Disusun oleh:
Dwi Lestari (1107622088)
Herawati (1107622195)
Najma (1107622155)
Siti Keysa Ikrimah (1107622144)
Shavina Ananda (1107622074)
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga
Makalah yang berjudul “Kepribadian Bangsa Indonesia dan Persaingan Sumber Daya Manusia
secara Global” ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Otib Satibi Hidayat,
M.Pd. sebagai Dosen Pendidikan Pancasila yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Tidak lupa
kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah berbagi
pengetahuan yang membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen di mata kuliah
Pendidikan Pancasila. Selain itu, makalah ini juga dimaksudkan untuk memberikan beberapa
perspektif kepada pembaca dan penulis tentang “Kepribadian Bangsa Indonesia dan Persaingan
Sumber Daya Manusia secara Global”.
Kami tahu bahwa makalah yang kami tulis masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan untuk penyempurnaan makalah
ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk para pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
menjadi subjek atau agen pembangunan yang handal. Dengan meningkatnya kualitas
SDM, maka Indonesia akan lebih siap menghadapi era globalisasi saat ini.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui kepribadian seperti apa yang harus dimiliki oleh masyarakat Indonesia.
2. Mengetahui bagaimana cara untuk mewujudkan kepribadian bangsa yang
berkarakter Pancasila.
3. Mengetahui bentuk-bentuk persaingan sumber daya manusia dalam global.
4. Mengetahui bagaimana strategi sumber daya manusia dalam menghadapi
persaingan global.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Contoh kepribadian bangsa Indonesia yang harus kita jaga dan kita lestarikan adalah
gotong royong, gotong royong merukapan salah satu ciri khas kepribadian bangsa
Indonesia, dimana dalam mencapai suatu tujuan akan lebih terasa ringan dan
menyenangkan saat di lakukan Bersama-sama, sifat gotong royong merupakan
turunan dari nenmoyang kita, dahulu saat ingin membangun rumah atau jembatan,
nenekmoyang kita bekerjasama membangun dan merasakan manfaatnya Bersama,
saat terdapat salah satu dari mereka kesusahan di bantu melawan kesulitanya Bersama
sehingga manjadi lebih ringan.
Sifat gotong royong ini jika di lestarikan terus menerus akan memberikan banyak
dampak positif, dapat menjaga pemersatuan, meciptakan kepribadian yang simpati
dan empati terhadap sekitar, sehingga meminimalisir individualisme dan perpecahan
sesama bangsa.
4
mendasar dihadapi bangsa Indonesia, di samping Pancasila itu digunakan untuk
menjawab persoalan-persoalan bangsa, pembangunan, ketertiban dan keamanan.
Dengan begitu Pancasila tetap menjadi.falsafah ideologi bagi masyarakat Indonesia di
era moderen saat ini.Secara kreatif dan dinamis, Pancasila mampu memadukan antara
aspirasi masa lalu, menyelesaikan masa kini dan memberi harga pada masa depan.
Karena perjalanan sejarah membuktikan Pancasila mampu memberikan dasar pondasi
bagi kesatuan dan persatuan bangsa
Maka dari itu dibutuhkan strategi penenman nilai Pancasila untuk menghadapi era
globalisasi yang terus berubah.
1. Pemahaman
• Penanaman nilai dan konsepsi Pancasila secara benar (latar
kesejahterahan, konteks keimanan maupun keanekaan)
• Pembentukan waktak harus mampu mentranformasikan moralitas
hteronom kepada moralitas otonom
2. Penghayatan
• Berfikir kritis, mencoba merefleksikam pengalaman sendiri/pihak lain
secara mendalam
• Memberikan pengelaman belajar yang bermakna dan membekas ke dalam
sanubari subyel didik
3. Penyuasanaan
• Suasana belajar di sekoah kondusif terhadap aktualisasi nilai dan moral
Pancasila
• Garuda Pancasila, foto pemimpin, lagu kebangsaan, peta Indonesia,
diorama,
gambar pahlawan dan lain-lain
4. Pembiasaan
• Pembiasaan dalam pembelajaran di sekolah
5
• Pembiasaan dalam pembentukan karater siswa : Religius, Itegritas,
Nasionalis, Gotong Royong, Kemandirian
5. Apresiasi
• Memberikan Apresiasi Pada Pretasi penerapan nilia dan moral Pancasila
• Point prestasi pnerapan nilai moral, sanksi pelanggaran, pemantauan dan
konsultasi pendampingan siswa.
6. Peneladanan
• Pemberian keteladanan (Role Model) dari guru, Kepala Sekolah
• Satuan Pendidikan sebagai Center Of Exellennt bagi kehidupan di luar
lingkungan seklah ( bagi Pulik, Lembaga maupun pemimpin
pemerintahan)
6
paripurna yang beranekaragam, hal ini ditimbulkan karena sumber daya
manusianya mempunyai kualitas yang lebih tinggi.
3. Gizi dan kesehatan warga
Untuk mengerjakan suatu kegiatan, manusia memerlukan gizi yang relatif menjadi
asal energi. Keadaan kesehatan warga sangat memengaruhi kegiatan manusia
dalam bekerja. Kondisi kesehatan yang jelek mengakibatkan hasil kerja seseorang
tidak maksimal. Jadi, keadaan gizi dan kesehatan warga sangat memengaruhi
kualitas sumber daya manusia.
4. Kondisi lingkungan dan sosial budaya
Faktor lain yang memengaruhi kualitas sumber daya manusia adalah kondisi hidup
yang berkualitas rendah dengan berbagai pencemaran dan semangat kerja yang
rendah. Selain itu, motivasi untuk menikmati hasil kerja juga merupakan faktor
penting bagi produktivitas kerja. Masyarakat yang merasa tidak menikmati hasil
pekerjaan secara adil akan memengaruhi kegairahan dan aktivitas kerjanya. Hal
ini jelas akan menurunkan kualitas kerja.
Pemahaman Sila Pertama akan mampu membangun Sumber Daya Manusia yang
bermoral dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ini sangat penting karena,
serangan budaya luar yang jauh dari nilai-nilai moral agama akan dapat dihindari
dengan pemahaman akan nilai sila Ketuhanan Yang Maha Esa.
Sila kedua akan membentuk Sumber Daya Manusia yang peduli akan sesama Individu
yang terbentuk dan menyadari betapa pentingnya untuk saling menghargai satu sama
lain. Artinya setiap individu harus berkompetisi secara sehat.
Sila ketiga persatuan Indonesia membentuk individu agar tidak lupa dengan tanah air
nya sendiri, Sumber Daya Manusia yang tidak sesuai dengan Sila ketiga yaitu
berkarya di luar negeri tetapi melupakan negara nya sendiri.
Sila keempat mampu membentuk karekter individu yang mampu mengambil
keputusan dengan memandang kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi.
Sila kelima Sumber Daya Manusia yang berlaku adil tidak hanya kepada sesama saja
tetapi kepada dirinya sendiri yang diwujudkan dengan kinerja yang maksimal dengan
7
segala potensi yang dimilikinya. Menghargai hasil karya orang lain, melakukan
inovasi yang terbaik untuk kepentingan bersama dan peningkatan produktivitas
organisasi maupun lingkungan masyarakat.
Indonesia, merupakan salah satu negara yang turut terlibat dalam persaingan global.
Hal ini dapat dilihat dari tergabungnya Indonesia dalam program Masyarakat Ekonomi
Asean (MEA) yang resmi berjalan 2015 kemarin. Dengan adanya MEA ini
memungkinkan negara-negara anggota ASEAN dapat dengan mudah melakukan
perdagangan, menjual barang dan jasa di wilayah Asia Tenggara, sehingga persaingan
tentunya akan lebih ketat (Shitta, 2015).
Perkembangan arus globalisasi yang begitu pesat dan dibarengi dengan perubahan
gelombang demokrasi telah banyak berpengaruh pada eksistensi Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Kondisi ini perlu dicermati bila dihadapkan pada kondisi
bangsa dan negara Indonesia yang lahir dari perjalanan sejarah yang panjang dan
merupakan hasil perjuangan para Pahlawan yang pantang menyerah secara ikhlas rela
mengorbankan jiwa dan raga bagi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Berbagai kemajemukan bangsa Indonesia yang ditandai dengan
keanekaragaman agama dan budaya, tentu saja mempunyai kecenderungan yang kuat
terhadap identitas diri masing-masing sehingga berpotensi munculnya berbagai konflik.
Oleh karena itu untuk mewujudkan kerukunan dan kebersamaan yang sejati, maka
harus tercipta satu konsep hidup bernegara yang mengikat semua anggota kelompok
sosial.
Perlu kita cermati bahwa esensi persaingan di era globalisasi adalah keterbukaan dan
kebebasan; yang merupakan pencerminan hak asasi individu. Setidaknya ada tiga
8
bidang kehidupan yang mempunyai pengaruh besar sebagai akibat adanya globalisasi,
yaitu bidang ekonomi, politik, dan teknologi informasi.
Dalam bidang ekonomi globalisasi akan menampakkan wajahnya dalam bentuk
perdagangan bebas atau liberalisasi perdagangan. Dengan liberalisasi perdagangan ini
arus barang, jasa dan modal akan dengan mudah menembus batas-batas antar negara
tanpa melalui prosedur yang berbelit-belit dan melelahkan. Terjadilah kemudahan-
kemudahan dalam arus atau perpindahan modal, tenaga dan hasil industri serta
pertanian. Yang akan menentukan kualitas barang, atau jasa, atau di mana modal perlu
ditanam adalah faktor pasar, faktor supply and demand. Akhirnya konsumen yang akan
menentukan perdagangan di masa yang akan datang. Untuk dapat merealisasikan
gagasan ini telah diciptakan instrumen-instrumen, dan lembaga-lembaga pendukung
liberalisasi perdagangan dimaksud. Dengan cara ini maka persaingan merupakan
mekanisme yang dikembangkan dalam liberalisasi perdagangan
Dalam bidang politik, globalisasi akan nampak dalam gerakan demokrasi dan hak asasi
manusia. Dewasa ini dunia sedang dilanda oleh gerakan demokratisasi dan hak asasi
manusia. Instrumen telah disiapkan oleh lembaga yang namanya Perserikatan Bangsa
bangsa seperti Universal Declaration of Human Rights, Covenant on Civil and Political
Rights, Covenant on Economic, Social and Cultural Rights, dan sebagainya. Perlu
dicatat bahwa implementasi kesepakatan bangsa-bangsa tersebut perlu disesuaikan
dengan adat dan budaya yang berkembang di masing-masing negara-bangsa. Namun
ada pihak-pihak tertentu yang berusaha untuk memaksakan suatu sistem demokrasi dan
hak asasi manusia yang berlaku di negaranya untuk diterapkan di negara lain. Keadaan
ini pasti akan menimbulkan gejolak, karena tidak mustahil adanya prinsip-prinsip yang
berbeda yang dianut oleh suatu negara tertentu yang tidak begitu saja tuned in dengan
konsep demokrasi yang dipaksakan dimaksud. Sehingga universalisasi dan unifikasi
demokrasi dan hak asasi manusia sementara ini pasti akan mendapatkan hambatan.
Upaya yang dilakukan oleh sementara pihak dengan menghambat bantuan kepada
negara yang dinilai tidak menerapkan demokrasi dan hak asasi manusia, dinilai suatu
bentuk paksaan baru. Gerakan demokratisasi dalam pemerintahan adalah dalam bentuk
reinventing government, menciptakan clean government and good governance,
desentralisasi pemerintahan, dan sebagainya.
Dalam bidang informasi, globalisasi terwujud dalam internet, cybernatic society dan
web society, suatu jaringan antar manusia yang bebas tidak dihambat oleh batas-batas
antar negara dalam mengadakan tukar menukar informasi. Manusia dan negara-bangsa
9
memiliki kebebasan untuk mengakses informasi dari mana saja sesuai dengan
keinginan dan kemampuan teknologi yang dikuasainya. Dengan perangkat teknologi
komunikasi yang sangat canggih, seseorang dapat melakukan deteksi
peristiwaperistiwa yang terjadi di segala penjuru dunia. Terjadilah persaingan yang luar
biasa dalam mengembangkan teknologi komunikasi ini, karena siapa yang menguasai
informasi, dialah yang akan menguasai dunia.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kepribadian bangsa adalah manifestasi karakter bangsa Indonesia. Lingkungan
keluarga,.lingkungan pendidikan dan lingkungan masyarakat yang dikenal sebagai
Tripusat pendidikan tempat individu berinteraksi sangat mempengaruhi pertumbuhan
karakter setiap manusia. Tidak dipungkiri bahwa ada manusia yang cenderung
berkarakter buruk, oleh karena itu untuk menjadi manusia yang berkepribadian baik,
perlu ditumbuhkan nilai-nilai pancasila sebagai pendidikan karakter bangsa. Pancasila
sendiri adalah Kepribadian. bangsa Indonesia. Kepribadian bangsa
akan.nampak.dalam. karakter bangsa yang merupakan. perwujudan dari nilai-nilai
luhur bangsa. Nilai-nilai..luhur bangsa Indonesia tertuang dalam Pancasila, yang
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yang terdiri dari lima sila pancasila. Maka
untuk Menumbuhkan kepribadian setiap manusia Indonesia yang berkarakter pancasila
perlu internalisasi nilai-nilai luhur.bangsa mealui proses pembiasaan.
Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bertanah air Indonesia adalah mutlak.
Pancasila memberikan ikatan persatuan dan kesatuan yang kuat ditengah-tengah
perubahan kehidupan masyarakat dalam era globalisasi, Pancasila memberikan
kekuatan untuk mengantarkan bangsa Indonesia menuju era keemasan sebagai bangsa
yang bermartabat dalam puncak peradaban. Berbagai bidang kehidupan seperti
ekonomi, sosial, politik, budaya, dan pertahanan keamanan diarahkan untuk menuju
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang memiliki diri pribadi Pancasila yang
mewujudkan Indonesia yang maju dan relijius. Cita-cita mulia bangsa Indonesia harus
dicapai dengan berlandaskan nilai-nilai Pancasila di dalam kehidupan bersama baik
dalam kawasan nasional dan internasional
3.2 Saran
Sudah swyogyanya menjadi pekerjaan rumah bagi kita semua sebagai generasi bangsa
untuk peduli dan menumbuhkan kepribadian bangsa yang berkarakter pancasila dengan
mengamalkan nilai- nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. untuk mengembalikan
kepribadian bangsa yang santun dan bermoral, perlu menumbuhkan kepribadian bangsa
11
yang berkarakter pancasila dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila kearah yang
lebih baik lagi di tripusat pendidikan tempat individu berinteraksi melalui proses
kesabaran, pengulangan dan pembiasaan sejak dini.
12
DAFTAR PUSTAKA
Larasati, D. T. (2022, April 28). Permasalahan SDM di Indonesia Saat Ini Menuju Kompetisi
Global. From Permasalahan SDM di Indonesia Saat Ini Menuju Kompetisi Global:
https://kumparan.com/dewi-trisna-larasati/permasalahan-sdm-di-indonesia-saat-ini-
menuju-kompetisi-global-1xxMzXMAET6
13