tapa
Contoh-contoh pelaksanaan ajaran Tapa, seperti:
Berlatih diri mengendalikan pikiran seperti berusaha untuk berpikir jernih, berpikir yang
baik agar tahan uji terhadap masalah yang mengganggu pikiran.
Berlatih mengendalikan keinginan, misalnya memenuhi keinginan sesuai kebutuhan,
memenuhi keinginan sesuai kemampuan, menghindari keinginan yang menimbulkan
kerugian baik bagi diri sendiri maupun orang lain agar tahan uji terhadap pengaruh buruk
keinginan itu.
Berlatih hidup sederhana agar tahan uji terhadap penderitaan.
Berlatih mengendalikan perkataan agar tahan uji untuk tidak berkata yang menyakitkan
misalnya berkata kasar, mengancam, menghardik, dan mengeluarkan kata-kata ejekan
dan hinaan.
Berlatih mengendalikan perbuatan, misalnya tidak melakukan perbuatan curang,
mencuri, suka berkelahi, suka memancing keributan, suka berbuat onar, dan lain-lainnya.
4. Dhyana
Contoh-contoh pelaksanaan ajaran Dhyana, seperti:
Saat belajar di kelas perlu memusatkan pikiran tentang pelajaran yang sedang diajarkan.
Memusatkan pikiran pada saat mengendarai sepeda motor/mobil.
Berlatih melakukan pemusatan pikiran dengan melakukan Pranayama.
Berlatih melakukan pemusatan pikiran dengan sembahyang.
Berlatih melakukan pemusatan pikiran kepada Ida Sang Hyang Widhi dengan meakukan
yoga, tapa dan semadi, dan lain-lainnya.
5. Swadhyaya
Contoh-contoh pelaksanaan ajaran Swadhyaya, seperti:
Tekun belajar jangan cepat putus asa.
Berusaha belajar secara mandiri artinya belajar tanpa diperintah dan belajar menemukan
jawaban sendiri.
Jangan malu bertanya kepada orang lain tentang suatu masalah yang tidak dimengerti
atau tidak diketahui
Rajin membaca buku kerohanian dan buku-buku lain yang berguna dalam kehidupan.
Mengamalkan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari, dan lain-lainnya.
6. Upasthanigraha
Contoh-contoh pelaksanaan ajaran Upasthanigraha, misalnya:
o Menghindari berduaan dengan lawan jenis di tempat yang sepi.
o Menghindari berpakaian yang ketat atau seksi bahkan berpakaian yang merangsang.
o Mengindarkan diri dari pikiran kosong agar tidak berpeluang menghayal terhadap hal-hal
yang porno.
o Tidak menonton tayangan televisi yang menyiarkan film-film Dewasa.
o Tidak membuka HP yang berisi film-film porno.
o Hindari membaca komik atau menonton VCD Porno.
o Sibukkanlah diri dengan kegiatan-kegiatan positif, seperti olahraga, kursus, ekstra
kulikuler, belajar menari, Pramuka, megambel.
o Menghindari berprilaku genit terhadap lawan jenis, dan lain-lainnya.
7. Brata
Contoh-contoh pelaksanaan ajaran Brata, seperti:
Berjanjilah dari lubuk hati yang paling dalam.
Taatilah apa yang menjadi janjimu, seperti; saya ingin menjadi orang yang berguna, saya
ingin menjadi orang yang berbakti kepada orang tua, saya ingin menjadi orang yang
berguna dalam keluarga.
Janji dalam hati bukan untuk diingkari tetapi untuk ditaati, dan lain-lainnya.
8. Upawasa
Contoh-contoh pelaksanaan ajaran Upawasa, misalnya:
Hindari memakan makanan yang berlebihan karena nafsu belaka.
Hindarkan diri untuk memakan makanan yang sudah basi atau kedaluwasa.
Hindari makan makanan yang kotor.
Hindari memakan makanan yang tidak jelas asal usulnya.
Aturlah jadwal makan, misalnya makan teratur yaitu sarapan pagi, makan siang dan
makan sore secara teratus.
Mengendalikan nafsu makan, misalnya makanlah secukupnya sesuai kebutuhan tubuh,
jangan makan yang berlebihan.
Menghindari sikap rakus.
Mencoba untuk berpuasa pada hari Raya Nyepi, Siwaratri atau pada hari Raya Hindu
sesuai kemampuan, dan lain-lainnya.
9. Mona
Contoh-contoh pelaksanaan ajaran Mona, seperti:
o Hindari berkata kasar.
o Hindari perkataan mencaci maki.
o Hindari perkataan bohong.
o Hindari mengeluarkan tata-kata hinaan maupun ejekan.
o Jangan mengeluarkan perkataan mengancam.
o Hindarkan diri untuk tidak berkata yang kotor dan jorok.
o Belajar melakukan mona brata pada hari Raya Nyepi sesuai kemampuan, dan lain-
lainnya.
10. Snana
Contoh-contoh pelaksanaan ajaran Snana, misalnya:
Rajin mandi 2 kali sehari yaitu pagi hari sebelum sekolah dan sore hari.
Rajin merawat badan, misalnya: memotong rambut yang panjang, memotong kuku,
menyikat gigi, mencuci pakaian sendiri, mandi dengan menggunakan air bersih dan
memakai sabun.
Rajin sembahyang baik di sekolah dengan Tri Sandya dan di rumah di sore hari
melaksanakan Tri Sandya dan Kramaning Sembah.
Rajin melakukan Pranayama untuk menyucikan pikiran.
Jujur dalam hidup, dan lain-lainnya.