Anda di halaman 1dari 4

RESUME AGAMA HINDU

 Sifat tuhan, yaitu Acintya (tidak dapat terfikirkan)


 Manusia dengan sifatnya yang Awidya (tidak sempurna)
 Konsep tri murti (tuhan yg satu dikembangkan menjadi 3), yaitu:
1. Dewa Brahman (pencipta) : Sang Hyang Widhi (pencipta), dewa agni (dewa api), suami
dewi saraswati (ilmu pengetahuan), arah selatan warna merah
2. Dewa wisnu (pemelihara) : dewa air, suami dewi laksmi (kesejahteraan), utara hitam
3. Dewa siwa (pelebur) : hukum rta ( hukum alam) segala yg berawal dr brahman (tuhan)
akan Kembali kepada brahman (asalnya), tengah pancawarna
 Sepuluh bentuk dewa wisnu
1. Matysa Awatara yang dimana ia menjadi seekor ikan yang sangat besar, yang telah
menyelamatkan manusia dari banjir besar.
2. Kurma Awatara yang dimana ia menjadi seekor Kura-kura raksasa yang telah menumpu
dunia ini dari bahaya terbenam.
3. Waraha Awatara yang dimana ia menjadi seekor badak yang agung yang telah
menyelamatkan dunia dan mengait dunia dari terbenam.
4. Nara Simba Awatara yang dimana menjadi seseorang yang berkepala Simba (singa) yang
dimana ia telah membasmi kekejaman raja Hirinyakasipu yang telah menindas Dharma
(kebenaran).
5. Wamana Awatara yang dimana ia menjadi seseorang yang kerdil akan tetapi
berpengetahuan yang tinggi dan mulia, yang telah menyelamatkan dunia dengan
mengalahkan Maharaja Bali yang selalu menginjak-injak Dharma dan ketidakadilan.
6. Parashurama Awatara yang dimana ia menjadi Rama Pharasu yaitu Rama yang
bersenjata kampak yang telah menyelamatkan dunia dengan membasmi segenap
Kasatriya yang telah menyeleweng dari Dharma (kebenaran).
7. Rama Awatara yang dimana ia menjadi Sri Rama, Putra raja Dasharata yang telah
menyelamatkan dunia dengan membasmi Rawana, raja kedzaliman dan
keangkaramurkaan di negri Alengka.
8. Kresna Awatara yang dimana ia menjadi Sri Kresna Raja Dwarawati seorang yang
terkenal dan yang telah membasmi raja Kangsa dan Jarasada tokoh kedzaliman.
9. Buddha Awatara yang dimana ia menjadi Buddha Gusatama, Putra raja Sudhodana yang
lahir di Kapilavastu yang telah menyebarkan Dharma dan memberikan tuntunan bagi
manusia.
10. Kalki Awatara yang dimana ini merupakan penjelmaan yang terakhir Sang Hyang Widhi
Wasa, yang akan membasmi segala pengkhianatan agama, selain itu juga menurut
kepercayaan umat Hindu Kalki akan turun pada zaman Kaliyuda yaitu zaman yang
memuncaknya pertentangan yang dimana ia sekarang masih tidur.
 Tiga kerangka dasar, yaitu:
1. Tatwa/filsafat
-> tri pramana
a. Pretyaksa Premana. Yaitu, cara mendapatkan ilmu pengetahuan  dengan
melakukan pengamatan  langsung di tempat kejadian.
b. Anumana Premana. Yaitu, cara mendapatkan ilmu pengetahuan dengan melihat
gejala-gejala yang ada.
c. Agama Premana. Yaitu, cara mendapatkan ilmu pengetahuan dengan jalan
mempelajari kitab suci dan mendengarkan petunjuk-petunjuk dari orang yang
dapat dipercaya kebenarannya.

-> Panca srada

a. Yakin dan percaya dengan Sang Hyang Widhi


b. Yakin dan percaya dengan adanya Atman
c. Yakin dan percaya dengan adanya  hukum karma phala
d. Yakin dan percaya dengan adanya / punarbawa
e. Yakin percaya dengn adanya moksa
2. Etika/Susila
-> “Su” dan “Sila”. “Su” berarti baik, indah, harmonis. “Sila” berarti perilaku, tata laku.
-> Pengertian Susila menurut pandangan Agama Hindu adalah tingkah laku hubungan
timbal balik yang selaras dan harmonis antara sesama manusia dengan alam semesta
(lingkungan) yang berlandaskan atas korban suci (Yadnya), keikhlasan dan kasih sayang.
-> tat twam asi (ia adalah engkau)
-> hambatannya
a. Sad Ripu yaitu enam musuh dalam diri manusia (kama artinya hawa nafsu, lobha
artinya tamak atau rakus, krodha artinya marah, moha artinya bingung, mada
artinya mabuk dan matsarya artinya iri hati atau dengki)
b. Sad Atatayi, yaitu enam cara untuk melakukan pembunuhan (Agnida artinya
membakar milik orang lain, Wisada artinya meracun, Atharwa artinya
melakukan ilmu hitam, Satraghna artinya mengamuk, Dratikrama artinya
memperkosa, Raja Pisuna artinya memfitnah
c. Sapta Timira yaitu tujuh hal yang menyebabkan kegelapan (Surupa artinya
kecantikan atau ketampanan, Dhana artinya kekayaan, Guna artinya
kepandaian, Kulina artinya keturunan, Yowana artinya masa muda, Sura artinya
minuman keras, Kasuran artinya keberanian).

-> Tri kaya parisudha (ajaran menetralkan hambatan)

a. Manacika (penyucian pikiran)


b. Wacika (penyucian perkataan)
c. Kayika (penyucian perbuatan fisik dan perilaku)
3. Upacara/acara
-> Yadnya adalah suatu karya suci yang dilaksanakan dengan ikhlas karena getaran
jiwa/rohani dalam kehidupan ini berdasarkan dharma, sesuai ajaran sastra suci Hindu
yang ada (Weda).
-> Yadnya dapat pula diartikan memuja, menghormati, berkorban, mengabdi, berbuat
baik (kebajikan), pemberian, dan penyerahan dengan penuh kerelaan (tulus ikhlas)
berupa apa yang dimiliki demi kesejahteraan serta kesempurnaan hidup bersama dan
kemahamuliaan Sang Hyang Widhi Wasa.
 Lima Keyakinan Dasar dalam Agama Hindu (Panca Sradha)
a. Brahman - Keyakinan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
1) Sat : sebagai maha ada satu satunya
2) Cit : sumber ilmu pengetahuan
3) Ananda : kebahagiaan abadi yg bebas dari penderitaan dan suka duka
b. Atman - percaya terhadap adanya atman (semua ciptaan tuhan)
Sifat atman:
1) Achedya yang artinya tidak terlukai oleh senjata
2) Adahya yang artinya tidak terbakar oleh api
3) Akledya yang artinya tidak terkeringkan oleh angin
4) Acesyah yang artinya tidak terbasahkan oleh air
5) Nitya yang artinya kekal atau abadi
6) Sarwagatah yang artinya berada dimana-mana
7) Sthanu yang artinya tidak berpindah-pindah
8) Acala yang artinya tidak bergerak
9) Sanatana yang artinya selalu sama
10) Awyakta yang artinya tidak dilahirkan
11) Acintya yang artinya tidak terpikirkan
12) Awikara yang artinya tidak berubah dan sempurna tidak laki-laki maupun
perempuan
c. Karmaphala – keyakinan terhadap hukum karmaphala
Phala dari karma itu ada tiga macam yaitu :
1) Sancita Karmaphala : Phala dari perbuatan dalam kehidupan terdahulu yang
belum habis dinikmati dan masih merupakan benih yang menentukan
kehidupan kita sekarang.
2) Prarabda Karmaphala : Phala dari perbuatan kita pada kehidupan ini tanpa ada
sisanya lagi.
3) Kriyamana Karmaphala : Phala perbuatan yang tidak dapat dinikmati pada saat
berbuat sehingga harus diterima pada kehidupan yang akan datang.
d. Punarbhawa/Samsara – keyakinan terhadap penjelmaan kembali (Reinkarnasi),
Reinkarnasi terjadi karena jiwa harus menanggung hasil perbuatan pada kehidupan yang
terdahulu. Apabila manusia tidak sempat menikmati hasil perbuatannya seumur hidup,
maka mereka diberi kesempatan untuk menikmatinya pada kehidupan selanjutnya.
e. Moksa - keyakinan terhadap bersatunya Atman dengan Brahman
Pada saat mencapai keadaan Moksa, jiwa terlepas dari siklus Reinkarnasi sehingga jiwa
tidak bisa lagi menikmati suka duka dunia. Oleh karena itu Moksa menjadi tujuan akhir
yang ingin dicapai oleh umat Hindu.
Tingkatan moksa ada 4 (empat) yaitu :
1) Samipya, artinya suatu kebebasan yang dapat dicapai oleh seseorang semasa
hidupnya di dunia.
2) Sarupya, artinya suatu kebebasan yang dicapai oleh seseorang di dunia ini
karena kelahirannya dimana kedudukan Atman merupakan pancaran dari
Kemahakuasaan Tuhan.
3) Salokya, artinya suatu kebebasan yang dicapai oleh Atman dimana atman
tersebut telah berada dalam posisi dan kesadaran yang sama dengan Tuhan.
4) Sayujya artinya suatu tingkatan kebebasan yang tertinggi dimana Atman sudah
dapat bersatu dengan Brahman atau Tuhan Yang Maha Esa.
 Pendidikan Agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia serta peningkatan
potensi spiritual sebagai cerminan harkat dan martabat makhluk tuhan
 Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral
 Tiga kerangka dasarnya, yaitu: (1) tattwa, (2) susila, dan (3) upacara
 Tat Twam Asi : Tat Twam Asi berasal dari kata “Tat” yang berarti “Itu”, “Twam” berarti “Kamu”,
dan “Asi” berarti “adalah”. Jadi Tat Twam Asi dapat diartikan menjadi “Itu adalah Kamu”. Kata
“Itu” dapat pula diartikan sebagai “Dia” sehingga Tat Twam Asi dapat bermakna “Dia adalah
Kamu”.
 Tri Mala terdiri dari tiga yaitu :
1) Moha artinya kejahatan dalam pikiran.
2) Mada artinya kejahatan karena ucapan.
3) Kasmala artinya kejahatan karena perbuatan.
 Sad Atatayi artinya enam macam pembunuhan kejam.
 Sad Atatayi terdiri dari enam bagian yakni :
Agnida         : membakar sampai menimbulkan kematian,
Wisada         :  meracuni,
Atharwa       :  melakukan ilmu hitam.
Sastrghna  :  mengamuk hingga mengancam jiwa orang lain
Bratikrama  :  menyiksa atau memperkosa.
Raja Pisuna :  memfitnah

Anda mungkin juga menyukai