Anda di halaman 1dari 2

RESUME MAHASISWA SAMYUTTA NIKAYA

PERTEMUAN KEEMPAT

Nama Mahasiswa : Andre Budianto


NIM : 02501200210855
Pada Hari/Tanggal : Selasa, 07 September 2021
Prodi : Kepenyuluhan Agama Buddha
Mata Kuliah : Samyutta Nikaya
Dosen Pengampu : Sugianto, S.Ag, M.Pd

Berikut merupakan hasil resume saya dipertemuan keempat.

Dipertemuan kali ini membahas mengenai Jatila Sutta, sutta ini merupakan bagian dari
Kosala samyutta yang dijelaskan oleh sang buddha di Savathi di taman Timur Ibu Migara. Pada
saat raja Pasenandi melihat tujuh jaṭila, tujuh nigaṇṭha, tujuh petapa telanjang, tujuh petapa
berjubah-satu, dan tujuh pengembara sedang berjalan kaki. Raja Pasenandi menganggap semua
orang itu telah mencapai kesucian arahat, kemudian sang Buddha menjelaskan ada 4 hal untuk
mengetahui kualitas seseorang, yaitu kemuliaan, kejujuran, ketabahan, dan kebijaksanaan
seseorang dengan cara hidup bersama, bergaul dengan mereka, dari kesulitan yang dihadapi, dan
cara berdiskusi. Kemudian sang Buddha berpesan sebagai berikut.

“Seseorang tidak mudah dikenali dari bentuk luarnya Juga tidak bisa dipercaya dengan
penilaian cepat, Karena dalam penyamaran sebagai seorang yang terkendali baik orang-orang
yang tidak terkendali bergerak ke sana kemari di dunia ini.”
“Bagaikan anting-anting tiruan terbuat dari tanah liat, Bagaikan perunggu senilai
setengah sen yang disepuh emas, Beberapa orang bergerak kesana kemari dalam penyamaran:
Di dalamnya kotor, di luarnya indah.”

Pesan yang saya dapat dari sutta ini adalah ada empat kualitas yang dijelaskan sang
Buddha yang dapat digunakan sebagai acuan menilai seseorang, jangan menilai seseorang dari
sampulnya saja, perlu proses untuk mengetahui atau mengenal seseorang dan jangan selalu
memiliki pikiran buruk terhadap seseorang, harus lebih waspada tetapi tidak perlu sampai
menjauhi seseorang. Dan kiasan dari handika “Teman itu bisa mematikan dan juga
membangkitkan.
Mungkin itu itu saja yang saya sampaikan, jika ada salah kata atau kekurangan dalam pembuatan
resume ini saya mohon maaf karena saya disini juga masih dalam proses pembelajaran. Sekian
terimakasih Sothi Hontu Nammo Buddhaya.

Anda mungkin juga menyukai