0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
23 tayangan4 halaman
Agama Hindu memiliki konsep Tuhan yang disebut Brahman yang satu dan tidak terbatas. Konsep kunci lainnya adalah atman atau jiwa, samsara atau reinkarnasi, dan moksa atau pembebasan dari siklus kelahiran kembali. Ada tiga kerangka dasar agama Hindu yaitu tattwa (filsafat), susila (etika), dan upacara (ritual). Lima keyakinan dasar agama Hindu adalah keyakinan akan Brahman, atman, hukum karma, s
Agama Hindu memiliki konsep Tuhan yang disebut Brahman yang satu dan tidak terbatas. Konsep kunci lainnya adalah atman atau jiwa, samsara atau reinkarnasi, dan moksa atau pembebasan dari siklus kelahiran kembali. Ada tiga kerangka dasar agama Hindu yaitu tattwa (filsafat), susila (etika), dan upacara (ritual). Lima keyakinan dasar agama Hindu adalah keyakinan akan Brahman, atman, hukum karma, s
Agama Hindu memiliki konsep Tuhan yang disebut Brahman yang satu dan tidak terbatas. Konsep kunci lainnya adalah atman atau jiwa, samsara atau reinkarnasi, dan moksa atau pembebasan dari siklus kelahiran kembali. Ada tiga kerangka dasar agama Hindu yaitu tattwa (filsafat), susila (etika), dan upacara (ritual). Lima keyakinan dasar agama Hindu adalah keyakinan akan Brahman, atman, hukum karma, s
Sifat tuhan, yaitu Acintya (tidak dapat terfikirkan)
Manusia dengan sifatnya yang Awidya (tidak sempurna) Konsep tri murti (tuhan yg satu dikembangkan menjadi 3), yaitu: 1. Dewa Brahman (pencipta) : Sang Hyang Widhi (pencipta), dewa agni (dewa api), suami dewi saraswati (ilmu pengetahuan), arah selatan warna merah 2. Dewa wisnu (pemelihara) : dewa air, suami dewi laksmi (kesejahteraan), utara hitam 3. Dewa siwa (pelebur) : hukum rta ( hukum alam) segala yg berawal dr brahman (tuhan) akan Kembali kepada brahman (asalnya), tengah pancawarna Sepuluh bentuk dewa wisnu 1. Matysa Awatara yang dimana ia menjadi seekor ikan yang sangat besar, yang telah menyelamatkan manusia dari banjir besar. 2. Kurma Awatara yang dimana ia menjadi seekor Kura-kura raksasa yang telah menumpu dunia ini dari bahaya terbenam. 3. Waraha Awatara yang dimana ia menjadi seekor badak yang agung yang telah menyelamatkan dunia dan mengait dunia dari terbenam. 4. Nara Simba Awatara yang dimana menjadi seseorang yang berkepala Simba (singa) yang dimana ia telah membasmi kekejaman raja Hirinyakasipu yang telah menindas Dharma (kebenaran). 5. Wamana Awatara yang dimana ia menjadi seseorang yang kerdil akan tetapi berpengetahuan yang tinggi dan mulia, yang telah menyelamatkan dunia dengan mengalahkan Maharaja Bali yang selalu menginjak-injak Dharma dan ketidakadilan. 6. Parashurama Awatara yang dimana ia menjadi Rama Pharasu yaitu Rama yang bersenjata kampak yang telah menyelamatkan dunia dengan membasmi segenap Kasatriya yang telah menyeleweng dari Dharma (kebenaran). 7. Rama Awatara yang dimana ia menjadi Sri Rama, Putra raja Dasharata yang telah menyelamatkan dunia dengan membasmi Rawana, raja kedzaliman dan keangkaramurkaan di negri Alengka. 8. Kresna Awatara yang dimana ia menjadi Sri Kresna Raja Dwarawati seorang yang terkenal dan yang telah membasmi raja Kangsa dan Jarasada tokoh kedzaliman. 9. Buddha Awatara yang dimana ia menjadi Buddha Gusatama, Putra raja Sudhodana yang lahir di Kapilavastu yang telah menyebarkan Dharma dan memberikan tuntunan bagi manusia. 10. Kalki Awatara yang dimana ini merupakan penjelmaan yang terakhir Sang Hyang Widhi Wasa, yang akan membasmi segala pengkhianatan agama, selain itu juga menurut kepercayaan umat Hindu Kalki akan turun pada zaman Kaliyuda yaitu zaman yang memuncaknya pertentangan yang dimana ia sekarang masih tidur. Tiga kerangka dasar, yaitu: 1. Tatwa/filsafat -> tri pramana a. Pretyaksa Premana. Yaitu, cara mendapatkan ilmu pengetahuan dengan melakukan pengamatan langsung di tempat kejadian. b. Anumana Premana. Yaitu, cara mendapatkan ilmu pengetahuan dengan melihat gejala-gejala yang ada. c. Agama Premana. Yaitu, cara mendapatkan ilmu pengetahuan dengan jalan mempelajari kitab suci dan mendengarkan petunjuk-petunjuk dari orang yang dapat dipercaya kebenarannya.
-> Panca srada
a. Yakin dan percaya dengan Sang Hyang Widhi
b. Yakin dan percaya dengan adanya Atman c. Yakin dan percaya dengan adanya hukum karma phala d. Yakin dan percaya dengan adanya / punarbawa e. Yakin percaya dengn adanya moksa 2. Etika/Susila -> “Su” dan “Sila”. “Su” berarti baik, indah, harmonis. “Sila” berarti perilaku, tata laku. -> Pengertian Susila menurut pandangan Agama Hindu adalah tingkah laku hubungan timbal balik yang selaras dan harmonis antara sesama manusia dengan alam semesta (lingkungan) yang berlandaskan atas korban suci (Yadnya), keikhlasan dan kasih sayang. -> tat twam asi (ia adalah engkau) -> hambatannya a. Sad Ripu yaitu enam musuh dalam diri manusia (kama artinya hawa nafsu, lobha artinya tamak atau rakus, krodha artinya marah, moha artinya bingung, mada artinya mabuk dan matsarya artinya iri hati atau dengki) b. Sad Atatayi, yaitu enam cara untuk melakukan pembunuhan (Agnida artinya membakar milik orang lain, Wisada artinya meracun, Atharwa artinya melakukan ilmu hitam, Satraghna artinya mengamuk, Dratikrama artinya memperkosa, Raja Pisuna artinya memfitnah c. Sapta Timira yaitu tujuh hal yang menyebabkan kegelapan (Surupa artinya kecantikan atau ketampanan, Dhana artinya kekayaan, Guna artinya kepandaian, Kulina artinya keturunan, Yowana artinya masa muda, Sura artinya minuman keras, Kasuran artinya keberanian).
-> Tri kaya parisudha (ajaran menetralkan hambatan)
a. Manacika (penyucian pikiran)
b. Wacika (penyucian perkataan) c. Kayika (penyucian perbuatan fisik dan perilaku) 3. Upacara/acara -> Yadnya adalah suatu karya suci yang dilaksanakan dengan ikhlas karena getaran jiwa/rohani dalam kehidupan ini berdasarkan dharma, sesuai ajaran sastra suci Hindu yang ada (Weda). -> Yadnya dapat pula diartikan memuja, menghormati, berkorban, mengabdi, berbuat baik (kebajikan), pemberian, dan penyerahan dengan penuh kerelaan (tulus ikhlas) berupa apa yang dimiliki demi kesejahteraan serta kesempurnaan hidup bersama dan kemahamuliaan Sang Hyang Widhi Wasa. Lima Keyakinan Dasar dalam Agama Hindu (Panca Sradha) a. Brahman - Keyakinan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa 1) Sat : sebagai maha ada satu satunya 2) Cit : sumber ilmu pengetahuan 3) Ananda : kebahagiaan abadi yg bebas dari penderitaan dan suka duka b. Atman - percaya terhadap adanya atman (semua ciptaan tuhan) Sifat atman: 1) Achedya yang artinya tidak terlukai oleh senjata 2) Adahya yang artinya tidak terbakar oleh api 3) Akledya yang artinya tidak terkeringkan oleh angin 4) Acesyah yang artinya tidak terbasahkan oleh air 5) Nitya yang artinya kekal atau abadi 6) Sarwagatah yang artinya berada dimana-mana 7) Sthanu yang artinya tidak berpindah-pindah 8) Acala yang artinya tidak bergerak 9) Sanatana yang artinya selalu sama 10) Awyakta yang artinya tidak dilahirkan 11) Acintya yang artinya tidak terpikirkan 12) Awikara yang artinya tidak berubah dan sempurna tidak laki-laki maupun perempuan c. Karmaphala – keyakinan terhadap hukum karmaphala Phala dari karma itu ada tiga macam yaitu : 1) Sancita Karmaphala : Phala dari perbuatan dalam kehidupan terdahulu yang belum habis dinikmati dan masih merupakan benih yang menentukan kehidupan kita sekarang. 2) Prarabda Karmaphala : Phala dari perbuatan kita pada kehidupan ini tanpa ada sisanya lagi. 3) Kriyamana Karmaphala : Phala perbuatan yang tidak dapat dinikmati pada saat berbuat sehingga harus diterima pada kehidupan yang akan datang. d. Punarbhawa/Samsara – keyakinan terhadap penjelmaan kembali (Reinkarnasi), Reinkarnasi terjadi karena jiwa harus menanggung hasil perbuatan pada kehidupan yang terdahulu. Apabila manusia tidak sempat menikmati hasil perbuatannya seumur hidup, maka mereka diberi kesempatan untuk menikmatinya pada kehidupan selanjutnya. e. Moksa - keyakinan terhadap bersatunya Atman dengan Brahman Pada saat mencapai keadaan Moksa, jiwa terlepas dari siklus Reinkarnasi sehingga jiwa tidak bisa lagi menikmati suka duka dunia. Oleh karena itu Moksa menjadi tujuan akhir yang ingin dicapai oleh umat Hindu. Tingkatan moksa ada 4 (empat) yaitu : 1) Samipya, artinya suatu kebebasan yang dapat dicapai oleh seseorang semasa hidupnya di dunia. 2) Sarupya, artinya suatu kebebasan yang dicapai oleh seseorang di dunia ini karena kelahirannya dimana kedudukan Atman merupakan pancaran dari Kemahakuasaan Tuhan. 3) Salokya, artinya suatu kebebasan yang dicapai oleh Atman dimana atman tersebut telah berada dalam posisi dan kesadaran yang sama dengan Tuhan. 4) Sayujya artinya suatu tingkatan kebebasan yang tertinggi dimana Atman sudah dapat bersatu dengan Brahman atau Tuhan Yang Maha Esa. Pendidikan Agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia serta peningkatan potensi spiritual sebagai cerminan harkat dan martabat makhluk tuhan Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral Tiga kerangka dasarnya, yaitu: (1) tattwa, (2) susila, dan (3) upacara Tat Twam Asi : Tat Twam Asi berasal dari kata “Tat” yang berarti “Itu”, “Twam” berarti “Kamu”, dan “Asi” berarti “adalah”. Jadi Tat Twam Asi dapat diartikan menjadi “Itu adalah Kamu”. Kata “Itu” dapat pula diartikan sebagai “Dia” sehingga Tat Twam Asi dapat bermakna “Dia adalah Kamu”. Tri Mala terdiri dari tiga yaitu : 1) Moha artinya kejahatan dalam pikiran. 2) Mada artinya kejahatan karena ucapan. 3) Kasmala artinya kejahatan karena perbuatan. Sad Atatayi artinya enam macam pembunuhan kejam. Sad Atatayi terdiri dari enam bagian yakni : Agnida : membakar sampai menimbulkan kematian, Wisada : meracuni, Atharwa : melakukan ilmu hitam. Sastrghna : mengamuk hingga mengancam jiwa orang lain Bratikrama : menyiksa atau memperkosa. Raja Pisuna : memfitnah