Anda di halaman 1dari 10

Proposal Agama Hindu

Nama Kelompok :

I Gede Mudita

I nyoman Dana

I Kadek Wahyu Pranata

I Komang Edi Pariyatna

I Komang Bayu Prayoga

I Gede Krisnanda Adi Putra

I Gede Kedampal Wahyu Pramesta Giri


Dasa Yama Brata Dan Dasa Nyama Brata

v Arti Dasa Yama dan Dasa Nyama Brata

Ajaran Dasa Yama dan Dasa Nyama adalah ajaran susila Hindu yang dapat menuntun umatnya untuk
berbuat susila agar menjadi orang yang memiliki budi pakerti luhur. Ajaran Susila sangat erat kaitannya
dengan ajaran lain dalam agama Hindu yakni; ajaran Tattwa dan Upakara. Ajaran Tattwa, Susila dan
Upakara dalam agam Hindu disebut Tri Kerangka Agama Hindu. Ketiga ajaran ini tidak dapat dipisahkan
antara satu dengan yang lainnya. Ketiga ajaran ini diibaratkan sebagai sebutir telur. Kulit telur adalah
Upacara Hindu, Putih telur adalah ajaran Susila Hindu, sedangkan Kuning Telur/sarinya adalah ajaran
Tattwa. Demikian juga ketiga ajaran ini diibaratkan seperti tubuh manusia. Tattwa adalah kepala
manusia, Susila adalah badan manusia dan Upacara adalah kaki manusia.

v Pengertian Dasa Yama Brata

Kata Dasa Yama Brata berasal dari Bahasa Sanskerta yang terdiri dari tiga kata yaitu: Dasa, Yama dan
Brata.

Dasa berarti sepuluh,

Yama berarti Pengendalian,

Brata sama artinya dengan Wrata berarti keinginan atau kemauan.

Jadi arti dari Dasa Yama Brata adalah sepuluh pengendalian keinginan untuk mendapatkan
kesempurnaan hidup.

v Pengertian Dasa Nyama Brata

Dasa Nyama Brata juga berasal dari Bahasa Sanskerta, yang terdiri dari tiga kata, yaitu:

Dasa berarti sepuluh,

Nyama berarti pengendalian dalam tahap mental,

Brata/Wrata berarti keinginan atau kemauan.

Jadi Dasa Nyama Brata berarti sepuluh macam pengendalian keinginan dalam tingkat mental untuk
mencapai kesempurnaan hidup.
Bagian-bagian Dasa Yama Brata dan artinya :

1. Anresangsya artinya tidak mementingkan diri sendiri.

2. Ksama artinya suka mengampuni dan tahan uji dalam kehidupan.

3. Satya berarti setia dengan ucapan sehingga menyenangkan hidup.

4. Ahimsa berarti tidak membunuh dan tidak menyakiti atau menyiksa.

5. Dama artinya dapat menasehati diri sendiri.

6. Arjawa artinya jujur mempertahankan kebenaran.

7. Priti artinya cinta kasih saying terhadap sesama makhluk.

8. Prasada berarti berpikir dan berhati suci tanpa pamerih.

9. Madurya artinya ramah tamah, lemah lembut, sopan santun.

10. Madarwa artinya rendah hati.

1. Anresangsya

artinya tidak mementingkan diri sendiri. Contoh-contoh pelaksanaan ajaran Anresangsya:

ü membatalkan janji pribadi untuk melaksanakan kepentingan warga masyarakat.

ü mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi.

ü Memberi kesempatan kepada penyebrang jalan dengan memperlambat kecepatan sepeda


motor/mobil.

ü Memberikan tempat duduk kita di dalam bus/angkutan kepada orang tua atau orang hamil.

ü Membiasakan antre atau menunggu giliran di SPBU, Puskesmas, rumah sakit atau kantor.
2. Ksama

artinya suka mengampuni dan tahan uji dalam kehidupan

. Contoh-contoh pelaksanaa ajaran Ksama, seperti:

ü memaafkan kesalahan teman.

ü tidak marah atau tersinggung bila dijelek-jelekkan teman.

ü tetap melanjutkan sekolah walaupun tidak naik kelas.

ü tidak merasa minder/berkecil hati walaupun merasa diri ada kekurangan,dll

3. Satya
berarti setia dengan ucapan sehingga menyenangkan hidup. Satya berarti juga kejujuran atau
kebenaran. Contoh-contoh pelaksanaan ajaran Satya, seperti:

ü Mengatakan dengan sebenarnya apa yang dilihat, di dengar.

ü Bertanggung jawab terhadap yang telah diperbuat.

ü Menepati janji.

ü Jujur terhadap kata hati.

ü Melaksanakan Panca Satya, yaitu:

a. Satya Wacana: setia terhadap ucapan.

b. Satya Laksana: setia terhadap perbuatan.

c. Satya Mitra setia terhadap teman, berteman dalam keadaan senang maupun susah.

d. Satya Semaya: selalu menepati janji yang diucapkan.

e. Satya Hredaya: jujur terhadap kata hati

4. Ahimsa

artinya tidak membunuh, tidak menyiksa atau menyakiti makhluk. Contoh pelaksanaan ajaran Ahimsa,
seperti:

ü Tidak membunuh binatang sembarangan.

ü Tidak meracuni hewan.

ü Tidak mengganggu hewan yang sedang tidur.

ü Tidak memfitnah.

ü Tidak menghina teman yang memiliki kekurangan.


Agama Hindu juga membenarkan melakukan pembunuhan/Himsa Karma tetapi hendaknya dilandasi
cinta kasih dan dharma, seperti:

a. untuk Dewa Puja yaitu untuk persembahan kepada para Dewa dan manifestasi Ida Sang Hyang
Widhi.

b. Pitra Puja yaitu membunuh untuk persembahan kepada leluhur.

c. Athiti Puja yaitu membunuh untuk dipersembahkan atau dihaturkan kepada tamu.

d. Dharma Wigata yaitu membunuh di dalam peperangan/pertempuran.

5. Dama

artinya sabar dan dapat menasehati diri sendiri. Contoh-contoh pelaksanaan ajaran Dama, seperti:

ü Menyadari perbuatan, perkataan dan perbuatan kita yang keliru.

ü Memikirkan terlebih dahulu akan perkataan yang akan diucapkan.

ü Sebelum tidur renungkanlah perbuatan yang telah kita lakukan sebagai evaluasi harian untuk
meningkatkan kwalitas diri.

ü Biasakan tidak terlalu repot membicarakan kelemahan orang, masih lebih baik jika rajin melihat
kelemahan diri sendiri.

ü Untuk menghindari adanya penyesalan yang datangnya selalu di belakang, sebelum berkata dan
berbuat pikirkan secara matang akibatnya.

Orang yang penyabar tidak mudah tersinggung, orang sabar disayang Tuhan. Orang sabar dapat
menasehati dirinya sendiri.
6. Arjawa

artinya jujur mempertahankan kebenaran bersifat terbuka dan berterus terang. Sifat terbuka dan
berterus terang menghindarkan kita dari kesalahpahaman. Kesalahpahaman dapat menimbulkan
masalah. Contoh-contoh pelaksanaan ajaran Arjawa, seperti:

ü Jangan mengaku dan merasa diri selalu paling benar.

ü Katakan yang benar adalah benar yang salah adalah salah.

ü Berpijaklah pada kebenaran walaupun banyak godaan.

ü Orang yang mempertahankan kebenaran akhirnya akan menang.

ü Jadilah ksatria pembela kebenaran seperti peribahasa Berani karena benar Takut karena Salah.

7. Priti

artinya cinta kasih sayang terhadap sesama Makhluk .Contoh-contoh pelaksanaan ajaran Priti, seperti:

ü Hiduplah rukun saling mengasihi sesama teman di sekolah, bersama keluarga, begitu juga dengan
tetangga sekitar.
ü Memelihara hewan peliharaan dengan baik.

ü Rajin merawat dan memupuk tanaman, dll

8. Prasada

artinya bertpikir dan berhati suci tanpa pamerih. Contoh-contoh pelaksanaan ajaran Prasada, misalnya:

ü Jujur dan tulus pada setiap tindakan untuk memupuk dan menumbuhkan kesucian hati.

ü Berpikir jernih, cermat dan masuk akal jangan mengembangkan pikiran buruk atau berburuk sangka
(negatif thinking) kepada orang lain.

ü Rajin sembahyang.

ü Jujur dan setia terhadap setiap tindakan.

ü Berbuat yang iklas tanpa pamerih,

Jagalah pikiran kita agar tetap jernih dan suci. Hindarikan pikiran dari hal-kal kotor dan bodoh, karena
pikiran yang diliputi oleh niat yang kotor dan bodoh menyebabkan manusia lebih rendah dari binatang,
dll

9. Madurya
artinya ramah tamah, lemah lembut dan sopan santun. Contoh-contoh pelaksanaan ajaran Madurya,
seperti:

ü Bersikap ramah tamah terhadap semua orang, menghindari sikap judes dan cuek.

ü Bersikap lemah lembut terhadap semua orang, menghindari sikap kasar, emosional dan mudah
tersinggung.

ü Bersikap sopan santun terhadap siapa saja dan di manapun berada.

ü Selalu menjaga sikap santun ketika berhadapan dengan orang lain baik dengan teman sejawat, orang
yang lebih tua, guru ataupun siapa saja.

ü Selalu berbicara yang sopan kepada lawan bicara.

ü Menumbuhkan sikap saling menghormati dan menghargai terhadap orang lain.

ü Tidak memperlihatkan wajah masam, cemberut dan kusam,

10. Mardawa
artinya rendah hati tidak sombong. Contoh-contoh pelaksanaan ajaran Mardawa, misalnya:

ü Selalu ringan tangan suka membantu orang yang membutuhkan pertolongan.

ü Menghargai orang lain.

ü Menghormati orang lain.

ü Tidak mementingkan diri sendiri.

ü Peduli terhadap orang lain.

ü Bersikap empati terhadap penderitaan orang lain sehingga memiliki keinginan untuk memberi
pertolongan.

ü Menyadari diri memiliki kelebihan dan kekurangan.

ü Menghindarkan diri dari perbuatan merendahkan harga diri orang lain.

ü Selalu bersikap sabar dan tidak membalas dendam.

ü Dapat menerima kelebihan dan kekurangan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai