Anda di halaman 1dari 11

LAHIRNYA COMMONWEALTH OF AUSTRALIA Refligy yulia fitri/ SAO/014 A

Ketika Australian Colonies Government Act dikeluarkan oleh pemerintah Inggris, di


Australia sudah berdiri empat koloni yang terpisah-pisah, yakni New South Wales sebagai
koloni yang tertua, Tasmania yang sejak tahun 1825 dipisahkan dari New South Wales,
Australia Barat yang berdiri tahun 1829 namun karna berbagai masalah tumbuh dan
berkembang dengan sangat lambat, serta Australia Selatan yang berdiri tahun 1836
berdasarkan teori kolonisasi yang rasional. Dengan dinyatakannya secara eksplisit dalam
undang-undang itu bahwa Victoria dipisahkan dari New South Wales, maka jumlah koloni
yang masing-masing berdiri sendiri bertambah menjadi lima. Setiap koloni diberi kebebasan
memilih dan menyusun sistem pemerintahan yang dikehendaki. Karena hal itu maka di pusat-
pusat koloni timbul kegiatan untuk mengatur pemerintahan sendiri. Dalam mengatur
pemerintahan masing-masing terlihat tidak ada satu koloni pun yang memikirkan hubungan
kerjasama dengan koloni lain. Tahun 1847, Earl Grey menteri urusan jajahan pada waktu itu
telah menyadari perlunya penanganan kepentingan bersama di antara koloni yang berbeda di
Australia, misalnya bea ekspor dan impor, lalu-lintas surat pos dan trasportasi. Idenya ini
disampaikan kepada komisi parlemen Inggris, yaitu komisi perdagangan dan perkebunan.
Komisi inilah yang tahun 1849 mengusulkan adanya gubernur jendral yang mempunyai
kekuasaan yang menghimpun suatu badan yang diberi nama General Assembly Of Australia.
Badan ini merupakan wakil dari tiap koloni yang keanggotannya dipilih oleh parlemen dari
masing-masing koloni. Badan inilah yang nantinya akan membentuk mahkamah agung yang
akan menerima pangaduan banding dari pengadilan-pangdilan koloni, serta membuat aturan
atau undang-undang yang berlaku yang berlaku untuk seluruh koloni
A. FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG GERAKAN FEDERASI
Ada delapan sebab yang mendorong koloni-koloni Australia untuk bersatu kembali, yaitu:
1. Munculnya kekuasaan Eropa lain di daerah Pasifik, seperti Jerman dan Perancis yang
dianggap sebagai ancaman bagi semua koloni, sehingga mereka perlu bersatu
menghadapinya.
2. Keinginan mereka bersama untuk menjaga agar benua itu hanya diisi oleh orang-orang
kulit putih, mendorong hasrat untuk menciptakan ketentuan yang seragam tentang imigrasi
orang-orang kulit berwarna, terutama Cina ke negeri itu.
3. Hasrat meningkatkan kesejahteraan ekonomi melalui kerja sama di bidang perdagangan,
yang menghendaki pengaturan bersama hal-hal yang berhubungan dengan bea dan cukai
perdagangan antar koloni.
4. Keinginan trade union akan adanya ketentuan yang seragam tentang ketenagakerjaan di
seluruh koloni.
5. Perkembangan ala-alat komunikasi dan hal-hal yang berhubungan dengan suratpos dan
telegaf.
6. Aspek militer dalam pertahanan dan keamanan yang menuntut adanya satu komando, satu
front, bila koloni-koloni itu benar-benar diserang musuh.
7. Kebanggaan untuk disebut orang Australia daripada sebagai orang Victoria, orang
Tasmania, atau sebutan daerah lainnya. Untuk pertumbuhan dan perkembangan ide persatuan
diperlukan waktu. Ide ini tidak tumbuh oleh suatu undang-undang. Pengalaman mereka
dalam perjalanan itulah yang mengajarkan mereka untuk menyadari betapa besar kerugian
yang harus mereka tanggung dalam perpecahan itu. Mereka mulai menyadari bahwa
persatuan jauh lebih memperkuat mereka menghadapi segala sesuatu daripada menghadapi
sendiri. Munculnya kekuatan Eropa di wilayah Pasifik, yaitu Jerman di Irian Timur laut,
kepulauan Marshal, Solomon, dan Mariana, serta Perancis di New Hebrides, dirasakan
sebagai ancaman bersama. Secara fisik memang harus diakuai bahwa ancaman langsung
terhadap koloni-koloni di Australia pada waktu itu tidak ada. Tahun 1880-an, industri di
Sydney dan Melbourne mulai mencari pasar diluar batas-batas wilayahnya. Industri penghasil
makanan di Sydney memerlukan perluasan pemasaran di Melbourne, akan tetapi jalan untuk
itu terhalang oleh ketentuan tentang tariff di Victoria. Sebaliknya industri di Melbourne
khususnya yang memproduksi makanan dan tekstil, memerlukan pasar di Sydney dan
Adelaide, akan tetapi terpaksa dijual dengan harga tinggi di Sydney karena mahalnya ongkos
jasa transportasi; demikian juga di Adelaide yang dikenai bea mahal oleh pemerintah
Australia Selatan. Dorongan untuk bersatu itu datang juga dari organisasi para pekerja
Australia yang disebut Trade Union. Berbagai Trade Union di koloni yang berbeda itu
menghendaki adanya keseragaman aksi terhadap tenaga kerja Cina, jumlah jam kerja per hari,
serta perlindungan atas hak-hak mereka. Untuk mewujudkan keinginannya itu, mereka
mengadakan Intercolonial Congress yang diadakan khusus untuk Trade Union. B.
Mewujudkan Federasi Australia Pada akhir abad ke 19 banyak politisi dari koloni yang
memprakarsai pembentukan suatu bangsa. Selain terdorong oleh berbagai faktor yang ada,
pikiran untuk mempersatukan kembali Australia yang terpecah itu terpengaruh dari
berkembangnya pemikiran persatuan di Eropa yakni gagasan dan pelaksanaan persatuan Itali
dan Jerman. Henry Parkes, negarawan terkenal dari New South Wales menyarankan
pembentukan Federal Council untuk menangani semua masalah yang dihadapi oleh koloni
dalam kehidupannya sehari-hari dan untuk memikirkan persatuan semua koloni itu. Ide
Parkes ini rupanya menimbulkan pangaruh yang sangat kuat. Pada tahun 1885 pemerintah
Inggris mengeluarkan satu undang-undang yang mengijinkan keenam koloni di Australia
bersama New Zealand dan Fiji membentuk Federal Council of Australia. Henry Parkes
sendiri sebenarnya tidak mendukung Federal Council tersebut, bahkan mempengaruhi New
South Wales agar tidak ikut melibatkan diri di dalamnya. Parkes berpendapat bahwa dewan
ini tidak memiliki kekuatan yang nyata, dan hanya akan menghalangi pembentukan Parlemen
Federal yang sesungguhnya. Henry Parkes kembali pada rencananya semula. Ia
mengemukakan kembali segala hal yang berkaitan dengan Federasi Australia itu dalam
pidato yang menggemparkan di Tenterfield, sebuah kota diperbatasan New South Wales
dengan Queensland. Kemudian tahun 1890 diadakan pertemuan kepala pemerintahan dari
seluruh koloni di Melbourne. Dalam pertemuan itu mereka memutuskan akan mengadakan
konvensi federal Australia yang diadakan pertama kalinya di Sydney tahun 1891. Konvensi
federal yang pertama ini ditugaskan menyusun sistem pemerintahan atau konstitusi Australia,
lalu menyampaikannya pada setiap koloni untuk pengesahan. Konvensi berhasil
menyelesaikan satu tugasnya. Akan tetapi ketika rancangan konstitusi itu disampaikan
kepada parlemen di masing-masing koloni, mulai timbul pertentangan-pertentangan yang
cukup tajam. Victoria menolak kehadiran New Zealand dalam federasi. Di New South Wales
masalah federasi itu menimbulkan kesimpangsiuran karena sikap partai atau kelompok politik
dalam parlemen. Dalam garis besarnya, ide Quick yang dijadikan pedoman itu adalah sbb: a.
Dorongan kearah federasi itu hendaknya berasal langsung dari rakyat; b. Konstitusi baru
hendaknya disusun oleh suatu konvensi yang anggota-anggotanya dipilih langsung oleh
rakyat; c. Konsep konstitusi itu selanjutnya diserahkan kepada rakyat untuk diterima atau
ditolak; d. Jika konstitusi itu telah diterima di dua atau lebih koloni, maka hendaknyalah
konstitusi itu disahkan oleh parlemen Inggris sebagai hukum yang berlaku untuk seluruh
koloni. Lama kelamaan para politisi mulai tertarik lagi, dan menampilkan kembali gerakan
federasi itu ke permukaan. Parkes yang pada tahun 1895 sudah berusia 80 tahun lalu
digantikan oleh Edmund Barton sebagai pemimpin gerakan federasi tersebut. Ia didampingi
juga oleh Alfred Deakin, pemimpin dari Victoria. Sementara itu rakyat terus berjuang dan
akhirnya pemerintah setiap koloni menyetujui diselenggarakannya konvensi kedua. Setelah
konvensi kedua, langkah selanjutnya adalah mengadakan referendum di seluruh koloni untuk
meminta pendapat rakyat terhadap konstitusi yang telah diputuskan dalam konvensi kedua
tersebut. Kecuali di New South Wales, untuk persetujuan hanya dibutuhkan suara mayoritas
sederhana. Untuk New South Wales kondisi yang ditetapkan adalah persetujuan didukung
oleh paling sedikit 80.000 suara. Pada tahun 1898 diselenggarakan referendum di Victoria,
Australia Selatan, Tasmania, dan New South Wales. Queensland dan Australia Barat
menangguhkan pelaksanaan referendum. Hasil referendum di empat koloni tersebut dapat
dilihat dalam tabel berikut: HASIL REFERENDUM 1898 Koloni Suara Yang Setuju Suara
Yang Menolak Victoria Australia Selatan Tasmania New South Wales 100.520 35.800
11.797 71.595 22.099 17.320 2.716 66.228 Jumlah 219.712 108.363 Pada tahun 1899,
diadakan referendum yang kedua. Kali ini lima koloni menyelenggarakan referendum dan
hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut: HASIL REFERENDUM 1898 Koloni Suara Yang
Setuju Suara Yang Menolak Victoria Australia Selatan Tasmania New South Wales
Queensland 13.437 65.990 152.653 107.420 38.488 791 17.053 9.805 82.741 30.996 Jumlah
377.988 141.386 Perlu dicatat bahwa dalam referendum kedua ini, rakyat yang ikut member
suaranya kurang dari 60% dari rakyat yang sesungguhnya memenuhi syarat. Tanpa
menunggu Australia Barat, kelima koloni mengirimkan rancangan konstitusi federal itu ke
Inggris untuk disahkan oleh Parlemen Inggris. Akhirnya, pemerintah Inggris dalam tahun
1900 mengeluarkan undang-undang yang mengijinkan pembentukan federasi tanpa Australia
Barat. Undang-undang itu disebut Australian Commonwealth Act. Sementara itu Australia
Barat menyelenggarakan referendum dan hasilnya adalah 44.800 setuju dan 19.601 menolak.
Dengan demikian, ketika Commonwealth of Australia menjadi kenyataan, federasi itu
meliputi enam koloni yang nantinya menjadi negara bagian. Akhirnya gerakan persatuan di
Australia berhasil, setelah 50 tahun lamanya terpecah-pecah. The commonwealth of Australia
menjadi kenyataan pada tanggal 1 Januari 1901, kurang lebih tiga minggu sebelum Ratu
Victoria meninggal. Pada tanggal 9 Mei 1901, raja Edward VII, diwakili oleh anaknya, Duke
of York, membuka secara resmi siding pertama parlemen Federal di Melbourne. Perdana
menteri pertama untuk federai yang baru lahir adalah Edmund Barton. Melbourne sementara
menjadi tempat kedudukan pemerintahan federal hingga kemudian dipindahkan Ke Canberra
tahun 1927. daftar pustaka 1. J. Siboro. 1989. Sejarah Australia. Depdiknas: IKIP Bandung.
2. Anggota IKAPI. 1989. Sejarah Australia. Bandung : TARSITO 3. Suboro,J.1989.Sejarah
Australia.Jakarta.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

AWAL FEDERASI AUSTRALIA

LAHIRNYA COMMON WEALTH OF AUSTRALIA


1.       FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG LAHIRNYA GERAKAN FEDERASI
KETIKA Australia colonies Government Act dikeluarkan oleh pemerintahan Inggris,
di Australia telah berdiri empat koloni yang satu dengan yang lain terpisah, yaitu New South
Wales sebagai koloni yang tertua. Tasmania yang sejak tahun 1825 dipisahkan dari New
South Wales.
Australia Barat, setiap koloni diberikan kebebasan memilih dan menyusun system
pemerintahan yang dikehendakinya. Dalam mengatur kehidupannya masing-masing
nampaknya tidak ada satu koloni pun yang, memikirkan hubungan kerja sama dengan koloni
yang lain, malah sebgaimana yang telah dikemukakan di atas, yang terjadi adalah sebaliknya.
Sesunggunya pada tahun 1847, Earl Grey, menteri urusan jajahan, menyadari
perlunya pengamanan dan kepentingan bersama di antara koloni-koloni yang berbeda di
Australia, misalnya bea ekspor dan impor, lalu lintas surat-surat pos, dan organisasi transport.
Idenya disampaikan kepada komisi parlemen Inggris, yaitu komisi perdagangan dan
perkebunan. Komisi inilah yang kemudian pada tahun 1849 merekomendasikan bahwa
sebagai tambahan kepada pembentukan Legislative Council, dan system pemerintahan
menurt kemauannya di masing-masing koloni, hendaknyalah ada gubernur jendral yang
mempunyai kekuasaan menghimpun suatu badan yang mempunyai nama General Assembly
of Australia. Badan ini merupakan wakil dari koloni yang keangggotaannya dippilalih oleh
parlemen dari masing-masing koloni. Tiap koloni mengirimkan dua wakil dan wakil
tambahan dikirimkan sesuai dengan ketentuan jumlah penduduk, 1 orang untuk 1500
penduduk. Tanggung jawab dari organisasi ini yaitu menetapkan Bea dan cukai, mengurus
hal-hal yang berkaitan dengan pos, jalan-jalan dan rel kereta api, mercu suar di panntai-pantai
australi dan masalah ukuran dan timbangan.
Namun, ide yang menjurus kepada federasi ini tidak menarik, baik bagi koloni-koloni
inggris di Australia maupun bagi Parlemen Inggris, khususnya House of Lords.
Untuk pertumbuhan dan perkembangan ide peraturan itu rupanya diperlukan waktu.
Waktu itulah yang mengajari mereka untuk menyadari betapa besar kerugian yang harus
mereka tangggung dengan perpecahan itu. Banyak hal yang menyangkut kepentingan
bersama mereka, akan mengajari merek kea rah persatuan.
Munculnya kekuatan Eropa lainnya di wilayah Pasifik, yaitu German di Iran Timur
laut, kepulauan Marshal, Solomon dan Marana, serta Perancis din EW Hebrides,idrasakan
sebagai ancaman bersama. Ketika pada tahun 1883 Quensland bertindak atas Iran
Timurbagian Tenggara karena takutdi didahului oleh German, seluruh koloni di Australia
mendukung hal itu walaupun sebelumnya Inggris tidak menyetujuinya.dukungan koloni-
koloni lain, terhadap Queensland dalam kasus ini memperlihatkan bahwa meereka sudah
mulai menyadari perlunya kerjasama atau persatuan. Dorongan untuk bersatu itupun dating
juga dari organisasi para pekerjayang di Australia disebut Trade Union.

2.       MEWUJUDKAN FEDERASI AUSTRALIA


Dalam dua decade terakhir abad ke-19 banyak politisi kenamaan dari koloni-koloni di
Australia memprakarsai pembentukan satu bangsa Australia.
Henry Parkes, negarawan terkenal dari New South Wales dalam tahun 1870-an,
dalam intercolorial conference yang diselenggarakan pada tahun 1880, menyatakan
pembentukan federal council untuk menangani semua masalah ang dihadapi oleh semua
koloni dalma kehidupannya sehari-hari. Pada tahun 1885 pemerintah Inggris mengeluarkan
satu undang-undang yang mengijinkan koloni di Australia bersama New Zealand dan Fiji,
berhak mengirimkan dua orang wakil.
Namun Henry parkes tidak mendukung Federal Council tersebut, bahkan ia
mempengaruhi New South Wales agar tidak melibatkan diri di dalamnya. Parkes berpendapat
bahwa dewan ini tidak memiliki kekuatan yang nyata dan bahkan akan menghambat
pembentukan parlemen yang sesungguhnya.
Kemudian pada tahun 1890 diadakan peremuan kepala-kepala pemerintah dari
seluruh koloni di Melbourne. Dalam pertemuan ini mereka memutuskan akan
menyelenggarakan konvensi federal Australia di Sydney pada tahun 1891. Konvensi berhasil
menyelesaikan tugasnya, akan tetapi ketika rancangan konstitusi itu disampaikan banyk
timbul pertentangan yang cukup tajam.
Di berbagai koloni kemudian terbentuk liga federal. Mereka mengadakan koferensi-
konferensi raksasa tanpa meminta perhatian dari para politisi.gerakan ini didukung oleh ANA
(AUSTRALIA NETIVES ASSOCIATION), yaitu organisasi orang-orang yang dilahirkan di
Australia. Dr. John Quick, utusan dari Bandigo, berkampanye untuk penyusunan konstitusi
baru, dan mengusulkan agar konsep baru itu diputuskan oleh rakyat secara langsung. Dalam
pertemuan di Corowa pada tahun 1895, saran Quick diterima sebagai rencana baru
melaksanakan kampanye. Dalam garis besarnya, Ide Quick yang dijadikan sebagai pedoman
itu adlah sebagai berikut:
a.       Dorongan kea rah federasi itu hendaknya berasal langsung dari rakyat
b.      Konstitusi baru hendaknya disusun oleh suatu konvensi yang anggota-anggotanya langsung
dipilih oleh rakyat
c.       Konsep konstitusi itu selanjutnya diserahkan kepada rakyat untuk diterima atau ditolak.
d.      Jika konstitusi itu telah diterima di dua koloni atau lebih, maka hendaknya konstitusi ini
didahkan oleh palemen inggris sebagai hokum yang berlaku untuk seluruh koloni.
Konvensi kedua diselenggarakan, konvemnsi kedua ini dihadiri oleh wakil-wakil dari
setiap koloni kecuali Queensland mengirimkan 10 orang. Queensland tidak mengirimkan
utusan karena parlemennya tidak berhasil menyetujui undang-undang tentang pemilihan
utusan tersebut. Konvensi ini menyelenggarakan tiga season yang dilaksanakan di tiga tempat
berbeda, yaitu Adelaide, Sydney dan Molbourne. Dalam konvensi ini rancangan yang telah
ditetapkan pada konvensi pertama dilengkapi dan disepakati sehingga mencapai kesepakatan
bersama.
Konvensi memutuskan system pemerintahan memegang kekuasaan atas hal-hal tertenu,
seperti pertahanan, bea cukai, hubungan luar negeri, perdagangan luar negeri, pos dan
telegraf imigrasi dan pelayaran.
Pada tahun 1898 dilaksanakan referendum di Victoria, Australia Selatan, Tasmania, dan
ew South Wales, Queensland dan Australia Barat menangguhkan pelaksanaan referendum. 
Hasil dari referendum tersebut yaitu:
1.       Victoria, Australia Selatan dan Tasmania menyetujui system pemerintahn sebagai mana
digariskan dalam konsep konstitusi yang dihasilkan pada konvensi kedua.
2.       Mayoritas rakyat di empat koloni menghendaki system pemerintahan baru dalam bentuk
federasi
3.       Sekalipun mayoritas rakyat di empat koloni itu menghendaki system pemerintahan baru itu
namun referendum ini tergolong gagal, kkarena New South Wales tidak berhasil mencapai
jumlah dukungan yang ditetapkan. New South Wales menuntut suatu janji bahwa ibu kota
Common Wealth Of Austrlia berada di wilayahnya.
Pada tahun 1899 referendum yang kedua. Kali ini lima koloni menyelenggarakan
referendum, dan hasilnya sebagai berikut:
1.       Mayoritas penduduk di lima koloni menyetujui federasi dengan konstitusi yang sudah
mendapat amandemen
2.       Jumlah suara yang disetujui di New South Wales melebihi jumlah yang ditentukan, sehingga
referendum ini berhasil menggolkan gerakan federasi.
Akhirnya pada tahun 1990 pemerintah Inggris mengeluarkan undang-undang yang
mengijinkan pembentukan federasi tanpa Australia Barat. Yang disebut dengan undang-
undang Australian Commonwealth.

SEJARAH AUSTRALIA DAN OCEANIA


Posted by e-putra Minggu, 08 Mei 2011 21.31
1.Faktor-Faktor Yang Mendorong Gerakan Federasi

Ketika Australian colonies government act di keluarkan oleh pemerintahan Inggris,di


Australia telah berdiri empat koloni yang satu dengan yang lain terpisah, yaitu new south
wales sebagai koloni yang tertua, Tasmania yang sejak 1825 dipisahkan dari New South
Wales, Australia barat yang berdiri sejak tahun 1829 namun karena berbagai masalah tumbuh
dan berkembnagnya dengan sangat lambat, dan Australia selatan yang berdiri sejak tahun
1836 berdasarkan teori kolonisasi yang rasional. Dengan dinyatakan secara eksplisit dalam
undang-undang itu bahwa Victoria dipisahkan dari new south wales, maka jumlah koloni
yang masing-masing brdiri sendiri bertambah menjadi lima.

Sesungguhnya pada tahun 1847, Earl Grey, menteri urusan jajahan pada waktu itu, telah
menyadari perlunya penanganan kepentingan bersama di antara koloni-koloni yang berbeda-
beda di Australia itu. Misalnya bea ekspor dan impor, lalu lintas surat-surat pos, dan
organisasi transport.

Pada tahun 1850 rancangan undang-undang tentang pembentukan General Assembly of


Australia itu diserahkan kepada parlemen Inggris. Ide yang menjurus kepada pembentukan
federasi itu tidak menarik, baik bagi koloni-koloni Inggris di Australia maupun bagi perlemen
Inggris, khususnya House of Lords. Sementara itu Earl Grey juga tidak terlalu gigih
memperjuangkannya. Akhirnya rancang itu di tolak oleh parlemen Inggris.

Dorongan untuk bersatu itu dating juga dari organisasi para pekerja yang di Australia disebut
trade union. Berbagai terde union di koloni-koloni yang berbeda itu menghendaki
keseragaman aksi terhadap tenaga kerja cina. Jumlah jam kerja perhari, serta perlindungan
hak asasi mereka.

Perkembangan alat-alat perhubungan serta hal-hal yang berkaitan dengan surat-surat pos,
juga mendorong persatuan. Dalam kaitan dengan perkembangan alat-alat perhubungan ini.,
Clack, (1986) menceritakan saat penyambungan rel kereta api antara New South Wales
dengan viktoria, dan juga antar koloni yang lain. Demikian juga penyambungan jaringan
telepon antar ibu kota antar koloni di Australia tersebut.

2. Mewujudkan Federasi Australia

Dalam dua decade terakhir abad ke-19 banyak politisi kenamaan dari dua koloni-koloni di
Australia memprakarsai pembentukan satu bangsa Australia.

Hasil referendum di empat koloni tersebut pada tahun 1898 diperoleh hasil sebagai barikut:

1. Viktoria, Australia Selatan dan Tasmania menyetujui system pemerintahan sebagaimana


digariskan dalam konsep konstitusi yang di hasilkan oleh konvensi kedua.

2. Mayoritas rakyat di empat koloni menghendaki system pemerintahan baru dalam


pembentukan federasi

3. Sekalipun mayoritas rakyat di empat koloni menghendaki system pemerintahan yang baru
itu, namun referendum ini tergolong gagal karena New South Wales tidak berhasil mencapai
jumlah dukungan yang ditetepkan

Koloni-koloni yang lain merasa bahwa federasi tanpa New South Wales merupakan sesuatu
yang tidak masuk akal. Perasaaninilah yang mendorong mereka menyetujui beberapa
amandemen dalam pertemuan kepal-kepal pemerintahan yang diadakan sesuadah referendu
tersebut.

Pada tahun 1899 diadakan referendum yang kedua. Kali ini lima koloni menyelenggarakan
referendum, dan hasilnya adalah :
1. Mayoritas penduduk di lima koloni menyetijui federasi dengan konstitusi yang sudah
mendapat amandemen

2. Jumlah suara yang di setujui di New Soulth Wales melebihi jumlah yang ditentukan,
sehingga referendum ini berhasil menggolkan gerakan federasi.

Tanpa menunggu Australia Barat, kelima koloni mengirimkan rancangan konstitusi federasi
itu ke Inggris untuk disahkan oleh parlemen Inggris. Pemerintahan Inggris dalam tahun 1900
mengeluarkan undang-undang yang mengijinkan pembentukan federasi tanpe Australia
Barat. Undang-undang ini disebut Australian Commonwealth act. Sementara itu Australia
barat mengadakan referendum dan hasilnya adalah 44.800 setuju, dan 19.601 menolok.
Dengan hasil ini maka Australia Barat bergabung dalam federasi. Dengan demikian, ketika
commonwealth of Australia menjadi kenyataan, federasi itu meliputi enam koloni yang
nantinya menjadi Negara bagian.

Demikian akhirnya gerakan persatuan di Australia berhasil setelah 50 tahun lamanya hidup
terpecah-pecah.the commonwealth of Australia menjadi kenyataan pada tanggal 1 Januari
1901 kurang lebih tiga minggu sebelum ratu viktoria meninggal. Pada tanggal 9 Mei 1901
raja Edward VII, di wakili oleh anaknya Duke Of York membuka secara siding secara resmi
sidang pertama parlemen federal di Melbourne. Perdana menteri perteme untuk federasi yang
baru lahir ini adalah Edmund Barton. Melbourne sementara menjadi tempat kedudukan
pemerintahan federal sampai kemudian dipindahkan ke Canberra pada tahun 1927.

3.SISTEM PEMERINTAHAN

Commonwealth of Australia terdiri dari enam bagian. Sebagaimana telah di utarakan di


muka, konvensi federal tahun 1897 memilih sistem pemerintahan yang mirip dengan
Amerika Serikat. Kekuasaan mana yang diserahkan kepada pemerintah sentral ( federal) di
tetapkan secara tegas, dan sisanya berada pada Negara bagian atau state. Dengan demikian di
Australia terdapat dua susunan pemerintahan, yaitu pemerintahan sentral atau pemerintahan
federal dan pemerintahan Negara bagian.

Sistem pemerintahan federal dalam garis besar dapat dideskripsikan sebagai berikut :
1. Commonwealth of Australia di dasarkan pada konstitusi tertulis yang hanya bisa diubah
melalui referendum.

2. Kepala Negara, yang resminya memegang kedaulatan atas Australia adalah Gubernur
Jendral sebagai wakil raja/ratu Inggris. Dalam praktek pemerintahan sehari-hari, gubernur
jendral hanya sebagai lambang, karena pemerintahan sehari-hari di pimpin oleh perdana
menteri.

3. Parlemen terdiri dari dua badan, senate dan house of refresentatives. Senat merupakan
wakil Negara-negara bagian.

4. Untuk memimpin pemerintahan, gubernur jendral mengundang orang yang secara


mayoritas mendapat dukungan dari house of representatives, untuk diangkat menjadi perdana
menteri.

5. Perdana menteri yang harus seorang anggota house of representatives memilih menteri-
menteri yang juga harus anggota house of representetives atau senate.

6. Perdana menteri dan cabinet menyelenggarakan pemerintahan sehari-hari, membuat


keputusan politik dan melaksanakanya, dan juga mempersiapkan rancangan undang-undang
untuk di ajukan kepada parlemen.

7. Suatu rancangan harus didiskusikan dengan senate dan house of representatives. Suatu
undang-undang harus di setujui oleh kedua badan perlemen tersebut dan di tanda tangani oleh
Gubernur Jenderal.

8. Gubernur jenderal berhak untuk memberhentikan perdana menteri walaupun mendapat


dukungan dari mayoritas house of representatives, lalu mengangkat perdana menteri yang
baru.
Pemerintahan di Negara bagian, nampaknya di susun meniru sistem yang berlaku di Inggris .

1.Tiap Negara bagian di kepalai oleh gubernur yang mewakili gubaernur Jenderal.

2. Parlemen di Negara-negara bagian terdiri dari dua badan kecuali di queensland hanya
terdiri dari satu badan

3. kepala pemerintahan di Negara bagian di sebut premier yang dalam bahasa Indonesia juga
diterjemahkan perdana menteri

Bidang-bidang yang menjadi tanggung jawab, pemerintah Negara bagian :

1.Pendidikan, meliputi oendidiakn dasar, menengah, serta pendidikan guru

2. pembinaan hukum dan ketertiban masyarakat

3. pembanguna, yang meliputi penjualan tanah dan proyek-proyek bangunan

4. pemeliharaan dan perlindungan lingkungan hidup

5. penyediaan jasa listrik, gas, air, dan sanitasi

6. perumahan rakyat

7. kesehatan, termasuk penyediaan rumah sakit dan perawatan

8.transportasi lokal

4.PARTAI POLITIK

Di Australia hanya ada tiga partai utama, yaitu Partai Buruh Australia, Partai Liberal, dan
partai country. Partai liberal dan partai country biasanya sling mendukung dan bergabung
atau berkoalisi menghadapi partai Buruh , karena itu dalam berbagai literatur, keduanya
disebut Non-Labor atau Non-Labor Coalition.

Ketiga partai menitik beratkan dukunganya pada system pemerintahan yang didasarkan pada
pemilihan biasa secara rahasia. Berkaitan de3nga usaha masing-masing untuk memperoleh
kekuasaan, kedua pihak. Partai Buruh dan koalisi liberal-country, sering menuduh pihak lain
berbuat di luar system parlemen untuk mencapai tujuannya.

Demikianlah ketiga partai politik itu silih berganti memegang pemerintahan. Kemenangan
salah satu partai politik dalam pemilihannya, tidak hanya ditentukan oleh anggotanya akan
tetapi sering kali ditentukan oleh para pemilih yang terkenal dengan sebutan floating voter.
Mereka ini menentukan pilihan setelah mengetahui lewat kampanye, program partai man
yang cocok dengan kepentingannya. Dengan kata lain bahwa partai mana yang berhasil
meraih kelompok floating voter ini kemungkinan dapat memenangkan pemilihan.
Pada tahun 1954, dalam tubuh partai Buruh terjadi perpecahan sehingga lahir partai buruh
demokratis. Partai ini di bentuk sebagai partai yang anti komunis, dan menarik anggota-
anggotanya dari kelompok indutri. Partai ini yakin nagwa partai buruh Australia sudah
disusupi oleh paham dan orang-orang komunis yang menyebabbkan partai tersebut terlalu
radikal untuk ukuran Australia. Partai buruh demokratis ini mampu bertahan selam 24 tahun :
tahun 1978 partai ini dinyatakan bubar.

Pada tahun 1977 suatu partai baru lahir lagi di Australia. Namanya adalah partai Demokrat
Australia. Partai ini didirikan oleh pendukung-pendukung Partai Buruh dan partai Liberal
yang merasa yakin mempunyai sudut pandang yang sangat dekat, dank arena itu bersatu
membentuk satu partai.

Anda mungkin juga menyukai