OLEH KELOMPOK 3
KELAS :B
JURUSAN : PENDIDIKAN SENI RUPA
DOSEN : Drs. SUMARSONO, M.Si
Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan
kesehatan kepada pemakalah, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini kami perbuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Seni Rupa yang berjudul
“Perkembangan Seni Rupa di zaman Islam”, serta makalah dapat membantu para mahasiswa
dan mahasiswi dalam mempelajari mata pelajaran yang berkaitan dengan materi ini.
Mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, sehingga dalam pembuatan
makalah ini tidak sedikit bantuan petunjuk, saran-saran maupun arahannya.Kami mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Drs. Sumarsono, M.Si
Kami menyadari bahwa sepenuhnya masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya.Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran
dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.Dan semoga makalah ini bisa
bermanfaat dan jangan lupa ajukan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya bisa
diperbaiki.
Kelompok Pemakalah
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................................
BAB I..............................................................................................................................................................
PENDAHULUAN.............................................................................................................................................
A. Latar Belakang...................................................................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................................
C. Tujuan Pembahasan..........................................................................................................................
BAB II.............................................................................................................................................................
PEMBAHASAN...............................................................................................................................................
A. Seni Rupa ..............................................................................................................................................
1. Sejarah Seni Rupa Zaman Islam di Dunia.......................................................................................
2. Perkembangan Seni Rupa di Zaman Islam.....................................................................................
3. Ciri-ciri Seni Rupa Islam Di Indonesia......................................................................
BAB III............................................................................................................................................................
PENUTUP.......................................................................................................................................................
KESIMPULAN.............................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seni rupa Islam adalah seni rupa yang berkembang pada masa lahir hingga akhir
masa keemasan Islam. Rentang ini bisa didefinisikan meliputi Jazirah Arab, Afrika Utara,Timur
Tengah, dan Eropa sejak mulai munculnya Islam pada 571 M hingga mulai mundurnya
kekuasaan Turki Ottoman. Walaupun sebenarnya Islam dan keseniannya tersebar jauh lebih
luas daripada itu dan tetap bertahan hingga sekarang.
Seni rupa Islam adalah suatu bahasan yang khas dengan prinsip seni rupa yang memiliki
kekhususan jika dibandingkan dengan seni rupa yang dikenal pada masa ini. Tetapi perannya
sendiri cukup besar di dalam perkembangan seni rupa modern. Antara lain dalam pemunculan
unsur kontemporer seperti abstraksi dan filsafat keindahan. Seni rupa Islam juga memunculkan
inspirasi pengolahan kaligrafi menjadi motif hias.
Dekorasi di seni rupa Islam lebih banyak untuk menutupi sifat asli
medium arsitektur daripada yang banyak ditemukan pada masa ini, perabotan. Dekorasi ini
dikenal dengan istilah arabesque.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan Seni Rupa di Zaman Islam?
2. Bagaimana dampak Seni Rupa Zaman Islam di Indonesia?
3. Apa saja peninggalan Seni Rupa di Zaman Islam?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui perkembangan Seni Rupa di Zaman Islam
2. Untuk mengetahui dampak dari Seni Rupa di Zaman Islam bagi Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A. SENI RUPA
Seni rupa Islam adalah seni rupa yang berkembang pada masa lahir hingga akhir masa
keemasan Islam. Rentang ini bisa didefinisikan meliputi Jazirah Arab, Afrika Utara, Timur
Tengah, dan Eropa sejak mulai munculnya Islam pada 571 M hingga mulai mundurnya
kekuasaan Turki Ottoman. Walaupun sebenarnya Islam dan keseniannya tersebar jauh lebih
luas daripada itu dan tetap bertahan hingga sekarang.
Perkembangan agama Islam di Indonesia diperkirakan mulai tahun 1250 hingga
sekarang. Hal ini diawali dari daerah pesisir Sumatera dan Jawa, dimana daerah pesisir
merupakan kota pelabuhan dan perdagangan. Penyebaran Islam dilakukan oleh para pedagang
dari Parsi dan Gujarat. Menurut Holt pada awal abad ke – 16 kerajaan Islam di pantai Utara
Jawa Tengah merebut kekuasaan Majapahit. Pada akhir abad – 16 muncul kerajaan Islam
Mataram sebagai suatu kesultanan, kemudian setelah Belanda menduduki Indonesia kerajaan
tersebut di-pecah menjadi kerajaan kecil yaitu Surakarta dan Yogyakarta.
Kebudayaan Islam ke Indonesia sesungguhnya sejak berdirinya kerajaan Perlak, Samudra
Pasai dan Aceh. Kebuadayaan Islam yang masuk ke Indonesia bukanlah kebudayaan Islam yang
asli dari daerah kelahirannya melainkan merupakan kebudayan Islam yang telah mengalami
sinkretisasi dan alkulturasi dengan daerah-daerah yang disinggahinya.
Islam mengalami perkembangan yang pesat di Indonesia, karena memiliki beberapa
faktor yang memudahkan, yaitu :
1) Syarat-syarat memeluk Islam tidak sulit yaitu cukup mengucapkan dua kalimat Syahadat
(ucapan kesaksian bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, dan Muhammad SAW adalah utusan
Allah.
2) Islam disebarkan dengan pendekatan kompromis yaitu dengan berusaha mengalkulturasikan
Islam dengan kebudayaan setempat.
3) Islam tidak mengenal kasta, yaitu semua manusia mempunyai kedudukan tingkatan yang
sama (yang membedakan tinggi rendahnya martabat orang adalah ketakwaan, amal dan
tingkah laku). Hal itu yang senang diterima oleh masyarakat jelata seperti golongan waisya dan
sudra.
4) Cara peribadatan Islam sangat mudah dan fleksibel yaitu cara beribadat yang gampang diikuti
dan tidak menuntut biaya yang tinggi.
5) Penyebarannya tidak kentara yaitu melalui proses kegiatan seperti perdagangan, upacara
adat, kesenian, perkawinan, dsb.
6) Tokoh-tokoh penyebarnya adalah para wali yang tindakannya dapat menjadi panutan dan
teladan orang banyak.
7) Islam yang datang ke Indonesia sudah beralkulturasi dengan kebudayaan India yang juga
berkebudayaan Hindu-Budha, sehingga ketika datang ke Indonesia yang juga Hindu-Budha,
Islam telah mempunyai banyak kesamaan dan alkulturasi.
Seni Rupa Indonesia Islam, tidak lepas dari masuknya agama Islam ke Indonesia sekitar
abad ke 7 M oleh para pedagang dari India, Persia dan China. Mereka menyebarkan ajaran
Islam sekaligus memperkenalkan kebudayaannya masing-masing, maka timbul akulturasi
kebudayaan. Senirupa Islam juga dikembangkan oleh para empu di istana-istana Kerajaan
Islam, sebagai media pengabdian kepada para penguasa (Raja / Sultan) kemudian dalam
kaitannya dengan penyebaran agama Islam, para walipun berperan dalam mengembangkan
seni di masyarakat pedesaan, misalnya da’wah Islam disampaikan dengan media seni wayang
yang berakar dari seni pra-Islam sebelumnya.
Kerajaan Goa-Tallo menjalin hubungan dengan Ternate yang telah menerima Islam dari
Gresik/Giri. Penguasa Ternate mengajak penguasa Goa-tallo untuk masuk agama Islam, namun
gagal. Islam baru berhasil masuk di Goa-Tallo pada waktu datuk ri Bandang datang ke kerajaan
Goa-Tallo. Sultan Alauddin adalah raja pertama yang memeluk agama Islam tahun 1605 M77
Kerajaan Goa-Tallo mengadakan ekspansi ke Bone tahun 1611, namun ekspansi itu menimbulkan
permusuhan antara Goa dan Bone. Penyebaran Islam yang dilakukan oleh Goa-Tallo berhasil, hal ini
merupakan tradisi yang mengharuskan seorang raja untuk menyampaikan hal baik kepada yang
lain. Seperti Luwu, Wajo, Sopeng, dan Bone. Luwu terlebih dahulu masuk Islam, sedangkan Wajo80
dan Bone81 harus melalui peperangan dulu. Raja Bone yang pertama masuk Islam adalah yang
dikenal Sultan Adam.
Kerajaan Maluku
Kerajaan Maluku terletak dibagian daerah Indonesia bagian Timur. Kedatangan Islam
keindonesia bagian Timur yaitu ke Maluku, tidak dapat dipisahkan dari jalan perdagangan yang
terbentang antara pusat lalu lintas pelayaran Internasional di Malaka, Jawa dan Maluku.
Diceritakan bahwa pada abad ke-14 Raja ternate yang keduabelas, Molomateya, (1350-1357)
bersahabat baik dengan orang Arab yang memberikan petunjuk bagaimana pembuatan kapal-
kapal, tetapi agaknya bukan dalam kepercayaan. Manurut tradisi setempat, sejak abad ke-14
Islam sudah datng di daerah Maluku. Pengislaman di daerah Maluku, di bawa oleh maulana
Husayn. Hal ini terjadi pada masa pemerintahan Marhum di Ternate.
Tentang masuknya Islam ke Maluku, Tome Pires mengatakan bahwa kapalkapal dagang dari
Gresik ialah milik Pate Cucuf. Raja ternate yang sudah memeluk Islam bernama Sultan Bem
Acorala, dan hanyalah raja ternate yang disebut sultan sedang yang lainnya digelari raja.
Dijelaskan bahwa ia sedang berperang dengan mertuanya yang menjadi raja Tidore yang
bernama Raja Almancor
Bersifat feodal, yaitu kesenian yang bersifat di istana sebagai media pengabdian kepada
Raja / Sultan.
Bersumber dari kesenian pra Islam (seni prasejarah dan seni Hindu Budha)
Bentuk abstrak.
Terdiri dari bagian–bagian atau gabungan dari bagian-bagian.
Penuh dengan repetisi (Repetisi atau ulang merupakan selisih antar dua wujud yang terletak
pada ruang atau waktu.)
Dinamis dan penuh dengan kerumitan.
Batu Nisan
Nisan itu umumnya didatangkan dari Gujarat sebagai barang pesanan. Bentuknya lunas
(bentuk kapal terbalik) yang mengesankan pengaruh Persia. Bentuk-bentuk nisan kemudian
hari tidak selalu sama. Pengaruh kebudayaan setempat sering mempengaruhi, sehingga ada
bentuk teratai, keris, atau bentuk gunungan seperti gunungan pewayangan. Namun
kebudayaan nisan ini tidak berkembang lebih lanjut, yang termashur adalah makam Malik al-
Saleh di Perlak dan makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik
Seni Hias
Seni ukir relief yang menghias Masjid, makam Islam berupa suluran tumbuh-tumbuhan
namun terjadi pula Sinkretisme agar didapat keserasian, ditengah ragam hias suluran terdapat
bentuk kera yang distilir. Ukiran ataupun hiasan, selain ditemukan di masjid juga ditemukan
pada gapura-gapura atau pada pintu dan tiang. Untuk hiasan pada gapura.
BAB III
KESIMPULAN
Perkembangan dan penyebaran agama Islam sendiri tidak terlepas dari kesenian, Kesenian
sendiri menjadi cara yang efektif dalam penyebaran Islam sendiri, sehingga penyebaran
Islam pada zaman tersebut tergolong cepat dan meluas. Melihat dari kondisi masyarakatnya
sendiri yang sangat mudah menerima suatu budaya melalui kesenian, ini menjadi alasan
mengapa terdapat hubungan yang erat antara kesenian dan Islam.