Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SEJARAH PERKEMBANGAN MASUKNYA AGAMA


ISLAM DI AUSTRALIA

DI SUSUN OLEH:
HILDA AGNALIA

MA NWDI NARMADA
2022
Kata pengantar
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai
dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami
berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai
penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Narmada, 25/02/20022
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah
        Australia merupakan negara yang mayoritas penduduknya menganut
agama Kristen. Hal ini membuat Islam sebagai agama yang datang dari
timur tengah menjadi minoritas. Berdasarkan berdasarkan sensus tahun
2011, penduduk Australia berjumlah 22.270.000, yang terdiri dari
beberapa agama yaitu, Kristen (67,3%), Atheis (24,2%), Buddha (2,7%),
Islam (2,4%), Hindu (1,4%), Agama Rakyat (0,7%), dan Yahudi (0,5%).
        Secara umum islam menjadi minoritas di Australia disebabkan oleh
proses imigrasi. sampai pada sekitar tahun 1860, serombongan
penggembala onta berasal dari Afganistan datang ke Australia menambah
jumlah Muslim yang tinggal di Australia. Islam dianggap sebagai agama
baru yang memberikan kekhawatiran penduduk Australia karena
serangkaian aksi terror yang mengatasnamakan Islam. Sehingga Muslim
sebagai minoritas di Australia menjadi objek praktik driskiminasi,
marginalisasi dan tekanan lainnya. Namun, pada perkembangan
selanjutnya kerukunan beragama mulai terbentuk. Kini kondisi umat Islam
di Australia lebih baik. Muncul sosok muslim yang berperan dalam
kehidupan sosial dan ekonomi negara. Akan tetapi bentuk penhinaan dan
makian tetap menjadi warna kehidupan Muslim di Australia yang berasal
dari kelompok-kelompok pembenci Islam.
Rumusan Masalah
     1. Awal Masuknya Islam di Australia
     2. Pertumbuhan dan Perkembangan Islam Di Australia
     3. Tantangan muslim di Australia
     4. Kegagalan dakwah di Australia
Tujuan dan Manfaat
            Untuk memberikan pengetahuan kepada kita tentang sejarah-
sejarah islam di Australia dan mengambil hikmah setiap kejadian dimasa
lampau untuk menambah ketakwaan kepada Allah SWT.
BAB II
PEMBAHASAN
A.  Islam di Australia
       Islam masuk ke Australia melaui proses migrasi. Muslim pertama
yang masuk ke Australia adalah pedagang Mekkah pada abad ke-10.
kemudian nelayan-nelayan dari Makassar, Timor dan Maluku yang mulai
menjalin hubungan dagang dengan penduduk asli di Australia Utara pada
antara abad ke-15 dan ke-17. Para  imigran Muslim dari negara-negara di
bawah kerajaan Inggris datang ke Australia sebagai pelaut dan narapidana
pada abad ke-18 dan ke-19. Pada tahun 1830-an, para penunggang unta
(cameleer) dari Afghanistan, Pakistan, India, dan sebagainya tiba di south
Australia untuk bekerja.
       Mereka bermigrasi sebagai penunggang unta (cameleer) sebagai
sarana trasnportasi di wilayah Australia yang wilayahnya berupa padang
pasir. Para cameleer ini berperan dalam pembangunan awal infrastruktur
di Australia, khususnya dalam transportasi, dan komunikasi.
Dua cameleer yaitu, Dost Mahomet dan Esan Khan mengikuti ekspedisi
Burke dan Wills dari Melbourne untuk mengeksplorasi wilayah-wilayah
Australia yang belum terjamah.
       Selain itu, pekerjaan menjadi alasan bagi imigran untuk masuk ke
Australia. Pada akhir abad ke-19 para penyelam dari Malaysia dan
Indonesia tiba di Broome untuk bekerja di industri mutiara. Kemudian
awal abad ke-20, para Muslim Albania tiba untuk bekerja di perkebunan
tebu, tembakau, dan kapas. Mereka berhasil membentuk sebuah komunitas
Muslim di Queensland. Selain Queensland, Muslim Albania juga bekerja
di Australia Barat dan Victoria pada bidang perkebunan buah.
       Tahun 1940-an, migrasi Muslim ke Australia menjadi lebih mudah
karena adanya skema perjalanan bantuan Australia-Turki. Selanjutnya,
disusul oleh Muslim Bosnia dan Kosovo yang datang pada 1960-an.
Mereka bermigrasi ke Australia untuk bekerja dalam proyek Pembangunan
Listrik Tenaga Air (PLTA) Snowy Mountain.
       Berdasarkan berdasarkan sensus tahun 2011, penduduk Australia
berjumlah 22.270.000, yang terdiri dari beberapa agama yaitu, Kristen
(67,3%), Atheis (24,2%), Buddha (2,7%), Islam (2,4%), Hindu (1,4%),
Agama Rakyat (0,7%), dan Yahudi (0,5%).
       Masyarakat Muslim di Australia terpusat di kota Sydney dan
Melbourne. Dalam melakukan aktifitas ibadah Muslim di Australia
mempunyai sekitar 100 Masjid dan sekitar 50 mushola. Beberapa daerah
yang jauh dari masjid Muslim berinisiatif untuk menyewa gedung
(misalnya gedung pusat kegiatan komunitas) untuk dijadikan tempat sholat
jum’at. Pada perkembangan berikutnya, Muslim-muslim Australia berhasil
untuk mengatur kehidupan mereka agar lebih tertata dengan rapi dengan
cara membentuk masjid-masjid, organisasi-organisasi, menunjuk seorang
mufti, dan sebagainya.
       Pada dasarnya paham yang dianut Muslim Australia adalah Sunni,
merupakan paham mayoritas, dan sisanya adalah Syiah, Sufi dan
Ahmadiyah.
       Corak masyarakatnya multicultural, merupakan masyarakat yang
paling beragam secara etnis atau secara ras. Penggunaan bahasa Inggris
menjadi efektif dalam hal ini untuk menyatukan umat Islam dari berbagai
latar belakang yang berbeda.
       Dari yang telah disebutkan dapat diambil keismpulan bahwa sebab
Muslim di Australia menjadi minoritas adalah proses migrasi, kebijakan
multikulturalisme dan Konversi.

B.   Problem dan Tantangan Umat Muslim di Australia


        Banyak permasalahan yang terlihat dalam kehidupan Muslim di
Australia  diantaranya adalah angka pengangguran diantara Muslim
pendatang lebih tinggi daripada yang lahir di Australia. Upah Muslim juga
lebih rendah daripada upah nasional secara umum.
        Di dunia secara umum, identitas kultural dan keagamaan sedang
hangat dibicarakan. Setelah peristiwa 11 September, bom bali, kemudian
disusul bom London banyak Muslim yang mendapat perlakuan kurang
menyenangkan. Ditambah lagi setelah itu, pemerintah Australia
mengadopsi undang-undang anti-teror. Setelah ketegangan itu meredah
baru-baru ini dunia dikejutkan serangan teroris di Prancis. Hal ini
menambah permasalahan baru bagi Muslim Australia.
        Selain itu di Australia terdapat beberapa gerakan yang menyerang
Islam di Australia diantaranya adalah Reclaim Australia dan UPF (United
Patriots Front) melakukan aksi dalam penolakan syariat Islam,
pembangunan masjid, sertifikasi halal dan pendidikan Islam di sekolah.
        Gencarnya gerakan Anti-Islam yang dipimpin oleh Geert Wilders
menjadi tantangan  baru bagi Islam di Australia. Melalui gerakanya,
Wilders menghina Islam, nabi Muhammad dan Al-Qur’an.  Ia telah
membentuk partai anti-Islam pusatnya di Perth. Merupakan masalah yang
besar karena tidak hanya di Australia, di negara-negara lain juga telah
terbentuk gerakan Anti-Islam.
C.   Sosok Muslim yang Berpengaruh di Australia
        Ditengah memanasnya gerakan Anti-Islam, di Australia tetap
menghargai hak masyarakat untuk beragama dan tetap mendapatkan
perlindungan dari negara. Dengan kondisi seperti ini di Australia,
kehidupan umat Islam berangsur membaik. Muncul perorangan Muslim
yang popuar dan sukses menuai perhatian public Australia. Mereka
terbuka akan keyakinannya, kesuksesan di bidangnya masing-masing
mereka peroleh tanpa mengorbarkan keyakinan mereka sendiri. Bahkan,
dapat menjadi inspirasi bagi semua kalangan umat beragama. Berikut
orang-orang Muslim yang menuai kesuksesan, diantaranya:
1.       Sarah Baarini
      Gadis asal Melbourne ini dikenal sebagai seorang filantropis (dermawan)
yang populer di Australia. Ia menerima anugerah Wyndham Council’s
Mayoral Youth Award saat berusia 17 tahun untuk pengabdian masyarakat
dan kepemimpinan. Di masa remaja, Sarah sudah memimpin sejumlah
lembaga amal dan penggalangan dana untuk berbagai misi kemanusiaan
dan kesehatan.
2.      Susan Carland
Susan merupakan mualaf di usia 19 tahun. Ia masuk Islam karena
kesadaran sendiri, bukan karena pengaruh orang lain. Ia berprovesi
sebagai Dokter. Sempat menarik perhatian dunia lewat aksi menyumbang
1 dolar Australia, untuk setiap tweet bully yang ia terima. Ia memang
sering menjadi sasaran bully gara-gara ia seorang muslim dan memakai
hijab. Usaha menyuarakan perjuangan melawan Islamphobia di Australia
terus dilakukannya. Susan menerima gelar Phd dari Monash University,
setelah menulis studi tentang komunitas muslim di Australia. 

3.      Kapten Mona Sindy


Berasal dari keturunan Mesir-Australia, Mona Shindy merupakan perwira
AL Australia yang pertama kali mengenakan hijab. Tak tanggung-
tanggung, Kapten Mona menjadi kepala dari program peluncuran misil. Ia
berharap bahwa suatu saat akan benar-benar tercipta perdamaian di
dunia. Dinobatkan sebagai pemenang penghargaan Telstra NSW Bisnis
Woman tahun 2015. Penghargaan Telstra NSW Bisnis Woman adalah
penghargaan yang diberikan untuk merayakan kerja keras dan determinasi
dari para wanita yang tinggal di Australia. 
4.      Waaled Aly
seorang multi provesi (diusia 37 tahun), sebagai pengacara, seorang
insinyur, seorang akademisi (pengajar), musisi, dan pemenang Walkley
Award sebagai jurnalis.  Ia dibesarkan di Melbourne, sosok representasi
Muslim di media Australia. Ia menjadi co-host  terbaik  di progam The
Proyek,Channel Ten. Aly juga perna menjadi Man of The Year,
penghargaan kepada pencapaian Muslim Australia.
5.      Ahmed Fahour
Fahour, yang bermigrasi dari Libanon dengan keluarganya pada usia 4
tahun. Fahour adalah CEO dari Australia Post, tapi itu hanya salah satu
dari banyak usaha bisnisnya. Juga ketua eksekutif Startrack, direktur
Carlton Football Club, dan mantan CEO Operasi Australia National
Australia Bank. Sumbangsi yang ia sembahkan bagi Islam di Australia
adalah pembangunan Musium Islam Australia ,selaku co-pendiri.

6.      Ed Husic
Husic adalah menteri Islam pertama di Australia. Ia menjabat sebagai
sekretaris parlemen untuk Perdana Menteri Kevin Rudd serta sekretaris
parlemen untuk broadband.

7.      Yasmin Abdel-Magied
Abdel-Magied adalah seorang insinyur mekanik Sudan-Australia, advokat
sosial, dan penulis. Dia menerima penghargaan dari The Queensland
Young Australia of the Year Award pada tahun 2015. Gairahnya untuk
keadilan sosial  di mulai dari awal. Pada 16, ia mendirikan Youth Without
Borders, sebuah organisasi yang berpusat pada menciptakan perubahan
positif bagi pemuda di masyarakat kehilangan haknya. Abdel-Magied juga
sering menjadi tamu di talk show mengenai isu seputar komunitas Muslim,
feminisme, dan keanekaragaman lintas budaya.

8.      Bachar Houli
Sedangkan di dunia Olahraga, sepakbola khas Australia, atau yang sering
disebut 'footy', ada pemain dari tim Richmond Tigers, Bachar Houli, Islam
ketiga yang bermain di Football League Australia setelah Adem Yze dan
Sedat Sir. Dia pernah masuk nominasikan untuk penghargaan AFL Rising
Star di tahun 2008. Kini Bachar juga menjabat sebagai salah satu duta
multikultural Liga Footy Australia (AFL).

9.      Mariam Veiszadeh
Lahir di Afghanistan selama Perang Soviet, Veiszadeh. Keluarganya 
mencoba mencari suaka hingga sampai di Australia pada tahun 1991. Dia
sekarang seorang pengacara dan advokat untuk anti-islamophobia dan
perlakuan yang adil bagi pengungsi dan pencari suaka. Ia menerima
penghargaan  The 2015 Westpac Woman of Influence Award untuk
pekerjaannya di bidang ini.

10.  Maha Sukkar
adalah salah seorang anggota polisi di negara bagian Victoria yang
menggunakan jilbab. Salah satu tugasnya adalah menangani komunitas
dari berbagai latar belakang. Ia polisi wanita pertama di Australia. Kini,
sudah ada beberapa anggota kepolisian perempuan yang mengikutinya
menggunakan jilbab, baik di Victoria maupun di negara bagian lainnya.

            Mereka sukses dibidangnya masing-masing, hal itu tidak terlepas


dari kerja keras dan tetap mempertahankan keyakinan. Terlebih terobosan
yang dilakukan dapat memberikan inspirasi bagi publik. Maka tak heran
jika sosok-sosok tersebut memperoleh penghargaan.
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Islam masuk ke Australia melalui proses imigrasi dari berbagai
wilayah. Membuat Islam di Australia bertipe Multikultural,
beragam secara etnis atau secara ras. Sehingga, penggunaan bahasa Inggris
menjadi efektif dalam hal ini untuk menyatukan umat Islam dari berbagai
latar belakang yang berbeda.
Setelah meredahnya ketegangan pasca bom Bali dan bom London, kini
umat Islam kembali menjadi sasaran tuduhan akibat terjadinya bom
Prancis. Hal ini memberi dampak sensitif golongan yang akan mebuat
tegang kondisi umat beragama di Australia. Ditambah gencarnya gerakan
Anti-Islam yang dipimpin oleh Geert Wilders menjadi tantangan baru bagi
Islam di Australia maupun dunia.
Namun, Pemerintahan Australia tetap menghargai hak masyarakat
untuk beragama dan tetap mendapatkan perlindungan dari negara. Dengan
kondisi seperti ini di Australia, kehidupan umat Islam berangsur membaik.
Keadaan tersebut memberikan jalan untuk perorangan Muslim
berkontribusi dalam kehidupan sosial dan ekonomi negara. Muncul sosok
Muslim yang popuar dan sukses menuai perhatian public Australia.
Mereka terbuka akan keyakinannya, kesuksesan di bidangnya masing-
masing mereka peroleh tanpa mengorbarkan keyakinan mereka sendiri.
Bahkan, dapat menjadi inspirasi bagi semua kalangan umat beragama.
Daftar pustaka

 [1] https://en.wikipedia.org/wiki/Islam_in_Australia  diakses pada 12
januari 2016, pukul 17.11
 [2] M. Ali Kettani, Minoritas Muslim Di Dunia Dewasa Ini, (Jakarta:
RajaGrafindo, 2005),
[3] Departemen Imigrasi dan Kewarganegaraan
Ausrtalia, Perjalanan Australia-Masyarakat Muslim, (Australia:
Departemen Imigrasi dan Kewarganegaraan Australia, 2009), hlm.
7
[4] Ibid., hlm. 5
  [5]http://www.antaranews.com/berita/507633/demo-anti-islam-digelar-
serentak-di-kota-kota-australia diakses pada 13 Januari 2016 pukul
07.07 WIB.
  [6]http://www.republika.co.id/berita/internasional/abc-australia-
network/15/10/20/nwij9s366-politikus-belanda-geert-wilders-luncurkan-
parpol-antiislam-di-pert diakses pada 13 Januari 2016 pukul 07.21
WIB.
  [7]http://www.siraman.com/berita/wanita-wanita-muslim-ini-berhasil-
merebut-simpati-warga-australia.html diakses pada 12 Januari 2016
pukul 19.18 WIB.
  [8]http://www.buzzfeed.com/shamisivasubramanian/i-am-you-are-we-
are-australian#.obkQERL45 diakses pada 12 Januari 2016 pukul
21.03 WIB.
  [9] http://www.tribunnews.com/australia-plus/2015/11/26/video-sosok-
polisi-berjilbab-pertama-di-australia?page=2 diakses pada 12 Januari
2016 pukul 22.34 WIB.

Anda mungkin juga menyukai