Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

SEJARAH ISLAM ASIA TENGGARA


“PERKEMBANGAN ISLAM DI NEGERI JIRAN (MALAYSIA)”
Makalah ini disusun sebagai bukti hasil tugas ujian praktek

Disusun oleh :

Nama : Nurma Gayatri

Kelas : 12 IPA

Guru Mata pelajaran :


Asep Muhammad, S.Pd.I

MADRASAH ALIYAH MADANI CIHAMPELAS


KABUPATEN BANDUNG BARAT
Cihampelas - 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua, Sehingga berkat dan karunia-Nya, saya dapat
menyelesaikan makalah tentang “Sejarah Islam Asia Tenggara”.

Dalam penyusunan makalah ini, saya tidak lupa mengucapkan terima kasih pada semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan tepat waktu.

Dalam penyusunan makalah ini, saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
dan memberikan wawasan yang lebih luas bagi pembacanya. Saya menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini terdapat kelebihan dan kekurangannya sehingga saya mengharap kritik
dan saran yang dapat memperbaiki untuk penulisan makalah selanjutnya.

Cihampelas, 28 Februari 2024

Nurma Gayatri
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………..................…………..………. i

Daftar Isi……………………………………………………………....................………... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………………………………….….….....................1

1.2 Rumusan Malasah..……………………….....………………….…......................2

1.3 Tujuan Penulisan..………………………...…………………….…......................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Masuknya Islam di Malaysia………………………................................3

2.2 Proses dan Sistem Masuknya Islam ke Malaysia.........………...………….….....4

2.3 Perkembangan dan Pengaruh Islam di Malaysia......................…..……..…….....5

2.3.1 Masa Kemerosotan Islam Malaysia....................................................................8

2.3.2 Masa Kebangkitan Islam Malaysia.....................................................................9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan………………………………………………….…..........................11

3.2 Saran..........………………………………………………….…..........................11

Daftar Pustaka…………………………………………………...…….….......................12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Islam sebagai suatu kekuatan yang diperhitungkan di masa pra kolonialisme dan dalam batas
tertentu perjuangan kemerdekaan dalam abad dua puluh, kekuatan dan sumbangan Islam bagi
perubahan sosial politik selama ini sering diabaikan, sehingga muncullah pergolakan-pergolakan di
dunia Islam mengalami kebangkitan termasuk di Malaysia.

Pada awalnya, Malaysia adalah kerajaan federal di Asia Tenggara yang terletak di semananjung
Malaka dan sebagian Kalimantan Timur yang penduduknya mayoritas Islam dan konstitusi sebagai agama
resmi negara, sehingga syariat Islam ditegakan dengan baik dan benar. Munculnya Islam di Malaysia
berkat jasa para pedagang yang mempunyai semangat yang tinggi dalam menyiarkan dan
mengembangkan Islam dari Arab melalui Malaka yang saat itu sebagai pusat perdagangan. Karena
memang jalur perdagangan merupakan salah satu media yang efektif dalam mengembangkan dan
menyiarkan ajaran Islam.

Sejarah merupakan kajian tentang masa lampau, khususnya bagaimana kaitan sesuatu
peristiwa dengan manusia. Dapat diartikan sebagai kejadian dan peristiwa yang benar-benar
terjadi di masa lampau atau asal usul atas silsilah. Dengan belajar sejarah kita dapat
mengetahui nilai atau pesan yang terdapat pada kejadian dan peristiwa masa lampau.

Salah satu sejarah yang sangat penting untuk dipelajari adalah sejarah islam di dunia
khususnya di kawasan Asia Tenggara. Seperti mempelajari dengan mengetahui kejadian dan
peristiwa yang terjadi semasa perkembangan islam di Asia Tenggara. Di lihat dari beberapa
negara yang ada di Asia Tenggara sangat menarik untuk mempelajari perkembangan islam di
negara yang banyak penduduk bermayoritas pengikut muslim. Salah satunya adalah Malaysia
“Si Negeri Jiran”. Walaupun negara ini adalah sebuah negara dengan peduduk bermacam
kebudayaan serta agama, namun agama terbanyak adalah islam. Terdapat 19.5 juta pengikut
muslim atau 61.3% dari jumlah populasi. Dari hal ini sudah dapat diketahui mengapa islam
dapat menjiwai segenap aspek kehidupan masyarakat Malaysia.

Seiring perkembangan waktu dan dikarenakan sangat berpengaruhnya agama islam


pada masyarakatnya. Malaysia menjadikan agama islam sebagai “agama Federasi”. Dengan
menetapkan kebijakan negara yang bernilai islam. Hal ini terlihat dari berbagai hari libur
islam seperti Maulid Nabi, Isra’ Mi’raj dan 1 Muharam dideklarasikan sebagai hari libur
nasional di negara tersebut. Negara yang memiliki tiga belas negeri ini dan dominan
masyarakatnya adalah muslim, namun tentu masih saja menimbulkan pertanyaan mengenai
tempat asal datangnya islam di sana dan bagaimana pola perkembangnya. Peningkatan

perkembangan islam di Malaysia juga ditandai dengan tumbuhnya institusi-institusi yang


lebih memiliki kesadaran beragama dengan pemerintah yang menerapkan kebijakan
berlandaskan nilai-nilai agama islam. Malaysia dominan masyarakatnya muslim, tampak
kelihatan sangat heterogen terutama bila dilihat dari segi etnis, suku dan ras mereka. Karena
itu, di Malaysia dapat dijumpai sejumlah kelompok masyarakat muslim Indo-Melayu, bahkan
suku Bugis dan Makassar, banyak di sana. Walaupun Malaysia sebagai salah satu negara
yang masyarakatnya dominan muslim, namun tentu masih saja menimbulkan pertanyaan
mengenai tempat asal datangnya Islam di sana dan bagaimana pola perkembangannya.

Perkembangan Islam di Malaysia ditandai dengan tumbuhnya institusi-institusi dengan


baik hal ini peningkatan kesadaran beragama dalam sosial keagamaan, politik, ekonomi dan
lain-lainnya, sebagai contoh sebuah oposisi Islam berkembang yaitu organisasi Kesatuan
Nasional Melayu (UMNO) berusaha menyokong oposisi keagamaannya sendiri melalui
perekrutan tokoh-tokoh agama dan berjanji memperjuangkan kepentingan Islam dan Pan-
Melayu Islamic Party (P.M.I.P) yang menjadi juru bicara bagi permusuhan komunitas
Muslim terhadap warga cina dan India. Orientasi keislaman P.M.I.P tidak hanya kepedulian
ekonomi tetap juga kepedulian terhadap Perkembangan IslamMalaysia dewasa ini semakin
menunjukkan adanya pluralitas keberagamaan yang dapat memberi perlindungan bagi
masyarakat non melayu yang pada umumnya menganut agama non Islam, sehingga mereka
hidup berdampingan satu sama lain tanpa menimbulkan gejolak.

Tidak hanya sampai disitu, Islam akan terus berkembang di “Negeri Jiran” ini dengan
adanya penetapan visi negara pada tahun 2020 mencita-citakan agar terwujudnya sebuah
negara maju yang berlandaskan nilai islam. Dalam hal ini islam akan memperoleh
keistimewaan dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Ini juga mencakup upaya
penanaman nilai-nilai dan identitas islam serta membuka hubungan lebih luas dengan dunia
islam.

Begitu pentingnya mengetahui serta mempelajari sejarah untuk membentuk manusia


yang memiliki etos kerja yang tinggi dan rasa menghargai peningalan sejarah serta
mengamalkan pesan-pesan sejarah dari peristiwa lampau. Namun, kondisi kekinian justru
menjadikan kita mudah lupa akan sejarah. Karena sejarah dianggap barang kuno, usang, dan
ketinggalan zaman. Oleh Karena itu kami mengangkat materi sejarah “Islam di Negeri Jiran
(Malaysia)” sebagai judul terbaik untuk makalah kami.
1.2 Rumusan Masalah

Saya telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini.
Beberapa masalah tersebut adalah :

a. Bagaimana sejarah masuknya islam di Malaysia ?

b. Bagaimana proses dan sistem masuknya islam di Malaysia ?

c. Bagaiamana perkembangan islam serta pengaruh islam di Malaysia ?

1.3 Tujuan Penulisan

a. Untuk memahami sejarah serta proses masuknya islam di Malaysia.

b. Untuk mengetahui pengaruh dan perkembangan islam di Malaysia.

b. Untuk memenuhi salah satu tugas kuliah sejarah islam Asia Tenggara.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Masuknya Islam di Malaysi

Sejarah masuknya islam ke Malaysia tidaklah jauh berbeda dengan apa yang terjadi
pada negara Indonesia. Yaitu tidak lepas dari peran kerajaan-kerajaan yang ada di Malaysia.
Kebanyakan kerajaan di Malaysia merupakan kerajaan melayu yang mana kerajaan ini sudah
ada jauh sebelum Inggris datang di negara Malaysia. Namun sejarah mencatat hampir seluruh
kerajaan yang ada dahulu merupakan kerajaan hindu yang beralih ke islam. Masuknya agama
islam dimulai oleh para pedagang Gujarat dan Arab melalui daerah kerajaan-kerajaan. Sebab
malaysia adalah negara yang berada di jalur perdagangan dunia yang menghubungkan
kawasan-kawasan di Arab dan India dengan wilayah China, dan dijadikan sebagai tempat
persinggahan dan pusat perdagangan yang amat penting. Agama dan keyakinan ini pun telah
mempengaruhi susunan dan tatanan sosial, budaya, ekonomi, dan politik di wilayah Malaysia
Banyak pendapat-pendapat dari pakar sejarah yang menyatakan tentang sejarah
masuknya islam di Malaysia diantaranya Wan Hussein Azmi, dalam kitabnya Islam di
Malaysia (Abad 7-20 M), berargumen bahwa Islam datang pertama kali ke Malaysia sejak
abad ke 7 M. Pendapat in berdasarkan pada sebuah argumen bahwa pada pertengahan abad
tersebut pedagang Arab sudah sampai pada gugusan pulau-pulau Melayu, dimana Malaysia
secara geografis tidak dapat dipisahkan darinya. Para pedagang Arab yang singgah
dipelabuhan dagang Indonesia pada paruh ketiga abad tersebut, menurut Azmi tentu juga
singgah di pelabuhan-pelabuhan dagang di Malaysia.

Sejalan dengan pendapat Wan Hussein Azmi, Hashim Abdullah dalam kitabnya
Perspektif Islam di Malaysia, menegaskan bahwa para pedagang Arab singgah di pelabuhan-
pelabuhan sumatera untuk mendapatkan barang-barang keperluan dan ada diantara mereka
yang singgah di pelabuhan-pelabuhan tanah melayu seperti Kedah, Trengganu dan Malaka.
maka bolehlah dikatakan bahwa islam telah masuk di tanah Melayu pada abad ke-7 M.
Namun pendapat/teori ini masih sangat meragukan karena hipotesis tersebut terlalu umum
dan masih dapat diperdebatkan.

Pendapat lain dikemukakan oleh S.Q Fatimi, dalam bukunya Islam Comes To
Malaysia, menjelaskan bahwa Islam masuk ke Malaysia sekitar abad ke 8 H (14 M). Ia
berpegang pada penemuan batu bersurat di daerah Trengganu yang bertanggal 702 H (1303
M). Batu bersurat tersebut di tulis dengan aksara Arab. Pada sebuah sisinya memuat
pernyataan yang memerintahkan para penguasa dan pemerintah untuk berpegang teguh pada
keyakinan Islam dan ajaran Rasulullah Saw. Dan pada sisi lainnya memuat 10 aturan dan
mereka yang melanggarnya akan mendapat hukuman.

Namun pendapat S. Q Fatimi juga tidak dapat diterima, karena ada bukti yang lebih
kuat yang menunjukkan bahwa Islam telah sampai ke Malaysia jauh sebelum itu yakni pada
ke 3 H (abad 10 M). Pendapat terakhir ini berdasarkan pada penemuan batu nisan di Tanjung
Ingris, Kedah pada tahun 1965. Pada batu nisan tersebut tertulis nama Syekh Abdu Al Qadir
Ibnu Husayn syah yang meninggal pada tahun 291 H (940 M). Menurut sejarawan, Syekh
Abdu Al Qadir adalah seorang Da'i keturunan Persia. Penemuan ini merupakan suatu bukti
bahwa Islam telah datang ke Malaysia pada sekitar abad ke 3 H (10 M).

Tanjung Ingris Kedah tempat ditemukannya batu nisan tersebut merupakan daerah yang
tanahnya lebih tinggi dari daerah sekitarnya. Lebih strategis dan layak dijadikan sebagai
tempat persinggahan pedagang- pedagang. Disekitar makam tersebut juga terdapat banyak
batu nisan dan ini memperlihatkan bahwa tempat tersebut merupakan sebuah perkampungan
lama bagi orang Islam dan menjelaskan bahwa Tanjung Ingris Kedah adalah tempat
persinggahan pedagang- pedagang Arab dan Persia.

2.2 Proses dan Sistem Masuknya Islam ke Malaysia

Mengenai proses masuknya para pedagang gujarat dan arab pada abad ke-7 ini ke
Malaysia menurut Prof.DR. Hamka (Haji Abdul Malik Karim Amrullah) bahwa ada tiga isu
masuknya islam di Malaysia yaitu perbincangan tentang proses yang membawa kepada
penyebaran islam ke tanah melayu ini mengenai isu tarikhnya. Isu- isu ini membincangkan
tentang manakah asal-usul pendakwah yang menyebarkan agama tersebut dan bagaimana
proses penyebarannya.

Isu yang pertama, Hamka cenderung mengatakan dalam tulisan nya bahwa agama islam
telah masuk ke tanah melayu sejak awal abad hijriah atau pada abad ketujuh masehi.
Pendapat ini di kemukan beliau berdasarkan yang dilakukannya dengan sumber yang
merujuk ke China. Arab merupakan pedagang yang unggul dan hampir tidak tercabar dalam
menjalankan kegiatan perdagangan di daerah timur. Islam masuk ke Malaysia pada abad
pertama hijriah dibawa oleh para pedagang India, Persia,dan Arab melalui suatu proses yang
damai dan secara cepat diterima oleh masyarakat karena mampu berbaur dengan adat dan
kebudayaan masyarakat tempatan. Namun pendakwahan dan perkembangan agama islam
baru di mulai pada abad kesembilan masehi.

Isu yang kedua, para penyebar islam tersebut menurut T.W. Arnold tidak datang
sebagai penakluk dengan kekuatan pedang untuk menyebarkan islam, sebagaimana yang
terjadi di Timur Tengah, Asia Selatan, dan Afrika. Mereka juga tidak mengusai hak-hak
penguas tempatan untuk menekan rakyat, sebaliknya mereka hanya sebagai pedagang yang
memanfaatkan kepintaran dan peradaban mereka yang tinggi yaitu dengan memperkenal
toleransi dan persamaan antara manusia. Yang mana sebelum wilayah ini tersentuh islam ,
agama hindu telah terlebih dahulu masuk ke wilayah ini, yang mana agama hindu
mengajarkan sistem kasta. Namun agama islam sebagai agama baru yang mereka kenali
sangat menarik perhatian masyarakat dikarenakan ajaran yang mengajarkan bahwa seluruh
manusia itu memiliki kesamaan derajat. Itulah sebabnya penerimaan islam di tanah melayu
berkaitan erat dengan keluhuran agama tersebut.

Isu yang ketiga, islam dan kebudayaan di Malaysia pada saat itu dapat menjadi
penghubung dari kedua bentuk pandangan itu, karna keduanya memiliki titik-titik kesamaan.
Dan keduanya membentuk suatu kebudayaan baru. Bukan hanya dari segi kebudayaan
penduduk Malaysia, tapi ajaran mistik ini ternyata menemukan banyak titik kesamaan dengan
ajaran hindu dan banyak disebarkan oleh pedagang india yang beragama islam. Dari hal hal
seperti ini islam memiliki banyak kesesuian dengan budaya masyarakat tempatan. Titik yang
memiliki kesamaan adalah unsur ajaran tasawuf yang telah ada di masyarakat tempatan dan
menjadi aspek dominan dalam proses islamisasi di wilayah ini.

2.3 Perkembangan dan Pengaruh Islam di Malaysia.

Hubungan Nusantara dengan Asia Barat sejak zaman Islam dikatakan berlaku sejak
abad ke-17 Masehi lagi. Berpedoman kepada beberapa fakta sejarah yang terdapat saat ini
sama ada dalam bentuk laporan, catatan, situasi kebudayaan masyarakat dan inskripsi-
inskripsi, ahli-ahli sejarah berpendapat terutama sejarahan daerah berpendapat kedatangan
Islam ke Nusantara berlaku pada abad ke-7 dan ke-8 Masehi. Sedangkan Sejarawan Barat
berpendapat kedatangannya berlaku di sekitar abad ke-13 Masehi. Ditanah Melayu
kebanyakan para sejarawan daerah mengandaikan kedatangannya disekitar abad ke-9 dan
pada abad ke-12 Masehi. Kebanyakan sejarawan Barat berpendapat berlaku di sekitar abad
ke-15 Masehi yang bermula dari Malaka. Namun demikian berdasarkan kepada kajian yang
lebih menyeluruh di samping terdapat beberapa penemuan baru diyakini kedatangan Islam ke
alam Melayu berlaku sejak abad ke-7 dan ke-8 Masehi lagi.

Menyangkut penyebaran Islam di Malaysia, peranan Malaka sama sekali tidak dapat
dikesampingkan. Karena konversi Melayu terjadi terutama selama periode kesultanan Malaka
pada abad ke 15 M, dari sekitar tahun 1402 hingga 1511 M. Malaka dalam sejarah di
nukilkan bahwasanya pembentukan dan pertumbuhannya ada kaitannya dengan perang
saudara dikerajaan Majapahit setelah kematian Hayam Wuruk (1360-1389 M). Pada tahun
1401 M meletus perang saudara untuk merebut tahta kerajaan antara Wira Bumi dengan raja
Wikrama Wardhana. Dalam perang tersebut Parmewara (Putra Raja Sriwijaya dari Dinasti
Seilendra) turut terlibat karena ia menikahi salah seorang putri Majapahit. Oleh karena pihak
yang ia bantu mengalami kekalahan maka parmewara dan pengikutnya melarikan diri
kedaerah Temasek (singapura) yang berada di bawah kekuasaan empair Siam pada saat itu.

Temasek pada masa itu lebih merupakan sebuah perkampungan kaum nelayan,
diperintah oleh seorang wakil raja Siam yang bernama Tamagi. Oleh karena inginkan
kekuasaan akhirnya Parmewara membunuh Tamagi dan berhasil menjadi penguasa di
Temasek. Peristiwa terbunuhnya Tamagi diketahui oleh raja Siam yang kemudian
memutuskan untuk menuntut balas atas kematian Tamagi. Parmewara dan para pengikutnya
mengundurkan diri ke Muar dan akhirnya sampai ke Malaka. Sesampainya di Malaka,
Parmewara dilantik menjadi penguasa oleh pengikut-pengikutnya dan penduduk asli disana,
dan kemudian mendirikan kerajaan Malaka pada tahun 1402 M.

Berdasarkan faktor-faktor yang ada, Malaka tumbuh dengan pesat terutama dalam
bidang perdagangan. Dengan berkembangnya Malaka sebagai daerah pelabuhan yang
bertaraf internasional, secara tidak langsung telah mengundang orang-orang Arab dan
khususnya para pedagang dari bangsa tersebut untuk masuk ke daerah tersebut dan
melakukan transaksi perdagangan. Dan puncaknya Islam mendapatkan tempat di Malaka tak
kala seorang ulama dari Jeddah yang Syeikh Abdul Aziz berhasil mengislamkan Parmewara
pada tahun 1414 M (abad ke-15)

Setelah Parmewara masuk islam, ia mengganti namanya dengan Sultan Megat Iskandar
Shah. Kitab sejarah Melayu menceritakan bahwa Raja Malaka Megat Iskandar Shah adalah
orang pertama kali di kerajaan tersebut yang memeluk agama Islam. Selanjutnya ia
memerintahkan segenap warganya menjadi muslim. Dalam proses Islamisasi berikutnya, para
Sultan memberi dukungan yang besar dengan turut meningkatkan pemahaman tentang Islam
dan berpartisipasi dalam pengembangan wacana, kajian dan pengamalan Islam.

Dalam sejarah di nukilkan bahwasanya para sultan Malaka mulai dari sultan pertama
dan sultan yang berkuasa belakangan sangat berminat terhadap ajaran Islam. Banyak di
antara mereka yang berguru kepada ulama-ulama yang terkenal. Sebagai contoh Sultan
Muhammad Shah berguru kepada Maulana Abdul Aziz, Sultan Mansur Syah berguru kepada
Kadi Yusuf dan Maulana Abu Bakar. Dengan adanya para Sultan tersebut belajar Islam
dengan para ulama-ulama yang ada saat itu dan telah memiliki pengetahuan agama yang luas
maka para sultan tersebut sebagaimana yang diungkapkan oleh A.C Milner dalam bukunya
Islam and The Muslim State menjelaskan, bahwasanya Sultan Malaka sebagai orang yang
telah mengajarkan pengetahuan Agama Islam kepada para raja di negeri-negeri melayu
lainnya.

Respon sultan dan rakyat Malaka yang antusias terhadap kedatangan Islam telah
mengangkat posisi Malaka sebagai pusat kegiatan berdakwah. Selain rakyat Malaka
menyebarkan dakwah keluar negeri, banyak pula orang luar yang datang ke Malaka untuk
menuntut ilmu. Sunan Bonang dan Sunan Kalijaga contohnya, dua ulama terkenal di pulau
Jawa ini menamatkan pengajiannya di Malaka. Peran Malaka yang begitu penting dalam
upaya Islamisasi makin berkembang setelah Sultan Muzzafar Shah yang berkuasa sekitar
tahun 1450 M menyatakan Islam sebagai agama resmi kerajaan Malaka, Sultan Muzzafar

juga telah menyusun perundang-undangan di negerinya yang sebagian isinya diambil dari
ajaran Islam, yang mana undang-undang tersebut dikenal dengan nama Hukum kanun
Malaka. Hukum kanun Malaka tersebut menjadi kitab sumber hukum dalam menangani
beberapa pekara hukum di kesultanan Malaka. Dengan demikian, Malaka dapat dianggap
sebagai kerajaan Melayu pertama yang menyusun perundangan yang mempunyai unsur-unsur
syari'ah Islam.

Perkembangan islam di wilayah Malaysia ini, terdapat dua pola perkembangan.


Pertama, islam diterima terlebih dahulu oleh masyarakat lapisan bawah, kemudian
berkembang dan diterima atau merambah ke bagian atas atau elite penguasa kerajaan. Kedua,
islam diterima langsung oleh elite penguasa kerajaan lalu disosialisasikan pada masyarakat
bagian bawah. Dengan pola seperti ini islam berkembang sangat pesat sampai dengan
sekarang di tanah melayu.

Dilihat dari jalur penyebaran islam. Jalur perkembangan islam yang sangat berpengaruh
adalah jalur perdagangan dan ekonomi yang melibatkan orang dari berbagai etnik dan ras
yang berbeda-beda bertemu dan berinteraksi, serta bertukar pikiran tentang masalah
perdagangan, politik, sosial, dan keagamaan. di tengah kemajemukan inilah islam semakin
berkembang megikuti jaringan-jaringan yang terbina sejak dahulu dengan banyaknya
informasi tentang islam tersebarkan. Seiring pola jalur ini berjalan pola kedua juga mulai
berjalan menyebar di jalur politik. Penyebaran yang dilakukan oleh penguasa- penguasa
dimana istana sebagai pusat kekuasaan berperan di bidang politik dan penataan kehidupan
sosial, tentunya dengan bantuan dan dukungan ulama-ulama yang terlibat langsung
didalamnya. Ditandai dengan adanya hukum islam yang dirumuskan dan ditetapkan kerajaan
dan juga kitab-kitab para ulama sebagai bentuk perkembangan nilai –nilai islam.

2.3.1 Masa Kemerosotan Islam Malaysia

Kolonialisasi tanah Melayu telah menyebabkan nilai-nilai dan tatanan Islam dalam
kehidupan masyarakat tradisional Melayu mengalami kemerosotan. Kebijakan kolonial
portugis selama 130 tahun sejak 1511 M cenderung mencegah penyebaran Islam dan
perkembangan usaha dagang Muslim. Namun Portugis gagal dalam usaha ini terutama karena
terus menerus mendapat perlawanan orang Melayu. Belanda yang datang setelah mengalah
Portugis pada tahun 1641 M agak lebih toleran kepada para penguasa Melayu. Pada tahun
1795 M Belanda dapat ditaklukan oleh kekuasaan Inggris. Di bawah kolonialisasi Inggris,
perkembangan ajaran agama Islam dan pengaruhnya pada kehidupan Melayu menjadi
terbatas.
Ada beberapa aspek yang dapat dicatat mengenai intervensi kolonial sehingga ruang
gerak, perkembangan, dan pelaksanaan Islam menjadi terbatas, antara lain menyangkut
hukum Islam, paradigma politik Islam serta munculnya permasalahan terkait dengan
demografi penduduk. Pertama, berkaitan dengan perkembangan hukum Islam. Sebagaiman
dijelaskan sebelumnya hukum Islam menempati posisi dasar dikesultanan-kesultanan
Melayu. Namun demikian, setelah kekuasaan kolonial mulai kokoh melalui perjanjian pihak
Inggris berhasil menekan para penguasa Melayu untuk menerima semua usulan Inggris dalam
berbagai hal, termasuk yang berkaitan dengan hukum Islam. Pada saat yang sama, kolonial
Inggris memperkenalkan dan menerapkan sistem hukum dan admistrasi hukum sipil yang
berbeda dengan sistem hukum dan pengadilan Islam.

Kedua, dampak lain yang juga terkait dengan kolonialisasi Inggris adalah kemerosotan
paradigma politik Islam. Menurut Azyumardi Azra, kolonialisme yang kemudian disusul
dengan penyebaran gagasan-gagasan dan konsep politik modern, seperti nasionalisme
merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kemerosotan paradigma politik islam di
kawasan ini sebagaimana direfleksikan dalam bahasa politik yang digunakan.

Ketiga, aspek lain dari kebijakan Inggris ini adalah masalah Demografi. Pada saat yang
sama dengan pembatasan pelaksanaan hukum islam, demografi mengalami perubahan.
Masyarakat menjadi lebih pluralis akibat imigrasi besar-besaran orang-orang non muslim
Cina dan India yang sengaja didatangkan Inggris untuk bekerja disektor industri,
pertambangan dan perkebunan.

Pluralitas masyarakat dengan multi agama dan budayanya jelas menjadi penghambat
bagi perkembangan ajaran agama Islam. Karena berbagai aspek yang terkait dengan
masyarakat yang berbeda agama dan budaya perlu menjadi pertimbangan dalam merumuskan
setiap kebijakan dan peraturan kenegaraan pada sebuah negara yang baru tebentuk. Sehingga
dampaknya setiap kebijakan dan aturan bersifat netral. Dengan demikian, itulah salah satu
sebab mengapa sistem pemerintahan, bentuk negara dan sistem hukum yang berlaku pada
negara Malaysia tidak dapat menerapkan kembali sistem pemerintahan dan hukum yang
pernah berlaku pada masa kesultanan.
2.3.2 Masa Kebangkitan Islam Malaysia

Gerakan kebangkitan Islam juga terlihat dikalangan mahasiswa di kampus-kampus


Malaysia di kalangan mahasiswa terdapat kelompok-kelompok pengajian yang dikenal
dengan dakwah. Mereka secara aktif mengadakan pengajian, puasa bersama, shalat malam
bersama, dan tidak jarang juga mengadakam dzikir dan renungan malam bersama. Sementara
mahasiswa-mahasiswa di Universitas Malaya dan Universitas Kebangsaan Malaysia
membentengi identitas mereka dengan menggabungkan diri pada gerakan-gerakan dakwah
seperti ABIM, Darul Arqam, dan jamaah Tabligh, maka mahasiswa yang belajar di luar
negri, karna merasa goncangan kultural dan keterasingan.

Dilatar belakangi oleh pendekatan dan pandangan internasionalis FOSIS yang umum
tentang Islam, sementara mahasiswa antar Malaysia membutuhkan persiapan untuk
perjuangan islam di Malaysia setelah kembali, diawal tahun 1975, dua organisasi islam baru
yang lebih militan terbentuk dikalangan mahasiswa di London, yaitu suara Islam dan Islamic
Refresentation Council (IRC).

Perkembangan islam yang cepat juga di perlihatkan pada abad ke-19 dimana Malaysia
masih dalam masa pemerintahan Inggris, Pengamalan islam menjadi lebih tampak jelas
terutama setelah kebangkitan Islam di Malaysia yang terjadi pada tahun 1970-an. Dan
mencapai puncaknya pada tahun 1980-an. Gerakan kebangkitan islam juga terlihat
dikalangan mahasiswa di kampus-kampus Malaysia. Dikalangan mahasiswa terdapat
sekelompok-sekelompok pengajian yang dikenal dengan 'dakwah'. Mereka secara aktif
mengadakan pengajian, puasa bersama, shalat malam bersama, dan tidak jarang juga
mengadakan zikir dan renungan malam bersama. Hal yang sama juga terjadi di kalangan
mahasiswa yang belajar diluar negeri, baik yang belajar di Inggris maupun di Amerika.

Perkembangan islam di jalur pendidikan juga berkembang dengan ditandai adanya


program pengenalan islam pada anak-anak dari usia dini melalui sekolah agama di setiap
wilayah. Di pandang dari seluruh perkembangannya, Malaysia lebih banyak memainkan
peran penguasa untuk mengembangkan islam pada masyarakat dan juga peranan pedagang
arab dan ulama. Pada tahun 1980-an mulailah perkembangan islam secara besar-besaran
dengan di semarakannya kegiatan dakwah dan kajian islam oleh kaum intelektual dan
menyelenggarakan kegitan internasional tilawtil Al–Quran yang diikuti oleh negara islam
lainnya di Asia tenggara salah satunya Indonesia. Begitu cepat dan pesatnya pembanguna
masjid-masjid yang dilakukan. Tidak terelakan pula kerjasama antara Malaysia dan Arab
Saudi dalam penyelengaraan jamaah haji yang begitu baik. Dengan tidak banyak memiliki
menghadapi hambatan, perkembangan islam di Malaysia termasuk perkembangan tercepat
jika dibandingkan dengan negara lain.

Banyak pengaruh didapatkan oleh masyarakat Malaysia dengan berkembangnya islam


di tanah melayu mereka, salah satunya islam berpengaruh sebagai identitas Melayu artinya
islam merupakan bagian budaya melayu bukan lagi dari bagian budaya yang terpisah. Di
bidang politik juga terdapat konsepsi dan pemikiran politik yang dipengaruhi oleh ajaran
islam. Dan dalam hal kebiasaan serta gaya hidup masyarakat yang lebih sopan akibat
pengaruh ajaran islam.

Pengalaman Islam menjadi lebih tampak jelas terutama setelah kebangkitan Islam di
Malaysia yang terjadi pada tahun 1970-an dan mencapai puncaknya pada tahun 1980-an.
Kebangkitan islam di Malaysia terrlihat jelas pada upaya muslim Malaysia untuk
mengamalkan ajaran Islam secara lebih serius seperti aktif shalat berjamaah di masjid,
menghampri wirid pengajian, banyak beramal shaleh, mengucapkan salam bila bertemu,
berhati-hati dalam membeli makanan agaar tidak termakan pada yang haram, memakai
busana muslim seperti jubah, jilbab dan baju kurung dan telekung bagi wanita, memakai
sarung sorban dan peci atau pakaian yang lain yang mencirikan ketaatan sebagai muslim.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sejarah adalah hal yang sangat penting dipelajari untuk menumbuhkan sifat
menghargai suatu peristiwa atau kejadian masa lampau walaupun kejadian tersebut tidak
melibatkan kita yang ada di masa sekarang. Satu hal yang harus kita sadari bahwa tanpa
adanya sejarah mungkin tidak ada pula peradaban di masa sekarang. Begitu pula lah sejarah
islam yang wajib kita ketahui paling tidak di kawasan terdekat kita yaitu Asia Tenggara.
Salah satu negara yang sangat kental akan sejarah islam yaitu malaysia. Masuknya islam di
tanah melayu sudah dimulai saat abad pertama hijriah atau aba ke-7 Masehi. Namun
penyebaran islam itu sendiri baru dimulai pada abad ke-9. Memang waktunya agak sedikit
terlambat jika dibandingkan masuknya islam ke negara Indonesia.

Dari proses penyebaran islam di Malaysia terdapat 3 isu yang mengatakan bahwa islam
disebarkan melalui 2 pola yaitu pertama, penyebaran melalui masyarakat lapisan bawah lalu
seiring waktu di terima oleh lapisan atas dan pola yang kedua yaitu penyebaran diterima
langsung oleh lapisan atas selanjutnya di sosialisasikan ke pada lapisan bawah. Penyebaran
ajaran ini sangatlah cepat dikarenakan islam masuk dengan damai tanpa memberi tekanan
terhadap masyarakat. Dari pola-pola tersebut perkembangan islam lebih melekat pada jalur
perdagangan dan ekonomi. Tapi tidak tertutup kemungkinan ada juga dari bidang politik,
sosial, dan pendidikan. Seiring waktu, penyebaran islam telah mencapai titik puncak, di abad
ke-19 secara besar-besaran di Malaysia. Ditandai dengan banyaknya tatanan kehidupan
masyarakat yang dibangun dengan berdasarkan nilai-nilai islam.

Perkembangan Ini tertanyata berpengaruh besar terhadap pola kehidupan masyarkat.


Dan menjadikan islam sebagai bagian dari kebudayaan melayu serta lebih meningkat
masyarakat untuk menunjung tinggi nilai toleransi terhadap sesama manusia.

3.2 Saran

Melalui makalah ini saya sangat berharap besar kepada pembaca agar lebih
meningkatkan rasa ingin tahu untuk mempelajari sejarah islam agar sejarah tersebut tidaklah
hilang dari ilmu pengetahuan.

Daftar Pustaka

www.kompasiana.com/pentingnya-belajar-sejarah/ diakses pada tanggal 16 April 2019


id.m.wikipedia.org/wiki/sejarah diakses pada tanggal 16 April 2019
en.m.wikipedia.org/wiki/malaysia diakses pada tanggal 16 April 2019
m.republika.co.id/berita/ensiklopedia-islam/islam-digset/10/01/20/101546-islam-di-malaysia-
sinergikan-islam-dan-kemajuan/ diakses pada tanggal 16 April 2019
www.google.com/amp/s/irfanskusmaran.wordpress.com/2010/08/02/sejarah-islam-di-
malaysia/amp/ diakses pada tanggal 16 April 2019
reins96.blogspot.com/2017/06/sejarah-islam-di-malaysia.html?m=1 diakses pada tanggal 16
April 2019
gudangteknikpengetahuan.blogspot.com/2015/04/makalah-sejarah-masuknya-islam-di.html?
m=1 diakses pada tanggal 16 April 2019 Institute for Southeast Asian Islamic Studies
(ISAIS) dan Alif Riau.
Gusrianto. 2012. Diktat Sejarah dan Perkembangan Islam di Asia Tenggara. Pekanbaru.
http://ivaruzpoetra.blogspot.co.id/2015/01/makalah-masuknya-islam-dan.html diakses pada
tanggal 23 April 2019.
tugas-makalah.blogspot.co.id/2012/06/islam-di-malaysia.html diakses pada tanggal 23 April
2019.
http://makalahnih.blogspot.co.id/2014/09/makalah-perkembangan-islam-di-asia.html diakses
pada tanggal 23 April 2019.

Anda mungkin juga menyukai