manusia. Di dalam pelaksanaan upacara Manusa Yadnya masalah tempat, keadaan, dan waktu
sangat penting. Secara umum upacara itu dilaksanakan pada saat anak mengalami masa
peralihan. Sebab ada anggapan bahwa pada saat-saat itulah anak dalam keadaan kritis,
sehingga perlu diupacarai atau diselamati. Dalam menyelenggarakan segala usaha serta
kegiatan spiritual tersebut masih ada lagi kegiatan dalam bentuk yang lebih nyata demi
kernajuan pendidikan, kesehatan dan lain-lain guna persiapan menempuh kehidupan
bermasyarakat.
TUJUAN
Tujuan dari Manusa Yadnya atau Sarira Samskara adalah untuk menyucikan diri lahir bathin
(pamari sudha raga) dan memohon keselamatan dalam upaya peningkatan kehidupan spiritual
menuju kebahagian baik di dunia maupun di alam niskala.
1
10
11
12
bahwa
pada
1. Kemampuan mempengaruhi orang lain, dalam hal ini bawahan atau kelompok.
2. Kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau orang lain.
3. Untuk mencapai tujuan organisai atau kelompok.
Tri guna
1. SattwamSifat sattwam yakni sifat tenang, suci, bijaksana, cerdas dan
sifat-sifat baik lainnya. Orang yang dikuasai sifat Sattwam biasanya
berwatak tenang, waspada dan berhati damai dan welas asih.Kalau
mengambil tindakan akan ditimbang dulu secara matang, kemudian
dilaksanakan. Semua pikiran perkataan dan prilakunya mencerminkan
kebajikan. Sepeti tindakan Yudhistira dalam cerita Mahbharata. Demikian
kalau orang dikusai sifat Sattwam.
2. Rajas
Sifat rajas yakni sifat lincah, gesit, tergesa-gesa, bimbang, iri hati, angkuh
dan bernafsu. Orang yang dikuasai sifat Rajas biasanya selalu gelisa,
keinginannya bergerak cepat, mudah marah, senang terhadap yang
memujinya dan bencih orang yang merendahkannya. Yang baik pada sifat
ini adalah giat bekerja dan disiplin. Maka dari itu agar sifat ini dapat
dikendalikan, maka perlu dilatih dengan kesabaran dan ketenangan
sehingga jernih terbebas dari buruk.
3. Tamas
Sifat tamas yakni sifat tamak,paling malas, kumal, rakus dan suka
berbohong. Orang yang dikuasai sifat Tamas, biasanya berifikir, berkata,
dan berbuat sangat lamban. Kadang-kadang, malas suka tidur, rakus, dan
dungu. Besar birahinya, keras keinginannya, serta suka tidur campur
denga anak dan istrinya. Orang yang dikuasai sifat Tamas akan jauh dari
sifat susila (kabajikan), karena perbuatanya hanya mementingkan dirinya
sendiri dan tidak mempunyai rasa kasih saying terhadap orang lain di
sekitarnya. Pengertian Deva, Bhatara dan Awatara
Dewa
Deva adalah sinar suci Brahman atau Sang Hyang Widhi yang mempunyai
tugas berbeda-beda. Kata Deva itu sendiri berasal dari bahasa Sanskerta
divyang artinya sinar. Sesuai dengan artinya, fungsi Deva adalah untuk
menyinari, menerangi alam semesta agar selalu terang dan terlindungi.
Dalam Agama Hindu dikenal banyak Deva dengan berbagai fungsinya,
antara lain:
Bhatara
Kata Bhatara berasal dari kata bhatryang berarti kekuatan Brahman, Sang
Hyang Widhi yang juga mempunyai fungsi sebagai pelindung umat
manusia dan dunia dengan segala isinya. Dalam Agama Hindu dikenal ada
banyak Bhatara, antara lain:
Awatara
Kata Avatara berarti kelahiran Brahman. Dalam hal ini, Brahman
melahirkan diri-Nya sendiri dengan wujud yang sesuai dengan kehendakNya untuk menyelamatkan umat manusia dan dunia beserta isinya dari
ancaman kejahatan yang sudah merajalela.
Umat Hindu percaya bahwa kehidupan umat manusia dan bumi beserta
isinya tidak kekal dan berada dalam siklus perubahan abadi yang bisa
baik dan juga bisa buruk. Dalam perjalanan kehidupan umat manusia
tidak dapat lepas dari siklus perubahan.Terkadang pengaruh buruk yang
menguasai alam semesta dan di lain waktu pengaruh baik yang
mempengaruhi.
Manakala dunia beserta isinya berada dalam ancaman pengaruh buruk
sifat manusia, yang ditandai dengan kejahatan merajalela, wanita tidak
lagi diberikan kemuliaan dan penghormatan, perang terjadi di manamana, maka Brahman atau Sang Hyang Widhi turun ke dunia dengan
mengambil wujud sesuai dengan keadaan zaman. Tujuannya untuk
menyelamatkan umat manusia, alam semesta beserta isinya dari
kehancuran.
Dengan demikian, Avatara merupakan penjelmaan Brahman dengan
mengambil wujud tertentu dengan tujuan untuk menyelamatkan umat
manusia dan dunia beserta isinya. Menurut Purana (bagian dari pada
Veda), dikenal ada 10 Awatara Dalam Agama Hindu yang turun ke dunia
untuk tujuan menyelamatkan umat manusia, alam semesta, dan segala
isinya dari kehancuran.
A.
Pengertian
Sad
Ripu
Sad ripu berasal dari kata sad yang berarti enam dan ripu yang berarti
musuh. Jadi secara harafiah, Sad Ripu memiliki arti enam musuh. Musuh
yang dimaksud adalah musuh yang berasal atau bersumber dari dalam
diri manusia sendiri. Sebagaimana tercantum dalam kekawin Ramayana,
Bab
I
(Wirama
Sronca),
bait
4
sebagai
berikut
:
1.Kama
Kama artinya keinginan atau hawa nafsu. Kama sangat besar
pengaruhnya dalam kehidupan, kama dapat mempengaruhi pikiran.
Rangsangan yang kuat akan menarik kama dan mempengaruhi pikiran.
Bila tidak memiliki kemampuan atau pengetahuan untuk mengatasinya,
maka sifat-sifat buruk lah yang akan muncul yang berakibat buruk pula
terhadap diri sendiri. Kama yang tidak terkendali ini akan muncul sebagai
musuh. Namun sebaliknya, kama akan berfungsi sebagai sahabat apabila
dapat
dikendalikan
atau
disalurkan
kepadahalhalyangbersifatdharma/kebenaran.
ManusiakamaBenarsahabat
Buruk = musuh
2.Lobha
Lobhaberasaldarikatalubhyangberartitamak,rakus.
Rakus merupakan sifat senang yang berlebihan dan tidak terkendali, sifat
yang selalu ingin dipuaskan, sifat yang ingin mementingkan diri sendiri.
Sifat-sifat seperti ini dimiliki oleh setiap orang, apabila kemunculan sifat
ini tidak dikendalikan dengan pengetahuan dharma, tidak memiliki rasa
welas asih, tatwam asi, dan satya, maka lobha seperti ini akan menjadi
musuh. Ia akan mendatangkan rasa benci, rasa cemburu, rasa dendam,
sehingga menimbulkan rasa gelisah, kurang aman, dan was-was.
Biasanya
lobha
akan
tumbuh
dengan
kuatakibatkamayangselaluterpenuhi.
Manusia kama = lobha
3.Krodha
Krodha artinya marah. Krodha muncul diawali oleh ketidakpuasan, rasa
kecewa, rasa dendam, dan rasa terhina. Krodha sangat mempengaruhi
konsentrasi, rasa kesadaran, dan merusak keseimbangan serta kesucian
bathin. Krodha yang tidak terkendali dapat memacu denyut jantung,
merusak kerja syaraf sehingga sulitr berpikir tenang dan rasional,
membuat syaraf tegang. Apabila terus-menerus seperti itu, syaraf-syaraf
akan putus yang mengakibatkan stroke hingga kematian. Krodha juga
dapat muncul akibat minuman keras. Krodha muncul bukan karena
rangsangan dari luar, seperti kecewa, dendam dan sebagainya. Tetapi
kemunculannya akibat pengaruh yang dibuat dari dalam. Miras sangat
mengganggu fungsi kerja syaraf, miras sangat merusak kecerdasan,
ketenangan dan konsentrasi. Cara untuk mengatasi Krodha adalah
dengan pengetahuan, kemampuan, dan kesadaran diri, serta hindari
mengkonsumsi miras. Alihkan perasaan kecewa, dendam dan rasa tidak
puas kepada rasa jengah untuk memacu diri dalam meraih kesuksesan,
tapi harus berlandaskan dengan dharma (kebenaran).
ManusiaKamaTakterpenuhi=krodha
Pengaruh miras = krodha
4.Mada
Mada artinya mabuk/kemabukan, kemabukan dapat muncul dari dalam
diri sendiri. Kama (keinginan) yang selalu terpenuhi menyebabkan lobha
tak terkendali, hal ini dapat memunculkan mada dengan jenis yang
beraneka
ragam
seperti
berikut
:
Merasa diri paling rupawan (cantik/ganteng) karena mabuk akan
kerupawanan wajahnya (surupa) ia seringkali menghina atau melecehkan
orang
lain.
Merasa diri kaya raya karena banyak memiliki harta benda dan uang. Ia
selalu menggunakan uang dan harta sekehendak hatinya untuk
menghina, mengejek, dan menghancurkan orang lain. Karena memiliki
banyak harta, ia merasa paling mampu dan lupa bahwa semua harta
hanyalah
titipan
sementara.
Merasa diri paling pintar (guna), selalu menganggap orang lain bodoh
dan tidak mampu. Merekayangmeras pintar biasanya akan menjadi
sombong.
Merasa diri punya jabatan atau merasa diri seorang bangsawan
sehingga membuat dirinya menjadi sombong, seolah-olah dialah yang
dapat mengatur segala-segalanya. Karena kemabukan ia menjadi lupa
bahwa ia sesungguhnya berasal dari rakyat biasa, jabatan itu sifatnya
sementara dan kebangsawanan tiada arti tanpa orang lain yang
menghormati
kebangsawanan
seseorang.
Merasa diri muda/remaja dengan tenaga yang kuat (yowana). Ia lupa
bahwa sastra agama menyebutkan masa kecil akan menunggu masa
remaja, dan remaja, tua lah yang dinanti. Sedangkan masa tua hanya
kematian lah yang menunggu. Maka dari itu janganlah mabuk masa
remaja, manfaatkanlah keremajaan untuk mengisi diri mempersiapkan
masa
tua
dengan
sebaik-baiknyaberdasarkandharma.
Merasa selalu percaya diri akibat pengaruh minuman berakohol atau
minuman keras yang akan merusak syaraf, merusak ingatan, merusak
kesehatan pencernaan, ginjal, hati, dan jantung. Akibat minum minuman
keras yang paling sering terjadi adalah timbulnya kekerasan
dantindakcriminal.
Merasa diri selalu menang dan berani. Sering kali mereka yang menang
dalam seuatu peristiwa merasa sombong, mabuk akan kemenangan dan
keberanian.
5.Matsarya
Matsarya artinya iri hati. Iri hati, cemburu, seringkali muncul akibat dari
kekecewaan, ketidakpuasan, ketidakadilan, dan kegagalan dalam
menghadapi suatu peristiwa. Di satu pihak ada yang berhasil dengan
mudah, sedangkan di pihak lain mengalami kegagalan dan hambatan.
Sehingga pihak yang gagal merasa kecewa. Kegagalan yang diakibatkan
oleh ketidakadilan akan menimbulkan perasaan iri hati. Iri hati merupakan
akumulasi dari krodha, bila berkelanjutan akan menimbulkan rasa
dendam, benci, dan permusuhan. Matsarya dapat diredam dengan
kesabaran dan kepasrahan. Bahwa hidup ini adalah cobaan, takdir, dan
karma wasana.
KrodhaMatsaryakecewa-dengki-irihati
Dendam-permusuhan-balas dendam
6.Moha
Moha artinya bingung. Kebingungan tidak dapat menentukan sikap,
karena kebuntuan otak dalam berpikir, kecerdasan hilang, orang tak tahu
arah, tak tahu mana yang benar dan salah, tak tahu mana yang baik
mana yang buruk, tak tahu mana yang berguna dan yang tidak berguna,
kebingungan menghambat segala-galanya. Ada beberapa sumber
penyebab
timbulnyakebingunganantaralainsebagaiberikut
:
Akibat kemabukan, baik itu karena keberhasilan yang berlebihan
maupun
akibat
pengaruh
minumankeras.
Akibat kegagalan/kekecewaan yang bertubi-tubi secara silih berganti.
Sad Atatayi
Pada dasarnya manusia dilahirkan ke alam ini adalah baik. Hal itu terbukti manusia banyak
diberi predikat seperti manusia makhluk individu, berpikir dan religius, dan lainnya. Tentu
saja dengan faktor tersebut manusia diharapkan bisa perpikir yang baik dan berperilaku
sesuai dengan kodratnya. Namun jika manusia tidak dapat menjalankan hal tersebut dengan
baik maka kehidupan ini tidak akan selaras, dengan ajaran asusila manusi diajarkan untuk
menghindari dan mengendalikan sifat buruk.
Sad Atatayi
Sad atatayi terdiri dari kata Sad dan Atatayi. Sad artinya enam, Atatayi artinya kejam atau
pembunuhan. Jadi yang dimaksud Sad Atatayi adalah enam macam pembunuhan yang kejam
yang tidak patut dilaksanakan oleh manusia.
a.
b.
Wisada, yaitu meracini atau menyakiti orang lain. Perbuatan meracuni baik sekala maupun
niskala. Perbuatan ini merupakan perbuatan dosa. Hal ini mengingkari hakikat hidup di dalam
bermasyarakat di dunia fana ini. Bagi orang yang melakukan atau melaksanakan perbuatan
seperti itu sudah di sediakan tempat, yaitu neraka oleh Sang Hyang Widhi.
Contoh perilaku Wisuda:
Pada suatu hari Putra bersama kawannya mengail ikan di sungai, tapi seharian mengail tidak
mendapatkan ikan. Akhirnya si Putra berpikir, mengapa susah-susah mendapatkan ikan?
Lebih baik membeli portas ikan dan memasukkannya ke kolam Yoni, Akibatnya banyak
ikannya yang mati. Lalu kita minta kepada Yoni. Di kolam itu bukan ikan yang besar saja
yang mati tapi yang kecil juga mati. Itu perbuatan yang bertentangan dengan ajaran Agama
Hindu.
c.
Atharwa, yaitu melakukan atau menjalankan ilmu hitam (black magic). Perbuatan semacam
ini merupakan perbuatan yang tak terpuji dan terkutuk serta dijauhi orang. Orang yang suka
yang terlarang menjalankan ilmu hitam hanya sifatnya senang sementara semasa masih hidup
dapat membuat orang lain menjadi menderita dan sesungguhnya pula dirinya sendiri akan
menderita pula seperti yang diderita orang lain.
Contoh perilaku Atharwa :
Aan sangat mencintai Iin, tapi Iin tidak mencintai Aan. Sehingga Aan mencari paranormal
yang menjalankan ilmu hitam untuk mencelakakan Iin. Akhirnya Iin kena jampi-jampi Aan,
ia sakit keras dan tidak dapat disembuhkan oleh medis manapun, ia putus sekolah. Betapa
besarnya dosa yang dilakukan Aan yang menghancurkan masa depan Iin
d. Sastraghna, yaitu mengamuk atau merampok sehingga menimbulkan kerugian bagi orang
lain. Mengamuk yang dimaksud adalah bias menghilangkan nyawa orang lain dan merampok
menimbulkan penderitaan karena kerugian yang dideritanya. Perbuatan semacam ini amat
bertentangan dengan sastra agama, untuk mencapai ketenangan maupun kedamaian, maka
perbuatan Sastraghna amat dilarang dan berdosa besar dan terkutuk.
Contoh perilaku Sastraghna :
Pada suatu hari Agus dipanggil oleh orang tuanya, namun ia tidak membalas sepatah kata pun
sudah sekian lama oranf tua dan keluarganya memanggil tanpa sebab ia berlari mengambil
sapu dan memukul adiknya, tidak hanya itu saja tetapi ia juga memukul alat-alat dapur. Dan
akhirnya ia dilarikan ke rumah sakit jiwa.
e.
Drathi Krama, yaitu memperkosa kehormatan seorang wanita. Perbuatan Drathi Krama
sangat bertentangan dengan konsep ajaran agama Hindu. Di mana ajaran Agama Hindu
memiliki konsep Tat Twam Asi. Karena itu, perbuatan Drathi Krama mengingkari
kemerdekaan pribadi orang lain.
Contoh perilaku Drathi Krama :
Seorang kakek yang tega membohongi anak gadis untuk dicarikan pekerjaan di hotel, namun
apes bagi si gadis di hotel ia malah diperkosa oleh kakek tersebut. Dan keesokan harinya si
gadis melaporkan apa yang telah terjadi padanya, kemuadian orang tua si gadis melaporkan
kakek itu ke polisi dan akhirnya ditahan.
f.
Raja Pisuna, yaitu memfitnah atau menghasut dan mengadu domba seseorang denga orang
lain. Perbuatan memfitnah sangatlah keji karena membuat orang lain menderita. Mungkin
orang yang difitnah tidak tahu sebab apa dirinya diberlakukan kurang baik. Memfitnah
hendaknya dibuang jauh dari alam pikiran kita. Maka dikatakn memfitnah lebih kejam dari
pada pembunihan.
Contohnya pada cerita Bawang Merah dan Bawang Putih
Walaupun merupakan suatu pembunuhan yang kejam, Sad Atatayi juga memiliki sisi positif
yang dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki diri, sama dengan musuh dalam diri manusia
lainnya, jika Sad Atatayi bisa dikendalikan maka hal-hal positif dari Sad Atatayi ini akan
dapat memperbaiki perilaku manusia, namun jika sebaliknya Sad Atatayi ini dibiarkan
menguasai diri manusia maka hal-hal negatif akan terus meburu manusia.
Walaupun merupakan suatu pembunuhan yang kejam, Sad Atatayi juga memiliki sisi positif
yang dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki diri, sama dengan musuh dalam diri manusia
lainnya, jika Sad Atatayi bisa dikendalikan maka hal-hal positif dari Sad Atatayi ini akan
dapat memperbaiki perilaku manusia, namun jika sebaliknya Sad Atatayi ini dibiarkan
menguasai diri manusia maka hal-hal negatif akan terus meburu manusia.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Agnida, semangat yang berapi-api untuk menjadi pintar dengan jalan belajar, melatih diri,
mencoba dan mempraktikan dengan serius merupakan dasar utama untuk mecapai
kebahagiaan.
Visada, meracun dan membunuh sifat-sifat malas dalam dir, penting sekali apalagi malas
belajar, malas bekerja. Karena orang bijak berkata, siapa yang malas bekerja selagi muda,
sebagai pengemis setelah tua
Atharwa, orang yang menguasai ilmu hitam jika dilandasi dengan dharma maka sangat
berguna untuk membantu orang untuk mengobati dari penyakit non medis.
Sastragna, di zaman sekarang ini pekerjaan sangatlah sulit untuk didapatkan namu dengan
usaha keras dalam hal ini pekerjaan apapun diterima asalkan sesuai denga dharma ngamuk
nyemak gae kalo orang Bali bilang.
Drathi Krama, memperkosa disini berarti seseorang harus berani memperkosa waktunya
yang sedang asyik menonton TV untuk mengalihkan ke waktu belajar, atau membantu orang
tua sehingga mereka merasa senang.
Raja Pisuna, mungkin semua orang pernah memfitnah/berbohong untuk keselamatan diri
dan keluarga terutama memfitnah musuh dan berbohong kepada orang sakit untuk membantu
kesembuhannya.
Adiparwa
Keterangan
Udyogaparwa
Karnaparwa
Mosalaparwa