Anda di halaman 1dari 14

OM SWASTYASTU

DASA YAMA BRATHA DAN DASA


NYAMA BRATHA

Oleh : Gusti Ayu Putu Indira Maha Rani


PENDAHULUAN
Dasa Yama Brata dan Dasa Nyama Brata 59 Brata merupakan salah satu ajaran sila dalam
etika Hindu di samping ajaran sila-sila yang lainnya. Dasa Yama Brata adalah sepuluh
langkah pengendalian diri untuk menghilangkan keterikatan, mengikis pikiran jahat,
memupuk dan mengembangkan pikiran positif. Dengan kemampuan mengendalikan
pikiran, niscaya segala bentuk ucapan dan perbuatan jasmani pasti lebih terarah.
Pengendalian diri dapat diwujudkan melalui pengendalian indriya. Karena apabila
keinginan-keinginan indriya terus menerus kita penuhi, maka makin bertambah besar pula
tuntutannya karena sifat tidak puas. Indriya-indriya tersebut menjadi tidak terkendali. Dan
tentu saja ini akan membawa kita menuju kesengsaraan. Jika kita dapat mengendalikan diri
kita, maka kita dapat mencapai kesempurnaan lahir dan kesucian batin berupa Dharma
dan Moksa.
PENGERTIAN

Dasa Yama Bratha Dasa Nyama Bratha

Kata Dasa Yama Brata berasal dari Bahasa Dasa artinya sepuluh, Nyama artinya pengendalian
Sanskerta yang terdiri dari tiga kata yaitu: dalam tahap mental dan Brata artinya keinginan atau
Dasa, Yama dan Brata. kemauan. Jadi Dasa Nyama Brata artinya sepuluh
macam pengendalian keinginan dalam tahap mental
1. Dasa berarti sepuluh, untuk mencapai kesempurnaan hidup. Niscaya, kita
akan men- jadi pribadi yang berbudi luhur jika kita
2.Yama berarti Pengendalian, mau berusaha mengamalkan Dasa Nyama Brata
3.Brata sama artinya dengan Wrata berarti tersebut. Jika kita dapat mengendalikan keinginan-
keinginan atau kemauan. keinginan tersebut, maka hal tersebut akan
menuntun dan meningkatkan kesusilaan hidup.
Jadi arti dari Dasa Yama Brata merupakan Sehingga akhirnya tercapai kesempurnaan hidup
sepuluh macam pengendalian diri tingkat rohani lebih tinggi.
dasar untuk mencapai kesempurnaan hidup. 
BAGIAN - BAGIAN

DASA YAMA BRATHA DASA NYAMA BRATHA


1.Anresangsya atau Arimbhawa, tidak mementingkan diri 1.Dhana, suka berderma, beramal saleh tanpa pamrih.
sendiri 2.Ijya, pemujaan dan sujud kehadapan Hyang Widhi dan leluhur.
2.Ksama, suka mengampuni dan tahan uji dalam kehidupan. 3.Tapa, melatih diri untuk daya tahan dari emosi yang buruk agar
3.Satya, setia kepada ucapan sehingga menyenangkan setiap dapat mencapai ketenangan batin.
orang. 4.Dhyana, tekun memusatkan pikiran terhadap Hyang Widhi.
4.Ahimsa, tidak membunuh atau menyakiti makhluk lain. 5.Upasthanigraha, mengendalikan hawa nafsu
5.Dama, mampu menasehati diri sendiri. birahi (sanggrahana, dll).
6.Arjawa, jujur dan mempertahankan kebenaran. 6.Swadhyaya, tekun mempelajari ajaran-ajaran suci khususnya,
7.Priti; cinta kasih dan sayang terhadap sesama mahluk. juga pengetahuan umum.
7.Bratha, taat akan sumpah atau janji.
8.Prasada, berfikir dan berhati suci dan tanpa pamerih.
8.Upawasa, menjalankan puasa atau berpantang terhadap
9.Madurya, ramah tamah, lemah lembut dan sopan santun.
sesuatu makanan atau minuman yang dilarang oleh agama.
10.
Mardhawa, rendah hati; tidak sombong dan berfikir halus.
9.Mona, membatasi perkataan.
10.
Sanana, tekun melakukan penyucian diri pada tiap-tiap hari
dengan cara mandi dan sembahyang.
PENERAPAN DASA YAMA BRATHA
1. Anresamsa  
a. Membatalkan janji pribadi untuk melaksanakan kepentingan warga masyarakat
b. Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi
c. Memberi kesempatan kepada penyebrang jalan dengan memperlambat kecepatan sepeda motor/mobil,
d. Memberikan tempat duduk kita di dalam bus/angkutan kepada orang tua atau orang hamil,
e. Membiasakan antre atau menunggu giliran di SPBU, Puskesmas, rumah sakit atau kantor.

2. Ksama
a. Memaafkan kesalahan teman
b. Tidak marah atau tersinggung bila dijelek-jelekkan teman
c. Tetap melanjutkan sekolah walaupun tidak naik kelas
d.Tidak merasa minder/berkecil hati walaupun merasa diri ada kekurangan,dll.
3. Satya
a.Satya wacana yaitu harus setia dan jujur dalam berkata, tidak sombong, selalu menjaga sopan santun dalam berbicara, tidak
boleh berucap yang dapat menyakiti hati atau perasaan orang lain.
b. Satya hrdaya, artinya setia terhadap hati nuraninya, selalu konsisten dan berpendirian yang teguh dalam melaksanakan ajaran
kebenaran.
c. Satya laksana, artinya harus jujur dan bertanggung jawab terhadap apa yang diperbuatnya.
d. Satya mitra, artinya setia kepada teman atau sahabat dan tidak boleh berkhianat.
e. Satya semaya, artinya selalu menepati janji dan tidak boleh ingkar janji.

4. Ahimsa
a. Tidak membunuh binatang sembarangan
b  Tidak meracuni hewan
c. Tidak mengganggu hewan yang sedang tidur
d. Tidak memfitnah
e. Tidak menghina teman yang memiliki kekurangan.

5. Dama
a. Menyadari perbuatan, perkataan dan perbuatan kita yang keliru
b. Memikirkan terlebih dahulu akan perkataan yang akan diucapkan
c. Sebelum tidur renungkanlah perbuatan yang telah kita lakukan sebagai evaluasi harian untuk meningkatkan kwalitas diri
d. Biasakan tidak terlalu repot membicarakan kelemahan orang, masih lebih baik jika rajin melihat kelemahan diri sendiri
e. Untuk menghindari adanya penyesalan yang datangnya selalu di belakang, sebelum berkata dan berbuat pikirkan secara
matang akibatnya.
6. Arjawa
a. Katakan yang benar adalah benar yang salah adalah salah
b. Berpijaklah pada kebenaran walaupun banyak godaan
c. Orang yang mempertahankan kebenaran akhirnya akan menang
d. Jadilah ksatria pembela kebenaran seperti peribahasa Berani karena benar Takut karena Salah.

7. Priti
a. Hiduplah rukun saling mengasihi sesama teman di sekolah, bersama keluarga, begitu juga dengan tetangga sekitar
b. Memelihara hewan peliharaan dengan baik
c. Rajin merawat dan memupuk tanaman dan sebagainya. 

8. Prasada
a. Jujur dan tulus pada setiap tindakan untuk memupuk dan menumbuhkan kesucian hati,
b. Berpikir jernih, cermat dan masuk akal jangan mengembangkan pikiran buruk atau berburuk sangka (negatif thinking)
kepada orang lain
c. Rajin sembahyang
d. Jujur dan setia terhadap setiap tindakan
9. Madhurya
a. Bersikap ramah tamah terhadap semua orang, menghindari sikap judes dan cuek
b. Bersikap lemah lembut terhadap semua orang, menghindari sikap kasar, emosional dan mudah tersinggung
c. Bersikap sopan santun terhadap siapa saja dan di manapun berada
d. Selalu menjaga sikap santun ketika berhadapan dengan orang lain baik dengan teman sejawat, orang yang lebih tua,
guru ataupun siapa saja
e. Selalu berbicara yang sopan kepada lawan bicara,
f. Menumbuhkan sikap saling menghormati dan menghargai terhadap orang lain
g. Tidak memperlihatkan wajah masam, cemberut dan kusam.

◦ 10. Mardawa
◦ a. Selalu ringan tangan suka membantu orang yang membutuhkan pertolongan
b. Menghargai orang lain
c. Menghormati orang lain
d. Tidak mementingkan diri sendiri
e. Peduli terhadap orang lain
f. Bersikap empati terhadap penderitaan orang lain sehingga memiliki keinginan untuk memberi pertolongan
g. Menyadari diri memiliki kelebihan dan kekurangan
h. Menghindarkan diri dari perbuatan merendahkan harga diri orang lain
i. Selalu bersikap sabar dan tidak membalas dendam

 
PENERAPAN DASA NYAMA
1. Dana
BRATHA
ü  Membiasakan berderma kepada orang yang sedang menderita mengalami kesusahan dalam hidupnya.

ü  Kekayaan berupa harta benda bersifat tidak kekal dan tidak dibawa mati, maka sisihkanlah sebagian harta kita untuk berderma/beramal.

ü  Berikanlah sedekah kepada orang yang membutuhkan.

ü  Lakukan sedekah pada waktu yang tepat, misalnya pada waktu orang kesusahan, pada waktu orang tertimpa bencana.

ü  Berikanlah sedekah kepada orang miskin atau orang sakit.

ü  Berikanlah sedekah kepada pengemis dengan ikhlas. Janganlah marah kepada pengemis, jangan mengusirnya dan janganlah mencela.
2. Ijya
ü  Rajin melakukan Tri Sandya setiap hari ( pagi, siang, sore ).
ü  Rajin berdoa setiap saat.
ü  Rajin melakukan persembahyangan pada hari raya.
ü  Rajin melakukan meditasi dan berjapa, dll

3. Tapa
ü  Berlatih diri mengendalikan pikiran seperti berusaha untuk berpikir jernih, berpikir yang baik agar tahan uji terhadap masalah yang
mengganggu pikiran.
ü  Berlatih mengendalikan keinginan, misalnya memenuhi keinginan sesuai kebutuhan, memenuhi keinginan sesuai kemampuan,
menghindari keinginan yang menimbulkan kerugian baik bagi diri sendiri maupun orang lain agar tahan uji terhadap pengaruh buruk
keinginan itu.
ü  Berlatih hidup sederhana agar tahan uji terhadap penderitaan.

4. Dhyana
ü  Memusatkan pikiran pada saat mengendarai sepeda motor/mobil.
ü  Berlatih melakukan pemusatan pikiran dengan melakukan Pranayama.
ü  Berlatih melakukan pemusatan pikiran dengan sembahyang.
ü  Berlatih melakukan pemusatan pikiran kepada Ida Sang Hyang Widhi dengan meakukan yoga, tapa dan semadi, dll
5. Swadhyaya
ü  Tekun belajar jangan cepat putus asa.
ü  Berusaha belajar secara mandiri artinya belajar tanpa diperintah dan belajar menemukan jawaban sendiri.
ü  Jangan malu bertanya kepada orang lain tentang suatu masalah yang tidak dimengerti atau tidak diketahui
ü  Rajin membaca buku kerohanian dan buku-buku lain yang berguna dalam kehidupan.
ü  Mengamalkan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari, dll

6. Upasthanigraha
ü  Menghindari berduaan dengan lawan jenis di tempat yang sepi.
ü  Menghindari berpakaian yang ketat atau seksi bahkan berpakaian yang merangsang.
ü  Mengindarkan diri dari pikiran kosong agar tidak berpeluang menghayal terhadap hal-hal yang porno.
ü  Tidak menonton tayangan televisi yang menyiarkan film-film Dewasa.

7. Brata
ü  Berjanjilah dari lubuk hati yang paling dalam.
ü  Taatilah apa yang menjadi janjimu, seperti; saya ingin menjadi orang yang berguna, saya ingin menjadi orang yang berbakti
kepada orang tua, saya ingin menjadi orang yang berguna dalam keluarga.
ü  Janji dalam hati bukan untuk diingkari tetapi untuk ditaati, dll
8. Upawasa
ü  Hindari memakan makanan yang berlebihan karena
nafsu belaka.
ü  Hindarkan diri untuk memakan makanan yang sudah
basi atau kedaluwasa.
ü  Hindari makan makanan yang kotor.
ü  Hindari
usulnya. memakan makanan yang tidak jelas asal
9. Mona
ü  Hindari berkata kasar.
ü  Hindari perkataan mencaci maki.
ü  Hindari perkataan bohong.
ü  Hindari
ejekan. mengeluarkan tata-kata hinaan maupun
ü  Jangan mengeluarkan perkataan mengancam.
10.   Snana
ü  Rajin
sekolah mandi 2 kali
dan sore sehari yaitu pagi hari sebelum
hari.
ü  Rajin
yang merawat
panjang, badan, misalnya:
memotong kuku, memotong
menyikat gigi, rambut
mencuci
pakaian sendiri,
dan memakai mandi dengan menggunakan air bersih
sabun.
ü  Rajin
Sandya sembahyang
dan di rumah baik
di di sekolah
sore hari dengan Tri Tri
melaksanakan
Sandya dan Kramaning Sembah.
ü  Rajin
pikiran. melakukan Pranayama untuk menyucikan
OM SHANTI SHANTI SHANTI

Anda mungkin juga menyukai