Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Disusun Oleh:
Nailla Pebriani (XII – IPS 2)
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, sebagai rahmat bagi seluruh alam.
Makalah ini disusun sebagai upaya untuk memahami dan menggali lebih dalam perkembangan
Islam di Malaysia. Sebagai negara yang kaya akan sejarah dan keberagaman, Malaysia telah menjadi
panggung bagi peradaban Islam yang beragam, yang membentuk corak unik dalam kehidupan
masyarakatnya.
Perjalanan ini tidak mungkin dilakukan tanpa dukungan dan bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang tulus kepada guru mata Pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam yang telah memberikan panduan dan arahan selama penulisan makalah ini. Terima
kasih juga kepada semua teman-teman yang memberikan dukungan moral dan semangat dalam setiap
langkah perjalanan ini.
Makalah ini dibuat dengan harapan dapat memberikan kontribusi positif dalam pemahaman
kita tentang perkembangan Islam di Malaysia. Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menjadi
referensi yang berharga bagi pembaca yang ingin lebih memahami peran Islam dalam membentuk
identitas dan kehidupan masyarakat di Malaysia.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan guna perbaikan dan pengembangan
pengetahuan di masa mendatang.
Nailla Pebriani
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................3
1.1 LATAR BELAKANG...................................................................................................................3
1.2 RUMUSAN MASALAH.............................................................................................................3
1.3 TUJUAN.......................................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................4
2.1 SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM DI MALAYSIA..........................................................4
1. Pengaruh Perdagangan dan Interaksi Antarperadaban............................................................4
2. Transformasi Sistem Pendidikan Islam...................................................................................4
3. Peran Ulama dan Pemikir Islam..............................................................................................6
2.2 POLITIK ISLAM DI MALAYSIA..............................................................................................7
1. Peran Politik Islam..................................................................................................................7
2. Dinamika Unik dalam Kehidupan Politik Malaysia................................................................8
2.3 DIVERSITAS BUDAYA ISLAM DI MALAYSIA....................................................................10
1. Keanekaragaman Budaya Islam............................................................................................10
2. Pencapaian Budaya Islam dalam Seni dan Arsitektur...........................................................11
2.4 TANTANGAN DAN PEMBAHARUAN DALAM PEMIKIRAN ISLAM DI MALAYSIA...12
1. Tantangan Kontemporer........................................................................................................12
2. Pembaruan Pendidikan Islam................................................................................................13
2.5 KEPEMIMPINAN ISLAM DAN KEADILAN SOSIAL..........................................................14
1. Pemimpin Islam dan Tanggung Jawab Sosial.......................................................................14
2. Program Kesejahteraan dan Pengentasan Kemiskinan..........................................................16
2.6 DINAMIKA HARMONI KEAGAMAAN................................................................................18
1. Interaksi Antaragama.............................................................................................................18
2. Toleransi Agama dan Dialog Antarumat Beragama..............................................................19
BAB III PENUTUP..............................................................................................................................21
3.1 KESIMPULAN..........................................................................................................................21
3.2 SARAN.......................................................................................................................................21
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan Islam di Malaysia menjadi bagian integral dari sejarah dan identitas negara
ini. Malaysia, yang terletak di jantung Asia Tenggara, memiliki sejarah panjang sebagai pusat
perdagangan dan budaya yang membentuk wajah agama Islam di wilayah ini. Keterlibatan dalam
perdagangan dengan berbagai peradaban, seperti Arab, India, dan Tiongkok, telah membawa
pengaruh signifikan terhadap keberagaman budaya dan peradaban Islam di Malaysia.
Selain itu, peran Islam dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Malaysia, serta dampaknya
dalam kebijakan politik dan sosial, memperkaya pemahaman tentang bagaimana agama ini terus
berkembang dan beradaptasi dalam konteks lokal.
I.3 TUJUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Awalnya, sistem pendidikan Islam di Malaysia banyak dipengaruhi oleh model pendidikan
tradisional yang bersumber dari madrasah dan pesantren. Namun, seiring perkembangan
zaman, terjadi evolusi signifikan dengan pendekatan yang lebih holistik. Ini tercermin dalam
upaya untuk menggabungkan pendidikan agama dengan ilmu pengetahuan modern dan
teknologi, menciptakan sistem pendidikan yang lebih berimbang dan relevan dengan tuntutan
zaman.
Selain itu, pemerintah Malaysia juga telah aktif dalam meningkatkan kualitas guru dan
fasilitas pendidikan Islam. Program pelatihan bagi pendidik Islam diperluas untuk mencakup
metode pengajaran yang inovatif dan penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Hal ini
bertujuan untuk memastikan bahwa guru memiliki keterampilan dan pemahaman yang
memadai untuk mentransfer nilai-nilai Islam secara kontekstual kepada generasi muda.
Transformasi ini juga mencakup upaya untuk memperluas akses pendidikan Islam ke seluruh
lapisan masyarakat, termasuk pedesaan dan daerah terpencil. Pemerintah berupaya mengatasi
kesenjangan pendidikan dengan membangun lebih banyak lembaga pendidikan Islam dan
menyediakan bantuan keuangan bagi keluarga yang kurang mampu.
Dalam kerangka transformasi ini, integrasi nilai-nilai keagamaan dan moral menjadi fokus
penting. Tujuan sistem pendidikan Islam bukan hanya untuk mentransfer pengetahuan agama,
tetapi juga untuk membentuk karakter yang berakhlak baik dan memiliki pemahaman yang
mendalam terhadap nilai-nilai Islam dalam konteks kehidupan sehari-hari.
Namun, seiring dengan transformasi tersebut, tetap ada tantangan yang perlu diatasi, termasuk
harmonisasi antara pendidikan Islam dan sistem pendidikan nasional, serta memastikan
kesetaraan gender dan inklusivitas dalam akses pendidikan.
6
tidak hanya berpengetahuan agama tetapi juga berdaya saing global dan memiliki pemahaman
yang mendalam tentang nilai-nilai kemanusiaan.
Ulama dan pemikir Islam memainkan peran sentral sebagai penjaga ajaran Islam
tradisional. Mereka berperan dalam menjaga keaslian dan kemurnian ajaran agama, serta
menyampaikan pemahaman yang benar kepada umat Islam.
Ulama dan pemikir Islam bertindak sebagai pembina moral dan etika dalam masyarakat.
Mereka memberikan pedoman moral bagi umat Islam, memberikan arahan terkait etika
berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah, di tempat kerja, maupun di
masyarakat.
Melalui khidmat sosial dan program-program amal, ulama dan pemikir Islam turut
berperan dalam mendukung kesejahteraan sosial. Mereka seringkali terlibat dalam
kegiatan-kegiatan filantropis yang bertujuan membantu masyarakat yang membutuhkan.
Ulama dan pemikir Islam menjadi pemimpin dalam memajukan pendidikan Islam di
Malaysia. Mereka terlibat dalam pengembangan kurikulum, pendirian lembaga-lembaga
pendidikan Islam, dan memberikan panduan kepada guru dan siswa untuk memastikan
pendidikan Islam yang berkualitas.
Pemimpin Rohani:
Sebagai pemimpin rohani, ulama dan pemikir Islam memiliki peran dalam memberikan
panduan dan bimbingan spiritual kepada umat Islam. Mereka sering memberikan khutbah,
ceramah, dan kajian agama untuk memperkuat keimanan dan ketakwaan umat.
7
Penggagas Pemikiran Kritis:
Pemikir Islam di Malaysia berperan sebagai penggagas pemikiran kritis. Mereka aktif
dalam merespons isu-isu kontemporer dengan menyajikan perspektif Islam yang relevan
dan memberikan pandangan yang seimbang terhadap perkembangan zaman.
Ulama dan pemikir Islam turut berperan sebagai pembela hak asasi manusia dan keadilan
dalam masyarakat. Mereka memegang peran penting dalam membimbing umat Islam untuk
menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan, persamaan, dan perdamaian.
Ulama dan pemikir Islam juga mendukung pembangunan negara dengan memberikan
pandangan dan arahan terkait kebijakan-kebijakan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam,
termasuk dalam bidang ekonomi, politik, dan sosial.
Ulama dan pemikir Islam aktif dalam menyebarkan dakwah dan kesarjanaan agama
melalui berbagai media, termasuk tulisan, ceramah, dan kegiatan dakwah yang bertujuan
untuk menyebarkan pemahaman Islam yang benar dan relevan.
Ulama dan pemikir Islam turut berperan dalam mengedepankan dialog antaragama untuk
memupuk pemahaman yang harmonis dan saling menghormati antarumat beragama di
Malaysia.
Peran ulama dan pemikir Islam ini membentuk landasan kuat untuk pemahaman dan
pelaksanaan nilai-nilai Islam dalam konteks Malaysia, serta memainkan peran penting dalam
membangun masyarakat yang berlandaskan moral dan etika Islam.
8
a. Pengaruh dalam Proses Pembuatan Kebijakan: Politik Islam memainkan peran
signifikan dalam pembentukan kebijakan negara Malaysia. Partai-partai politik Islam
memiliki kehadiran yang kuat dalam lembaga legislatif dan ikut serta dalam proses
pembuatan keputusan yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk
ekonomi, pendidikan, dan hukum.
b. Pembelaan Nilai-Nilai Islam: Politik Islam berperan sebagai advokat dan pembela nilai-
nilai Islam dalam arena politik. Partai-partai ini mendorong implementasi kebijakan yang
sesuai dengan prinsip-prinsip agama, termasuk dalam bidang moralitas, etika, dan keadilan
sosial.
c. Pengaruh dalam Sistem Hukum: Politik Islam memainkan peran dalam pembentukan
dan interpretasi hukum di Malaysia. Aspek-aspek hukum Islam diintegrasikan dalam sistem
hukum negara, dan partai politik Islam berperan dalam memastikan keberlanjutan dan
penegakan norma-norma hukum yang sesuai dengan ajaran Islam.
d. Penyuaran Isu-Isu Agama: Partai politik Islam menjadi penyuaran isu-isu agama dalam
arena politik. Mereka mempromosikan kepentingan umat Islam, menjadikan isu-isu seperti
hak-hak agama, pendidikan Islam, dan moralitas sebagai agenda utama dalam perdebatan
politik.
e. Pentingnya Peran Wanita dalam Politik Islam: Politik Islam juga menyoroti peran
penting wanita dalam partisipasi politik. Meskipun terkadang dihadapkan pada kritik
terkait isu-isu gender, partai politik Islam berupaya untuk melibatkan dan memberdayakan
peran wanita dalam pengambilan keputusan politik.
f. Dinamika dalam Koalisi Politik: Peran politik Islam juga tercermin dalam dinamika
koalisi politik di Malaysia. Aliansi antarpartai, terutama yang melibatkan partai Islam,
dapat memengaruhi kebijakan dan kepemimpinan negara. Ini menciptakan kerangka
kerjasama yang dinamis dan terkadang juga menimbulkan ketegangan dengan partai-partai
lain.
Peran politik Islam di Malaysia menciptakan kerangka kerja yang rumit dalam hubungan
antara agama dan politik. Meskipun demikian, peran ini juga memberikan wadah bagi
pengembangan nilai-nilai moral dan etika Islam dalam koridor kebijakan publik, menciptakan
dinamika yang memperkaya politik dan kesejahteraan masyarakat.
9
2. Dinamika Unik dalam Kehidupan Politik Malaysia
Dinamika unik dalam kehidupan politik Malaysia mencerminkan perpaduan antara pluralitas
etnik, keberagaman agama, dan sistem politik yang berkembang. Keunikan ini tercermin dalam
beberapa aspek, di antaranya:
Keberagaman Etnik: Malaysia dikenal sebagai negara yang sangat beragam etnik, dengan
tiga kelompok utama, yaitu Melayu, Cina, dan India. Dinamika politik mencerminkan upaya
untuk menciptakan harmoni antara kelompok-kelompok ini, dengan konsep keharmonian dan
keteladanan sebagai landasan dasar.
Politik Identitas Etnik: Dinamika politik di Malaysia seringkali melibatkan isu-isu identitas
etnik. Pemilihan umum dan pengambilan keputusan politik sering kali mencerminkan
dinamika persaingan dan kerjasama antara partai-partai yang mewakili kelompok-kelompok
etnik tertentu.
Peran Politik Islam: Politik Islam juga memiliki peran penting dalam dinamika politik
Malaysia. Partai-partai Islam memainkan peran dalam membentuk kebijakan yang
mencerminkan nilai-nilai agama Islam, dan peran ini menjadi bagian integral dalam koalisi
politik nasional.
Koalisi Politik: Dinamika koalisi politik di Malaysia cenderung berubah-ubah. Aliansi antara
partai-partai politik, terutama dalam konteks perpaduan etnik, dapat memberikan stabilitas
politik, namun juga dapat menciptakan ketegangan dan persaingan yang kompleks.
Isu-Isu Agama dan Identitas: Politik Malaysia juga sering dipengaruhi oleh isu-isu agama
dan identitas. Dinamika politik mencerminkan upaya untuk menyeimbangkan kepentingan
agama dengan nilai-nilai demokrasi dan pluralisme dalam konteks masyarakat yang multietnik
dan multireligius.
10
Dinamika politik Malaysia menciptakan landasan yang kompleks dan kaya, memungkinkan
pembentukan kebijakan yang mencerminkan kepentingan dan aspirasi berbagai kelompok di
dalam masyarakat. Keseluruhan, keunikan ini menciptakan suatu ruang politik yang dinamis,
di mana berbagai faktor dan kepentingan bersatu untuk membentuk bentuk politik yang khas
bagi Malaysia.
1) Adat Istiadat dan Tradisi Lokal: Keanekaragaman budaya Islam di Malaysia tercermin
dalam adat istiadat dan tradisi lokal yang dipengaruhi oleh Islam. Setiap etnik di Malaysia
memiliki tradisi unik mereka dalam merayakan peristiwa keagamaan, seperti pernikahan,
kelahiran, dan kematian, yang disesuaikan dengan ajaran Islam.
2) Seni dan Arsitektur Islam: Kesenian dan arsitektur Islam di Malaysia mencerminkan
keberagaman budaya. Seni ukir, kaligrafi, dan seni ukiran kayu adalah beberapa contoh
seni tradisional yang memadukan unsur-unsur lokal dengan nilai-nilai Islam. Masjid-masjid
di Malaysia juga menampilkan arsitektur yang kaya dan beragam.
3) Pakaian Adat Islam: Pakaian adat Islam di Malaysia bervariasi berdasarkan etnik dan
budaya setempat. Contohnya, pakaian tradisional Melayu seperti baju kurung dan baju
kebaya, serta pakaian tradisional India dan Cina dengan pengaruh Islam yang menciptakan
gaya unik dalam berbusana.
4) Kuliner dan Masakan Islam: Keanekaragaman budaya Islam di Malaysia tercermin
dalam ragam kuliner. Masakan Melayu, India, dan Cina di Malaysia memiliki variasi yang
mencerminkan keragaman etnik, namun tetap mematuhi prinsip-prinsip makanan halal
dalam Islam.
5) Musik dan Tarian: Kesenian musik dan tarian di Malaysia mencerminkan pengaruh Islam
dalam bentuk-bentuk seni ini. Tarian zapin, joget, dan dikir barat adalah contoh tarian
tradisional yang diiringi oleh musik yang mencerminkan kekayaan budaya Islam.
6) Festival-Festival Keagamaan: Malaysia merayakan berbagai festival keagamaan Islam
dengan keunikan dan semangat yang khas. Perayaan seperti Hari Raya Aidilfitri, Aidiladha,
dan Maulidur Rasul menciptakan suasana keberagaman budaya dan keagamaan.
11
7) Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan: Sistem pendidikan Islam di Malaysia mencerminkan
keanekaragaman dalam kurikulum dan pendekatan pengajaran. Institut-institut ilmu agama,
madrasah, dan sekolah-sekolah Islam berkontribusi pada pemahaman Islam yang beragam
di kalangan masyarakat.
8) Kesenian dan Sastra Islam: Keanekaragaman budaya Islam di Malaysia terwujud dalam
sastra dan kesenian. Puisi, syair, dan cerita rakyat Islam menjadi bagian dari warisan
budaya yang terus diwarisi dan dilestarikan.
9) Warisan dan Tradisi Keilmuan Islam: Malaysia memiliki tradisi keilmuan Islam yang
kaya, dengan adanya ulama-ulama dan cendekiawan Muslim yang memberikan kontribusi
dalam berbagai bidang, termasuk ilmu agama, hukum Islam, dan filsafat.
10) Pergeseran Budaya Generasi Muda: Generasi muda di Malaysia juga memberikan
kontribusi pada keanekaragaman budaya Islam melalui ekspresi mereka dalam seni, musik,
dan teknologi, yang sering kali menciptakan bentuk-bentuk baru yang menggabungkan
tradisi dengan inovasi.
Keanekaragaman budaya Islam di Malaysia menciptakan suatu identitas yang unik dan kaya.
Melalui perpaduan elemen-elemen lokal dengan ajaran Islam, Malaysia memelihara dan
merayakan warisan budaya Islamnya dengan penuh kebanggaan dan keberagaman.
A. SENI
Ukiran Kayu Tradisional: Seni ukiran kayu tradisional di Malaysia menciptakan
keindahan geometris dan kaligrafi Islam. Motif-motif ini dapat ditemukan dalam
dekorasi interior masjid, rumah tradisional, dan berbagai barang seni dan kerajinan.
Kaligrafi Islam: Kaligrafi Islam memainkan peran penting dalam seni Malaysia.
Kaligrafer Islam menciptakan karya seni yang memadukan estetika dengan pesan-pesan
keagamaan, seringkali ditemukan di masjid, tempat ibadah, dan ruang publik.
Seni Rupa dan Lukisan Islam: Seniman Muslim di Malaysia menghasilkan karya seni
rupa dan lukisan yang mencerminkan nilai-nilai Islam. Pameran seni dan galeri seni
sering memajang karya-karya ini untuk memperkaya dan mempromosikan seni Islam.
B. ARSITEKTUR
12
Arsitektur Masjid-Masjid: Malaysia memiliki berbagai masjid yang menonjol dengan
arsitektur unik. Contohnya, Masjid Putra di Putrajaya menampilkan gabungan elemen
arsitektur Islam klasik dan modern, sedangkan Masjid Kristal di Terengganu
menonjolkan seni ukiran kaca yang indah.
Rumah Tradisional Melayu: Arsitektur rumah tradisional Melayu mencerminkan
kekayaan budaya Islam. Rumah-rumah ini sering memiliki bentuk yang simetris, atap
bertingkat, dan ornamen-ornamen ukiran yang menciptakan keindahan yang khas.
Pertemuan Arsitektur Tradisional dan Modern: Beberapa proyek arsitektur di Malaysia
berhasil menggabungkan elemen-elemen tradisional dengan gaya modern. Contohnya,
Kuala Lumpur memiliki menara-menara pencakar langit yang dirancang dengan
memadukan desain modern dan unsur-unsur Islam.
Warisan Penjajahan Islam: Benteng-benteng dan bangunan peninggalan penjajahan
Islam, seperti Kota A Famosa di Melaka, menciptakan warisan arsitektur yang
mencerminkan periode sejarah yang kaya.
Seni Lanskap Islam: Taman-taman dan seni lanskap di sekitar bangunan-bangunan
Islam di Malaysia sering diatur dengan estetika yang memadukan unsur-unsur alam dan
geometris.
Pencapaian budaya Islam dalam seni dan arsitektur di Malaysia bukan hanya menciptakan
keindahan visual, tetapi juga menyampaikan pesan-pesan keagamaan dan mempertahankan
warisan budaya. Kesenian dan arsitektur ini menjadi bagian integral dari identitas budaya Islam
yang kaya di Malaysia.
1. Tantangan Kontemporer
Tantangan kontemporer yang dihadapi oleh masyarakat Malaysia, khususnya dalam konteks
keberagaman budaya dan kehidupan beragama, mencakup sejumlah isu yang memerlukan
perhatian dan penyelesaian. Berikut adalah beberapa tantangan utama yang dihadapi:
14
2. Pembaruan Pendidikan Islam
Pembaharuan pendidikan Islam di Malaysia menjadi sebuah kebutuhan mendesak dalam
menghadapi tantangan zaman yang terus berkembang. Langkah-langkah ini mencakup
berbagai aspek agar pendidikan Islam dapat memberikan kontribusi positif dalam membentuk
generasi yang berdaya saing, berakhlak mulia, dan memiliki pemahaman agama yang
mendalam.
Pertama, kurikulum pendidikan Islam terus diperbarui untuk memastikan relevansinya dengan
kondisi zaman. Materi ajar dirancang agar mencakup pemahaman agama yang kontekstual dan
dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ini mencakup integrasi nilai-nilai Islam
dalam pelajaran-pelajaran lain, sehingga siswa dapat melihat hubungan antara ilmu
pengetahuan dan agama.
Kedua, peningkatan kualitas guru menjadi fokus utama. Pelatihan guru diperbaharui dengan
memasukkan metode pengajaran inovatif, penggunaan teknologi dalam pembelajaran, dan
peningkatan pemahaman terhadap perkembangan terkini dalam ilmu pengetahuan dan
teknologi. Guru diharapkan menjadi fasilitator yang dapat memotivasi siswa untuk
mengembangkan pemahaman agama Islam secara kritis.
Pembaharuan juga mencakup upaya untuk mempromosikan nilai-nilai moral dan etika Islam
di kalangan siswa. Program-program pembinaan karakter, kegiatan keagamaan, dan proyek-
proyek sosial diintegrasikan dalam kurikulum untuk membentuk siswa sebagai individu yang
memiliki integritas, empati, dan kepedulian terhadap sesama.
Terakhir, kolaborasi antara lembaga pendidikan Islam dengan sektor-industri dan masyarakat
sipil menjadi kunci. Program magang, kunjungan industri, dan kerjasama dengan lembaga-
lembaga keagamaan lokal menjadi langkah-langkah konkret dalam menghubungkan dunia
pendidikan dengan dunia kerja serta masyarakat sekitar.
15
II.5 KEPEMIMPINAN ISLAM DAN KEADILAN SOSIAL
2) Pemberdayaan Ekonomi:
Pemimpin Islam diharapkan untuk berkontribusi dalam pemberdayaan ekonomi umat. Ini
termasuk mendukung program-program ekonomi yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam,
memberikan dorongan kepada usaha kecil dan menengah, serta mengatasi isu-isu ekonomi
sosial.
Pemimpin Islam memainkan peran kunci dalam pemeliharaan moral dan etika masyarakat.
Mereka diharapkan memberikan teladan dan membimbing umat agar menjalani kehidupan
yang sesuai dengan nilai-nilai Islam, termasuk dalam konteks perilaku pribadi dan
profesional.
4) Keadilan Sosial:
Pemimpin Islam memiliki tanggung jawab untuk memastikan keadilan sosial dalam
masyarakat. Hal ini mencakup advokasi untuk hak-hak masyarakat, memerangi
kemiskinan, dan menciptakan lingkungan yang adil dan inklusif.
Pemimpin Islam diharapkan untuk memimpin dalam dialog antaragama dan kebudayaan.
Mereka dapat memainkan peran penting dalam membangun pemahaman saling
16
menghormati antarumat beragama dan memperkuat kerukunan antarkebudayaan di
Malaysia.
6) Pemeliharaan Lingkungan:
Tanggung jawab sosial pemimpin Islam juga mencakup pemeliharaan lingkungan. Mereka
dapat memainkan peran dalam menyadarkan masyarakat akan keberlanjutan dan
kelestarian lingkungan, serta mendorong praktik-praktik ramah lingkungan sesuai dengan
ajaran Islam.
7) Bantuan Kemanusiaan:
Pemimpin Islam memiliki tanggung jawab untuk membina generasi muda. Ini mencakup
penyelenggaraan program-program pendidikan, keagamaan, dan kebudayaan untuk
membentuk generasi yang memiliki identitas Islam yang kuat dan dapat berkontribusi
positif dalam pembangunan masyarakat.
Pemimpin Islam diharapkan untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan ramah bagi
semua lapisan masyarakat. Ini mencakup menanggulangi diskriminasi, memperjuangkan
hak-hak minoritas, dan memastikan keadilan bagi semua warga negara.
Pemimpin Islam dapat berperan dalam keterlibatan dalam pembuatan kebijakan publik.
Mereka diharapkan untuk memberikan masukan dan pandangan Islam dalam kebijakan-
kebijakan yang memengaruhi kehidupan masyarakat.
17
Berikut adalah gambaran tujuh paragraf mengenai program kesejahteraan dan pengentasan
kemiskinan di Malaysia:
Salah satu pendekatan kunci dalam pengentasan kemiskinan adalah melalui peningkatan
akses pendidikan. Program beasiswa dan bantuan pendidikan memberikan peluang bagi
anak-anak dari keluarga berpendapatan rendah untuk mendapatkan akses pendidikan yang
setara. Pendidikan dianggap sebagai kunci untuk mengubah siklus kemiskinan dan
memberdayakan individu.
Pengembangan Infrastruktur:
18
Program Pemberdayaan Perempuan:
1. Interaksi Antaragama
Interaksi antar agama di Malaysia memiliki kekhasan tersendiri karena negara ini dikenal
dengan keragaman etnik dan agama. Meskipun sebagian besar penduduknya adalah Muslim,
Malaysia juga menjadi rumah bagi penganut agama-agama lain seperti Buddha, Hindu, dan
Kristen. Secara umum, interaksi antar agama di Malaysia dapat dijelaskan dalam beberapa
aspek yang mencerminkan harmoni dan kerukunan di tengah perbedaan.
Pertama, dasar konstitusi Malaysia menjamin kebebasan beragama, dan sikap ini tercermin
dalam keseharian masyarakat. Meskipun agama Islam diakui sebagai agama resmi negara,
penganut agama-agama lain memiliki kebebasan untuk menjalankan ibadah dan mengamalkan
ajaran agama mereka tanpa tekanan.
Ketiga, dialog antaragama di Malaysia diaktifkan melalui berbagai forum dan organisasi.
Inisiatif dialog antaragama bertujuan untuk membangun pemahaman yang lebih baik antar
19
umat beragama, mengatasi miskonsepsi, dan mempromosikan saling penghargaan. Pemimpin
agama dari berbagai komunitas sering berpartisipasi dalam kegiatan semacam ini.
Kelima, meskipun Malaysia memiliki perbedaan agama, banyak nilai dan tradisi yang
menjadi milik bersama. Misalnya, konsep gotong-royong atau semangat gotong-royong, yang
sangat dihargai dalam masyarakat Malaysia, mencerminkan nilai-nilai yang bersifat universal
dan dapat mempersatukan berbagai kelompok agama.
Dalam kerangka ini, interaksi antar agama di Malaysia menciptakan suatu model harmoni
yang unik. Meskipun tidak terlepas dari tantangan dan perbedaan pandangan, masyarakat
Malaysia terus berusaha menjaga keberagaman dan kerukunan antar agama, menciptakan
pondasi yang kokoh bagi pembangunan dan perkembangan negara ini.
20
pemimpin agama, tokoh masyarakat, dan akademisi untuk membahas isu-isu keagamaan
dan membangun pemahaman bersama. Dialog antaragama ini memberikan kesempatan
bagi umat beragama untuk saling berbagi pandangan dan memperdalam pemahaman
mereka.
Meskipun toleransi agama di Malaysia telah mencapai kemajuan yang baik, masih ada
tantangan yang perlu diatasi. Beberapa isu melibatkan perbedaan interpretasi agama,
ketidaksetaraan dalam implementasi hukum beragama, dan ketegangan politik yang
kadang-kadang mempengaruhi hubungan antaragama. Untuk mengatasi tantangan ini,
diperlukan langkah-langkah konkret, seperti peningkatan pendidikan lintas agama,
kampanye publik tentang toleransi, dan penegakan hukum yang adil bagi semua umat
beragama.
Dengan adanya sikap toleransi agama dan upaya dialog antaragama di Malaysia, masyarakatnya
dapat terus hidup bersama dengan harmoni dan menghargai keberagaman etnik dan agama sebagai
bagian integral dari identitas nasional mereka.
21
BAB III
PENUTUP
III.1 KESIMPULAN
Malaysia merupakan contoh negara yang berhasil mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan
pembangunan nasionalnya. Perjalanan panjang Islam di Malaysia menunjukkan adanya
keseimbangan antara modernitas dan identitas Islam yang kuat. Pembangunan ekonomi,
pendidikan, dan kemajuan sosial di Malaysia telah memberikan dampak positif terhadap
perkembangan Islam, menjadikan Islam sebagai kekuatan pemersatu dan penggerak
pembangunan nasional.
III.2 SARAN
22