Anda di halaman 1dari 3

LEMBAR KERJA MAHASISWA

NASKAH DHAMMADESANA

Nama Mahasiswa : Andre Budianto


NIM : 02501200210855
Pada Hari/Tanggal : Jumat, 09 Maret 2023
Prodi : Kepenyuluhan Buddha
Mata Kuliah : Dhammasakacca
Dosen Pengampu : Parjono, M.Pd.B

TUGAS:
Naskah Dhammadesana

Salam kasih dalam dhamma Nammo Buddhaya, sebelumnya izinkan saya


memperkenalkan diri terlebih dahulu, seperti kata seorang pepatah “Tak kenal maka tak
sayang”. Baik perkenalkan nama saya Andre Budianto, sekarang sedang menempuh pendidikan
S1 kepenyuluan Buddha di STABN Sriwijaya, Tangerang, Banten. Saya berasal dari kota kecil
yaitu Tanjung Selor, Kalimantan Utara. Oke para saudara dan saudari sedhamma yang
berbahagia puja dan puji syukur kita panjatkan kepada sang triratna Buddha, Dhamma dan
Sangha. Sebelum masuk ke awal materi saya ada sebuah pantun terlebih dahulu “Angga
berenang di kali sambil membasuh wajah, kemudian meminum degan dengan si Mita, Semoga
kalian semua selalu bertemu dengan kalyanamittha. Nah itu tadi pantun sekaligus menyinggung
sedikit dengan apa yang akan saya sharing tentang hari ini, yaitu menentukan teman yang baik
dalam agama Buddha (Kalyanamittha), pada hakekatnya seseorang boleh berteman dengan siapa
saja, tidak memandang ras, suku dan lain sebagainya.
Pertemanan adalah istilah yang menggambarkan perilaku kerjasama dan saling mendukung
antara dua individu. Saya sendiri sangat terbuka soal pertemanan, tapi ada tapinya, saya disatu
sisi juga membatasi jika teman kita mengarahkan kita ke hal-hal yang berbau negatif, contohnya
mengajak bolos sekolah, kemudian balapan liar, minum-minuman yang memabukkan, berjudi,
tawuran dan hal-hal negatif lainnya, hal ini dapat berakibat buruk dari pengarug pertemanan
yang kurang baik, maka dari itu disini saya akan membagikan cara untuk menemukan teman
yang baik menurut agama buddha (Kalyanamittha).

Nah yang pertama ada 4 macam sahabat yang tulus


A. sahabat penolong ( upakaro mitto ),
B. sahabat pada waktu senang dan susah ( samanasukha dukkhomitto ),
C. sahabat yang memberi nasehat baik ( atthakhayamitto),
D. dan sahabat yang bersimpati ( anukampakamitto ).

Kemudian ada Ciri-ciri sahabat yang suka menolong ( Upakaromitto ) adalah :


1. Ia yang menjaga dirimu sewaktu lengah;
2. Ia yang menjaga dirimu sewaktu engkau lengah;
3. Ia yang menjaga dirimu sewaktu dalam ketakutan;
4. Ia memberi bantuan dua kali daripada yang engkau perlukan.
5.
Lalu ada Ciri-ciri sahabat pada waktu senang dan susah ( Samanasukha dukhomitto )
1. Ia menceritakan rahasia-rahasia dirinya kepadamu;
2. Ia menjaga rahasia-rahasia dirimu;
3. Ia tidak meninggalkan dirimu sewaktu engkau berada dalam kesulitan;
4. Ia bahkan bersedia mengorbankan hidupnya demi kepentinganmu.
Lalu ada Ciri-ciri sahabat yang memberi nasehat baik ( Atthakhayamitto ) yaitu:
1. Ia mencegah dirimu berbuat jahat;
2. Ia menganjurkan dirimu untuk berbuat benar;
3. Ia memberitahukan apa yang belum pernah engkau dengar;
4. Ia menunjukan jalan ke surga.
Kemudian ada Ciri-ciri sahabat yang bersimpati ( Anukampakamitto )
1. Ia tidak merasa gembira terhadap kesengsaraanmu;
2. Ia merasa senang atas kesejahteraanmu;
3. Ia mencegah orang lain berbicara jelek tentang dirimu;
4. Ia membenarkan orang lain memujimu.

Dan ada 7 kualitas dari seorang Kalyana Mitta atau sahabat sejati adalah:
1. Ia menginspirasikan Ide cemerlang atau cinta kasih
2. Ia menginspirasikan saling menghormati.
3. Ia menginspirasikan kesetaraan.
4. Ia seorang penasehat.
5. Ia seorang pendengar yang sabar.
6. Ia mampu menyampaikan pikiran yang mendalam.
7. Ia tidak pernah membawa seseorang ke dalam bahaya atau pencarian yang tidak berguna.

Nah itu tadi bagaimana cara kita untuk menemukan sahabat yang baik, jadi kita sebagai
pemuda/pemudi buddhis haruslah bijak dalam memilih teman, seperti yang disebutkan didalam
manggala sutta, di salah satu syairnya yang berbunyi “Tak bergaul dengan orang-orang dungu,
bergaul dengan para bijaksana, menghormat kepada yang patut dihormat itulah berkah utama”,
mungkin karena sudah dibuka dengan pantun maka saya tutup juga dengan pantun “Nasi goring
rasanya gurih, dimakan didekat Kualanamu, kuucapkan terimakasih atas perhatian dan
kehadiranmu”. Nammo Buddhaya

Anda mungkin juga menyukai