Anda di halaman 1dari 5

PERKEMBANGAN ISLAM

DIEROPA

Disusun Oleh,
SMA NEGERI 1 BATANG KUIS T.A Kelompok-5
2023/2024 DINDA AUDIA
SITI NURDILLAH
ARDIANDYAH
ABDULLAH NAUFAL
DIVA NADYA
M. ABDILLAH
Sejarah singkat perkembangan Islam di Eropa
Bermula dari penaklukan Semenanjung Andalusia (sekarang Spanyol) di
bawah pimpinan Tariq bin Ziyad pada tahun 93 H atau 711 M. Penaklukan ini terjadi
pada masa pemerintahan Khalifah Walid bin Abdul Malik pada masa Dinasti
Umayyah.
Untuk itulah, pemerintahan Islam di Eropa mulai berpusat di Semenanjung Iberia,
Andalusia mulai tahun 711 M hingga tahun 1492 M. Pada beberapa abad berikutnya,
Andalusia kemudian berubah menjadi provinsi yang dibagi-bagi ke dalam sejumlah
bagian minor.

Salah satunya yang paling dikenal adalah Emirat Granada. Sayangnya, Emirat
Granada ini menjadi satu-satunya wilayah pemerintahan muslim di sana. Hingga
harus runtuh akibat jajahan Kerajaan Castile, seperti diungkap dari situs Saylor
Academy.

A. Perkembangan Islam di Benua Eropa

Perkembangan Islam di Eropa terbatas pada tiap-tiap negara. Sebagai gambaran


umum, buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti terbitan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan mengulas perkembangan Islam di Spanyol, Rusia,
hingga Inggris.

1. Andalusia atau Spanyol


Penaklukan Andalusia seperti yang dijelaskan sebelumnya, berawal dari penakkukan
pasukan di bawah pimpinan Tariq bin Ziyad. Ditambah lagi, usai peristiwa
keruntuhan Keluarga Kerajaan Umayyah di Damaskus, Suriah.

Salah satu keturunan mereka, Abdur Rahman, berhasil melarikan diri dan menyusup
ke Spanyol. Di sana, ia mendirikan Kerajaan Bani Umayyah yang mampu berdiri dari
193-458 H atau 756-1065 M.

Keberadaan Islam di Spanyol seakan menjadi pemicu perkembangan kebudayaan dan


peradaban di sana. Di masa itu, Spanyol kemudian menjadi pusat kebudayaan karena
berbagai mahasiswa dari belahan dunia menuntut ilmu di sana.
Tepatnya di Kota Granada, Cordova, Seville, dan Toledo. Di kota-kota ini pula
melahirkan para ilmuwan terkemuka seperti, Ibnu Bajjah yang merupakan ahli filsafat
abad ke-12 dan penafsir karya-karya Aristoteles. Kemudian Ibnu Rusyid, seorang ahli
bintang sekaligus dokter dan ahli filsafat.

Setelah kekuasaan Bani Umayyah di Spanyol berakhir, kekuasaan Islam kemudian


digantikan oleh dinasti-dinasti kecil. Seperti, Al Murabithin, Al Muhades, dan
kerajaan Bani Amar.

Di tahun 1975, kelompok pemuda muslim di Spanyol atau Andalusia kemudian


membentuk komunitas masyarakat muslim di Cordova.

2. Rusia
Tidak berbeda jauh dengan Spanyol, Islam masuk Rusia ketika berada di bawah
pemerintahan Khalifah Walid bin Abdul Malik pada masa Dinasti Umayyah. Saat itu,
panglima Qutaibah bin Muslim berhasil menaklukkan Rusia.

Qutaibah juga menyebarkan dakwahnya ke penduduk di sana untuk memeluk agama


Islam. Keberhasilan Qutaibah ini dimulai pada tahun 86 H hingga 91 H, ditambah
lagi usai berhasil menguasai seluruh wilayah bahkan hingga mendekati perbatasan
China.

Tidak hanya menyebarkan agama Islam melalui dakwah, Qutaibah juga mendirikan
masjid besar di Bukhara dengan nama Jami Qutaibah. Bahkan mengirim para ahli
fiqih ke rumah-rumah warga, sekaligus mengizinkan mereka menerjemahkan Al
Quran dengan bahasa yang mudah dipahami.

Umat Islam di Rusia sempat mengalami tekanan selama hampir tiga perempat abad
setelah dikuasai rezim Bolshevik. Meski demikian, Islam kemudian perlahan berhasil
bangkit yang terbukti dari mulai tingginya animo haji dan umrah serta minat
mempelajari Al Quran di sana.

3. Inggris
Masuknya Islam di Inggris juga terlahir dari dampak perkembangan Islam di
Spanyol. Khususnya, sejak pemindahan Universitas Islam Toledo di Spanyol ke
Inggris.
Di Inggris ada tokoh yang disebut sangat berjasa dalam menyebarkan ilmu
pengetahuan agama Islam. Ia adalah Mozarabes yang kemudian mengganti namanya
menjadi Petrus Al Ponsi.

Pada masa itu, perkembangan Islam di Inggris dilakukan setiap hari libur seperti
Sabtu dan Minggu. Bahkan, mulai banyak berkembang organisasi-organisasi Islam di
sana yakni,

1. The Islamic Council of Europe (Majlis Islam Eropa) berfungsi sebagai pengawas
kebudayaan Eropa

2. The Union of Moslem Organization (Persatuan Organisasi Islam Inggris)

3. The Asociation of British Moslems (Perhimpunan Muslim Inggris)

4. Islamic Fondation dan Moslem Institute. Keduanya bergerak di bidang penelitian,


beranggotakan orang-orang Inggris dan imigran.

Diketahui, pemeluk agama Islam di Inggris tidak hanya didominasi penduduk asli.
Tapi juga pendatang yang berasal dari Turki, Mesir, Cyprus, Yaman, Malaysia,
imigran Arab, dan lain-lain.

Menurut catatan The Union of Moslem Organization, jumlah pemeluk Islam kurang
lebih sebanyak 1,5 juta orang. Islam disebut sebagai agama nomor dua dengan
penganut terbanyak setelah Kristen.

B. Perkembangan Islam Eropa abad ke-19


Terlepas dari kekuatan bangsa Kristen yang dominan di Eropa, pengaruh
Islam masih bertahan hingga memasuki era imperialisme bangsa Barat di beberapa
wilayah Afrika dan Asia. Perkembangan Islam pun semakin pesat ketika Terusan
Suez dibuka pada 1869. Saat itu, Inggris, yang memiliki banyak koloni, mengambil
pekerja dari wilayah kekuasannya. Inggris mengambil pekerja dari Timur Tengah dan
Afrika yang mayoritas beragama Islam. Para imigran Muslim tersebut menetap di
Cardiff, Liverpool, Newcastle, dan London. Komunitas-komunitas Muslim tersebut
kemudian membangun masjid pertama di Inggris, tepatnya di Liverpool dan
pinggiran London pada 1890. Hal sama juga terjadi di Perancis pada abad ke-19.
Islam masuk secara besar-besaran ke negara ini akibat migrasi pekerja
Muslim, yang umumnya menjadi tenaga kerja di industri minya zaitun dan peralatan
berat. Selain itu, ketika pecah Perang Dunia I pada 1914, banyak Muslim Afrika
didatangkan oleh Perancis untuk bekerja di bidang industri dan infrastuktur.
Pemerintah Perancis pun menghargai peran umat Muslim di negaranya
dengan memberikan dukungan terhadap pendirian sebuah masjid di Kota Paris pada
1926. Di Jerman, Islam berkembang setelah adanya hubungan dagang dengan
pemerintah Turki Ottoman. Namun, ketika Jerman dan Turki Ottoman mengalami
kekalahan dalam Perang Dunia I, keberadaan komunitas Muslim di Jerman juga ikut
terganggu. Pasalnya, sebelum Turki Ottoman mengalami kekalahan dalam Perang
Dunia I, wilayah kekuasaannya di Balkan telah menjadi rebutan dengan Kekaisaran
Austria-Hongaria. Wilayah Balkan, atau tepatnya Bosnia-Herzegovina, yang dikuasai
Turki Ottoman dan banyak ditinggali umat Muslim, direbut Austria-Hongaria pada
1878.

C. Kesimpulan
Berdasarkan data sejarah, Islam memasuki benua Eropa melalui empat periode, yaitu:

 Periode kekhalifahan Islam di Spanyol (Andalusia) selama ± 8 abad dan


pemerintahan umat Islam di beberapa pulau, di antaranya: Perancis
Selatan, Sicilia, dan Italia Selatan. Kekhalifahan Islam di Spanyol berakhir
pada tahun 1492.
 Adanya penyebaran tentara Mongol pada abad ke-13. Di antara penguasa
Mongol yakni Dinasti Khan yang beragama Islam. Kekuasaannya berpusat
di Sungai Volga sebelah utara Laut Kaspia dan Laut Tengah. Ia
meninggalkan penduduk muslim di sekitar sungai Volga hingga Kaukasus
dan Krimea, yang terdiri dari orang Tartar, kemudian mereka menyebar ke
berbagai wilayah kekaisaran Rusia. Mereka menjadi penduduk Finlandia,
wilayah Polandia, dan Ukraina.
 Periode ekspansi kekhalifahan Turki Usmani sekitar abad ke-14 dan ke-15
ke wilayah Balkan dan Eropa Tengah. Bahkan di Albania umat Islam
merupakan penduduk mayoritas.

Anda mungkin juga menyukai