PENDAHULUAN
Secara umum manusia senang pada keindahan, baik itu keindahan alam
maupun seni, dan yang merupakan musuh besar manusia menurut agama Hindu
yang disebut Sad )ipu. Sad )ipu ini berada di dalam diri setiap manusia dimana
sifat * sifat tersebut akan mempengaruhi watak dan perilaku manusia. (tulah
sebabnya watak dan perilaku manusia berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Sad )ipu tidak bisa kita hilangkan karena begitu melekat dalam diri manusia.
Satu*satunya cara adalah dengan mengendalikannya. +ntuk itu, kita harus bisa
mengendalikan sifat tersebut agar nantinya kita mendapat ketenangan di dalam
diri. ika hati kita tenang, maka pikiran pun akan tenang untuk menghasilkan
1
pemikiran * pemikiran yang jernih. Dari pemikiran yang jernih kita senantiasa
2
akan berkata dan berbuat yang baik. Maka dari itu, dalam makalah ini akan
dijelaskan lebih lanjut mengenai manusia Hindu.
1. &ujuan
dapun tujuan dari makalah ini sebagai berikut /
1. +ntuk mengetahui tentang konsep manusia Hindu.
2. +ntuk mengetahui hakikat dari manusia Hindu.
. +ntuk mengetahui martabat manusia Hindu.
2. +ntuk mengetahui tanggung jawab manusia Hindu.
1.2 Manfaat
dapun manfaat dari makalah ini sebagai berikut 4
1. gar masyarakat Hindu mengetahui konsep dan hakikat dari
manusia Hindu.
2. gar masyarakat Hindu mengetahui martabat manusia Hindu.
. gar masyarakat Hindu mengetahui tanggung jawab
manusia Hindu.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
didalam alam lingkungannya. Dilihat dari sudut pandang filsafat manusia maka
tubuh sebagai res extens yakni aktualisasi keluasan substansi semesta, sedangkan
jiwa adalah res cogitans $perwujudan substansi berpikir%.
Secara kosmologis, manusia $yang berupa kesatuan jiwa:badan jasmaninya%
yang sering disebut mikrokosmos (bhuana alit) adalah perwujudan dari (res
extensa dan res cogitans) substansi semesta atau makrokosmos. Dengan
demikian, eksistensi dan hidup manusia di dunia ini adalah satu*kesatuan kosmos,
maksudnya bahwa pemahaman tentang hakikat manusia $nilai manusia dan
kemanusiaannya% tidak saja terkait dengan diri pribadi manusia di dalam umat
manusia umumnya, akan tetapi berkaitan pula dengan makhluk * makhluk hidup
lainnya, bahkan tidak terpisahkan dengan realitas seisi semesta raya ini.
Menurut pandangan samkhya, makhluk hidup dalam hal ini manusia pada
dasarnya terbentuk dan tersusun atas 2; tatwa $unsur%. dapun yang dimaksud ke
2; unsur tersebut yaitu /
a. Purusa / +nsur rohani, spiritual, jiwa:atma
b. Prakrti / +nsur badani, materi, material, jasmaniah
c. Buddhi / 5esadaran, kecerdasan, intelek
d. hamkara / <go, rasa aku $akuan%
e. Manah / Pikiran, rasio
Panca Buddhi (ndriya $lima indria untuk mengetahui%
f. =akswindriya / (ndria pada mata
g. Srotendriya / (ndria pada telinga
h. >hranendriya / (ndria pada hidung
i. ihvendriya / (ndria pada lidah
j. &wakendriya / (ndria pada kulit
Panca 5armendriya $lima indria pelaku?penggerak%
k. Panindriya / (ndria pada tangan
l. Padendriya / (ndria pada kaki
m. 6akindriya / (ndria pada mulut
n. +pastendriya?Bhagendriya / (ndria pada kelamin pria?indria pada
kelamin wanita
o. Paywuindriya / (ndria pada anus
Panca &an Matra $ Lima macam sari, benih, tak terukur%
p. Sabda tan matra / benih suara
@. Sparsa tan matra / benih raba
r. )upa tan matra / benih warna
s. )asa tan matra / benih rasa
t. >andha tan matra / benih bau?
penciuman
Panca Maha Bhuta $Lima unsur besar%
u. kasa / <ter, r uang
5
v. Bayu / +dara, hawa, atmosfir
w. &eja / pi
A. pah / ir
y. Prtiwi / & anah
Badan jasmani atau tubuh mempunyai makna penting bagi jiwa:atma yang
menjadi akar hidup dan dilahirkan dalam badan jasmani sebagai manusia dalam
pandangan Hindu merupakan suatu keutamaan dan kemuliaan. Melihat demikian
pentingnya makna badan jasmani manusia hindu, maka dalam weda dan seluruh
pengetahuan yang menjadi cabang*cabangnya senantiasa mempertegas dalam
uraiannya, bahwa perawatan badan jasmani ini, baik berkenaan dengan kebersihan
ini, kesehatan dan kesuciannya serta segala hal yang terkait sepatutnya terjaga
dengan teratur, harmonis dan tetap kondusif. Perawatan badan jasmani secara
teratur menurut prinsip*prinsip dharma, sistacra atau tradisi suci dianggap
sebagai suatu ibadah religius, jiwa:atma yang merupakan percikan dari Brahman
sehingga dapat bersemayam dengan tentram di dalamnya.
Disamping itu, untuk tetap mengkondisikan kualitas badan jasmaniah
yang sehat:bersih:suci, maka manusia selaku pribadi juga patut memilih dengan
cermat makanan yang akan dimakan. Dalam kitab &aittriya upanisad ((.2.1..1
disebutkan
bahwa jiwa:atma di dalam badan jasmani pada dasarnya dibungkus ; lapisan
$Panca Mayakosa%, yaitu /
a. nnamayakosa / Pembungkus berupa badan jasmani yang terbentuk
dari makanan yang dimakan
b. Pranamayakosa / Lapisan pembungkus berupa energi prana
c. Manomayakosa / Lapisan pembungkus berupa kecerdasan
d. 6janamayakosa / Lapisan pembungkus berupa kecerdasan
e. nandamayakosa / Lapisan pembungkus berupa kebahagiaan
Harus disadari bahwa badan jasmani hanyalah bersifat sementara. Cleh
karena itu, orientasi pemahaman terhadap hakikat manusia hindupun akhirnya
terarah kepada jiwa:atma, dan selanjutnya pikiran manusia adalah dipusatkan
pada jiwa:atma sebagai upaya untuk mengendalikan badan jasmani.
Pada hakekatnya badan jasmani merupakan badan yang paling rendah,
kemudian indria*indria yang merupakan kendaraan pikiran, selanjutnya pikiran
yang merupakan rajanya indria dan yang paling penting adalah jiwa:atma. Badan
jasmani sama artinya dengan badan mati apabila jiwa:atma telah
6
meninggalkannya. Cleh karena itu, pikiran selaku raja indria haruslah mampu
mengendalikan indria*indria yang dipusatkan kepada jiwa*jiwa dan atman. Badan
jasmani dan indria*indria yang dikendalikan oleh pikiran yang terpusat kepada
jiwa*jiwa dan atma akan menjadikan hidup dan kehidupan manusia bernilai,
yakni tercapainya kebahagiaan duniawi $jagadhita% dan kebebasan abadi $moksa%.
7
pemahaman tatanan
8
hidup $kosmos% yang bersifat relatif dan sementara, sehingga hal mendasar untuk
menentukan harkat:martabat manusia Hindu adalah jiwa:atma, pikiran, kualitas
perilakunya.
9
c% Mengentaskan kemiskinan bendani dan spiritual, serta mengangkat
$mengentaskan% derajat makhluk yang lebih rendah agar
menjadi lebih tinggi $seperti disebutkan dalam lontar Purwa Bumi
5amulan!
pada kelahirannya mendatang.
d% Menjaga kedamaian dan keharmonisan jagad raya ini
secara
berkelanjutan $ad infinitum%.
BAB III
PENUUP
.1 5esimpulan
Dalam pandangan Hindu $terutama berdasarkan 6eda%, istilah
manusia
$manusya%, secara etimologis berasal dari bahasa Sansekerta, yakni kata manu
$berarti pikiran!% 7 sya bentuk genetif yang menyatakan arti / milik atau sifat
yang dimiliki benda yang dilekatinya. Dengan demikian secara harfiah kata
manusia berarti $ia% yang memiliki pikiran atau $ia% yang senantiasa berpikir dan
menggunakan akal pikirannya. Manusia hindu merupakan kesatuan utuh dan
kompleks dari badan dan jiwa. 5esatuan utuh dan kompleks tersebut menjadikan
manusia sebagai pribadi yang secara psiko:fisik terus berkembang secara dinamis,
baik didalam dirinya maupun didalam alam lingkungannya.
Manusia adalah makhluk yang memiliki harkat martabat paling tinggi
diantara segala jenis makhluk hidup di jagad raya ini. Harkat:martabat manusia
Hindu pada dasarnya $secara konseptual dan teologis% telah dilandasi kesadaran
human:e@uity $kesederajatan?kesetaraan kemanusiaan universal%, yaitu man
is kind one $kemanusiaan adalah satu adanya%. +ntuk itu sebagai manusia
Hindu memiliki tanggung jawab dapat dilihat secara vertikal $hubungannya dengan
10
Brahman Sang Pencipta Semesta% dan horiEontal $hubungannya dengan
hidup
11
sesama insan manusia dan makhluk hidup lainnya. Pelaksanaan kedua bentuk
tanggung jawab manusia Hindu ini terjabarkan ke dalam konsep &ri Hita 5arana,
yang terdiri dari Parhyangan, Pawongan dan Palemahan.
.2 Saran
1. Dengan makalah ini, diharapkan masyarakat Hindu menjadi tahu konsep
dari manusia Hindu itu sendiri dan hakikatnya sebagai manusia Hindu.
2. Diharapkan pula, masyarakat Hindu mengenal martabat manusia Hindu
dan melaksanakan tanggung jawab sebagai manusia Hindu dalam
kehidupan sehari:hari.
DAFAR PUSAKA
&im Dosen gama Hindu +nud. 2G1. Pendidikan Agama Hindu di Perguruan
Tinggi. Denpasar / +dayana +niversity Press
12