Anda di halaman 1dari 22

TEMAN YANG BAIK DAN TIDAK BAIK

A. KALYANAMITTA

Kalyanamitta adalah sahabat sejati . Kita hendaknya dapat membedakan antara sahabat
sejati dengan sahabat palsu. Ciri sahabat sejati adalah seorang sahabat yang senantiasa :

1. Siap dan mampu membantu kita dengan cara yang baik


2. Memiliki rasa simpati kepada kita baik didalam keadaan suka maupun duka
3. Menunjukkan hal-hal yang berguna kepada kita
4. Memiliki rasa persahabatan yang akrab

Sahabat yang siap dan mampu membantu kita dengan cara yang baik, maksudnya:

 Melindungi dan memperingatkan kita pada saat kita lengah, atau tidak waspada
 Melindungi harta kekayaan kita dalam keadaan kita lengah dan tidak waspada
 Melindungi kita dalam keadaan bahaya

Sahabat yang memiliki rasa simpati kepada kita baik didalam keadaan suka maupun
duka, maksudnya :

• Membuka rahasia pribadinya kepada kita sebagai sahabat sejati

• Menjaga rahasia kita dan tidak membocorkannya kepada orang lain

• Tidak meninggalkan kita pada saat kita mengalami banyak masalah

• Bersedia mengorbankan kepentingan pribadinya demi kepentingan sahabatnya

Sahabat yang menunjukkan hal-hal yang berguna kepada kita, maksudnya :

• Mencegah berbuat kejahatan

• Menganjurkan kita melakukan kebaikan

• Memberitahukan kita hal-hal yang belum pernah kita dengar

• Memberitahu kita cara-cara mencapai alam kebahagiaan

Sahabat yang memiliki rasa persahabatan yang akrab, maksudnya :

• Ikut merasakan penderitaan kita pada saat kita susah

• Merasa bahagia bila kita mendapatkan kebahagiaan

• Membela kita apabila kita terkena masalah

• Membenarkan siapa saja yang memuji kita

Heko Viryanadi, S.Dt.B/PAB/SMP/IX/2018


B. AKALYANAMITTA

Akalyanamitta artinya sahabat palsu atau sahabat tidak baik. Karena sahabat palsu dapat
menjerumuskan kita. Ada 4 teman palsu yang harus kita waspadai, yang ciri-cirinya
adalah:

1. Mereka mengajak bersahabat dengan tujuan menipu


2. Mereka yang hanya manis dimulut saja
3. Mereka yang memuji-muji dan membujuk
4. Mereka yang menganjurkan kepada seseorang menuju jalan kehancuran

Sahabat palsu yang mengajak kita untuk tujuan menipu, cirinya :

a. Mereka hanya memikirkan keuntungan dari kita


b. Memberi sedikit, tetapi menginginkan imbalan yang banyak
c. Apabila mereka berada dalam keadaan bahaya, mereka akan melakukan hal-hal yang
menyebabkan kita percaya
d. Bergaul dengan kita dengan tujuan mendapat keuntungan

Sahabat palsu yang menis dimulut saja, cirinya :

a. Senantiasa membicarakan hal-hal yang lalu yang tidak berguna


b. Cenderung membicarakan hal-hal yang belum terjadi
c. Membantu mengerjakan sesuatu yang tidak berguna
d. Apabila diminta untuk membantu selalu mecari alasan untuk menghindar

Sahabat palsu yang memuji-muji dan membujuk, cirinya :

a. Jika kita berbuat jahat, mereka setuju dan membiarkan berbuat jahat
b. Jika kita berbuat baik, mereka setuju dan membiarkan berbuat baik
c. Dihadapan kita mereka akan selalu mmemuji-muji kita
d. Dibelakang kita mereka akan mencela kita.

Sahabat palsu yang menganjurkan kepada seseorang menuju jalan kehancuran, cirinya :

a. Mengajak kita minum-minuman yang memabukkan


b. Mengajak kita berkeliaran dimalam hari
c. Membuat kita untuk melekat pada kesenangan
d. Membuat kita menjadi penjudi

Kalau kita bersahabat dengan sahabat yang baik, kita akan selamat, tetapi sebaliknya bila
kita bersahabat dengan sahabat palsu, kita tidak akan selamat. Oleh karena itu berhati-
hatilah memilih sahabat. Seorang sahabat palsu yang mau bersahabat dengan kita karena
ia mempunyai tujuan yang kurang baik terhadap kita. Kita juga harus waspada dengan
sahabat sejati, karena sahabat sejati sewaktu-waktu bisa berubah menjad sahabat palsu.

Heko Viryanadi, S.Dt.B/PAB/SMP/IX/2018


Evaluasi
A. Pilihlah jawaban yang benar A,B,C dan D!
1. Ciri sahabat yang suka menolong adalah sahabat yang ....
A. Menceritakan masalah-masalahnya kepada kita
B. Menjaga kita saat sedang lengah
C. Selalu meminta perlindungan kita
D. Selalu menayakan kebutuhan kita
2. Yang dimasud dengan kalyana mitta adalah....
A. Sahabat yang tidak baik
B. Sahabat yang menguntukan
C. Sahabat yang baik
D. Sahabat di kala senang
3. Beruntung jika kita memiliki sahabat yang suka memberi nasihat karena....
A. Kita perlu berusaha payah belajar lagi
B. Kita ddapat bertannya apa pun padanya
C. Ia akan memperingatkan kita kita melakuakn kesalahan
D. Ia akan memberikan apapun yang kita minta
4. Jika kita mempunyai seseorang sahabat yang sifat dan tingkaah lakunya tidak baik,
yang harus kita lakukan adalah....
A. Memaksanya untuk mengubah sifatnya
B. Memusuhinya agar tidak sadar akan kelakuhannya
C. Tetap berteman, tetapi selalu waspada
D. Memutuskan hubungan persahabatan dengannya
5. Memuji di depan kita tetapi menjelekkan kita di depan orang lain adalah ciri-ciri
sahabat yang ....
A. Tamak
B. Pemboros
C. Penjilat
D. Banyak bicara

B. Jawablah petanyaan-pertannyaan di bawah ini dengan benar!


1. Tuliskan ciri-ciri sahabat di kala senang dan susah !
2. Tuliskan ciri-ciri sahabat yang selalu memperhatikan keadaan kita!
3. Tuliskan 4 macam sahabat yang termasuk sahabat yang tidak baik!
4. Orang yang sangat tamak termasuk sahabat yang tidak baik.
Tuliskan ciri-ciri orang yang sangat tamak!
5. Jelaskan mengapa bersahabt dengan orang yaang bijaksana merupakan berkah utama!

Heko Viryanadi, S.Dt.B/PAB/SMP/IX/2018


SIGALOVADA SUTTA
HAK DAN KEWAJIBAN TIMBAL BALIK DALAM KELUARGA DAN MASYARAKAT

Pada suatu ketika Sang Buddha berdiam didekat Rajagaha di Veluvana di Kalandakanivapa,
pada waktu itu Sigala yang muda belia, putra seorang kepala keluarga bangun pagi-pagi
sekali, pergi keluar Rajagaha. Dengan rambut dan pakaian basah, ia mengangkat kedua
tangan yang dirangkapkan menyembah enam arah dimulai dari arah Timur, Selatan, barat,
Utara, atas dan Bawah.

Pada waktu itu Sang Buddha hendak mengumpulkan makanan dengan cara berpindapata
(berkeliling membawa mangkuk/bowl). Ketika beliau melihat Sigala yang muda belia sedang
memuja, Beliau bertanya : “ Kepada keluarga yang muda bel;ia, mengapa engkau bangun
pagi-pagi dan meninggalkan Rajagaha dengan rambut dan pakaian basah, serta memuja
berbagai arah ? “

“ Bhante, ayah hamba ketika mendekati ajalnya, telah berpesan kepada hamba : ananda yang
baik, engkau harus engkau harus menyembah enam arah. Demikian bhante, karena
menghormati kata-kata ayah hamba melakukannya, dan apakah benar yang saya lakukan
tersebut bhante ? hamba mohon petunjuk “.

Karena pertanyaan tersebut Sang Buddha menjelaskan ada 14 aspek negatif yang harus
dihindari oleh siapa saja, adalah:

a. Empat cacat tingkah laku yang harus kita singkirkan yaitu : membunuh, mencuri, berbuat
asusila(cabul), kata-kata dusta(bohong).
b. Empat dorongan yang membuat seseorang melakukan kejahatan yaitu : nafsu, kebencian,
kebodohan, ketakuatan.
c. Empat saluran menghabiskan kekayaan yaitu : minum minuman keras, berjudi, keluyuran
dijalan tidak pada waktunya, bergaul dengan wanita/pria penghibur, bergau dengan teman
yang malas dan jahat.

Sigalovada Sutta adalah sutta yang berisikan wejangan Sang Buddha kepada Sigala yang
patuh dan taat kepada perintah ayahnya. Dalam kesempatan tersebut sang Buddha
menjelaskan makna enam arah yang dipuja oleh Sigala, adalah :

1. Arah Timur menghormati orang tua


2. Arah Selatan menghormati guru
3. Arah Barat menghormati anak dan istri
4. Arah Utara menghormati sahabat, keluarga
5. Arah Atas (Zenith) menghormati para rohaniwan/atasan
6. Arah Bawah (Nadir) menghormati bawahan

Heko Viryanadi, S.Dt.B/PAB/SMP/IX/2018


Evaluasi
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Yang dimasud dengan keseimbangan di antara hak dan kewajiban adalah....
A. Kita harus menutut hak kita tanpa perlu melaksanakan kewajiban
B. Kita harus melaksanakan kewajiban tanpa perlu melaksanakan kewajiban
C. Kita hendanyamelaksanakan kewajiban dan memperoleh haak yang sesuai
D. Kita harus mendapatkan hak-hak kita terlebih dahulu baru melaksanakan
kewajiban kita
2. Tujuan ayah sigala menyuruh putranya menghormati enam penjuru pada waktu
subuh adalah...
A. Meneruskan tradisi keluarga
B. Agar Buddha memberikan dhamma yang sesuai untuk putranya
C. Agar sigala mendapatkan berkah dari Buddha
D. Untuk membutikan kepatuhan sigala
3. Hubungan timbal balik (hak dan kewajiban )seseorang dalam keluarga dan
masyarakat diuraikan oleh Buddha dalam ....
A. Dhammadayaka sutta
B. Sigalavada sutta
C. Abhibhu Sutta
D. Manggala Sutta
4. Berikut ini adalah kewajiban murid terhadap guru, kecuali....
A. Mengusai ilmu dan keterampilan yang diajarkan guru
B. Belajar dengan sungguh-sungguh dan mematuhi guru
C. Melayani guru hormat
D. Memberi persembahan dengan harapan mendapat perhatian dan perlakuan
istimewa
5. Dalam dhammadayada sutta,Buddha menaarkan warisan kepada kita semua. Warisan
Buddha tersebut berupa....
A. Materi
B. Kekuatan gaib
C. Dhamma
D. Paritta

B. Jawablah pertannyaan-pertannyaan di bawah ini dengan benar !


1. Salah satu kewajiban anak adlah menjaga nama baik keluarga.
Tuliskan contoh perbuatan seseorang anak yang menjaga nama baik keluarga!
2. Tuliskan contoh pengakuan Buddha terhadap eksistensi bangsa!
3. Kita hendanya memperlakukan kawan dengan lima cara.
Tuliskan liam cara tersebut !
4. Tuliskan 6 arah yang dihormati sigala dan jelaskanmaknanya!
5. Menurut kitab itivittaka 63, terdapat tiga jenis anak.
Jelaskan ketiga jenis anak tersebut!

Heko Viryanadi, S.Dt.B/PAB/SMP/IX/2018


DASA PUNNAKIRIYAVATTHU

Dasa Punnakiriyavatthu terdiri dari empat kata, yaitu dasa, punna, kiriya dan vatthu. Dasa
artinya sepuluh, Punna artinya jasa, baik, bajik, manfaat, berguna, Kiriya artinya melakukan,
vatthu artinya dasar, hal, cara. Dasa Punnakiriyavatthu artinya sepuluh cara untuk melakukan
perbuatan bajik atau baik. Bagi umat Buddha sangat dianjurkan untuk melaksanakan salah
satu atau keseluruhan dari dasa punnakiriyavatthu tersebut. Sepuluh cara untuk melakukan
perbuatan baik terdiri dari :

1. DANA

Dana berarti beramal/memberi/membantu/menolong makhluk lain tanpa mengharapkan


balasan dari mereka yang telah menerima dana kita. Dana dapat diberikan dalam bentuk
materi/barang dan non materi(contoh: memberi nasehat, mendorong mobil mogok, dll).
Dana terdiri dari 4 macam, adalah:

a. Amisadana : dana yang diberikan dalam bentuk materi atau barang. Misalnya :
memberikan uang, beras, makanan, pakaian, obat-obatan, dll.
b. Dhammadana : berdana dalaam bentuk pengorbanan atau pemberian dalam bentuk
memberi penerangan, khotbah, ceramah atau mengajar dhamma kepada seseorang atau
banyak orang. Dhammadana adalah dana yang paling tinggi nilainya atau pahalanya.
c. Atidana : berdana dalam bentuk pengorbanan diri sendiri demi kepentingan umat
manusia. Contoh : usaha Pangeran Siddharta untuk menjadi Buddha.
d. Mahatidana : berdana dalam bentuk pengorbanan diri atau kehidupannya sendiri untuk
mencapai cita-cita luhur. Contoh : - Pertapa Gautama berusaha menyempurnakan
paramita hingga mencapai Nibbana. Para pahlawan yang rela mengorbankan diri atau
kehidupan mereka demi membela tanah air. Gemar berdana akan berakibat terlahir
dalam keadaan kaya raya.

2. SILA

Sila artinya hidup bersusila, perbuatan, etika, moral. Sila terdiri dari :

1. Pancasila (lima latihan kemoralan) Pancasila dilaksanakan oleh umat Buddha dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Atthasila (delapan latihan kemoralan). Atthasila dilaksanakan oleh umat Buddha biasa
yang berlatih menjalankan hidup sederhana. Biasanya atthasila dilaksanakan setiap
tanggal 1,8,15,23 setiap bulan pada penanggalan bulan.
3. Dasasila (Majjhima Sila) terdiri dari sepuluh latihan kemoralan. Sila ini dilaksanakan
oleh samanera atau samaneri (calon bhikkhu/ni) dalam kehidupan sehari-hari.
Samanera hidup sebagai pertapa(hidup berpindah-pindah dari satu tempat ketempat
yang lain).
4. Patimokkhasila adalah sila yang dilaksanakan oleh para bhikkhu dan bhikkhuni dalam
kehidupan sehari-hari. Bhikkhu melaksanakan sila berjumlah 227 latihan, bhikkhuni
melaksanakan sila berjumlah 311 latihan. Hidup yang benar akan berakibat terlahir
dalam keluarga luhur yang berbahagia.

Heko Viryanadi, S.Dt.B/PAB/SMP/IX/2018


3. BHAVANA

Bhavana/meditasi/samadhi artinya mengembangkan pikiran yang baik tertuju pada satu


obyek. Bhavana terdiri dari 2 macam, yaitu :

1. Samatha bhavana : meditasi yang bertujuan untuk mencapai ketenangan batin. Obyek
meditasi ini berjumlah 40 macam. Hasil dari meditasi ini adalah Abhinna (kekuatan
batin).
2. Vipassana bhavana : meditasi yang bertujuan untuk mencapai pandangan terang.
Obyek meditasi ini berjumlah 2 macam yaitu Nama dan Rupa. Hasil meditasi ini
adalah kesucian atau Nibbana.

Dengan melaksanakan meditasi kelah akan terlahir di alam Dewa dan alam Brahma.

4. APACAYANA

Artinya berendah hati dan hormat (menghormat mereka yang lebih tua dan yang pantas
diberi hormat). Dengan berendah hati dan hormat kelak akan terlahir dalam keluarga
luhur. Sifat sombong adalah lawan dari sifat apacayana. Merasa dirinya lebih hebat, lebih
pintar, lebih tinggi statusnya dari orang lain adalah sifat sombong.

5. VEYYAVACCA

Artinya berbakti serta bersemangat dalam melakukan hal-hal yang patut dilakukan.
Berbakti mengakibatkan seseorang memperoleh penghargaan dari masyarakat. Contoh :
memberi dana pada bulan Kathina, menjadi panitia pada hari besar keagamaan, dll.

6. PATTIDANA

Artinya suka membagi kebahagiaan terhadap orang lain, tidak kikir dan tidak
mementingkan diri sendiri. Pattidana juga berarti melaksanakan perbuatan baik atas nama
keluarga kita yang telah meninggal dengan harapan semoga mereka ikut berbahagia
melihat kita berbuat kebaikan. Dalam melaksanakan hal ini berakibat terlahir dalam
keadaan tidak kekurangan bahkan berlebihan dalam berbagai hal.

7. PATTANUMODANA

Artinya bersimpati terhadap kebahagiaan orang lain, tidak merasa irihati. Pattanumodana
sama dengan Mudita. Contoh : ikut senang melihat kebahagiaan orang lain, memberi
ucapan selamat ulang tahun, dll. Dengan melaksanakan hal ini kelak akan terlahir dalam
lingkungan yang menggembirakan.

8. DHAMMASAVANA

Artinya mempelajari dan sering mendengarkan dhamma ( khotbah/ceramah dhamma ).


Sering mendengarkan dhamma akan menambah kebijaksanaan. Lima macam berkah atau
keuntungan mendengarkan dan mempelajari dhamma, adalah:

a. Dapat mendengarkan dhamma yang belum pernah didengar


b. Akan lebih dimengerti bagi mereka yang telah mendengarnya
c. Dapat menghilangkan keragu-raguan akan kebenaran dhamma
Heko Viryanadi, S.Dt.B/PAB/SMP/IX/2018
d. Akam memiliki pandangan yang terang
e. Pikiran akan menjadi bersih

9. DHAMMADESANA

Artinya menyebarkan atau menerangkan dhamma. Menyebarkan dan mendengarkan


dhamma berbuah dengan bertambahnya kebijaksanaan. Yang melaksanakan
Dhammadesana adalah bhikkhu, bhikkhuni, samanera, atau Pandita.

10. DITTHUJUKAMMA

Artinya berpandangan hidup yang benar. Pandangan hidup yang benar lahir dari pikiran
yang benar. Pikiran benar adalah pikiran yang telah terbebas dari Lobha, Dosa, Moha
dan Irsia. Berpengertian dan berpandangan hidup yang benar berbuah dengan
diperkuatnya keyakinan.

Heko Viryanadi, S.Dt.B/PAB/SMP/IX/2018


DASA AKUSALAKAMMA

Dasa Akusalakamma berasal dari kata Dasa, akusala, kamma. Dasa artinya sepuluh, akusala
artinya jahat atau tidak baik, kamma artinya perbuatan. Dasa Akusalakamma artinya sepuluh
perbuatan jahat, terdiri dari :

1. Dilakukan oleh Pikiran (Akusala Mano Kamma) terdiri dari :


a. Keserakahan (Lobha). Akibat melakukan hal ini adalah tidak tercapainya keinginan
baik dalam kehidupan sekarang maupun yang akan datang.
b. Kebencian/kemarahan (Dosa). Akibatnya wajah buruk, menderita penyakit, watak
tercela.
c. Kebodohan (Moha). Akibatnya adalah terikat pada benda maupun keadaan, kurang
bijaksana, kurang kecerdasan, mengidap penyakit menahun, memiliki pendapat yang
tercela.
2. Dilakukan oleh Badan Jasmani (Akusala Kaya Kamma), terdiri dari:
a. Membunuh, akibatnya : umur pendek, berpenyakitan, senantiasa dalam kesedihan.
b. Mencuri, akibatnya : hidup dalam kemiskinan, dinista dan dihina, cita-cita tidak
tercapai, hidup tergantung orang lain
c. Perzinahan/berbuat asusila, akibatnya : memiliki banyak musuh, beristri atau
bersuami yang tidak disenangi, terlahir dalam keadaan waria.
3. Dilakukan oleh Ucapan (Akusaka Mano Kamma), terdiri dari :
a. Berdusta, akibatnya : menderita karena berbicara tidak baik, menjadi sasaran
penghinaan, tidak dipercaya oleh orang lain.
b. Berbicara kasar/menghina, akibatnya : sering dituduh yang tidak-tidak oleh orang lain
sekalipun tidak bersalah, menerima suara yang tidak enak didengar.
c. Berbicara tentang keburukan orang lain, akibatnya akan kehilangan sahabat tanpa
sebab yang berarti.
d. Omong kosong (berbicara hal-hal yang tidak perlu), akibatnya : menderita penyakit
karena bagian dari badan jasmani tidak berfungsi dengan baik, ucapannya tidak
dipercaya orang lain.

Heko Viryanadi, S.Dt.B/PAB/SMP/IX/2018


Evaluasi

A. Pilih jawaban yang paling benar !


1. Berikut ini adalah manfaat dari disiplin , kecuali ....
A. Membuat hidup menjadi lebih berkualitas
B. Hidup menjadi terbebani oleh tugas-tugas yang harus dikerjakan tepat waktu
C. Pekerjaan menjadi lebih teratur
D. Membuat diri kita menjadi orang lebih bertanggung jawab
2. Melaksanakan disiplin tidak harus kaku, tetapi harus disertai dengan ...agar kita
dapat membaut keputusan yang tepat
A. Kebijaksanan
B. Ketangkasan
C. Tekad
D. Meditasi
3. Tujuan yang paling tinggi dari berdana adalah....
A. Mengharapkan kelahiran mendatang menjadi orang kaya
B. Melatih kemurahan hati dan belajar melepas
C. Mengharap kelahiran kesurga
D. Agar orang lain kagum akan kemurahan hati kita
4. Tujuan membabarkan dharma ( Dhammadesana) adalah....
A. Membuat agama Buddha semakin banyak pemeluknya
B. Menagajak orang yang belum memeluk agama Buddha untuk segara meluk
agama buddha
C. Mengenal ajaran Buddha kepada sebanyak-banyaknya makhluk
D. Menjadikan agama Buddha menjadi agama terbesar di dunia
5. Cara yang paling tepat untuk melindungi diri kita sendiri sembbari melindungi
orang lain adalah....
A. Membaca doa-doa perlindungan
B. Dengan cara hidup berkesadaran dan menjalani sila
C. Tidak bergaul dengan sembarang orang
D. Hanya bergaul dengan orang yang seagama saja

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!


1. Jelaskaan yang dimaksud dengan disiplin!
2. Tuliskan Lima aturan moral yang harus dijalani umat Buddha dalam kehidupan
sehari-hari!
3. Jelaaskan contoh disiplin yang harus kita kembangkan di dalamlingkungan
sekolah!
4. Tuliskan 6 alasan membahayaakan dari kebiasaaan bermalas-malasn!
5. Jelaskan apa yang di maksud dengan pelimpahan jasa!

Heko Viryanadi, S.Dt.B/PAB/SMP/IX/2018


MATERI KELAS IX SEMESTER 2 (KTSP)

MEDITASI

1. Meditasi sama dengan Samadhi/Bhavana yang artinya memusatkan pikiran pada satu
obyek meditasi.
2. Sang Buddha mengajarkan Samadhi pertama kali pada saat khotbah di Taman Rusa
Isipatana disampaikan kepada Lima orang pertapa.
3. Khotbah pertama Buddha dikenal dengan nama "Dhammacakkapavatthana Sutta" artinya
khotbah pemutaran Roda Dhamma yang Pertama
4. Dhammacakkapavatthana Sutta biasa disebut dengan Jalan Tengah (Majjhimapatipada =
Delapan jalan utama) .
5. Meditasi atau Samadhi terdiri dari 2 macam yaitu:
a. Samatha bhavana adalah meditasi yang bertujuan untuk mencapai ketenangan batin.
Hasil dari meditasi ini adalah Abhinna (Kekuatan batin). Obyek meditasi ini
berjumlah 40 macam terdiri dari:
 10 Kasina ( wujud benda)
 10 Asubha ( wujud mayat)
 10 Anussati (perenungan)
 4 Apamana (Metta, Karuna, Mudita, Upekkha)
 4 Ruang Tanpa batas
 1 Makanan menjijikkan (Aharapatikulasanna)
 1 Analisa terhadap 4 unsur(tanah, air, api, warna)
b. Vipassana Bhavana adalah meditasi yang bertujuan untuk mencapai pandangan
terang. Hasil meditasi ini adalah Kesucian atau Nibbana. Obyek meditasi ini adalah
Nama/Rupa (Batin/Jasmani)
6. Contoh murid Buddha yang berhasil mencapai kesucian atau Nibbana antara lain :
Ananda, Sariputta, Moggallana, Kisa Gotami, Kondanna, Vappa, Assaji, Mahanama, dll.
7. Manfaat meditasi antara lain : Pikiran tenang dan terkendali, Wajah berseri-seri, Bangun
tidur dengan segar, Tidak mudah marah-marah, Sabar menghadapi segala permasalahan,
dll
8. Meditasi akan berhasil dan bermanfaat jika orang yang bermeditasi memiliki moral (sila)
yang baik.
9. Meditasi tidak sama dengan mengosongkan pikiran, tetapi meditasi harus memusatkan
pikiran dengan mengambil satu obyek, misalnya obyek benda( Buddha Rupang).
10. Siapa saja yang boleh bermeditasi ? Jawab : siapapun boleh bermeditasi bila ia
memenuhi persyaratan untuk meditasi.

Heko Viryanadi, S.Dt.B/PAB/SMP/IX/2018


Gangguan Meditasi (Palibodha)

1. Gangguan meditasi bisa berupa fisik dan bisa berupa batin.


2. Gangguan fisik dalam bermeditasi disebut Palibodha.
3. Macam-macam Palibodha adalah :
a. Tempat tinggal (avasa)
b. Keluarga (Kula)
c. Pendapatan (Labha)
d. Para Siswa (Gana)
e. Kegiatan (Kamma)
f. Bepergian (Addhana)
g. Kerabat (Nati)
h. Sakit (Abadha)
i. Belajar (Gantha)
j. Kemampuan Batin (Iddhi)
4. Dari sepuluh palibodha ini, sembilan gangguan (kecuali gangguan kemampuan batin),
merupakan gangguan meditasi bagi pemula.
5. Gangguan ini merupakan gangguan umum, dan dapat diatasi jika kita dapat
mengendalikan pikiran kita dengan baik dan terkendali.
6. Bagi orang yang baru melatih meditasi (pemula/awal) sebaiknya dalam bermeditasi harus
ada guru pembimbing.

Rintangan Batin (Nivarana)

1. Rintangan/hambatan saat bermeditasi disebut Nivarana.

2. Nivarana dapat menyebabkan pikiran cepat sekali kacau/buyar.

3. Nivarana merupakan gangguan batin.

4. Nivarana lebih sulit dihindarkan, diendapkan atau dilenyapkan dari pada palibodha.

5. Nivarana sebagai perintang batin yang umumnya telah ada dalam batin setiap orang.

6. Macam-macam Nivarana adalah :

• Kelambanan/kemalasan (thinamiddha)

• Kekacauan/kekhawatiran (uddhacchakukuca)

• Keragu-raguan/ketidakpastian (vicikiccha)

• Nafsu keinginan untuk pemuasan indria (kamachanda)

• Kemauan untuk menyakiti orang lain (byapada)

7. Cara mengatasi Nivarana

Heko Viryanadi, S.Dt.B/PAB/SMP/IX/2018


 Nivarana dapat diatasi setelah seseorang dapat memusatkan pikirannya dengan baik,
yaitu dengan munculnya faktor-faktor jhana.
 Hal ini dapat tercapai, karena ketika bermeditasi palibodha dapat ia singkirkan dan
nivarana dapat dikendalikan yang akhirnya faktor jhana muncul.

Cara Meditasi

A. Hal-hal Yang Mendukung Meditasi

1. Untuk dapat melaksanakanameditasi dengan berhasil, seseorang harus memperhatikan


syarat meditasi sebagai berikut :

• Memiliki keinginan yang kuat (tekad)

• Memiliki moral yang baik (sila)

• Sehat jasmani dan batin

• Tempat yang tenang

• Memiliki waktu senggang

• Adanya guru pembimbing

• Memiliki buku pedoman Meditasi (Kitab Suci)

• Memiliki obyek meditasi yang sesuai dengan sifatnya

• Saat bermeditasi posisi tubuh rileks/santai

• Suhu tempat meditasi yang sesuai

• Memiliki teman yang bermoral.

2. Tempat bermeditasi adalah yang sepi, jauh dari keramaian dan tenang.
3. Maksudnya jauh dari hal-hal yang dapat mengganggu orang yang akan meditasi.
4. Tempat meditasi yang sering digunakan pada zaman Sang Buddha adalah hutan.
5. Meditasi juga dapat dilakukan dibawah pohon yang rindang, gua, alam terbuka,
kuburan, taman atau kuti yang jauh dari kota.
6. Diantara tempat-tempat tersebut diatas yang paling ideal adalah hutan.

B. Cara Melaksanakan Meditasi

1. Waktu meditasi yang tepat adalah bila jasmani kita segar, semua pekerjaan telah
selesai, gangguan fisik dan batin tidak ada.
2. 2. Meditasi dapat dilaksanakan pada pagi hari (pkl. 04.00 – 07.00) dan malam hari
(pkl. 17.00 - 22.00).
3. Jadi waktu dalam berlatih meditasi sebaiknya dilakukan setiap hari dalam waktu
yang sama secara teratur dan terus menerus (continue).
Heko Viryanadi, S.Dt.B/PAB/SMP/IX/2018
4. Sang Buddha mengajarkan 4 cara bermeditasi yaitu :

a. Meditasi dengan cara duduk

Meditasi dengan cara ini biasanya dilakukan bagi pemula dan tingkat lanjut.
Caranya duduk bersila (padmasana) badan tegak tetapi rilek, sebaiknya tidak
bersandar pada dinding atau sandaran lain, mata dipejamkan, batin tenang dan
pikiran dipusatkan pada obyek yang dipilih.

b. Meditasi dengan cara berdiri.

Berdiri dengan kaki sedikit renggang, kedua tangan didepan dada, tangan kanan
memegang tangan kiri, usahakan dapat menjaga keseimbangan tubuh supaya
batin tenang, pikiran berkonsentrasi pada obyek yang dipilih.

c. Meditasi dengan cara berjalan

Meditasi berjalan disebut cankamana. Meditasi ini dapat dipraktikkan dengan


beberapa cara, adalah :

 Berjalan denganmenghitung langkah kaki


 Berjalan dengan menyadari langkah maju, mundur, kekiri, kekanan.
Menghitung langkah kaki kanan melangkah atau menyadari kaki kiri
melangkah dst.
 Berjalan dengan menggunankan obyek meditasi nimitta (bayangan) tubuh
kita sendiri.

d. Meditasi dengan cara berbaring.

Berbaring dengan posisi tubuh miring kekanan atau kekiri (kaki kanan/kiri
diatas) seperti posisi tubuh Sang Buddha ketika parinibbana (wafat), kaki
lurus, kepala ditopang dengan tangan kanan/kiri, mata dipejamkan, batin
tenang dan pikiran terpusat pada obyek meditasi yang dipilih.

C. Manfaat Meditasi

Meditasi yang benar akan memberikan manfaat bagi orang yang melaksanakannya.
Manfaat yang didapat dari praktik meditasi antara lain :

 membebaskan diri dari ketegangan/ beban.


 memenangkan diri.
 membangkitkan keberanian
 mengembangkan kekuatan untuk mengatasi persoalan
 menumbuhkan rasa percaya diri.
 Menguatkan ingatan
 Akan mendapatkan perubahan dan perkembangan batin
 menimbulkan rasa puas
 percaya diri

Heko Viryanadi, S.Dt.B/PAB/SMP/IX/2018


 mengenal diri sendiri lebih mendalam
 tidak ragu-ragu dalam menghadapi segala masalah, dll

D. Carita Manusia

1. Carita artinya sifat/karakter/watak.


2. Bagi seseorang yang ingin melaksanakan meditasi sebaiknya memperhatikan
sifat/watak-nya sendiri, sehingga lebih mudah dalam bermeditasi.
3. Jika seseorang belum mengetahui sifat/wataknya sendiri maka hal ini akan
mengganggu pemusatan pikiran dalam bermeditasi dan biasanya sulit untuk
berkonsentrasi.
4. Carita/sifat/watak manusia secara umum terdiri dari 7 macam, yaitu :
 Nafsu keinginan (Ragacarita)
 Kebencian (dosacarita)
 Ketidaktahuan (mohacarita)
 Kekhawatiran/pikiran tidak terkendali(vitakkacarita)
 Mudah percaya (saddhacarita)
 Intelektual(budhicarita)
 Campuran/kombinasi(sabbacarita)

HUBUNGAN SIFAT MANUSIA DENGAN OBYEK MEDITASI

1. Bila seseorang memiliki sifat Raga Carita (sifat penuh dengan nafsu) obyek meditasi
yang cocok adalah 10 obyek Asubha(obyek mayat) dan kayagatasati (perenungan
terhadap badan jasmani). orang yang memiliki watak ini cenderung sensitif dengan nilai-
nilai keindahan dan keharmonisan, mudah sekali terpengaruh oleh
kecantikan/ketampanan orang lain, suka mendengarkan musik yang indah-indah, dll.
2. Bila seseorang memiliki sifat Dosa Carita (sifat kebencian/kemarahan) obyek meditasi
yang cocok adalah 4 Brahma Vihara (sifat luhur) yaitu metta, karuna, mudita, upekkha
dan 4 obyek Kasina Warna yaitu warna hijau, putih, merah dan kuning. Orang yang
memiliki watak ini mudah tersinggung, cepat bosan, jengkel, kesal, marah-marah,
cemburu, irihari, dendam, dll
3. Bila seseorang memiliki sifat Moha Carita (sifat ketidaktahuan) obyek meditasi yang
cocok adalah anapanassati (perenungan terhadap keluar dan masuknya pernafasan).
Orang yang memiliki watak ini cenderung kurang cerdas, karena tidak ada usaha untuk
belajar lebih baik.
4. Bila seseorang memiliki sifat Vitaka carita (sifat kekhawatiran) obyek meditasi yang
cocok adalah anapanassati.Orang yang memiliki watak ini biasanya sering cemas dalam
menghadapi kesukaran/kesulitan, mudah merubah prinsip sehingga ia disebut orang yang
tidak memiliki pendirian tetap.
5. Bila seseorang memiliki sifat Saddha carita (sifat mudah percaya) obyek meditasi yang
cocok adalah 6 anussati (perenungan) yaitu Buddhanussati, Dhammanussati,
Sanghanussati, Silanussati, caganussati, Devanussati. Orang yang memiliki watak ini

Heko Viryanadi, S.Dt.B/PAB/SMP/IX/2018


adalah memiliki tanda kurang cerdas karena segala sesuatu yang ia dengar walaupun
informasinya belum jelas, ia dengan mudah menerimanya bagaikan kebenaran.
6. Bila seseorang memiliki sifat Buddhi Carita (sifat intelektual/kecerdasan) obyek meditasi
yang cocok adalah Tilakkhana (Tiga Corak Umum yaitu anicca, Dukkha, Anatta),
marananussati, Upasamanussati, aharapatikulasanna dan catudhatuvavathana. Orang
yang memiliki watak ini biasanya kurang beruntung. Kelebihannya yang dimiliki dapat
menjadi suatu kerugian apabila suatu sikap batin yang tidak benar sebagai pengetahuan
besar. Hal ini akan menyeret seseorang kedalam pandangan ekstrim/salah. Jika
kebenaran disertai pengetahuan benar akan membawa seseorang dapat menembus empat
kesunyataan mulia dengan benar.

Tingkat Samadisa

1. Tingkat Samadhi, terdiri dari:


a. Meditasi Permulaan (Parikamma Samadhi)
b. Meditasi mendekati Pencapaian (Upacara Samadhi)
c. Meditasi Tercapai (Appana Samadhi)

Keterangan :

a. Ketika pikiran mulai dipusatkan pada sebuah obyek yang dipilih sesuai dengan carita,
maka meditasi permulaan ini disebut Parikamma Samadhi.
b. Jika pikiran untuk sementara telah bebas dari kekacauan,atau pikiran tidak tergoyahkan,
hal ini disebut Upacara Samadhi.
c. Apabila keadaan ini dapat dipertahankan terus, walaupun dengan perlahan tapi pasti
hingga pemusatan pikiran benar-benar tidak tergoyahkan, maka hal ini disebut Appana
Samadhi.
d. Pencapaian Appana Samadhi berarti Rupa Jhana I telah tercapai.

Bayangan atau Gambaran Meditasi(Nimitta)

1. Nimitta adalah tanda/lambang/bayangan/gambaran dalam bermeditasi.


2. Dalam hal ini nimitta merupakan gambaran/bayangan yang muncul sebagai hasil dari
pemusatan pikiran pada sebuah obyek.
3. Nimitta biasa muncul sesuai dengan sifat masing-masing orang dan meditasi dapat
dicapai apabila seseorang telah dapat melenyapkan nivarana dan palibodha.
4. Macam-macam Nimitta, al:
 Parikamma Nimitta : Bayangan atau gambaran permulaan
 Uggaha Nimitta : Bayangan tercapai
 Patibhaga Nimitta : Bayangan atau gambaran sebanding.
5. Hubungan Nimitta dengan Tingkat Samadhi adalah :
 Ketika mulai menggunakan obyek (Parikamma Nimitta), maka ia berada padatingkat
Parikamma Samadhi.
 Ketika ia memiliki Ugaha Nimitta, maka ia telah berada pada tingkat Upacara
Samadhi

Heko Viryanadi, S.Dt.B/PAB/SMP/IX/2018


 Ketika ia memiliki Patibhaga Nimitta, maka ia mencapai Appana Samadhi atau
Jhana I dengan semua factor jhana kuat.

Contoh Nimitta :

Apabila seseorang bermeditasi menggunakan obyek warna, karena yang bersangkutan Dosa
Carita, maka warna yang digunakan akan nampak lebih cemerlang dan segala sesuatu diliputi
oleh warna obyeknya. Sehingga dia tidak bisa membedakan warna dengan dirinya sendiri,
karena semua warna menjadi satu. Hal ini terjadi bila mereka berada pada patibhaga nimitta

1. JHANA dan ABHINNA

d. Pengertian Jhana
1. Meditasi benar adalah meditasi yang dilakukan dengan tujuan untuk mencapai
ketenangan batin dan pandangan terang.
2. Dalam bermeditasi para siswa diharapkan untuk memilih salah satu dari 40 obyek
yang sesuai dengan sifatnya.
3. Bila seseorang melaksanakan Samatha bhavana maka akan menghasilkan jhana dan
abhinna.
4. Jhana artinya kesadaran pikiran yang melekat dan perpusat kuat pada obyek meditasi.

e. Macam-macam Jhana
1. Jhana terdiri dari empat (4) tingkatan yaitu Jhana I, Jhana II, Jhana III, Jhana IV.
2. Faktor untuk mencapai jhana ada lima (5), antara lain:
a. Vitakka : usaha pikiran untuk menangkap obyek
b. Vicara : pikiran yang telah menangkap obyek
c. Piti : kegiuran atau kenikmatan
d. Sukkha : kebahagiaan
e. Ekaggata : pikiran terpusat dengan kuat
f. Upekkha : keseimbangan batin
3. Setelah mengetahui bahwa factor jhana ada lima (5), maka para siswa harus
melatihnya hingga mahir atau ahli.
4. Keahlian atau kemahiran dalam jhana disebut Vasita
5. Jika seorang siswa telah mahir dalam meditasi maka ia akan mudah untuk keluar
masuk dalam jhana.
6. Perolehan jhana antara lain :
a. Jhana I dapat dicapai dengan melaksanakan : vitakka, vicara, piti, sukkha,
ekaggata
b. Jhana II dapat dicapai dengan melaksanakan: piti, sukkha, ekaggata
c. Jhana III dapat dicapai dengan melaksanakan: sukkha, ekaggata
d. Jhana IV dapat dicapai dengan melaksanakan: ekaggata, upekkha
7. Faktor jhana upekkha hanya muncul pada tingkat jhana ke-empat saja karena yang
mampu memunculkan upekkha hanya mereka yang batinnya telah tenang.

Heko Viryanadi, S.Dt.B/PAB/SMP/IX/2018


C. Pengertian Abhinna

1. Abhinna artinya kemampuan atau kekuatan batin luar biasa.

2. Abhinna hanya dapat diperoleh dengan melaksanakan meditasi.

3. Abhinna dapat muncul dalam diri orang biasa dan orang suci.

D. Macam-macam Abhinna

Abhinna terdiri dari dua (2) macam, yaitu Lokiya Abhinna dan Lokuttara Abhinna.

A. Lokiya Abhinna

1. Lokiya Abhinna artinya kekuatan batin yang bersifat duniawi.


2. Disebut demikian karena kekuatan batin tersebut tidak membebaskan manusia dari
penderitaan.
3. Lokiya abhinna terdiri dari :
 Iddhividhi adalah kekuatan batin yang dapat mengubah diri sesuai yang
diinginkan. Contoh : menghilang, berjalan diatas air, menembus dinding,
memperbanyak diri menyelam dalam tanah, melayang di angkasa, dll.
 Dibbasota (Telinga Dewa) yaitu kemampuan untuk mendengar suara dari alam
lain. Contoh: alam Dewa, alam Setan, alam Neraka, alam Brahma baik yang
dekat maupun jauh.
 Dibbacakkhu(Mata Dewa) yaitu kemampuan untuk melihat alam lain yang dekat
maupun jauh. Orang yang memiliki Dibbacakkhu sanggup untuk melihat muncul
dan lenyapnya makhluk-makhluk dari alam lain. Kemampuan ini disebut
Catupapatanana.
 Cetopariyanana yaitu kemampuan untuk mengetahui atau membaca pikiran
makhluk lain.
 Pubbenivasanussati-nana yaitu kemampuan untuk mengingat kehidupan yang
lampau dari orang lain maupun diri sendiri.

E. Lokuttara Abhinna

1. Lokuttara Abhinna artinya kemampuan batin diatas duniawi, karena kekuatan batin ini
bertujuan mencapai pandangan terang yang dapat membebaskan manusia dari
penderitaan hingga mencapai Nibbana.
2. Lokuttara Abhinna ada satu yaitu Asavakkhaya-nana yaitu kemampuan untuk
menghilangkan Asava (kekotoran batin yang sangat halus). Perlu kita perhatikan bahwa
walaupun seseorang telah mencapai jhana IV (Arupa Jhana) dan memiliki Abhinna,
belum tentu orang tersebut telah mencapai kesucian.

Heko Viryanadi, S.Dt.B/PAB/SMP/IX/2018


3. Kesucian hanya dicapai dengan melenyapkan belenggu(Samyojana) dengan
melaksanakan meditasi Vipassana bhavana.
4. Dengan memiliki Abhinna, seseorang dapat melacak kebenaran bahwa Sang Buddha
pernah hidup.
5. Selain itu ia juga mampu melihat makhluk alam Surga dan Neraka, kelahiran seseorang
setelah kematian, dll.
6. Jhana dan Abhinna bersifat tidak kekal karena hal tersebut hanya dapat dipertahankan
melalui meditasi benar.

Heko Viryanadi, S.Dt.B/PAB/SMP/IX/2018


Latihan soal

A. Pilihlah Jawaban yang paling !

1. Vipassana bhavana adalah meditasi untuk mencapai....

1) kebijaksanaan
2) alam Surga
3) kesaktian
4) kemapuan gaib
2. menurut kitab Visuddhimagga, objek meditasi ada.... macam

A. 7
B. 10
C. 40
D. 80
3. Seorang praktisi meditasi(meditator) memilih objek meditasi berdasarkan....

B. Tingkatan kosentrasi
C. Kegemaran
D. Kecendreungan batin
E. Lingkungan
4. Orang yang pikirannya cenderungan berkeliaran dan muda gugup sangat cocok
bermeditasi dengan objek ....

A. Perenungan terhadap kebajikan para dewa


B. Keluar-masuknya napas
C. Perwujudan warna biru, putih, merah dan kuning
D. Analisis terhadap 4 unsur
5. Perwujudan mayat addalah objek meditasi yang sesui bagi orang yang mempunyai
watak....

A. Penuh nafsu
B. Dungu
C. Kebencian
D. Penuh keyakinan
6. Berikut ini yang termasuk rintangan dari dalam diri sendiri seorang meditator
adalah....
A. Kurangnya pengetahuan dan pengertian tentang meditasi yang benar
B. Makanan yang tidak sehat
C. Hujan yang menyebabkan dingin
D. Teman yang melemahkan semangat
7. Dalam meditasi, semua hal-hal yang tidak kita inginkan atau kita tolak termasuk....
A. Niat buruk
B. Keserakahan
C. Kebencian
D. Kegelisahan

Heko Viryanadi, S.Dt.B/PAB/SMP/IX/2018


8. Jika kita mulai ragu dengan latihan meditasi yang kita lasanakan, yang harus kita
lakukan adalah....
A. Hentikan segera latihan kita
B. Renungkan betapa besar manfaat meditasi
C. Segera memohon bantuan para dewa
D. Segera beristirahat atau tidur
9. Orang yang tidak berusahaa mencari pemahaman yang benar dan tidak berusaha
untuk bersikap sesuai standar tingkah laku tinggi adalah orang yang....
A. Mudah gelisah
B. Pemarah
C. Malas
D. Terikat nafsu indrawi
10. Cara untuk mengenali watak kita sendiri agar mudah memilih objek meditasi yang
sesuai adalah....
A. Pergi ke peramal
B. Jujur dan instropeksi
C. Bertannya kepada teman-teman
D. Membaca buku petunjuk meditasi

B. Jawablah pertannyaan- pertannyaan di bawah ini dengan benar!

1. Jelaskan 2 jenis meditasi yang di ajarkan dalam agama Buddha !

2. Tuliskan 4 kesalah pahaman terhadap meditasi!

3. Salah satu objek meditasi adalah analisis terhadap 4 unsur.

4. Tuliskan pembagian 4 unsur tersebut!

5. Tuliskan ciri-ciri orang yang mempunyai watak kebencian(dosa carita)!

6. Mengapa seseorang meditator harus menjalani sila agar pikirannya mudah


terpusat

7. Tuliskan lima rintangan batin dalam berlatih meditasi

8. Bagaimana kita mengatasi hambatan berupa kegelisahan atau kecemasan?

9. Tuliskan 10 ganggun atau kesukaran yang bisa menghabat seorang yang akan
berlatih meditasi!

10. Ada 4 hal yang dapat menyebabkan seseorang kehilangan status kebikkhuannya.
Tuliskan ke 4 hal tersebut!

Heko Viryanadi, S.Dt.B/PAB/SMP/IX/2018


Heko Viryanadi, S.Dt.B/PAB/SMP/IX/2018

Anda mungkin juga menyukai