Anda di halaman 1dari 11

GEREJA ANGLIKAN

 Sejarah Gereja Anglikan


 Nama "Anglikan" memiliki arti "bagian dari Inggris", tapi gereja Anglikan ada
di seluruh dunia. Gereja ini dimulai di abad keenam di Inggris, ketika Paus
Gregorius Agung mengutus Santo Agustinus ke Inggris untuk membawa
suksesi apostolik yg lebih disiplin kepada orang2 Celtic Kristen. Gereja
Anglikan ber-evolusi sebagai bagian dari gereja Roma, tapi pengaruh budaya
Celtic menjadi bagian dari gereja dalam banyak hal, di samping pengaruh
Roma itu sendiri; mungkin paling disoroti oleh pembimbing Charlemagne:
Aidan. Gereja Anglikan tersebar ke seluruh dunia pertama2 melalui kolonisasi
Inggris dan kemudian melaluimisionaris berbahasa Inggris.
 Gereja Di Inggris Hingga Awal Abad Ke-16 tidak bisa ditetapkan dengan pasti
kapan Injil Kristus tersebar di Inggris. Tetapi Tertullianus seorang Bapa Gereja
dari awal abad ke-3 mencatat bahwa pada zamannya gereja telah hadir di
Inggris. Aliran kekristenan pertama yang berdiri di Inggris adalah kekristenan
yang berciri Romano-Britania. Aliran kekristenan kedua adalah aliran yang
dikenal dengan istilah Kekristenan Celtic yang biaranya di desa-desa. Aliran
kekristenan yang ketiga adalah aliran Katolik Roma, sejak Paus Gregorius
mengutus misionaris Agustinus dan kawan-kawan ke Canterbury pada tahun
1597. Masing-masing gereja ini mengklaim hak untuk mempertahankan
tradisinya sendiri. Meskipun sejak abad ke-2 Gereja Roma mengkelaim
keutamaan dan statusnya sebagai satu-satunya gereja yang sah di dunia.
 Demikianlah gereja di Inggris berkembang dari abad ke-6 hingga abad ke-16.
Pada masa itu uskup dari Gereja Katolik Roma sangat menekankan persatuan
dengan Roma dan otonomi gereja Inggris. Sikap uskup yang kedua ini biasanya
sangat erat dengan gereja Inggris. Uskup juga terkadang taat pada raja,
misalnya Uskup Lanfranc (1005-1089).
Sementara gereja di Ingris tetap memilihara kesatuan dengan Gereja Katolik
Roma, terutama dalam hal ajaran dan praktek sehari-hari. Sejak abad ke-14
mulai muncul pikiran kritis yang menggugat berbagai segi ajaran maupun
peraktek dalam gereja. Misalya, John Wycliffe, sebagai salah seorang perintis
reformasi. Cita-citanya adalah memulikan kedudukan Alkitab sebagai otoritas
tunggal bagi kehidupan dan ajaran gereja. Untuk itu, Ia memprakarsai
terjemahan Alkitab ke dalam bahasa Inggris, kendati hasil terjemahannya
dinilai jauh dari cermat.
 Kasus Raja Hennry VIII meskipun kekuatan religius menjadi faktor utama,
namun yang selalu diacu sebagai pemicu lahirnya Gereja Anglikan adalah
serangkaian peristiwa yang terpumpun pada Raja Hennry VIII (1509-1547). Ia
mengalami konflik dengan Paus Clemens sehubungan dengan masalah
perkawinannya dan secara resmi memutuskan hubungan dengan Roma tahun
1534.
 Sebenarnya di bidang ajaran gereja pada mulanya Raja Hennry VIII tidak
memiliki masalah dengan Gereja Katolik Roma, bahkan sebelumnya Ia dipuji
sebagai Raja yang sangat setia kepada Roma. Berkat salah satu tulisannya, Ia
diberi gelar oleh Paus sebagai “pembela iman” Tetapi dalam perkawinannya Ia
memiliki masalah, dan menurutnya Paus tidak berkenan menolongnya. Pada
tahun 1509, menjelang naik takhta Ia menikah dengan Catharina dari Aragon,
puteri Spanyol, janda almahrum abangnya Arthur. Catharina sebenarnya
melahirkan banyak anak, tetapi hampir semuanya meninggal pada waktu bayi,
yang tersisa hanya satu anak perempuan yaitu, Mary. Pada tahun 1527 (bahkan
sudah sejak tahum 1514) Hennry mengajukan permintaan kepada Paus agar
membatalkan perkawinannya dengan Catharina, sekaligus meresmikan
perkawinannya dengan salah seorang gundiknya, Anna Boleyn.
 Alasannya adalah Catharina tidak memberinya anak laki-laki dan Ia kuatir
bahwa rakyatnya tidak menerima wanita sebagai pewaris takhta kerajaan. Ia
menunggu sampai enam tahun tetapi persetujuan dari Paus tak kunjung
datang. Sementara Anna Boleyn telah mengandung. Karena itu, pada bulan
Januari 1533 Raja Hennry mengambil keputusan untuk menikah Anna Boleyn
secara rahasia. Beberapa bulan kemudian, Mei 1533, Thomas Cranmer, Unkup
Agung Canterbury (konseptor utama reformasi Inggris) mengumumkan
pembatalan perkawinan Raja Hennry dengan Catharina dan pengakuan
perkawinannya dengan Anna Boleyn. Tindakan ini kemudian disusul oleh Paus
dengan mengeluarkan makhlumat pengucilan (ekskomunikasi) kepada Raja
Hennry VIII dan Cranmer, serta pernyataan bahwa anak yang dilahirkan dari
perkawinan Henrry dengan Anne Boleyn adalah tidak sah.
 Pembatalan perkawinan dengan Catharina tidak sama dengan perceraian.
Menurut sejumlah sejarahwan, permintaan pembatalan oleh Raja Hennry ada
benarnya karena, perkawinannya dengan Catharina sebenarnya tidak sah dan
masuk kategori perkawinan terlarang sebagaimana dikatakan dalam Kitab
Imamat 20:21 (yang mengawini isteri saudara ).
 Sementara menantikan pembatalan perkawinan itu. Raja Henry yang
didukung oleh Uskup Cranmer menyadari bahwa Gereja Inggris tidak perlu
terikat pada Paus dan berwenang mengatur dirinya sendiri. Raja tidak perlu
tunduk kepada Gereja, sebaliknya berwenang mengatur gereja. Pada masa
yang bersamaan Raja melihat bahwa Gereja, terutama biarah-biarah memiliki
banyak kekayaan yang dapat menjadi sumber dana untuk membiayai
kehidupan pemerintah dan perang. Maka, Raja Hennry mengambil alih semua
kekayaan ini di bawah pengelolaan negara.
 Gereja Anglikan Menempuh Jalan Sendiri sejak tahun 1533 Gereja Anglikan
berpisah dengan Gereja Katolik Roma, namun gereja ini tetap mempertahankan
struktur yang ada, ada uskup, rohaniwan, gedung-gedung gereja, dan jemaat-jemaat
dibawa kendali Uskup Agung Canterbury. Jadi, tak ada lagi dibawah Paus.
Sementara dalam hal ajaran, tata ibadah, dan pola organisasi Gereja Anglikan cukup
banyak mempertahankan dan memilihara warisan dan tradisi Gereja Katolik Roma .
Selain itu gereja Anglikan tetap mengajarkan kebenaran oleh iman dan pokok
perselisihan dogmatik sesuai dengan injili. Perwarisan jabatan rasuli diakui dan
dijunjung tinggi.
 Ajaran dan susunan dari gereja ini mirip dengan Gereja Katolik Roma, karena
dasarnya adalah “ Book of common Prayer dan 39 Articles (1553), yang
dipersiapkan oleh Uskup Agung Thomas Cranmer, yang dihukum mati oleh
ratu Mary (1554). Dalam dokumen itu dibuang setiap ungkapan yang
menyatakan ekaristi sebagai kurban. Ajaran tentang ekaristi, gereja ini
menganut paham Calvin. Berkat ajaran ini liturgi dan ajaran Gereja Anglikan
tercampur antara unsur-unsur Katolik dan Protestan.
 Campuran antara unsur Katolik dan Protestan dalam Gereja Anglikan
melahirkan tiga aliran yang merupakan kebijakan Ratu Elisabeth I. Ketiga
aliran itu adalah sebagai berikut: pertama, aliran High church ( Angola -
Katolik ). Aliran ini memberi tekanan kuat pada pembenaran jabatan rasuli,
pelayanan rohani, sakramen, dan bentuk- bentuk lahiriah dari ibadah serta
menegaskan bahwa Gereja Anglikan adalah perwujudan yang benar dari
kekristenan
 . Kedua, aliran Low Church. Aliran ini berpegang teguh pada jabatan uskup
(Suksesi apostolik) dengan Kitab Suci sebagai norma tertinggi. Oleh karena
itu, Gereja Anglikan menganggap diri sebagai “jalan tengah” antara Gereja
Katolik dan Protestan. Ketiga, aliran Broad Church. Aliran ini kurang
memperhatikan ajaran, tetapi sangat menekankan karya sosial. Aliran ini juga
banyak menekankan tradisi yang dibangun sejak zaman Elisabeth I, yang
menyatakan bahwa Gereja Anglikan merupakan gabungan hal-hal terbaik dari
Gereja Katolik Roma dan Protestan.
Ketidak-sepakatan antara Gereja Anglikan dengan
administrasi gereja Roma.

 Permulaan abad 16 menunjukkan ketidak-sepakatan yg besar dengan gereja


Roma. 95 dalil Luther Martin yg terkenal dipasang di pintu gereja Wittenburg
pada 1517, dan berita tentang tantangan ini tentunya sampai ke Inggris ketika,
20 tahun kemudian, cabang Anglikan dari gereja secara remsi menantang
otoritas Roma. Raja Henry VIII membubarkan biara2 pada 1536.
 Ada persepsi umum, terutama di Amerika Serikat, bahwa Henry VIII
mendirikan gereja Anglikan dikarenakan amarah kepada Paus yg menolak
untuk mengabulkan perceraiannya, tapi catatan sejarah mengindikasikan
bahwa Henry menghabiskan hampir seluruh waktu pemerintahannya untuk
menantang otoritas Roma, dan bahwa kasus perceraian hanya menjadi salah
satu kisah dari kejadian2 yg keseluruhannya memisahkan gereja Inggris dari
gereja Roma, dengan cara yang kurang lebih sama dengan gereja Orthodox yg
memisahkan diri lima ratus tahun sebelumnya.
Mendefinisikan Gereja Baru
 Gereja Anglikan yg baru saja terpisah diberikan struktur resmi pada tahun 1562 dalam
kurun waktu pemerintahan Elizabeth I. Struktur itu bukan merupakan proses
management atau organisasi pemerintahan. Yang menyatukan kami bukan lah
administrasi bersama, tetapi tradisi dan iman yang dimiliki bersama2. Iman kami tertulis
dalam Kitab Suci dan "Articles of Religion" (Pasal2 Agama); tradisi kami sebagian
tertuang dalam "Book of Common Prayer" (Buku Doa Umum).
 Buku Doa Umum yg pertama diproduksi pada tahun 1549. Di dalamnya liturgi Latin
disederhanakan secara radikal dan diterjemahkan dalam bahasa Inggris, dan untuk
pertama kalinya penggunaan tunggal diberlakukan di seluruh Inggris. Buku ini telah
direvisi beberapa kali dimulai sejak saat itu, dan revisi yang paling signifikan adalah
revisi pertama pada tahun 1552. Semua revisi sejak saat itu, sebelumjaman modern,
merupakan revisi2 yg sangat konservatif. Buku Doa Umum tahun 1662 menjadi landasan
sejarang untuk hampir semua liturgi Anglikan di seluruh dunia. Meskipun beberapa
negara memiliki buku doa masing2, semuanya berhutang besar pada tradisi Inggris yg
berakar pada pekerjaan asli Cranmer.

Anda mungkin juga menyukai