Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PERKEMBANGAN ISLAM DI AUSTRALIA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

Disusun Oleh:
Saskia Putri Amanda (XII-IPA)

Guru Mata Pelajaran:


Asep Muhammad, S.Pd.I

MADRASAH ALIYAH SWASTA MADANI CIHAMPELAS


BANDUNG BARAT
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, kita
dapat bersama-sama merajut kata-kata dalam makalah ini. Makalah yang membawa kita untuk menjelajahi
jejak dan perkembangan agama Islam di tanah yang mungkin jarang kita kaitkan dengan ajaran suci ini:
Australia.

Perkembangan Islam di Australia adalah suatu realitas yang menarik dan sarat dengan
berbagai cerita. Dalam makalah ini, kita akan membahas bagaimana Islam membentuk keseharian
umat Muslim di negeri Kanguru ini, serta bagaimana nilai-nilai agama ini berdampingan dengan
keberagaman budaya yang khas di Australia.

Melalui penelusuran sejarah, kontribusi komunitas Muslim, dan dinamika kehidupan


keagamaan, makalah ini bertujuan untuk menggali pemahaman lebih dalam tentang perjalanan Islam
di Australia. Semoga tulisan ini dapat menjadi sumber inspirasi dan pengetahuan, memberikan
gambaran holistik tentang bagaimana Islam dapat menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan
masyarakat Australia.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dan
mendukung penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat dan memberikan sudut
pandang baru terkait perkembangan Islam di Australia.

Bandung Barat, 25 Februari 2024

Saskia Putri Amanda

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG.................................................................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH............................................................................................................3
C. TUJUAN.....................................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................4
A. SEJARAH AGAMA ISLAM DI AUSTRALIA.........................................................................4
1. Awal Kedatangan Islan di Australia...........................................................................................4
2. Perkembangan Komunitas Muslim Awal di Australia................................................................7
B. DENOMINASI ISLAM DI AUSTRALIA.................................................................................8
C. TANTANGAN SAAT PERKEMBANGAN ISLAM DI AUSTRALIA...................................10
D. PERAN PEMIMPIN DAN LEMBAGA KEAGAMAAN........................................................11
1. Pemimpin Agama......................................................................................................................11
2. Lembaga Keagamaan................................................................................................................12
E. PERGESERAN PANDANGAN TERHADAP ISLAM DI AUSTRALIA...............................13
F. KOMUNITAS MUSLIM DI AUSTRALIA.............................................................................15
1. Muslim Aborigin.......................................................................................................................15
2. Muslim Albania.........................................................................................................................15
3. Muslim Bangladesh..................................................................................................................16
4. Muslim Bosnia..........................................................................................................................16
5. Muslim Mesir............................................................................................................................16
6. Warga Irak Australia.................................................................................................................16
7. Muslim Kurdi............................................................................................................................17
8. Muslim Lebanon.......................................................................................................................17
9. Muslim Somalia........................................................................................................................17
10. Muslim Turki..........................................................................................................................17
11. Muslim Melayu.......................................................................................................................18
BAB III PENUTUP..............................................................................................................................19
A. KESIMPULAN.........................................................................................................................19
B. SARAN.....................................................................................................................................19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pertumbuhan dan perkembangan Islam di berbagai belahan dunia merupakan fenomena yang
tidak hanya mempengaruhi komunitas Muslim, tetapi juga menciptakan dinamika sosial dan
budaya di negara-negara yang menerima ajaran agama ini. Salah satu contohnya adalah Australia,
sebuah negara dengan keragaman etnis dan agama yang semakin berkembang.

Makalah ini bertujuan untuk menjelajahi perjalanan dan perkembangan Islam di Australia,
merinci bagaimana agama ini tiba dan berkembang dalam konteks sosial yang berbeda. Dalam
perjalanan ini, kita akan melihat bagaimana komunitas Muslim di Australia berkontribusi pada
keragaman budaya negara ini, serta mengeksplorasi tantangan dan peluang yang dihadapi oleh
umat Islam di tengah masyarakat yang pluralistik.

Dengan melibatkan pembaca dalam pemahaman tentang perkembangan Islam di Australia,


makalah ini berharap dapat memberikan wawasan mendalam tentang cara agama ini menyatu
dalam lanskap sosial Australia dan membentuk identitas Muslim di benua tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana sejarah dan konteks kedatangan Islam di Australia?


2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan Islam di tengah masyarakat
multikultural Australia?
3. Bagaimana komunitas Muslim berinteraksi dengan masyarakat setempat, dan sejauh mana
integrasi mereka dalam kehidupan sehari-hari?

C. TUJUAN

1. Menelusuri sejarah dan konteks masuknya Islam di Australia untuk memahami akar
perkembangan agama ini.
2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan Islam di
tengah masyarakat yang didominasi oleh berbagai latar belakang budaya.
3. Mengidentifikasi interaksi dan integrasi komunitas Muslim dengan masyarakat Australia
serta dinamika hubungan antar-etnis.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. SEJARAH AGAMA ISLAM DI AUSTRALIA

Muslim di Australia memiliki sejarah yang panjang dan bervariasi yang diperkirakan sudah
hadir sebelum pemukiman Eropa. Beberapa pengunjung awal Australia adalah Muslim dari
Indonesia timur. Mereka membangun hubungan dengan daratan Australia sejak abad ke 16 dan 17.

1. Awal Kedatangan Islan di Australia

 Pedagang Makasar

Islam pertama kali diperkenalkan di Australia melalui interaksi dengan para pelaut
dan pedagang Makassar dari Sulawesi, Indonesia, pada abad ke-17 dan ke-18. Hubungan
perdagangan antara pribumi Australia, terutama dari suku Yolngu di Arnhem Land, dan para
pedagang Makassar membawa pengaruh budaya dan agama Islam ke wilayah tersebut.

Para pedagang Makassar menjalankan perdagangan trepang (teripang atau timun laut)
dengan pribumi Australia dan membentuk hubungan yang cukup erat. Meskipun bukan tujuan
utama mereka untuk menyebarkan Islam, namun melalui interaksi ini, agama Islam menjadi
diperkenalkan dan terdapat beberapa konversi di antara penduduk pribumi setempat.

Pada umumnya, kedatangan Islam pada periode ini tidak terlalu mencolok dan tidak
membentuk komunitas Islam yang signifikan di Australia. Pada abad-abad berikutnya,
kehadiran Islam di Australia berkembang lebih signifikan dengan kedatangan imigran
Muslim dari berbagai belahan dunia, terutama setelah Perang Dunia II dan selama dekade-
dekade terakhir.

 Penunggang unta Afganistan dan masa colonial


Migran Muslim dari pesisir Afrika dan wilayah pulau di bawah Kerajaan Inggris
datang ke Australia sebagai pelaut dan narapidana dalam armada pertama pendatang Eropa
pada akhir dasawarsa 1700an. Populasi Muslim semi permanen pertama dalam jumlah yang
signifikan terbentuk dengan kedatangan penunggang unta pada dasawarsa 1800an.
Datang dari anak-benua India, Muslim ini sangat vital bagi penjelajahan awal
pedalaman Australia dan pembentukan layanan perhubungan.

4
Salah satu proyek besar yang melibatkan penunggang unta Afganistan adalah pembangunan
jaringan rel kereta api antara Port Augusta dan Alice Springs, yang kemudian dikenal sebagai
Ghan. Jalur kereta api dilanjutkan hingga ke Darwin pada 2004.
Para penunggang unta ini juga memegang peran penting dalam pembangunan jalur telegrafi
darat antara Adelaide dan Darwin pada 1870 - 1872, yang akhirnya menghubungkan
Australia dengan London lewat India.
Melalui karya awal ini, sejumlah kota ‘Ghan’ berdiri di sepanjang jalur kereta api.
Banyak dari antara kota-kota ini yang memiliki sedikitnya satu masjid, biasanya dibangun
dari besi bergelombang dengan menara kecil.
Namun, kehadiran kendaraan bermotor dan transportasi lori bermesin menandai akhir
era penunggang unta. Sementara sebagian dari mereka pulang ke negara asalnya, yang
lainnya bermukim di daerah dekat Alice Springs dan daerah lain di Australia Utara.
Banyak yang menikah dengan penduduk Asli setempat. Keturunan penunggang unta
Afganistan sejak itu berperan aktif dalam berbagai komunitas Muslim di Australia.
Sejumlah kecil Muslim juga direkrut dari koloni Belanda dan Inggris di Asia Tenggara untuk
bekerja di industri mutiara Australia pada akhir abad ke 19 dan awal abad ke 20.
Masjid pertama di Australia didirikan di Marree di sebelah utara Australia Selatan pada 1861.
Masjid besar pertama dibangun di Adelaide pada 1890, dan satu lagi didirikan di Broken Hill
(New South Wales) pada 1891.
 Pasca Perang Dunia Kedua — menuju masyarakat modern serta majemuk
Jumlah umat Islam Australia modern meningkat dengan cepat setelah Perang Dunia
Kedua. Pada 1947 - 1971, jumlah warga Muslim meningkat dari 2.704 menjadi 22.331. Hal
ini terjadi terutama karena ledakan ekonomi pasca perang, yang membuka lapangan kerja
baru. Banyak Muslim Eropa, terutama dari Turki, memanfaatkan kesempatan ini untuk
mencari kehidupan dan rumah baru di Australia. Pada Sensus 2006, tercatat 23.126 Muslim
kelahiran Turki di Australia.
Migran Muslim Bosnia dan Kosovo yang tiba di Australia pada dasawarsa 1960an
memberi sumbangsih penting terhadap Australia modern melalui peran mereka dalam
pembangunan Skema PLTA Snowy Mountains di New South Wales. Migran Libanon, banyak
dari antara mereka adalah Muslim, juga mulai berdatangan dalam jumlah yang lebih besar
setelah pecah perang saudara di Libanon pada 1975. Menurut Sensus 2006, tercatat 7.542
Muslim Australia kelahiran Bosnia dan Herzegovina dan 30.287 kelahiran Libanon.

5
Muslim Australia sangat majemuk. Pada Sensus 2006, tercatat lebih dari 340.000
Muslim di Australia, di mana dari jumlah tersebut sebanyak 128.904 lahir di Australia dan
sisanya lahir di luar negeri. Selain migran dari Libanon dan Turki, negara asal Muslim
lainnya adalah:
1. Afganistan 15.965
2. Pakistan 13.821
3. Banglades 13.361
4. Irak 10.039
5. Indonesia 8.656.
Dalam tiga dasawarsa terakhir, banyak Muslim bermigrasi ke Australia melalui program
pengungsi atau kemanusiaan, dan dari negara-negara Afrika seperti Somalia dan Sudan.
Masyarakat Muslim Australia saat ini sebagian besar terkonsentrasi di Sydney dan
Melbourne. Sejak dasawarsa 1970an, masyarakat Muslim telah membangun banyak masjid
dan sekolah Islam dan memberi sumbangsih yang dinamis terhadap rajutan multi-budaya
masyarakat Australia.
 1990-an
Hubungan perdagangan dan pendidikan telah dikembangkan antara Australia dan
beberapa negara Muslim. Pelajar Muslim dari negara-negara seperti Malaysia , Indonesia ,
India , Bangladesh dan Pakistan , termasuk di antara ribuan pelajar internasional yang belajar
di universitas-universitas Australia.
Sejumlah orang Arab Australia mengalami reaksi anti-Arab selama Perang Teluk
Pertama (1990–91). Surat kabar menerima banyak surat yang menyerukan warga Arab
Australia untuk "membuktikan kesetiaan mereka" atau "pulang", dan beberapa wanita
Muslim Arab Australia yang mengenakan penutup kepala dilaporkan dilecehkan di depan
umum. Komisi Hak Asasi Manusia dan Kesetaraan Peluang pemerintah Australia
memasukkan laporan pelecehan rasial yang dialami oleh beberapa orang Arab Australia
dalam laporan mereka pada tahun 1991 tentang rasisme di Australia.
 Abad ke-21
Pada awal abad ke-21, umat Islam dari lebih dari enam puluh negara telah menetap di
Australia. Meskipun sebagian besar dari mereka berasal dari Bosnia, Turki, dan Lebanon, ada
juga Muslim yang berasal dari Indonesia, Malaysia, Iran, Fiji, Albania, Sudan, Somalia,
Mesir, wilayah Palestina, Irak, Afghanistan, Pakistan, Bangladesh, dan lain-lain. Pada saat

6
sensus 2011, 476.000 warga Australia (mewakili 2,2 persen populasi) melaporkan Islam
sebagai agama mereka.
Pada beberapa kesempatan di tahun 2000an dan 2010an, ketegangan berkobar antara
Muslim Australia dan masyarakat umum. Pemerkosaan berkelompok di Sydney merupakan
serangkaian insiden yang banyak dilaporkan pada tahun 2000; sekelompok pria Lebanon
melakukan pelecehan seksual terhadap wanita non-Muslim. Pada tahun 2005, ketegangan
antara Muslim dan non-Muslim di kawasan Cronulla di Sydney menyebabkan kerusuhan
yang disertai kekerasan ; insiden tersebut mengakibatkan penangkapan massal dan tuntutan
pidana. Pada tahun 2012, umat Islam melakukan protes di pusat kota Sydney terhadap
Innocence of Muslim, sebuah trailer film anti-Islam, yang mengakibatkan kerusuhan. [48]
Ada peningkatan sentimen anti-Muslim setelah krisis penyanderaan di Sydney pada 15-16
Desember 2014, termasuk ancaman yang dilakukan terhadap sebuah masjid di Sydney. [49]
Namun, komunitas Muslim juga mendapat dukungan dari masyarakat Australia melalui
kampanye media sosial .
Presiden pendiri Federasi Dewan Islam Australia mengatakan bahwa ketika Muslim moderat
dikesampingkan oleh mereka yang mendukung pandangan yang lebih fundamentalis, maka
kita perlu lebih berhati-hati terhadap calon imigran Australia. Keysar Trad mengatakan
Muslim moderat perlu mengambil kembali kendali.
Sebuah artikel di The Australian pada bulan Mei 2015 berpendapat, "Kebanyakan
Muslim menginginkan perdamaian dan kemakmuran yang berasal dari Islam yang hidup
berdampingan dengan modernitas; ini adalah kelompok fanatik yang berupaya memaksakan
Islam abad pertengahan yang dibuat-buat". Hal ini menggambarkan Dr Jamal Rifi sebagai
orang dalam yang berani yang bekerja untuk membantu "perjuangan umat Islam yang baik
yang berjuang demi jiwa Islam".

2. Perkembangan Komunitas Muslim Awal di Australia

Perkembangan komunitas Muslim awal di Australia dapat ditelusuri dari berbagai


gelombang imigrasi yang terjadi pada abad ke-19 dan awal abad ke-20. Meskipun hubungan
perdagangan dengan pedagang Makassar telah membawa pengaruh Islam ke Australia pada abad
sebelumnya, komunitas Muslim mulai tumbuh secara signifikan melalui imigrasi lebih lanjut.

Salah satu gelombang awal imigrasi Muslim datang dari wilayah Lebanon, Suriah, dan Mesir
pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Mereka datang untuk bekerja terutama di sektor

7
pertanian dan industri. Meskipun jumlah mereka relatif kecil, kehadiran mereka memberikan
kontribusi pada diversifikasi agama di Australia.

Selama abad ke-20, imigrasi Muslim semakin meningkat, terutama setelah Perang Dunia II.
Pengungsi dari berbagai konflik, termasuk Perang Dunia II dan konflik di Timur Tengah, Asia
Selatan, dan Afrika Utara, membawa jumlah Muslim yang lebih besar ke Australia. Imigran
Muslim juga datang untuk bekerja dalam sektor-sektor seperti pertambangan dan konstruksi.

Pada dekade terakhir abad ke-20, imigrasi dari negara-negara Asia Tenggara, seperti
Indonesia dan Malaysia, juga berkontribusi pada pertumbuhan komunitas Muslim di Australia.
Seiring waktu, komunitas ini mengalami peningkatan jumlah dan keberagaman, mencerminkan
pola imigrasi yang berubah dan perubahan demografis di Australia.

Dalam beberapa dekade terakhir, terdapat peningkatan kesadaran dan pemahaman tentang
Islam di masyarakat Australia, seiring dengan upaya untuk mempromosikan kerukunan
antaragama dan multikulturalisme. Komunitas Muslim terus berperan aktif dalam berbagai aspek
kehidupan Australia, baik di bidang pendidikan, ekonomi, maupun kehidupan sosial.

B. DENOMINASI ISLAM DI AUSTRALIA

 SUNNI
Di Sydney, penganut aliran Islam Sunni terkonsentrasi di pinggiran Lakemba dan sekitarnya
seperti Punchbowl , Wiley Park , Bankstown dan Auburn. Di Australia juga terdapat
kelompok yang terkait dengan cabang Islam Sunni Salafi "garis keras", termasuk Jaringan
Informasi dan Layanan Islam Australasia dan Asosiasi Ahlus Sunnah Wal Jamaah (Australia)
(ASWJA). Meskipun jumlahnya kecil, ASWJA dikatakan "melebihi bobotnya".

Terdapat komunitas Muslim NSW yang menganut Jamaah Tabligh berupa Islam dan
beribadah di Granville, Masjid Al Noor, yang dipimpin oleh Sheik Omar El-Banna. Demikian
pula banyak Jamaah Tabligh Bangladesh, Muslim beribadah di masjid di Seaton, NSW dan di
Huntingdale Victoria. Dawateislami, yang merupakan "organisasi Islam non-politik yang
berbasis di Pakistan", memiliki pengikut di Australia.

Pada tahun 2015, kabel Wikileaks merilis informasi bahwa Arab Saudi memantau dengan
cermat situasi Islam dan komunitas Arab di Australia, sementara pada saat yang sama

8
menghabiskan banyak uang untuk mempromosikan Islam Sunni versi fundamentalis di
negara tersebut.

 SYIAH
Denominasi Islam Syiah berpusat di wilayah St George , Campbelltown , Fairfield , Auburn
dan Liverpool di Sydney, dengan Masjid al-Zahra, yang dibangun di Arncliffe pada tahun
1983, dan Al-Rasool Al-A' Masjid dham melayani wilayah di Bankstown. Pada tahun 2008,
komunitas arus utama Syiah berjumlah 30.000 pengikut secara nasional.

Pada bulan Oktober 2004 Sheikh Mansour Leghaei mendirikan Imam Hasan Center di
Annangrove, NSW. Pada bulan November 2014, hingga 3.000 Muslim Syiah berbaris di
Sydney pada Prosesi Asyura tahunan untuk memperingati kematian cucu nabi. Pada bulan
November 2015 ada pawai Asyura di Sydney dan sebuah sekolah di Victoria memperingati
Muharram.

 LAINNYA
Ada juga kelompok lain yang berasal dari sekte Islam non-arus utama yang lebih kecil,
termasuk sekitar 20.000 orang Alawi yang berlatar belakang Turki, Suriah, dan Lebanon.
Mereka memiliki setidaknya satu sekolah bernama Al Sadiq College , dengan kampus di
pinggiran kota Sydney, Yagoona dan Greenacre. Ada juga populasi Alevis yang terkait,
meskipun berbeda. Ada juga populasi Ismaili dengan jumlah yang tidak ditentukan.
Sementara Dawoodi Bohra , sebuah sekte kecil Syiah Ismaili memiliki Jamaat Sydney yang
berlokasi di Auburn NSW. Selain itu, Druze , yang menganut Druzisme , sebuah agama yang
dimulai sebagai cabang dari Islam Ismaili abad ke-11, dilaporkan memiliki sekitar 20.000
pengikut yang tinggal di Australia.

 SUFI
Studi tentang sejarah tasawuf di Australia merupakan disiplin ilmu yang masih baru.
Pemeriksaan awal menunjukkan bahwa kaum Sufi telah memainkan peran penting dalam
keterlibatan Muslim dengan Australia dan masyarakatnya. Ada banyak contoh tasawuf yang
dilaporkan di kalangan para penunggang unta, meskipun bukti terbaik yang tersedia hingga
saat ini terdapat dalam sebuah manuskrip tulisan tangan di masjid bersejarah Broken Hill,
yang memberikan setidaknya satu contoh Sufi Qadiri di antara para penunggang unta.

9
Baron Friedrich von Frankenberg, yang terinspirasi oleh orang yang pertama kali membawa
ke Barat, Inayat Khan, pindah ke Australia dari Jerman bersama keluarganya pada tahun
1927. Baron dan istrinya yang berkewarganegaraan Australia sangat disukai, dan para
siswanya akan belajar tasawuf di bawah bimbingan von Frankenberg di rumah mereka di
Camden, New South Wales. Pada tahun 1939 ia mengatur kunjungan seorang pemimpin sufi
terkenal, atau Murshida, dan pemuja Khan, yang dikenal sebagai Murshida Rabia Martin.
Terlahir sebagai Ada Ginsberg, putri imigran Yahudi Rusia yang tinggal di AS, kunjungan
Martin sangat penting karena hubungannya dengan Khan. Setelah kematian baron pada tahun
1950, penyair dan seniman Francis Brabazon, murid Meher Baba, guru spiritual awal lainnya
mengambil peran kepemimpinan. Namun, ada beberapa perdebatan mengenai sejauh mana
kelompok ini menganut praktik Islam, sehingga membatasi sejauh mana kelompok ini dapat
dianggap sebagai representasi Islam di Australia.

Saat ini terdapat komunitas yang mewakili sebagian besar Tarekat Sufi utama di Australia,
termasuk, namun tidak terbatas pada Mevlevi, Rifaii, Naqsybandiyya, dan Burhaniyya. Di
antara komunitas sufi tersebut, diperkirakan setidaknya ada 5.000 penganutnya.

C. TANTANGAN SAAT PERKEMBANGAN ISLAM DI AUSTRALIA

Perkembangan islam di australia telah dihadapkan pada sejumlah tantangan sepanjang


sejarahnya. Beberapa tantangan ini mencakup aspek sosial, budaya, politik, dan ekonomi. Dalam
menghadapi tantangan ini, komunitas muslim di australia telah berupaya untuk membangun identitas
dan meraih penerimaan lebih luas di tengah masyarakat yang multikultural.

1. Prejudice dan diskriminasi: seiring dengan pertumbuhan komunitas muslim, terdapat


peningkatan insiden diskriminasi dan islamophobia. Serangan teroris internasional, seperti
serangan 11 september 2001 di amerika serikat dan serangan di bali pada tahun 2002, telah
menyebabkan stereotip negatif terhadap umat islam. Komunitas muslim di australia kadang-
kadang menghadapi sikap prasangka, diskriminasi, dan bahkan tindakan kekerasan.
2. Kebijakan pemerintah: beberapa kebijakan pemerintah, terutama terkait dengan keamanan
nasional dan imigrasi, telah menimbulkan tantangan bagi komunitas muslim. Kebijakan yang
dianggap mempersempit kebebasan beragama atau memberikan stigma terhadap umat islam
dapat menciptakan ketidaksetaraan dalam perlakuan.

10
3. Integrasi dan identitas: proses integrasi antara komunitas muslim dan masyarakat australia
umumnya berlangsung dengan baik, tetapi tantangan terkait dengan identitas tetap ada. Beberapa
muslim mungkin menghadapi dilema identitas antara mempertahankan nilai-nilai agama dan
budaya mereka sambil merasa bagian dari masyarakat australia yang lebih luas.
4. Pendidikan dan kesadaran: kesadaran dan pemahaman yang kurang tentang islam di antara
masyarakat umum dapat menjadi tantangan. Ketidaktahuan ini dapat memberikan ruang bagi
stereotip dan prasangka. Pendidikan dan kampanye kesadaran dapat membantu mengatasi hal ini.
5. Perbedaan kultural dan bahasa: komunitas muslim di australia sangat beragam, mencakup
orang-orang dari berbagai budaya, etnis, dan latar belakang linguistik. Perbedaan ini dapat
menciptakan tantangan dalam komunikasi dan pemahaman antara anggota komunitas dan dengan
masyarakat luas.
6. Ekstremisme dan radikalisasi: tantangan global terkait dengan ekstremisme dan radikalisasi
juga mempengaruhi komunitas muslim di australia. Pemerintah dan lembaga masyarakat bekerja
sama untuk mencegah radikalisasi dan mempromosikan nilai-nilai perdamaian dan toleransi.

Meskipun dihadapkan pada tantangan ini, komunitas muslim di australia juga telah melakukan upaya
aktif untuk membangun jembatan antaragama, berpartisipasi dalam dialog antarbudaya, dan
mempromosikan pemahaman yang lebih baik tentang agama islam. Pendidikan, dialog terbuka, dan
kerja sama antar kelompok agama telah menjadi instrumen penting dalam mengatasi tantangan dan
mempromosikan kerukunan di tengah masyarakat australia yang beraneka ragam.

D. PERAN PEMIMPIN DAN LEMBAGA KEAGAMAAN

1. Pemimpin Agama

Pemimpin dalam komunitas Muslim di Australia memainkan peran yang sangat penting
dalam perkembangan dan pengaruh Islam di negara tersebut. Peran mereka mencakup aspek
keagamaan, sosial, pendidikan, dan advokasi. Berikut adalah beberapa peran kunci pemimpin
dalam perkembangan Islam di Australia:

 Pendidikan Agama: Pemimpin agama, seperti ulama dan imam, memiliki peran kunci dalam
menyebarkan ajaran Islam dan memberikan panduan keagamaan kepada anggota komunitas
Muslim. Mereka memainkan peran penting dalam memberikan pemahaman yang benar
tentang nilai-nilai Islam, etika, dan praktik keagamaan kepada generasi muda.
 Pemimpin Komunitas: Pemimpin komunitas Muslim memainkan peran dalam memfasilitasi
hubungan antara komunitas Muslim dan masyarakat Australia secara luas. Mereka

11
bertanggung jawab untuk mempromosikan kerukunan antaragama, mendukung inisiatif
dialog antarbudaya, dan menjembatani kesenjangan budaya.
 Advokasi dan Representasi: Pemimpin Muslim sering berperan sebagai advokat untuk hak-
hak dan kepentingan komunitas mereka. Mereka dapat terlibat dalam berbagai inisiatif
advokasi, termasuk memperjuangkan hak-hak warga Muslim, melawan diskriminasi, dan
memastikan bahwa kebijakan pemerintah mendukung kebebasan beragama.
 Pendidikan Masyarakat: Pemimpin Muslim terlibat dalam kegiatan pendidikan masyarakat
untuk mengatasi ketidakpahaman tentang Islam. Mereka dapat memberikan kuliah, seminar,
dan acara pendidikan untuk menjelaskan ajaran agama, merespons pertanyaan, dan
membangun pemahaman positif.
 Pemimpin Pendidikan: Dalam konteks pendidikan, pemimpin Muslim memainkan peran
penting dalam mendirikan dan mendukung lembaga-lembaga pendidikan Islam, seperti
sekolah dan pusat pengajian Islam. Mereka berkontribusi pada pengembangan kurikulum
yang mencakup nilai-nilai Islam, bahasa Arab, dan pemahaman Islam yang kontekstual
dengan realitas Australia.
 Kepemimpinan Politik: Beberapa individu Muslim juga terlibat dalam kepemimpinan politik
di tingkat lokal, regional, dan nasional. Keterlibatan ini membantu memastikan representasi
yang adil dan penuh dalam proses pengambilan keputusan, serta mempromosikan kebijakan
yang mendukung pluralisme dan toleransi.
 Pemimpin Perempuan: Peran pemimpin perempuan di komunitas Muslim juga semakin
diakui. Pemimpin perempuan memainkan peran penting dalam pendidikan, advokasi hak-hak
perempuan, dan mempromosikan peran perempuan dalam masyarakat.

Dengan beragam peran ini, pemimpin Muslim di Australia berupaya untuk membangun
komunitas yang kuat, berkontribusi pada pembentukan identitas Muslim-Australia, dan
mempromosikan harmoni antaragama dalam masyarakat yang multikultural.

2. Lembaga Keagamaan

Lembaga keagamaan Islam memainkan peran penting dalam perkembangan dan


pemeliharaan identitas Muslim di Australia. Peran ini mencakup aspek pendidikan, pelayanan
sosial, pengembangan komunitas, serta memainkan peran sebagai jembatan antara komunitas
Muslim dan masyarakat umum di Australia. Berikut adalah beberapa peran utama lembaga
keagamaan dalam perkembangan Islam di Australia:

12
 Pendidikan Agama dan Budaya: Lembaga keagamaan Islam, seperti masjid dan madrasah,
menyediakan tempat untuk pendidikan agama dan budaya bagi generasi Muslim muda. Mereka
memberikan pengajaran tentang ajaran Islam, bahasa Arab, dan nilai-nilai moral. Pendidikan
ini membantu menjaga identitas keagamaan dan budaya di tengah masyarakat yang beragam.
 Pelayanan Keagamaan: Lembaga keagamaan menyediakan tempat untuk ibadah, seperti salat,
khotbah Jumat, dan perayaan hari raya Islam. Masjid juga menjadi pusat kegiatan keagamaan
dan sosial, memberikan tempat untuk pertemuan komunitas, diskusi, dan kegiatan keagamaan
lainnya.
 Konseling dan Dukungan Emosional: Lembaga keagamaan sering kali menyediakan layanan
konseling dan dukungan emosional bagi anggota komunitas yang menghadapi tantangan atau
kesulitan. Imam dan pemimpin keagamaan dapat berperan sebagai penasehat dan memberikan
bimbingan spiritual dalam mengatasi masalah pribadi atau keluarga.
 Kegiatan Sosial dan Kemanusiaan: Lembaga keagamaan juga terlibat dalam kegiatan sosial
dan kemanusiaan, seperti program bantuan makanan, penanganan bencana, dan proyek amal
lainnya. Ini membantu membangun hubungan positif antara komunitas Muslim dan masyarakat
umum, serta mendukung nilai-nilai kemanusiaan Islam.
 Dialog Antaragama: Beberapa lembaga keagamaan terlibat dalam dialog antaragama untuk
mempromosikan pemahaman dan toleransi antar kelompok agama. Ini menciptakan
kesempatan bagi anggota komunitas Muslim untuk berkomunikasi dengan masyarakat umum,
membangun jembatan, dan mereduksi stereotip dan prasangka.
 Pendidikan Multikulturalisme: Lembaga keagamaan juga berperan dalam mendidik anggota
komunitas Muslim tentang nilai-nilai multikulturalisme dan kerukunan antaragama. Ini
membantu menciptakan lingkungan di mana perbedaan dihargai dan dihormati.
 Advokasi dan Perlindungan Hak: Beberapa lembaga keagamaan terlibat dalam advokasi untuk
hak-hak warga Muslim di Australia. Mereka dapat bekerja sama dengan lembaga-lembaga
masyarakat sipil untuk memastikan bahwa hak-hak mereka dihormati dan melibatkan diri
dalam dialog dengan pemerintah terkait kebijakan yang dapat mempengaruhi komunitas
Muslim.

Secara keseluruhan, lembaga keagamaan Islam berperan sebagai pilar utama dalam perkembangan
dan pemeliharaan identitas Muslim di Australia, sambil berupaya untuk membangun jembatan
dengan masyarakat umum dan berkontribusi pada kerukunan antaragama.

13
E. PERGESERAN PANDANGAN TERHADAP ISLAM DI AUSTRALIA

Perkembangan pandangan terhadap Islam di Australia telah mengalami pergeseran seiring


waktu, dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, politik, dan budaya. Dalam beberapa dekade
terakhir, terdapat dinamika kompleks yang memengaruhi cara masyarakat Australia memandang
Islam.

Di awal kedatangan Islam di Australia, terutama melalui hubungan perdagangan dengan


pedagang Makassar pada abad ke-17 dan ke-18, pandangan masyarakat terhadap Islam mungkin
cenderung netral atau bahkan kurang bersifat negatif. Namun, perubahan signifikan terjadi pada
abad ke-20, terutama setelah peristiwa-peristiwa internasional seperti serangan 11 September
2001 di Amerika Serikat.

Pada awal abad ke-21, terjadilah pergeseran dramatis dalam pandangan terhadap Islam di
Australia. Serangan teroris internasional yang melibatkan kelompok-kelompok radikal Islam
menciptakan ketegangan dan menciptakan citra negatif terhadap umat Islam secara keseluruhan.
Masyarakat seringkali terpapar pada pemberitaan media yang memberikan liputan yang lebih
besar terhadap tindakan kelompok ekstremis daripada pada mayoritas Muslim yang hidup damai.

Islamophobia, atau ketakutan dan kebencian terhadap Islam, juga muncul sebagai masalah
serius. Stereotip negatif dan prasangka terhadap Muslim dapat memengaruhi kehidupan sehari-
hari, mulai dari kehidupan sosial hingga kesempatan pekerjaan. Hal ini menjadi tantangan serius
bagi komunitas Muslim dalam membangun hubungan yang baik dan mengatasi persepsi yang
keliru.

Namun, meskipun ada pergeseran negatif, terdapat juga upaya dan inisiatif yang bertujuan
untuk mengubah pandangan tersebut. Lembaga-lembaga keagamaan Islam di Australia, seperti
masjid dan pusat kebudayaan Islam, telah berperan dalam membentuk pemahaman yang lebih
baik tentang agama ini. Mereka menyediakan tempat untuk pendidikan agama, berbagai kegiatan
sosial, dan dialog antaragama.

Lembaga-lembaga ini juga turut berpartisipasi dalam program-program interkultural dan


interagama untuk memperkenalkan nilai-nilai Islam dan mengatasi stereotip yang salah. Selain
itu, pemimpin agama Muslim dan tokoh masyarakat terlibat dalam dialog publik dan media untuk
meredam ketegangan dan mempromosikan pemahaman saling menghormati.

Pentingnya pendidikan dan pemahaman yang mendalam tentang Islam menjadi fokus, baik
melalui lembaga-lembaga keagamaan maupun melalui program-program pendidikan yang lebih

14
luas di sekolah-sekolah dan masyarakat. Dengan demikian, upaya bersama dari berbagai pihak,
termasuk lembaga-lembaga keagamaan, diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang lebih
inklusif dan memahami dalam masyarakat Australia.

F. KOMUNITAS MUSLIM DI AUSTRALIA

1. Muslim Aborigin

Menurut sensus Australia tahun 2011, terdapat 1.140 orang yang diidentifikasi sebagai
Muslim Aborigin, hampir dua kali lipat jumlah Muslim Aborigin yang tercatat pada sensus tahun
2001. Banyak di antara mereka yang berpindah agama dan ada pula yang merupakan keturunan
penunggang unta Afganistan atau, seperti masyarakat Arnhem Land , memiliki keturunan
Macassan karena kontak sejarah Makassan dengan Australia. Di timur laut Arnhem Land, ada
beberapa pengaruh Islam pada lagu, lukisan, tarian, doa dengan himne tertentu kepada Allah dan
ritual pemakaman seperti menghadap ke barat saat sholat, kira-kira arah Mekah, dan ritual sujud
mengingatkan dari sujud umat Islam. Karena buruh kontrak Melayu, banyak keluarga di Australia
Utara memiliki nama seperti Doolah, Hassan dan Khan. Muslim Aborigin terkemuka termasuk
petinju Anthony Mundine dan pesepakbola Liga Rugby Aidan Sezer. Banyak penduduk asli yang
pindah agama tertarik pada Islam karena mereka melihat kesesuaian antara kepercayaan Aborigin
dan Islam, sementara yang lain melihatnya sebagai awal baru dan bantuan untuk mengatasi
penyakit sosial yang umum menimpa penduduk asli Australia, seperti alkohol dan penyalahgunaan
narkoba.

2. Muslim Albania

Pada akhir abad kedua puluh, 80% penutur bahasa Albania di Australia menganut Islam. Pada
abad kedua puluh satu, komunitas Albania terbesar di Australia, Shepparton, dan Dandenong di
pinggiran kota Melbourne di Victoria sebagian besar beragama Islam. Komunitas Muslim Albania
ada di Australia Barat, Australia Selatan, Queensland, New South Wales, dan Wilayah Utara.

Karena Islam adalah agama dominan di kalangan warga Albania di Australia, Islam telah
memberikan komunitas rasa persatuan dan kapasitas serta sumber daya untuk membangun masjid
mereka sendiri. Mereka melambangkan pemukiman permanen komunitas Albania di Australia.
Masjid berfungsi sebagai pusat penting kegiatan masyarakat dan sangat penting dalam
mempertahankan identitas keagamaan warga Albania Australia. Perwakilan Albania bertugas di
sebagian besar organisasi Islam federal, dan beberapa di antaranya menduduki posisi senior. Di
beberapa wilayah pemukiman Albania yang terkonsentrasi, jumlah mereka yang kecil membentuk

15
wilayah lokal melalui pembangunan masjid pertama mereka atau menjadi sebagian besar populasi
Muslim sekolah. Yayasan yang didirikan oleh warga Albania Australia telah menarik calon migran
Muslim ke daerah yang sudah memiliki masjid atau layanan bantuan pemukiman.

Orang Albania melakukan praktik Muslim tertentu. Penutup kepala Muslim dikenakan terutama
oleh beberapa wanita yang lebih tua, puasa Ramadhan dipatuhi oleh beberapa orang dan di
Shepparton, Islam dipengaruhi oleh Sufi Bektashisme dari Albania.

3. Muslim Bangladesh

Menurut Sensus Australia 2016, populasi asal Bangladesh berjumlah sekitar 55.000; di antara
mereka sekitar 33.000 tinggal di NSW. Muslim Bangladesh sebagian besar tinggal di Rockdale,
Lakemba, Bankstown dan banyak pinggiran kota di wilayah Sydney Barat dengan masjid di Sefton
dan di tenggara Melbourne, dengan masjid di Huntingdale. Masjid Sefton telah dikaitkan dengan
Sekolah Islam Jamaah Tabligh dan menjadi tuan rumah Hizbut Tahrir. Bagi Muslim Bangladesh
yang menghadiri Masjid Huntingdale, semua bulan lunar Islam, seperti Ramadhan diamati
menggunakan penampakan bulan lokal, dan bukan berdasarkan waktu Timur Tengah, atau lainnya.
Menurut sensus Australia tahun 2016, 81,2% penduduk kelahiran Bangladesh di Australia beragama
Islam.

4. Muslim Bosnia

Muslim Bosnia sebagian besar telah tiba di Australia setelah tahun 1992, dengan sebagian
besar komunitas tinggal di tenggara Melbourne dan di barat daya Sydney. Ada masjid yang
dikelola Bosnia di Deer Park, Noble Park, Penshurst dan Smithfield. Menurut sensus Australia
tahun 2016, 23,2% penduduk kelahiran Bosnia dan Herzegovina di Australia beragama Islam.

5. Muslim Mesir

Muslim Mesir di Sydney diwakili oleh The Islamic Egyptian Society. Society telah mengelola
Arkana College di Kingsgrove sejak tahun 1986. Dilaporkan bahwa pendaftaran untuk 203 tempat
pendidikan bersama telah dipesan hingga tahun 2020. Menurut sensus Australia tahun 2016, 15,6%
dari Penduduk kelahiran Mesir di Australia beragama Islam.

6. Warga Irak Australia

Muslim Irak sebagian besar datang ke negara itu sebagai pengungsi setelah Perang Iran-Irak,
pemberontakan yang gagal di Irak tahun 1991, dan kemudian pasca tahun 2003. Mereka sebagian
besar menetap di pinggiran barat Sydney, seperti Fairfield dan Auburn. Menurut sensus Australia
tahun 2016, 31,4% penduduk kelahiran Irak di Australia beragama Islam.
16
7. Muslim Kurdi

Mayoritas Muslim Kurdi telah tiba di Australia sejak paruh kedua tahun 1980-an, dan
sebagian besar komunitasnya menetap di Melbourne dan Sydney. Meskipun sebagian besar warga
Kurdi Australia adalah Muslim, tidak ada masjid terdaftar yang dikelola oleh Kurdi di Australia.

8. Muslim Lebanon

Muslim Lebanon merupakan inti dari populasi Arab Muslim di Australia, khususnya di
Sydney, tempat sebagian besar orang Arab di Australia tinggal. Sekitar 3,4% penduduk Sydney
adalah Muslim. Sekitar 4,2% penduduk di Melbourne Raya adalah Muslim, dan Jalan Sydney di
Brunswick dan Coburg terkadang disebut 'Libanon Kecil'.

Pada bulan November 2016, Menteri Imigrasi, Peter Dutton mengatakan bahwa pemerintahan
sebelumnya telah melakukan kesalahan dalam mengeluarkan imigran Muslim Lebanon. Menteri
Luar Negeri, Julie Bishop mengatakan Tuan Dutton menyampaikan poin spesifik tentang mereka
yang dituduh melakukan pelanggaran terorisme. “Dia menegaskan dengan jelas
bahwa dia menghormati dan menghargai kontribusi yang diberikan komunitas Lebanon di
Australia”. Menurut sensus Australia tahun 2016, 43,5% penduduk kelahiran Lebanon di Australia
beragama Islam.

9. Muslim Somalia

Meskipun komunitas Somalia pertama di Victoria didirikan pada tahun 1988, sebagian besar
warga Somalia mulai menetap di negara tersebut pada awal tahun 1990an setelah perang saudara
di Somalia. Warga Somalia aktif dalam komunitas Muslim Australia yang lebih luas, dan juga
memberikan kontribusi signifikan terhadap bisnis lokal. Menurut sensus Australia tahun 2016 ,
93,4% penduduk kelahiran Somalia di Australia beragama Islam.

10. Muslim Turki

Muslim Turki adalah bagian penting dari komunitas Muslim Australia. Melbourne memiliki
komunitas Turki terbesar di Australia, dengan mayoritas Muslim Turki tinggal di sekitar
Broadmeadows dan pinggiran utara lainnya. Mayoritas Muslim Turki di Sydney berasal dari
Auburn, Eastlakes dan Prestons. Meskipun masih memiliki populasi Turki yang besar di Auburn
dan Eastlakes, Menurut sensus Australia 2016, 64,0% populasi kelahiran Turki di Australia
beragama Islam.

17
11. Muslim Melayu

Menurut sensus Australia tahun 2016, hanya 5,2% penduduk kelahiran Malaysia di Australia yang
beragama Islam.

G. ISLAM DI AUSTRALIA SEKARANG

Perkembangan Islam di Australia dapat bervariasi dan tergantung pada berbagai faktor
seperti demografi, sosial, dan politik. Secara umum, Muslim di Australia merupakan bagian
penting dari masyarakat yang majemuk dan beragam.

18
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Perkembangan Islam di Australia telah menjadi perjalanan unik yang mencerminkan


keberhasilan komunitas Muslim dalam beradaptasi dengan lingkungan multikultural yang kaya
akan keberagaman. Sejarah Islam di Australia menunjukkan bahwa agama ini tidak hanya
menjadi identitas keagamaan, tetapi juga merupakan bagian integral dari mozaik budaya yang
terus berkembang di negeri ini. Komunitas Muslim di Australia memainkan peran penting dalam
membangun jembatan harmoni antar-etnis dan berkontribusi pada kehidupan sosial negara ini.

Namun, kesimpulan ini juga menggarisbawahi adanya tantangan dan dinamika yang harus
dihadapi oleh komunitas Muslim. Misalnya, adanya stereotip dan prasangka terhadap Islam, serta
perluasan peran lembaga-lembaga keagamaan dan pendidikan untuk memperkuat identitas dan
nilai-nilai agama.

B. SARAN

1. Pengembangan Pendidikan Interkultural: Mendorong inisiatif pendidikan yang


mempromosikan pemahaman antar-budaya, menggali dan memahami nilai-nilai bersama di
antara masyarakat Australia yang beragam.
2. Advokasi untuk Kesetaraan dan Inklusi: Menyuarakan pentingnya kesetaraan dan inklusi,
meminimalisir stereotip dan prasangka terhadap Islam, serta memperkuat keberagaman
sebagai aset positif.
3. Penguatan Peran Lembaga Keagamaan dan Pendidikan: Mendukung peran lembaga
keagamaan dan pendidikan Islam dalam mengajarkan nilai-nilai agama, mempromosikan
pemahaman lintas-budaya, dan membantu komunitas Muslim dalam berintegrasi dengan
masyarakat setempat.
4. Pembentukan Jaringan Komunitas: Mendorong terbentuknya jaringan dan kerjasama antara
komunitas Muslim dan masyarakat setempat untuk memperkuat kerjasama antarbudaya dan
membangun keharmonisan bersama.
5. Penelitian Lanjutan: Merangsang penelitian lebih lanjut terkait perkembangan Islam di
Australia, khususnya dalam hal dinamika sosial, budaya, dan kontribusi komunitas Muslim
dalam berbagai sektor.

19

Anda mungkin juga menyukai