Anda di halaman 1dari 9

PERKEMBANGAN ISLAM DI DUNIA

NAMA: SUCI WULANDA AZIATRI


KELAS: XII IPA 2

SMA NEGERI 1 PANGKALPINANG


TAHUN AJARAN 2022/2023
A. PERKEMBANGAN ISLAM DI BENUA ASIA
1.INDIA
Di masa lalu, Islam berkembang di India karena terdapat kerajaan-kerajaan yang bercorak
Islam. Berkat penguasa atau raja-raja ini, banyak rakyatnya turut memeluk Islam. Sebagai
misal, kerajaan-kerajaan bercorak Islam di India adalah kerajaan Sabaktakin, kerajaan
Ghazi, kerajaan Mamalik, kerajaan Keturunan Kilji, kerajaan Taglak, dan lain sebagainya.
Salah satu peninggalan kerajaan Islam yang terkenal adalah menumen Taj Mahal di Agra.
Monumen ini dibangun oleh Syah Jihan dari kerajaan Taglak. Taj Mahal termasuk salah satu
dari keajaiban-keajaiban dunia dalam sejarah. Kendati tergolong berpopulasi besar, umat
Islam di India masih tergolong minoritas. Namun, menurut prediksi Pew Research Center,
pada 2060, umat Islam di India akan meningkat pesat hingga meraih posisi pertama sebagai
negara dengan populasi muslim terbesar sedunia.

2.PAKISTAN
Pakistan adalah negara yang memisahkan diri dari India. Islam berkembang amat pesat di
Pakistan, terutama pada abad ke-13 hingga abad 15. Puncaknya, pada tahun 1940-an,
Pakistan dapat dikategorikan sebagai negara Islam. Rancangan UU Pakistan sempat
diajukan ke Liga Muslim, yang memutuskan bahwa aturan negaranya mesti sesuai dengan
Alquran dan hadis. Kendati menuai polemik, Pakistan berhasil mengeluarkan aturan
undang-undang yang kuat corak keislamannya. Bahkan, pada tahun 1950-an, nama
negaranya adalah "Republik Islam Pakistan". Namun, pada tahun 1962, kata "Islam"-nya
dihilangkan, yang kemudian diganti dengan pendirian dua lembaga, yaitu Dewan Penasihat
Ideologi Islam dan Lembaga Penelitian Islam.

3.AFGANISTAN
Saat ini, nyaris 99 persen penduduk Afganistan beragama Islam. Segala aspek kehidupan
penduduknya pun dipengaruhi oleh ajaran Islam. Awalnya, Islam masuk pertama kali ke
wilayah Afganistan berkat ekspansi yang dilakukan khalifah Umar bin Khattab. Kemudian,
pada pemerintahan Utsman bin Affan, pengaruh Islam mencapai Kabul, ibukota Afganistan.
Berkat pengaruh Islam juga, banyak ulama lahir di negeri tersebut, mencakup Ibnu Hibban
Al-Basti, Abu Bakar Ahmad Al-Baihaqi, dan lain sebagainya.

4.CINA
Penyebaran Islam di Cina dimulai dari usaha perniagaan darat dan laut di masa dinasti
Tang. Agama Islam di Cina kemudian berkembang amat pesat hingga mencapai populasi
lebih dari 20 juta muslim. Salah satu peninggalan Islam di Cina adalah berdirinya Masjid
Agung Chin Cheen The She di RRC Tengah. Masjid itu dibangun 1300 tahun lampau.
Arsitekturnya merupakan perpaduan antara arsitektur Cina dan Islam, serta mampu
menampung sekitar 8000 jamaah.

5.MALAYSIA
Islam di Malaysia berkembang berkat tumbuhnya kerajaan Islam di sana. Ulama bernama
Sidi Abdul Aziz dari Jeddah berhasil mengislamkan beberapa pejabat kerajaan Malaysia. Di
masa pemerintahan Sultan Mansyur Syah (1414-1477 M), kerajaan Malaysia kemudian
menyambung tali persahabatan dengan kerajaan Siam, Majapahit, hingga Tiongkok.
Hubungan kerajaan ini kian mengokohkan kekuatan Malaysia, serta memberi pengaruh
sebagai kerajaan Islam yang kuat di masanya. Hingga sekarang, pertumbuhan Islam di
Malaysia semakin pesat. Bahkan, konstitusi negaranya menyatakan bahwa Islam
merupakan "agama resmi federasi" di Malaysia. Kendati demikian, pada praktiknya,
Malaysia tetap menganut kebebasan beragama yang ramah terhadap pemeluk-pemeluk
agama lain.

6.BRUNEI DARUSSALAM
Seperti Islam di Malaysia, Brunei Darussalam menyatakan bahwa Islam merupakan agama
resmi di sana. Untuk pengembangan Islam lebih lanjut, pemerintah Brunei mendatangkan
banyak ulama dari luar negeri untuk memberi pengajaran Islam di Brunei. Hinggi kini,
mayoritas penduduk Brunei beragama Islam.

7.INDONESIA
Sebagaimana masuknya Islam ke Cina, penyebaran Islam di Indonesia juga dilakukan oleh para
pedagang dari Arab, Persia, dan India. Islam berkembang pesat di Indonesia berkat dakwah sembilan
wali atau Wali Songo yang menyebarkan Islam melalui niaga, pendekatan adat dan budaya, serta
pengaruh politik. Saat ini, agama Islam dianut oleh sebagian besar penduduk Indonesia dan
termasuk dalam negara dengan populasi muslim terbesar di dunia.

B. PERKEMBANGAN ISLAM DI BENUA EROPA


Berdasarkan data sejarah, Islam memasuki benua Eropa melalui empat periode, yaitu:

a. Periode kekhalifahan Islam di Spanyol (Andalusia) selama ± 8 abad dan pemerintahan umat
Islam di beberapa pulau, di antaranya: Perancis Selatan, Sicilia, dan Italia Selatan.
Kekhalifahan Islam di Spanyol berakhir pada tahun 1492.
b. Adanya penyebaran tentara Mongol pada abad ke-13. Di antara penguasa Mongol yakni
Dinasti Khan yang beragama Islam. Kekuasaannya berpusat di Sungai Volga sebelah utara
Laut Kaspia dan Laut Tengah. Ia meninggalkan penduduk muslim di sekitar sungai Volga
hingga Kaukasus dan Krimea, yang terdiri dari orang Tartar, kemudian mereka menyebar ke
berbagai wilayah kekaisaran Rusia. Mereka menjadi penduduk Finlandia, wilayah Polandia,
dan Ukraina.
c. Periode ekspansi kekhalifahan Turki Usmani sekitar abad ke-14 dan ke-15 ke wilayah Balkan
dan Eropa Tengah. Bahkan di Albania umat Islam merupakan penduduk mayoritas.

Periode kaum imigran Muslim memasuki benua Eropa setelah perang dunia ke-2, terutama ke
negara-negara industri, seperti: Perancis, Jerman, Inggris, Belanda, dan Belgia.

1. BELANDA
Agama Islam di negara Belanda berkembang berkat perjuangan Abdul Wahid Van Bommel. Di sana
berdiri organisasi Islam seperti Federatie Organisaties Muslim Nederland yang diketuai oleh Abdul
Wahid. Organisai tersebut kemudian diubah menjadi Islamitische Informatie Cendrum. Melalui
organisasi tersebut beliau berjuang menuntut hak agar dapat menunaikan shalat wajib lima waktu
termasuk shalat Jum’at.

Berdasarkan data statistik Central Burea de Statistick 1994, jumlah umat Islam Belanda mencapai
3,7% dari total penduduk 15.341.553 jiwa. Umat Islam di Belanda umumnya imigran yang bersal
dari Turki, Maroko, Suriname, Pakistan, Mesir, Tunisia, dan Indonesia, selain warga negara asli
Belanda. Pada tahun 1990, di seluruh Belanda jumlah masjid mencapai 300 buah, di antaranya
Masjid Mubarak yang didirikan di kalangan Ahmadiyah, Masjid Maluku, dan Masjid An-Nur di Balk.
Masjid lain yang terkenal adalah Masjid Al-Hikma di Heesurjkpein, Deen Haag.

2.INGGRIS
Penyebaran Islam di Inggris terjadi berkat jasa Mozambores. Mozambores merupakan dokter Istana
Raja Henry I. Pada tahun 1951, penduduk muslim di negara itu diperkirakan baru mencapai 23.000
jiwa. Sepuluh tahun belakangan, populasi penduduk muslim di Inggris menjadi 82.000, dan pada
tahun 1971 sudah mencapai 369.000 jiwa. Saat ini, jumlah penduduk muslim di Inggris sekitar 2 juta
jiwa. Pendapat lain dikemukakan oleh M. Ali Kettani, bahwa pada tahun 1971 ada sekitar setengah
juta muslim di Inggris, atau 1,8 % dari jumlah penduduk. Angka ini pada tahun 1982 naik menjadi
1.250.000 muslim (2,2 % dari penduduk).

C. PERKEMBANGAN ISLAM DI BENUA AMERIKA


Para migran muslim memberikan pengaruh secara langsung dan tidak langsung bagi kehidupan di
Amerika Serikat. Subehan Khalik dalam Sejarah Perkembangan Islam di Amerika (Jurnal Al Daulah
Vol.4 No.2 Desember 2015) menuliskan, interaksi warga asli dengan migran muslim berpengaruh
pada faktor demografi Amerika, politik, ekonomi, dan perdagangan. Meski AS adalah negara yang
menganut demokrasi liberal dan sekuler, namun di sana memberikan kebebasan beragama bagi
rakyat.

Awalnya Islam dinilai agamanya imigran Timur Tengah atau Pakistan di sejumlah kota. Tapi, lambat
laun, justru Islam makin menunjukkan eksistensinya. Salah satunya, muncul kekuatan yang disebut
Black Moslem dengan tokohnya bernama Elijah Muhamad di Kota Chicago. Sesuai namanya, orang-
orang yang ada di dalamnya rata-rata muslim berkulit hitam. Kelompok ini menuntut ada persamaan
hak tanpa membedakan warna kulit seperti halnya ajaran dalam agama Islam.

Black Moslem membawa pengaruh cukup luas. Banyak tokoh di AS kemudian masuk Islam. Di
antaranya orator ulung Malcom (Al Haji Malik Al Sabah), atau mantan petinju Casius Clay yang
kemudian berganti nama menjadi Muhammad Ali. Baik Ali maupun Malik, keduanya turut
mendakwahkan Islam di AS. Sepeninggal Muhammad Ali, anaknya yang bernama Wallace
Muhammad memegang tongkat estafet selanjutnya. Dia memegang organisasi Nation of Islam yang
kemudian berganti nama menjadi World Community of Islam in West di tahun 1976. Perubahan
nama ini untuk menjangkau dakwah lebih luas. Di bawah kepemimpinannya, perkembangan Islam
bertambah maju. Dakwah anti-rasial yang diembannya sesuai ajaran Islam, mengetuk banyak orang
untuk belajar agama ini yang tidak mengenal perbedaan warna kulit hingga ras.

Pada 30 April 1980, nama World Comunity of Islam in West diubah kembali menjadi American
Muslim Mission (AMM) untuk meneguhkan misi organisasi. Sementara itu, organisasi maupun
intitusi Islam makin bertebaran di AS seiring berjalannya waktu. Di Kota Chicago berdiri Islamic
Institute. Gedung ini merupakan proyek Organsasi Konferensi Islam International yang
berkedudukan di Jeddah. Gedung ini dilengkapi dengan perpustakaan, ruang kuliah, aula, dan
kelengkapan lainnya untuk belajar Islam. Islamic Center ditemukan pula di Los Angeles sebagai pusat
ceramah dan aktivitas islami lainnya.

Sementara itu terdapat Islamic Society of North of America (ISNA) di Mansfield, Indianapolis, AS.
Organisasi ini merupakan pusat studi Islam yang memiliki masjid dengan kapasitas untuk
menampung hingga 1.000 jamaah. ISNA turut berkoordinasi dengan organisasi mahasiswa seperti
Muslim Student Association (MSA), organisasi dokter muslim, dan sarjana muslim. MSA diketahui
memiliki penerbitan buku yaitu MSA Islamic Book Service, studio rekaman, memproduksi film-film
tv, dan percetakan. Salah satu media yang diterbitkan yaitu majalah Al-Ijtihad (persatuan). Islam di
Amerika, setelah sekian lama, memperoleh tempat khusus dalam masyarakat setempat. Kaum
muslim di sana dinilai memberikan kontribusi besar untuk kemajuan pembangunan.

Tokoh-tokoh muslim juga mendapatkan kesempatan menduduki jabatan di jajaran petinggi AS.
Sebagai contoh, Keith Ellison adalah anggota Kongres muslim yang kali pertama dilantik di Amerika.
Dia menjadi perwakilan dari distrik 5 Minnesota. Keith diambil sumpahnya menggunakan salinan
kitab suci Al Quran milik Thomas Jefferson. Meski umat Islam di AS mendapatkan tekanan serius usai
serangan menara kembar WTC pada 11 Sepetember 2001, ternyata tidak lantas membuat
perkembangan Islam padam. Shamsi Ali selaku Imam Besar Islamic Centre di New York saat itu,
seperti dikutip laman Antaranews menyebutkan, ada titik balik setelah kejadian tersebut. Robert O
Blake Jr yang menjabat sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Amerika Serikat untuk
Indonesia, menyatakan pada 9 Juli 2015, Islam berkembang sangat pesat di AS. Salah satu wilayah
yang perkembangan Islamnya pesat ada di negara bagian Texas. Di wilayah AS tersebut, Islam
menjadi agama terbesar kedua yang diterima dan dihormati.

D. PERKEMBANGAN ISLAM DI BENUA AUSTRALIA


Islam memang bukan merupakan agama mayoritas di Australia. Jumlah total umat Islam di negeri
kanguru tersebut hanya 500 ribu atau sekitar 3% dari jumlah penduduk total sebanyak 24 juta.
Meskipun demikian, Islam telah menjadi bagian dari kehidupan warga Australia. Islam juga menjadi
bagian sejarah dari negara berpenduduk asli bangsa Aborigin itu.

Di Islamic Museum Australia, yang berada di Anderson Road, Thornbury, Victoria, dijelaskan detail
tentang sejarah masuknya Islam di Australia. Ternyata, Islam pertama kali dibawa oleh para pelaut
dari Makassar ke Australia.

"Pelaut-pelaut Makassar adalah yang pertama kali melakukan kontak dengan bangsa asli Australia
yaitu Aborigin. Mereka mendarat di Australia bagian utara sekitar tahun 1700an. Kala itu mereka
datang dengan sangat sopan dan meminta izin kepada penduduk asli," kata Education Director
Islamic Museum Australia, Sherene Hassan saat ditemui detikcom bersama dua media lain yang
difasilitasi Australia Plus ABC International pada Juni 2016.

Para pelaut dari Makassar itu datang untuk mencari teripang di pantai utara Australia, salah satunya
di daerah Arnhemland. Mereka datang pada bulan Desember dan menetap beberapa lama di
Australia untuk membeli teripang dari penduduk asli. Interaksi antara pelaut Makassar dan para
warga abrigin pun tak bisa dihindarkan.

"Sebagian besar pelaut dari Makassar beragama Islam dan karena mereka berinteraksi dengan suku
asli, sehingga secara spiritual suku Aborigin di sebelah utara Australia terpengaruh agama Islam yang
dipeluk para pelaut," jelas Sherene.

Setelah itu, pengaruh Islam juga datang ke Australia dengan dibawa oleh para penunggang unta
yang datang dari Pakistan dan Afghanistan sekitar tahun 1870-1920. Para penunggang unta yang
berjumlah lebih dari 2.000 orang itu datang untuk bekerja di proyek pembangunan jalur kereta yang
tengah dikerjakan pemerintah Inggris. Kala itu unta dianggap sebagai hewan yang sangat berguna
untuk dijadikan alat angkut material.MPara penunggang onta yang dalam sejarah Australia disebut
dengan kata 'Camellers' berada cukup lama di daratan Australia. Sehingga, sedikit banyak mereka
juga membawa pengaruh spiritual. Bahkan, masjid pertama di Australia didirikan pada masa itu.

Setelah itu, masuk ke tahun 1900an, Australia mulai didatangi buruh migran dari berbagai negara di
timur tengah dan Afrika. Para imigran itu kebanyakan berasal dari Turki, Albania, Bosnia, Libanon
dan beberapa negara lain di Afrika. Jumlah imigran yang terus bertambah seiring berjalannya waktu
membawa pengaruh Islam di Australia. Hingga, Islam terus berkembang di negeri kanguru tersebut.

Hingga saat ini, Islam merupakan agama yang perkembangannya cukup pesat di Australia. Jumlah
pemeluk agama Islam terus bertambah dan jumlah masjid dan sekolah Islam pun terus meningkat.

E. PERKEMBANGAN ISLAM DI BENUA AFRIKA


Pada tahun ke-5 dari kenabian, Rasulullah SAW memerintahkan beberapa orang sahabatnya
(berjumlah 15 orang: 11 laki-laki dan 4 wanita) untuk berhijrah ke Habasyah (Ethiopia). Hijrah ini
dipimpin oleh Usman bin Maz’un yang bertujuan untuk menghindari penyiksaan-penyiksaan dan
menyelamatkan diri dari kaum kafir Quraisy serta mendakwahkan agama Islam.

Selain itu, pada sekitar tahun ke-6 Hijrah, Nabi SAW mengutus sahabatnya Hatib bin Abi Balta’ah
untuk menyampaikan surat dakwah (seruan masuk Islam) kepada Muqauqis (penguasa Mesir,
Gubernur Romawi Timur). Islam akhirnya mulai menyebar ke negara-negara Afrika Utara serta
terjadi proses Islamisasi. Hal ini terjadi sekitar abad 7 – 8 M.

Adapun di Afrika Timur, faktor Islamisasi tampak jelas dengan kedatangan dan ekspansi Islam ke
Afrika Selatan, antara lain dilakukan oleh para budak Melayu yang dibawa oleh orang-orang Eropa ke
wilayah itu. Setelah dibebaskan dari Pulau Robben, tak jauh dari Cape Town, pada tahun 1793, Imam
Abdullah membuat petisi pertamanya untuk pembangunan masjid. Saat itu, petisi tersebut sempat
mendapat penolakan meski akhirnya memperoleh izin dari Pemerintah Hindia Belanda untuk
mendirikan masjid.

Ia pun menulis sebuah buku tentang yurisprudensi Islam pada 1781 dalam bahasa Melayu dan Arab.
Judul buku itu adalah Ma’rifa alIslam wa alIman. Buku ini memberi pengaruh sosial dan keagamaan
yang besar di kalangan komunitas Muslim di Cape Town. Pada 1793, Imam Abdullah membangun
sekolah Muslim pertama.

Lokasinya di Dorp Street, Bokaap, yang akhirnya menjadi bagian dari Masjid Auwal, masjid pertama
di Cape Town. Pada 1825, sekolah ini memiliki 491 siswa, sebagian besar dari kalangan budak negro.
Di kemudian hari, sekolah inilah yang melahirkan orang-orang Afrika Arab yang memahami bahasa
Arab. Setelah Imam Abdullah wafat, kepemimpinan sekolah ini dilanjutkan oleh Imam Achmat van
Bengalen.

Pada masa awal kedatangannya di Cape Town, Islam adalah agama yang diawasi secara ketat oleh
penguasa. Pemerintah Hindia Belanda secara tegas melarang aktivitas Islam di tempat umum, meski
ibadah pribadi diperbolehkan. Tak ada komunitas Muslim yang diizinkan untuk melakukan
perkumpulan.

Mengingat kondisi itu, ulama seperti Imam Abdullah, Syaikh Yusuf, dan juga lainnya menggunakan
rumah mereka sebagai tempat untuk belajar Islam. Mereka berusaha keras mempertahankan
keberadaan Islam di Cape Town. Beruntung, pembatasan ini kian lama kian surut. Pada 1770, di
rumah seorang budak yang dibebaskan bernama Mohammodan, secara rutin diselenggarakan
pertemuan. Dalam pertemuan itu, mereka yang hadir membaca, shalat, dan mempelajari ayat-ayat
al-Quran.
F. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAJUAN ISLAM
DI DUNIA

1. Terjadinya Asimilasi
Terjadinya asimilasi antara bangsa Arab dan bangsa lain telah mendorong kemajuan peradaban
Islam. Keberhasilan penyebaran Islam di berbagai wilayah baru telah mengenalkan Islam pada
kebudayaan baru, yang mendorong lahirnya ilmu pengetahuan. Di masa Bani Abbasiyah, banyak
masyarakat non-Arab yang ikut memeluk Islam, membuat Islam lebih berwarna dan lebih
berkembang.Sebagai contoh, asimilasi dengan bangsa Persia berpengaruh besar di bidang
pemerintahan. Asimilasi dengan India yang terlihat pada bidang kedokteran, matematika, dan
astronomi. Selain itu, pengaruh bangsa Yunani pada ilmu filsafat. Terjemahan manuskrip di berbagai
bidang inilah yang bisa mendorong kemajuan peradaban Islam.

2. Kemajemukan dalam Pemerintahan dan Politik


Demi mengokohkan pemerintahannya, Kekhalifahan Abbasiyah mengambil strategi yang berbeda
dengan Kekhalifahan Umayyah. Abbasiyah meninggalkan corak Umayyah yang ke-arab-araban
dengan menerapkan sistem administrasi pemerintahan Persia, sekaligus memasukkan orang-orang
Persia dalam struktur pemerintahan.Abbasiyah juga melakukan nikah silang antara pria Islam dengan
wanita-wanita Persia, yang bahkan melahirkan kekhalifahan baru, yaitu al - Makmum. Bukan hanya
itu, pada periode ini, tatanan pemerintahan Islam juga tak lagi dimonopoli orang Arab. Kekhalifahan
Abbasiyah terbuka dengan bangsa asing untuk ikut duduk di kursi pemerintahan.

3. Stabilitas Politik dan Ekonomi


Salah satu khalifah Abbasiyah yang termashyur dan berhasil mencapai kejayaan, Harun Al Rasyid
memiliki strategi dalam memajukan peradaban Islam. Selain politik yang teratur, kestabilan di bidang
ekonomi dimanfaatkan oleh Harun al-Rasyid untuk membangun sektor sosial dan pendidikan.
Misalnya dengan pengadaan infrastruktur dan fasilitas umum yang menunjang proses belajar
masyarakat. Stabilitas politik dan ekonomi telah mendorong kemajuan sains dan teknologi umat
Islam di masa itu.

4. Maraknya Gerakan Penerjemah


Gerakan penerjemahan ambil andil sangat besar dalam membantu penyebaran ilmu pengetahuan
bukan hanya di kalangan penguasa dan intelektual, tapi juga awam. Gerakan penerjemahan
manuskrip-manuskrip kuno ke dalam bahasa Arab pada Kekhalifahan Abbasiyah dibagi menjadi tiga
fase.

Pertama, pada masa al-Mansur hingga Harun al-Rasyid yang banyak menerjemahkan karya di bidang
astronomi dan logika. Fase kedua, berlangsung sejak periode al-Ma’mun hingga tahun 30 H. Buku-
buku yang banyak diterjemahkan adalah bidang filsafat dan kedokteran. Sementara fase ketiga,
setelah tahun 300 H, karya yang diterjemahkan meluas, yakni di seluruh bidang keilmuan. Hal ini
semakin dimudahkan setelah adanya pembuatan kertas di masa itu.
5. Tingginya Semangat Belajar dan Menggali Ilmu Pengetahuan
Faktor lain yang mendorong kemajuan peradaban Islam, yakni dengan didirikannya banyak
perpustakaan sebagai pusat kajian ilmu pengetahuan dan penerjemahan. Perpustakaan yang sangat
tenar di masa Bani Abbasiyah bernama Bayt Al-Hikmah. Selain itu, para khalifah juga mendirikan
sekolah-sekolah, lembaga pendidikan tinggi, serta observatorium. Para ilmuwan juga terus
melakukan penelitian di berbagai bidang.

G. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMUNDURAN


ISLAM DI DUNIA

1.Tidak adanya ideologi pemersatu


Saat itu kelompok etnis non-Arab sering merusak perdamaian karena salah dalam pemberian dan
penggunaan istilah kepada para mukalaf.

2.Permasalahan ekonomi
Saat itu ilmu pengetahuan lebih gencar dikembangkan dibandingkan bidang perekonomian.
Sehingga saat itu terjadilah kesulitan ekonomi yang akhirnya berpengaruh pada bidang politik dan
militer.

3.Sistem peralihan kekuasaan tidak jelas


Salah satu alasannya karena ada perebutan kekuasaan oleh para ahli waris. Sehingga kepemimpinan
menjadi tidak jelas.

Faktor lain kemunduran peradaban Islam Selain tiga faktor tersebut, masih ada beberapa faktor
lainnya yang menjadi penyebab mundurnya peradaban Islam, yakni:

1. Adanya Perang Salib dan serangan dari Mongolia sebagai faktor eksternal Perang Salib yang
terjadi sekitar 1096 hingga 1270 dan serangan Mongolia pada 1220 hingga 1300 an juga
menjadi salah satu penyebab kemunduran peradaban Islam.
2. Faktor ekologis di negara Islam yang cenderung gersang Hal ini menyebabkan penduduk
negara tersebut tidak hanya terfokus di satu kawasan saja.
3. Perdagangan Islam internasional mengalami kemunduran Saat perdagangan Islam
internasional sedang tidak berlangsung dengan baik, kekuatan barat mulai muncul. Sehingga
pos perdagangan di negara Islam mayoritas dikuasai oleh negara barat.

Anda mungkin juga menyukai