Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

PERKEMBANGAN ISLAM DI MALAYSIA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

Disusun Oleh:
Nailla Pebriani (XII – IPS 2)

Guru Mata Pelajaran:


Asep Muhammad, S.Pd.I

MADRASAH ALIYAH SWASTA MADANI CIHAMPELAS


BANDUNG BARAT
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, sebagai rahmat bagi seluruh alam.

Makalah ini disusun sebagai upaya untuk memahami dan menggali lebih dalam perkembangan
Islam di Malaysia. Sebagai negara yang kaya akan sejarah dan keberagaman, Malaysia telah menjadi
panggung bagi peradaban Islam yang beragam, yang membentuk corak unik dalam kehidupan
masyarakatnya.

Perjalanan ini tidak mungkin dilakukan tanpa dukungan dan bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang tulus kepada guru mata Pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam yang telah memberikan panduan dan arahan selama penulisan makalah ini. Terima
kasih juga kepada semua teman-teman yang memberikan dukungan moral dan semangat dalam setiap
langkah perjalanan ini.

Makalah ini dibuat dengan harapan dapat memberikan kontribusi positif dalam pemahaman
kita tentang perkembangan Islam di Malaysia. Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menjadi
referensi yang berharga bagi pembaca yang ingin lebih memahami peran Islam dalam membentuk
identitas dan kehidupan masyarakat di Malaysia.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan guna perbaikan dan pengembangan
pengetahuan di masa mendatang.

Bandung Barat, 27 Februari 2024

Nailla Pebriani

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................3
1.1 LATAR BELAKANG...................................................................................................................3
1.2 RUMUSAN MASALAH.............................................................................................................3
1.3 TUJUAN.......................................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................4
2.1 SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM DI MALAYSIA..........................................................4
1. Pengaruh Perdagangan dan Interaksi Antarperadaban............................................................4
2. Transformasi Sistem Pendidikan Islam...................................................................................4
3. Peran Ulama dan Pemikir Islam..............................................................................................6
2.2 POLITIK ISLAM DI MALAYSIA..............................................................................................7
1. Peran Politik Islam..................................................................................................................7
2. Dinamika Unik dalam Kehidupan Politik Malaysia................................................................8
2.3 DIVERSITAS BUDAYA ISLAM DI MALAYSIA....................................................................10
1. Keanekaragaman Budaya Islam............................................................................................10
2. Pencapaian Budaya Islam dalam Seni dan Arsitektur...........................................................11
2.4 TANTANGAN DAN PEMBAHARUAN DALAM PEMIKIRAN ISLAM DI MALAYSIA...12
1. Tantangan Kontemporer........................................................................................................12
2. Pembaruan Pendidikan Islam................................................................................................13
2.5 KEPEMIMPINAN ISLAM DAN KEADILAN SOSIAL..........................................................14
1. Pemimpin Islam dan Tanggung Jawab Sosial.......................................................................14
2. Program Kesejahteraan dan Pengentasan Kemiskinan..........................................................16
2.6 DINAMIKA HARMONI KEAGAMAAN................................................................................18
1. Interaksi Antaragama.............................................................................................................18
2. Toleransi Agama dan Dialog Antarumat Beragama..............................................................19
BAB III PENUTUP..............................................................................................................................21
3.1 KESIMPULAN..........................................................................................................................21
3.2 SARAN.......................................................................................................................................21

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Perkembangan Islam di Malaysia menjadi bagian integral dari sejarah dan identitas negara
ini. Malaysia, yang terletak di jantung Asia Tenggara, memiliki sejarah panjang sebagai pusat
perdagangan dan budaya yang membentuk wajah agama Islam di wilayah ini. Keterlibatan dalam
perdagangan dengan berbagai peradaban, seperti Arab, India, dan Tiongkok, telah membawa
pengaruh signifikan terhadap keberagaman budaya dan peradaban Islam di Malaysia.

Selain itu, peran Islam dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Malaysia, serta dampaknya
dalam kebijakan politik dan sosial, memperkaya pemahaman tentang bagaimana agama ini terus
berkembang dan beradaptasi dalam konteks lokal.

I.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana pengaruh perdagangan dan interaksi dengan peradaban lain membentuk


keberagaman budaya Islam di Malaysia?
2. Bagaimana sistem pendidikan Islam berkembang seiring waktu dan bagaimana hal ini
mempengaruhi pemahaman keagamaan dan moralitas masyarakat?
3. Apa peran politik Islam dalam pembentukan kebijakan negara, dan bagaimana hal ini
menciptakan dinamika unik dalam kehidupan politik Malaysia?

I.3 TUJUAN

1. Menggali sejarah perkembangan Islam di Malaysia, khususnya dalam konteks perdagangan


dan interaksi antarperadaban.
2. Menganalisis perkembangan sistem pendidikan Islam di Malaysia dan dampaknya terhadap
pemahaman keagamaan masyarakat.
3. Mendiskusikan peran politik Islam dalam kebijakan negara dan implikasinya terhadap
kehidupan politik Malaysia.

4
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM DI MALAYSIA

1. Pengaruh Perdagangan dan Interaksi Antarperadaban


Sejarah perdagangan dan interaksi antarperadaban memiliki peran sentral dalam membentuk
keberagaman budaya dan pemahaman Islam di Malaysia. Bab ini akan mengulas secara
mendalam pengaruh perdagangan dan interaksi tersebut, mencakup aspek-aspek berikut:

a. Pentingnya Jalur Perdagangan Malaysia: Pembahasan tentang jalur-jalur perdagangan


yang menjadi pintu gerbang bagi masuknya Islam ke Malaysia, seperti Jalur Sutra dan Jalur
Rempah.
b. Pengaruh Peradaban Arab: Analisis tentang bagaimana perdagangan dengan peradaban
Arab membawa masuknya agama Islam dan berbagai nilai budaya yang mengubah wajah
masyarakat Malaysia.
c. Interaksi dengan Peradaban India: Penjelasan mengenai peran penting perdagangan
dengan India dalam membentuk keberagaman budaya dan praktik keagamaan Islam di
Malaysia.
d. Pengaruh Perdagangan Tiongkok: Pembahasan mengenai interaksi dengan peradaban
Tiongkok, termasuk pengaruh dalam seni, arsitektur, dan kehidupan sehari-hari.
e. Integrasi Nilai-Nilai Lokal: Analisis tentang bagaimana nilai-nilai lokal Malaysia tetap
terjaga dan diintegrasikan dengan nilai-nilai Islam melalui perdagangan dan interaksi
dengan berbagai peradaban.
f. Pentingnya Keberagaman Budaya dalam Pembentukan Identitas Islam Malaysia:
Pemaparan mengenai bagaimana keberagaman budaya yang dihasilkan dari perdagangan
dan interaksi antarperadaban menjadi elemen kunci dalam membentuk identitas Islam di
Malaysia.

2. Transformasi Sistem Pendidikan Islam


Transformasi sistem pendidikan Islam di Malaysia mencerminkan perjalanan panjang negara
ini dalam mengembangkan infrastruktur pendidikan yang memadai untuk memahamkan dan
membentuk nilai-nilai Islam. Proses ini tidak hanya melibatkan perubahan dalam kurikulum,
tetapi juga dalam pendekatan pengajaran, struktur lembaga pendidikan, dan pengintegrasian
teknologi.

5
Awalnya, sistem pendidikan Islam di Malaysia banyak dipengaruhi oleh model pendidikan
tradisional yang bersumber dari madrasah dan pesantren. Namun, seiring perkembangan
zaman, terjadi evolusi signifikan dengan pendekatan yang lebih holistik. Ini tercermin dalam
upaya untuk menggabungkan pendidikan agama dengan ilmu pengetahuan modern dan
teknologi, menciptakan sistem pendidikan yang lebih berimbang dan relevan dengan tuntutan
zaman.

Selain itu, pemerintah Malaysia juga telah aktif dalam meningkatkan kualitas guru dan
fasilitas pendidikan Islam. Program pelatihan bagi pendidik Islam diperluas untuk mencakup
metode pengajaran yang inovatif dan penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Hal ini
bertujuan untuk memastikan bahwa guru memiliki keterampilan dan pemahaman yang
memadai untuk mentransfer nilai-nilai Islam secara kontekstual kepada generasi muda.

Transformasi ini juga mencakup upaya untuk memperluas akses pendidikan Islam ke seluruh
lapisan masyarakat, termasuk pedesaan dan daerah terpencil. Pemerintah berupaya mengatasi
kesenjangan pendidikan dengan membangun lebih banyak lembaga pendidikan Islam dan
menyediakan bantuan keuangan bagi keluarga yang kurang mampu.

Dalam kerangka transformasi ini, integrasi nilai-nilai keagamaan dan moral menjadi fokus
penting. Tujuan sistem pendidikan Islam bukan hanya untuk mentransfer pengetahuan agama,
tetapi juga untuk membentuk karakter yang berakhlak baik dan memiliki pemahaman yang
mendalam terhadap nilai-nilai Islam dalam konteks kehidupan sehari-hari.

Perkembangan terkini juga mencakup peningkatan dalam penyelenggaraan kurikulum yang


lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat dan tantangan global. Materi ajar dikembangkan
dengan mempertimbangkan perkembangan teknologi, ilmu pengetahuan, dan dinamika sosial,
sehingga siswa dapat memahami Islam sebagai agama yang relevan dan inklusif dalam
kehidupan modern.

Namun, seiring dengan transformasi tersebut, tetap ada tantangan yang perlu diatasi, termasuk
harmonisasi antara pendidikan Islam dan sistem pendidikan nasional, serta memastikan
kesetaraan gender dan inklusivitas dalam akses pendidikan.

Dengan terus mengembangkan dan mengimplementasikan transformasi dalam sistem


pendidikan Islam, Malaysia berusaha menciptakan lingkungan pendidikan yang memadukan
kekayaan nilai-nilai tradisional dengan kebutuhan kontemporer, menciptakan generasi yang

6
tidak hanya berpengetahuan agama tetapi juga berdaya saing global dan memiliki pemahaman
yang mendalam tentang nilai-nilai kemanusiaan.

3. Peran Ulama dan Pemikir Islam


Peran ulama dan pemikir Islam di Malaysia memiliki dampak yang signifikan dalam
membentuk, melestarikan, dan mengembangkan pemahaman agama Islam serta menerapkan
nilai-nilai tersebut dalam kehidupan masyarakat. Berikut adalah beberapa aspek peran ulama
dan pemikir Islam dalam konteks Malaysia:

 Penjaga Ajaran Islam Tradisional:

Ulama dan pemikir Islam memainkan peran sentral sebagai penjaga ajaran Islam
tradisional. Mereka berperan dalam menjaga keaslian dan kemurnian ajaran agama, serta
menyampaikan pemahaman yang benar kepada umat Islam.

 Pembina Moral dan Etika:

Ulama dan pemikir Islam bertindak sebagai pembina moral dan etika dalam masyarakat.
Mereka memberikan pedoman moral bagi umat Islam, memberikan arahan terkait etika
berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah, di tempat kerja, maupun di
masyarakat.

 Pendukung Kesejahteraan Sosial:

Melalui khidmat sosial dan program-program amal, ulama dan pemikir Islam turut
berperan dalam mendukung kesejahteraan sosial. Mereka seringkali terlibat dalam
kegiatan-kegiatan filantropis yang bertujuan membantu masyarakat yang membutuhkan.

 Pendukung Pendidikan Islam:

Ulama dan pemikir Islam menjadi pemimpin dalam memajukan pendidikan Islam di
Malaysia. Mereka terlibat dalam pengembangan kurikulum, pendirian lembaga-lembaga
pendidikan Islam, dan memberikan panduan kepada guru dan siswa untuk memastikan
pendidikan Islam yang berkualitas.

 Pemimpin Rohani:

Sebagai pemimpin rohani, ulama dan pemikir Islam memiliki peran dalam memberikan
panduan dan bimbingan spiritual kepada umat Islam. Mereka sering memberikan khutbah,
ceramah, dan kajian agama untuk memperkuat keimanan dan ketakwaan umat.

7
 Penggagas Pemikiran Kritis:

Pemikir Islam di Malaysia berperan sebagai penggagas pemikiran kritis. Mereka aktif
dalam merespons isu-isu kontemporer dengan menyajikan perspektif Islam yang relevan
dan memberikan pandangan yang seimbang terhadap perkembangan zaman.

 Pembela Hak Asasi Manusia dan Keadilan:

Ulama dan pemikir Islam turut berperan sebagai pembela hak asasi manusia dan keadilan
dalam masyarakat. Mereka memegang peran penting dalam membimbing umat Islam untuk
menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan, persamaan, dan perdamaian.

 Mendukung Pembangunan Negara:

Ulama dan pemikir Islam juga mendukung pembangunan negara dengan memberikan
pandangan dan arahan terkait kebijakan-kebijakan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam,
termasuk dalam bidang ekonomi, politik, dan sosial.

 Menyebarkan Dakwah dan Kesarjanaan Agama:

Ulama dan pemikir Islam aktif dalam menyebarkan dakwah dan kesarjanaan agama
melalui berbagai media, termasuk tulisan, ceramah, dan kegiatan dakwah yang bertujuan
untuk menyebarkan pemahaman Islam yang benar dan relevan.

 Mengedepankan Dialog Antaragama:

Ulama dan pemikir Islam turut berperan dalam mengedepankan dialog antaragama untuk
memupuk pemahaman yang harmonis dan saling menghormati antarumat beragama di
Malaysia.

Peran ulama dan pemikir Islam ini membentuk landasan kuat untuk pemahaman dan
pelaksanaan nilai-nilai Islam dalam konteks Malaysia, serta memainkan peran penting dalam
membangun masyarakat yang berlandaskan moral dan etika Islam.

II.2 POLITIK ISLAM DI MALAYSIA

1. Peran Politik Islam


Peran politik Islam di Malaysia mencerminkan interaksi yang kompleks antara agama dan
politik dalam pembentukan kebijakan negara. Peran ini mencakup aspek-aspek berikut:

8
a. Pengaruh dalam Proses Pembuatan Kebijakan: Politik Islam memainkan peran
signifikan dalam pembentukan kebijakan negara Malaysia. Partai-partai politik Islam
memiliki kehadiran yang kuat dalam lembaga legislatif dan ikut serta dalam proses
pembuatan keputusan yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk
ekonomi, pendidikan, dan hukum.
b. Pembelaan Nilai-Nilai Islam: Politik Islam berperan sebagai advokat dan pembela nilai-
nilai Islam dalam arena politik. Partai-partai ini mendorong implementasi kebijakan yang
sesuai dengan prinsip-prinsip agama, termasuk dalam bidang moralitas, etika, dan keadilan
sosial.
c. Pengaruh dalam Sistem Hukum: Politik Islam memainkan peran dalam pembentukan
dan interpretasi hukum di Malaysia. Aspek-aspek hukum Islam diintegrasikan dalam sistem
hukum negara, dan partai politik Islam berperan dalam memastikan keberlanjutan dan
penegakan norma-norma hukum yang sesuai dengan ajaran Islam.
d. Penyuaran Isu-Isu Agama: Partai politik Islam menjadi penyuaran isu-isu agama dalam
arena politik. Mereka mempromosikan kepentingan umat Islam, menjadikan isu-isu seperti
hak-hak agama, pendidikan Islam, dan moralitas sebagai agenda utama dalam perdebatan
politik.
e. Pentingnya Peran Wanita dalam Politik Islam: Politik Islam juga menyoroti peran
penting wanita dalam partisipasi politik. Meskipun terkadang dihadapkan pada kritik
terkait isu-isu gender, partai politik Islam berupaya untuk melibatkan dan memberdayakan
peran wanita dalam pengambilan keputusan politik.
f. Dinamika dalam Koalisi Politik: Peran politik Islam juga tercermin dalam dinamika
koalisi politik di Malaysia. Aliansi antarpartai, terutama yang melibatkan partai Islam,
dapat memengaruhi kebijakan dan kepemimpinan negara. Ini menciptakan kerangka
kerjasama yang dinamis dan terkadang juga menimbulkan ketegangan dengan partai-partai
lain.

Peran politik Islam di Malaysia menciptakan kerangka kerja yang rumit dalam hubungan
antara agama dan politik. Meskipun demikian, peran ini juga memberikan wadah bagi
pengembangan nilai-nilai moral dan etika Islam dalam koridor kebijakan publik, menciptakan
dinamika yang memperkaya politik dan kesejahteraan masyarakat.

9
2. Dinamika Unik dalam Kehidupan Politik Malaysia
Dinamika unik dalam kehidupan politik Malaysia mencerminkan perpaduan antara pluralitas
etnik, keberagaman agama, dan sistem politik yang berkembang. Keunikan ini tercermin dalam
beberapa aspek, di antaranya:

Keberagaman Etnik: Malaysia dikenal sebagai negara yang sangat beragam etnik, dengan
tiga kelompok utama, yaitu Melayu, Cina, dan India. Dinamika politik mencerminkan upaya
untuk menciptakan harmoni antara kelompok-kelompok ini, dengan konsep keharmonian dan
keteladanan sebagai landasan dasar.

Politik Identitas Etnik: Dinamika politik di Malaysia seringkali melibatkan isu-isu identitas
etnik. Pemilihan umum dan pengambilan keputusan politik sering kali mencerminkan
dinamika persaingan dan kerjasama antara partai-partai yang mewakili kelompok-kelompok
etnik tertentu.

Dominasi Partai Melayu: Partai-partai politik di Malaysia, terutama partai-partai Melayu,


memainkan peran sentral dalam kehidupan politik. Dominasi politik Melayu, terutama oleh
partai-partai yang mewakili mayoritas Melayu, menciptakan dinamika unik dalam kebijakan
dan pembangunan nasional.

Peran Politik Islam: Politik Islam juga memiliki peran penting dalam dinamika politik
Malaysia. Partai-partai Islam memainkan peran dalam membentuk kebijakan yang
mencerminkan nilai-nilai agama Islam, dan peran ini menjadi bagian integral dalam koalisi
politik nasional.

Sistem Monarki Konstitusional: Malaysia adalah negara dengan sistem monarki


konstitusional yang unik. Sultan-sultan dan Yang di-Pertuan Agong memegang peran simbolis
dan seremonial, tetapi kehadiran mereka tetap memberikan warna khusus dalam dinamika
politik, terutama dalam konteks kebudayaan dan tradisi.

Koalisi Politik: Dinamika koalisi politik di Malaysia cenderung berubah-ubah. Aliansi antara
partai-partai politik, terutama dalam konteks perpaduan etnik, dapat memberikan stabilitas
politik, namun juga dapat menciptakan ketegangan dan persaingan yang kompleks.

Isu-Isu Agama dan Identitas: Politik Malaysia juga sering dipengaruhi oleh isu-isu agama
dan identitas. Dinamika politik mencerminkan upaya untuk menyeimbangkan kepentingan
agama dengan nilai-nilai demokrasi dan pluralisme dalam konteks masyarakat yang multietnik
dan multireligius.

10
Dinamika politik Malaysia menciptakan landasan yang kompleks dan kaya, memungkinkan
pembentukan kebijakan yang mencerminkan kepentingan dan aspirasi berbagai kelompok di
dalam masyarakat. Keseluruhan, keunikan ini menciptakan suatu ruang politik yang dinamis,
di mana berbagai faktor dan kepentingan bersatu untuk membentuk bentuk politik yang khas
bagi Malaysia.

II.3 DIVERSITAS BUDAYA ISLAM DI MALAYSIA

1. Keanekaragaman Budaya Islam


Keanekaragaman budaya Islam di Malaysia menciptakan landasan yang kaya akan nilai-nilai,
tradisi, seni, dan praktik keagamaan. Berikut adalah beberapa aspek keanekaragaman budaya
Islam di Malaysia:

1) Adat Istiadat dan Tradisi Lokal: Keanekaragaman budaya Islam di Malaysia tercermin
dalam adat istiadat dan tradisi lokal yang dipengaruhi oleh Islam. Setiap etnik di Malaysia
memiliki tradisi unik mereka dalam merayakan peristiwa keagamaan, seperti pernikahan,
kelahiran, dan kematian, yang disesuaikan dengan ajaran Islam.
2) Seni dan Arsitektur Islam: Kesenian dan arsitektur Islam di Malaysia mencerminkan
keberagaman budaya. Seni ukir, kaligrafi, dan seni ukiran kayu adalah beberapa contoh
seni tradisional yang memadukan unsur-unsur lokal dengan nilai-nilai Islam. Masjid-masjid
di Malaysia juga menampilkan arsitektur yang kaya dan beragam.
3) Pakaian Adat Islam: Pakaian adat Islam di Malaysia bervariasi berdasarkan etnik dan
budaya setempat. Contohnya, pakaian tradisional Melayu seperti baju kurung dan baju
kebaya, serta pakaian tradisional India dan Cina dengan pengaruh Islam yang menciptakan
gaya unik dalam berbusana.
4) Kuliner dan Masakan Islam: Keanekaragaman budaya Islam di Malaysia tercermin
dalam ragam kuliner. Masakan Melayu, India, dan Cina di Malaysia memiliki variasi yang
mencerminkan keragaman etnik, namun tetap mematuhi prinsip-prinsip makanan halal
dalam Islam.
5) Musik dan Tarian: Kesenian musik dan tarian di Malaysia mencerminkan pengaruh Islam
dalam bentuk-bentuk seni ini. Tarian zapin, joget, dan dikir barat adalah contoh tarian
tradisional yang diiringi oleh musik yang mencerminkan kekayaan budaya Islam.
6) Festival-Festival Keagamaan: Malaysia merayakan berbagai festival keagamaan Islam
dengan keunikan dan semangat yang khas. Perayaan seperti Hari Raya Aidilfitri, Aidiladha,
dan Maulidur Rasul menciptakan suasana keberagaman budaya dan keagamaan.

11
7) Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan: Sistem pendidikan Islam di Malaysia mencerminkan
keanekaragaman dalam kurikulum dan pendekatan pengajaran. Institut-institut ilmu agama,
madrasah, dan sekolah-sekolah Islam berkontribusi pada pemahaman Islam yang beragam
di kalangan masyarakat.
8) Kesenian dan Sastra Islam: Keanekaragaman budaya Islam di Malaysia terwujud dalam
sastra dan kesenian. Puisi, syair, dan cerita rakyat Islam menjadi bagian dari warisan
budaya yang terus diwarisi dan dilestarikan.
9) Warisan dan Tradisi Keilmuan Islam: Malaysia memiliki tradisi keilmuan Islam yang
kaya, dengan adanya ulama-ulama dan cendekiawan Muslim yang memberikan kontribusi
dalam berbagai bidang, termasuk ilmu agama, hukum Islam, dan filsafat.
10) Pergeseran Budaya Generasi Muda: Generasi muda di Malaysia juga memberikan
kontribusi pada keanekaragaman budaya Islam melalui ekspresi mereka dalam seni, musik,
dan teknologi, yang sering kali menciptakan bentuk-bentuk baru yang menggabungkan
tradisi dengan inovasi.

Keanekaragaman budaya Islam di Malaysia menciptakan suatu identitas yang unik dan kaya.
Melalui perpaduan elemen-elemen lokal dengan ajaran Islam, Malaysia memelihara dan
merayakan warisan budaya Islamnya dengan penuh kebanggaan dan keberagaman.

2. Pencapaian Budaya Islam dalam Seni dan Arsitektur


Pencapaian budaya Islam dalam seni dan arsitektur di Malaysia mencerminkan kekayaan
warisan Islam yang menggabungkan unsur lokal dengan nilai-nilai agama. Berikut adalah
beberapa pencapaian signifikan dalam seni dan arsitektur Islam di Malaysia:

A. SENI
 Ukiran Kayu Tradisional: Seni ukiran kayu tradisional di Malaysia menciptakan
keindahan geometris dan kaligrafi Islam. Motif-motif ini dapat ditemukan dalam
dekorasi interior masjid, rumah tradisional, dan berbagai barang seni dan kerajinan.
 Kaligrafi Islam: Kaligrafi Islam memainkan peran penting dalam seni Malaysia.
Kaligrafer Islam menciptakan karya seni yang memadukan estetika dengan pesan-pesan
keagamaan, seringkali ditemukan di masjid, tempat ibadah, dan ruang publik.
 Seni Rupa dan Lukisan Islam: Seniman Muslim di Malaysia menghasilkan karya seni
rupa dan lukisan yang mencerminkan nilai-nilai Islam. Pameran seni dan galeri seni
sering memajang karya-karya ini untuk memperkaya dan mempromosikan seni Islam.
B. ARSITEKTUR

12
 Arsitektur Masjid-Masjid: Malaysia memiliki berbagai masjid yang menonjol dengan
arsitektur unik. Contohnya, Masjid Putra di Putrajaya menampilkan gabungan elemen
arsitektur Islam klasik dan modern, sedangkan Masjid Kristal di Terengganu
menonjolkan seni ukiran kaca yang indah.
 Rumah Tradisional Melayu: Arsitektur rumah tradisional Melayu mencerminkan
kekayaan budaya Islam. Rumah-rumah ini sering memiliki bentuk yang simetris, atap
bertingkat, dan ornamen-ornamen ukiran yang menciptakan keindahan yang khas.
 Pertemuan Arsitektur Tradisional dan Modern: Beberapa proyek arsitektur di Malaysia
berhasil menggabungkan elemen-elemen tradisional dengan gaya modern. Contohnya,
Kuala Lumpur memiliki menara-menara pencakar langit yang dirancang dengan
memadukan desain modern dan unsur-unsur Islam.
 Warisan Penjajahan Islam: Benteng-benteng dan bangunan peninggalan penjajahan
Islam, seperti Kota A Famosa di Melaka, menciptakan warisan arsitektur yang
mencerminkan periode sejarah yang kaya.
 Seni Lanskap Islam: Taman-taman dan seni lanskap di sekitar bangunan-bangunan
Islam di Malaysia sering diatur dengan estetika yang memadukan unsur-unsur alam dan
geometris.

Pencapaian budaya Islam dalam seni dan arsitektur di Malaysia bukan hanya menciptakan
keindahan visual, tetapi juga menyampaikan pesan-pesan keagamaan dan mempertahankan
warisan budaya. Kesenian dan arsitektur ini menjadi bagian integral dari identitas budaya Islam
yang kaya di Malaysia.

II.4 TANTANGAN DAN PEMBAHARUAN DALAM PEMIKIRAN ISLAM DI MALAYSIA

1. Tantangan Kontemporer
Tantangan kontemporer yang dihadapi oleh masyarakat Malaysia, khususnya dalam konteks
keberagaman budaya dan kehidupan beragama, mencakup sejumlah isu yang memerlukan
perhatian dan penyelesaian. Berikut adalah beberapa tantangan utama yang dihadapi:

 Globalisasi dan Modernisasi: Dampak globalisasi dan modernisasi membawa perubahan


dalam nilai-nilai budaya dan gaya hidup. Tantangan ini mencakup pemertahanan nilai-nilai
tradisional sambil beradaptasi dengan perkembangan global yang terus berlangsung.
 Teknologi dan Perubahan Sosial: Kemajuan teknologi membawa perubahan sosial yang
cepat, terutama di kalangan generasi muda. Tantangan ini melibatkan penyeimbangan
antara pemanfaatan teknologi dengan pemeliharaan nilai-nilai keagamaan dan budaya.
13
 Kesenjangan Generasi: Terdapat kesenjangan persepsi antara generasi yang lebih muda
dan lebih tua terkait dengan interpretasi nilai-nilai budaya dan agama. Tantangan ini
membutuhkan dialog antargenerasi untuk memahami perspektif masing-masing dan
membangun pemahaman yang kokoh.
 Isu Keadilan Gender: Meskipun ada perkembangan dalam pemberdayaan perempuan,
masih terdapat isu-isu ketidaksetaraan gender yang perlu diatasi. Tantangan ini melibatkan
upaya untuk mencapai kesetaraan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan,
pekerjaan, dan peran dalam masyarakat.
 Pluralisme dan Harmoni Antaragama: Malaysia dikenal dengan keragaman etnik dan
agama. Tantangan di sini adalah memelihara harmoni antaragama dan antarbudaya dalam
konteks masyarakat yang multietnik dan multireligius.
 Isu Kemiskinan dan Kesenjangan Sosial: Meskipun Malaysia mengalami kemajuan
ekonomi, tantangan kemiskinan dan kesenjangan sosial masih menjadi kenyataan.
Masyarakat perlu bersatu untuk mengatasi isu-isu ini agar semua lapisan masyarakat dapat
menikmati kesejahteraan bersama.
 Perubahan Iklim dan Lingkungan: Isu perubahan iklim dan lingkungan juga menjadi
tantangan kontemporer. Masyarakat perlu beradaptasi dengan perubahan iklim sambil tetap
memelihara nilai-nilai keberlanjutan dan keadilan sosial.
 Tantangan Pendidikan: Sektor pendidikan menghadapi tantangan dalam menyelaraskan
antara pembelajaran tradisional dan kebutuhan masyarakat kontemporer. Pendidikan harus
mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi dunia yang terus berubah.
 Tantangan Keamanan dan Ekstremisme: Tantangan terkait keamanan dan ekstremisme,
baik di tingkat nasional maupun internasional, perlu diatasi dengan pendekatan holistik
yang melibatkan partisipasi masyarakat dan pemahaman yang mendalam terhadap nilai-
nilai toleransi dan moderat.
 Pemeliharaan Warisan Budaya: Dalam era modern, tantangan pemeliharaan warisan
budaya menjadi penting. Upaya untuk menjaga tradisi, bahasa, dan warisan budaya lokal
perlu dilakukan untuk mencegah kepunahan identitas budaya.

Pemecahan tantangan-tantangan ini memerlukan kerjasama antara pemerintah, masyarakat


sipil, dan sektor swasta untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif dalam
kerangka keberagaman budaya dan agama di Malaysia.

14
2. Pembaruan Pendidikan Islam
Pembaharuan pendidikan Islam di Malaysia menjadi sebuah kebutuhan mendesak dalam
menghadapi tantangan zaman yang terus berkembang. Langkah-langkah ini mencakup
berbagai aspek agar pendidikan Islam dapat memberikan kontribusi positif dalam membentuk
generasi yang berdaya saing, berakhlak mulia, dan memiliki pemahaman agama yang
mendalam.

Pertama, kurikulum pendidikan Islam terus diperbarui untuk memastikan relevansinya dengan
kondisi zaman. Materi ajar dirancang agar mencakup pemahaman agama yang kontekstual dan
dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ini mencakup integrasi nilai-nilai Islam
dalam pelajaran-pelajaran lain, sehingga siswa dapat melihat hubungan antara ilmu
pengetahuan dan agama.

Kedua, peningkatan kualitas guru menjadi fokus utama. Pelatihan guru diperbaharui dengan
memasukkan metode pengajaran inovatif, penggunaan teknologi dalam pembelajaran, dan
peningkatan pemahaman terhadap perkembangan terkini dalam ilmu pengetahuan dan
teknologi. Guru diharapkan menjadi fasilitator yang dapat memotivasi siswa untuk
mengembangkan pemahaman agama Islam secara kritis.

Selanjutnya, pembaharuan melibatkan penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran.


Platform pembelajaran daring, aplikasi pendidikan Islam, dan sumber daya digital lainnya
diintegrasikan dalam kurikulum untuk memfasilitasi pembelajaran yang lebih interaktif dan
menarik. Hal ini tidak hanya memudahkan akses siswa terhadap informasi, tetapi juga
mempersiapkan mereka untuk menghadapi dunia digital yang semakin kompleks.

Pembaharuan juga mencakup upaya untuk mempromosikan nilai-nilai moral dan etika Islam
di kalangan siswa. Program-program pembinaan karakter, kegiatan keagamaan, dan proyek-
proyek sosial diintegrasikan dalam kurikulum untuk membentuk siswa sebagai individu yang
memiliki integritas, empati, dan kepedulian terhadap sesama.

Terakhir, kolaborasi antara lembaga pendidikan Islam dengan sektor-industri dan masyarakat
sipil menjadi kunci. Program magang, kunjungan industri, dan kerjasama dengan lembaga-
lembaga keagamaan lokal menjadi langkah-langkah konkret dalam menghubungkan dunia
pendidikan dengan dunia kerja serta masyarakat sekitar.

15
II.5 KEPEMIMPINAN ISLAM DAN KEADILAN SOSIAL

1. Pemimpin Islam dan Tanggung Jawab Sosial


Pemimpin Islam di Malaysia memegang peran krusial dalam pembangunan dan
perkembangan Islam di negara ini. Tanggung jawab sosial pemimpin Islam mencakup berbagai
aspek, dari peningkatan pemahaman agama hingga pemberdayaan masyarakat. Berikut adalah
beberapa aspek tanggung jawab sosial pemimpin Islam dalam perkembangan Islam di
Malaysia:

1) Pendidikan dan Penyuluhan:

Pemimpin Islam memiliki tanggung jawab untuk menyediakan pendidikan dan


penyuluhan agama kepada masyarakat. Mereka berperan sebagai pendidik yang
membimbing umat dalam pemahaman agama, moralitas, dan nilai-nilai Islam yang relevan
dengan kehidupan modern.

2) Pemberdayaan Ekonomi:

Pemimpin Islam diharapkan untuk berkontribusi dalam pemberdayaan ekonomi umat. Ini
termasuk mendukung program-program ekonomi yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam,
memberikan dorongan kepada usaha kecil dan menengah, serta mengatasi isu-isu ekonomi
sosial.

3) Pemeliharaan Moral dan Etika:

Pemimpin Islam memainkan peran kunci dalam pemeliharaan moral dan etika masyarakat.
Mereka diharapkan memberikan teladan dan membimbing umat agar menjalani kehidupan
yang sesuai dengan nilai-nilai Islam, termasuk dalam konteks perilaku pribadi dan
profesional.

4) Keadilan Sosial:

Pemimpin Islam memiliki tanggung jawab untuk memastikan keadilan sosial dalam
masyarakat. Hal ini mencakup advokasi untuk hak-hak masyarakat, memerangi
kemiskinan, dan menciptakan lingkungan yang adil dan inklusif.

5) Dialog Antaragama dan Kebudayaan:

Pemimpin Islam diharapkan untuk memimpin dalam dialog antaragama dan kebudayaan.
Mereka dapat memainkan peran penting dalam membangun pemahaman saling

16
menghormati antarumat beragama dan memperkuat kerukunan antarkebudayaan di
Malaysia.

6) Pemeliharaan Lingkungan:

Tanggung jawab sosial pemimpin Islam juga mencakup pemeliharaan lingkungan. Mereka
dapat memainkan peran dalam menyadarkan masyarakat akan keberlanjutan dan
kelestarian lingkungan, serta mendorong praktik-praktik ramah lingkungan sesuai dengan
ajaran Islam.

7) Bantuan Kemanusiaan:

Pemimpin Islam terlibat dalam bantuan kemanusiaan, terutama dalam situasi-situasi


bencana atau keadaan darurat. Mereka dapat membimbing umat dalam memberikan
dukungan dan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.

8) Pendidikan dan Pembinaan Generasi Muda:

Pemimpin Islam memiliki tanggung jawab untuk membina generasi muda. Ini mencakup
penyelenggaraan program-program pendidikan, keagamaan, dan kebudayaan untuk
membentuk generasi yang memiliki identitas Islam yang kuat dan dapat berkontribusi
positif dalam pembangunan masyarakat.

9) Penciptaan Lingkungan Inklusif:

Pemimpin Islam diharapkan untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan ramah bagi
semua lapisan masyarakat. Ini mencakup menanggulangi diskriminasi, memperjuangkan
hak-hak minoritas, dan memastikan keadilan bagi semua warga negara.

10) Keterlibatan dalam Kebijakan Publik:

Pemimpin Islam dapat berperan dalam keterlibatan dalam pembuatan kebijakan publik.
Mereka diharapkan untuk memberikan masukan dan pandangan Islam dalam kebijakan-
kebijakan yang memengaruhi kehidupan masyarakat.

2. Program Kesejahteraan dan Pengentasan Kemiskinan


Di tengah perkembangan Islam di Malaysia, program kesejahteraan dan pengentasan
kemiskinan menjadi bagian integral dalam upaya pemerintah untuk mencapai pembangunan
yang inklusif dan berkeadilan sosial. Program-program ini bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, terutama mereka yang berada dalam lapisan ekonomi rendah.

17
Berikut adalah gambaran tujuh paragraf mengenai program kesejahteraan dan pengentasan
kemiskinan di Malaysia:

 Inisiatif Bantuan Keuangan:

Pemerintah Malaysia telah meluncurkan berbagai program bantuan keuangan sebagai


upaya untuk membantu kelompok masyarakat yang kurang mampu. Program ini mencakup
bantuan tunai, beasiswa pendidikan, dan insentif keuangan lainnya. Bantuan ini diarahkan
untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti pendidikan, perumahan, dan kesehatan, sehingga
dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.

 Pengembangan Ekonomi Masyarakat Desa:

Program kesejahteraan juga terfokus pada pengentasan kemiskinan di daerah pedesaan.


Inisiatif pengembangan ekonomi masyarakat desa melibatkan program pelatihan, bantuan
modal usaha, dan infrastruktur ekonomi untuk meningkatkan potensi ekonomi lokal. Hal
ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat desa agar dapat mandiri secara ekonomi.

 Peningkatan Akses Pendidikan:

Salah satu pendekatan kunci dalam pengentasan kemiskinan adalah melalui peningkatan
akses pendidikan. Program beasiswa dan bantuan pendidikan memberikan peluang bagi
anak-anak dari keluarga berpendapatan rendah untuk mendapatkan akses pendidikan yang
setara. Pendidikan dianggap sebagai kunci untuk mengubah siklus kemiskinan dan
memberdayakan individu.

 Peningkatan Akses Kesehatan:

Program kesejahteraan di Malaysia juga mencakup peningkatan akses kesehatan


masyarakat. Inisiatif ini melibatkan pembangunan fasilitas kesehatan, program imunisasi,
serta edukasi kesehatan untuk mencegah dan mengatasi penyakit. Peningkatan akses
kesehatan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat.

 Pengembangan Infrastruktur:

Pemerintah Malaysia mengalokasikan sumber daya untuk mengembangkan infrastruktur


dasar, termasuk transportasi, air bersih, dan sanitasi. Pembangunan infrastruktur ini
diarahkan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menciptakan peluang
ekonomi yang lebih baik, terutama di daerah-daerah yang masih tertinggal.

18
 Program Pemberdayaan Perempuan:

Pemberdayaan perempuan menjadi fokus penting dalam program kesejahteraan. Program


ini mencakup pelatihan keterampilan, akses ke modal usaha, dan dukungan untuk
pengembangan usaha mikro dan kecil yang dimiliki oleh perempuan. Pemberdayaan
perempuan diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mengentaskan
kemiskinan.

 Bantuan Sosial dalam Situasi Krisis:

Program kesejahteraan di Malaysia juga memperhitungkan kebutuhan masyarakat dalam


situasi krisis, seperti bencana alam atau pandemi. Bantuan sosial dan jaringan perlindungan
sosial diperkuat untuk memberikan dukungan kepada mereka yang terdampak, sehingga
dapat memulihkan kehidupan mereka setelah krisis.

II.6 DINAMIKA HARMONI KEAGAMAAN

1. Interaksi Antaragama
Interaksi antar agama di Malaysia memiliki kekhasan tersendiri karena negara ini dikenal
dengan keragaman etnik dan agama. Meskipun sebagian besar penduduknya adalah Muslim,
Malaysia juga menjadi rumah bagi penganut agama-agama lain seperti Buddha, Hindu, dan
Kristen. Secara umum, interaksi antar agama di Malaysia dapat dijelaskan dalam beberapa
aspek yang mencerminkan harmoni dan kerukunan di tengah perbedaan.

Pertama, dasar konstitusi Malaysia menjamin kebebasan beragama, dan sikap ini tercermin
dalam keseharian masyarakat. Meskipun agama Islam diakui sebagai agama resmi negara,
penganut agama-agama lain memiliki kebebasan untuk menjalankan ibadah dan mengamalkan
ajaran agama mereka tanpa tekanan.

Kedua, perayaan-perayaan keagamaan menjadi momen kolaborasi antar agama. Contohnya,


perayaan Hari Raya Aidilfitri, yang dirayakan oleh umat Islam, sering dijadikan kesempatan
untuk berbagi kegembiraan dengan tetangga dari agama lain. Begitu juga dengan perayaan-
perayaan Hindu, Buddha, dan Kristen, yang sering dihadiri oleh anggota komunitas beragama
lain sebagai tanda solidaritas.

Ketiga, dialog antaragama di Malaysia diaktifkan melalui berbagai forum dan organisasi.
Inisiatif dialog antaragama bertujuan untuk membangun pemahaman yang lebih baik antar

19
umat beragama, mengatasi miskonsepsi, dan mempromosikan saling penghargaan. Pemimpin
agama dari berbagai komunitas sering berpartisipasi dalam kegiatan semacam ini.

Keempat, pendekatan pemerintah Malaysia terhadap isu-isu agama sering kali


mengedepankan konsep keharmonian dan keteladanan. Program-program pendidikan dan
sosial diarahkan untuk memupuk sikap toleransi dan saling penghargaan antar agama sejak
dini. Hal ini dilakukan untuk menciptakan lingkungan sosial yang inklusif.

Kelima, meskipun Malaysia memiliki perbedaan agama, banyak nilai dan tradisi yang
menjadi milik bersama. Misalnya, konsep gotong-royong atau semangat gotong-royong, yang
sangat dihargai dalam masyarakat Malaysia, mencerminkan nilai-nilai yang bersifat universal
dan dapat mempersatukan berbagai kelompok agama.

Dalam kerangka ini, interaksi antar agama di Malaysia menciptakan suatu model harmoni
yang unik. Meskipun tidak terlepas dari tantangan dan perbedaan pandangan, masyarakat
Malaysia terus berusaha menjaga keberagaman dan kerukunan antar agama, menciptakan
pondasi yang kokoh bagi pembangunan dan perkembangan negara ini.

2. Toleransi Agama dan Dialog Antarumat Beragama


a. Toleransi Agama sebagai Landasan Masyarakat Malaysia:

Toleransi agama di Malaysia menjadi landasan kuat dalam kehidupan beragama.


Meskipun negara ini didominasi oleh Islam, pemerintah dan masyarakatnya telah lama
mempraktikkan sikap toleran terhadap agama-agama lain. Konstitusi Malaysia menjamin
kebebasan beragama, dan pendekatan inklusif terhadap keberagaman etnik dan agama
menciptakan lingkungan di mana umat beragama berinteraksi dengan damai.

b. Kerukunan Antarumat Beragama dalam Keseharian:

Kerukunan antarumat beragama tampak dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari.


Misalnya, perayaan Hari Raya Aidilfitri, Idul Adha, Natal, dan Diwali sering menjadi
momen di mana umat beragama saling mengunjungi dan berbagi kebahagiaan. Pada saat-
saat tersebut, nilai-nilai seperti toleransi, saling menghormati, dan kebersamaan tercermin
dengan jelas dalam interaksi antarumat beragama.

c. Program Dialog Antaragama:

Pemerintah Malaysia secara aktif mendorong dialog antaragama sebagai upaya


memperkuat toleransi dan pemahaman lintas agama. Program-program ini melibatkan

20
pemimpin agama, tokoh masyarakat, dan akademisi untuk membahas isu-isu keagamaan
dan membangun pemahaman bersama. Dialog antaragama ini memberikan kesempatan
bagi umat beragama untuk saling berbagi pandangan dan memperdalam pemahaman
mereka.

d. Pembentukan Jawatan Kerohanian Nasional:

Malaysia memiliki Jawatan Kerohanian Nasional yang bertujuan mempromosikan


kerukunan dan toleransi antarumat beragama. Jawatan ini secara aktif terlibat dalam
inisiatif-inisiatif yang mendorong dialog dan pemahaman antaragama. Selain itu, jawatan
ini juga berperan dalam penyelesaian konflik keagamaan dan memfasilitasi kegiatan-
kegiatan yang memupuk toleransi.

e. Tantangan dan Langkah-Langkah Menuju Masyarakat yang Lebih Toleran:

Meskipun toleransi agama di Malaysia telah mencapai kemajuan yang baik, masih ada
tantangan yang perlu diatasi. Beberapa isu melibatkan perbedaan interpretasi agama,
ketidaksetaraan dalam implementasi hukum beragama, dan ketegangan politik yang
kadang-kadang mempengaruhi hubungan antaragama. Untuk mengatasi tantangan ini,
diperlukan langkah-langkah konkret, seperti peningkatan pendidikan lintas agama,
kampanye publik tentang toleransi, dan penegakan hukum yang adil bagi semua umat
beragama.

Dengan adanya sikap toleransi agama dan upaya dialog antaragama di Malaysia, masyarakatnya
dapat terus hidup bersama dengan harmoni dan menghargai keberagaman etnik dan agama sebagai
bagian integral dari identitas nasional mereka.

21
BAB III
PENUTUP

III.1 KESIMPULAN

Malaysia merupakan contoh negara yang berhasil mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan
pembangunan nasionalnya. Perjalanan panjang Islam di Malaysia menunjukkan adanya
keseimbangan antara modernitas dan identitas Islam yang kuat. Pembangunan ekonomi,
pendidikan, dan kemajuan sosial di Malaysia telah memberikan dampak positif terhadap
perkembangan Islam, menjadikan Islam sebagai kekuatan pemersatu dan penggerak
pembangunan nasional.

III.2 SARAN

1. Lanjutkan Pembelajaran Aktif: Selalu tingkatkan pemahaman tentang perkembangan Islam


melalui pembelajaran terus-menerus. Manfaatkan literatur, seminar, dan sumber informasi
terkini.
2. Ikuti Perkembangan Berita: Tetap terkini dengan mengikuti berita dan perkembangan terkait
Islam, baik secara nasional maupun internasional.
3. Terlibat dalam Diskusi: Ikuti diskusi dan forum terkait perkembangan Islam untuk
mendapatkan sudut pandang beragam dan pemahaman yang lebih dalam.
4. Partisipasi dalam Program Edukasi Islam: Sertai program-program edukasi Islam, seperti
kuliah umum, kursus online, atau kegiatan keagamaan yang dapat memperdalam pemahaman
tentang perkembangan Islam.
5. Gunakan Sumber Informasi Terpercaya: Pastikan informasi yang diperoleh berasal dari
sumber yang dapat dipercaya, seperti buku, penelitian akademis, atau lembaga resmi.
6. Libatkan Diri dalam Kegiatan Keagamaan: Aktif dalam kegiatan keagamaan di komunitas
setempat untuk mendapatkan perspektif langsung mengenai perkembangan dan dinamika
Islam di lingkungan sekitar.
7. Jalin Koneksi dengan Pemuka Agama: Bangun hubungan dengan pemuka agama dan tokoh
masyarakat yang dapat memberikan wawasan dan pemahaman lebih dalam mengenai
perkembangan Islam.
8. Gunakan Teknologi: Manfaatkan teknologi untuk mengakses konten edukatif, podcast, atau
webinar yang membahas isu-isu terkini seputar Islam.

22

Anda mungkin juga menyukai