Anda di halaman 1dari 6

SEJARAH

PERKEMBANGAN ISLAM
DI NEGARA SPANYOL
SEJARAH MASUKNYA
• Sejarah masuknya Islam di Spanyol Usaha penaklukan Spanyol pertama kali dilakukan oleh
Tharif bin Malik, sebagai utusan Gubernur Afrika Utara, Musa bin Nushair. Tharif bin Malik
dengan empat kapalnya menyeberangi selat yang memisahkan Maroko dengan Eropa, kemudian
melakukan penaklukan. Setelah serbuan pertama Tharif bin Malik, Musa bin Nushair
memerintahkan Thariq bin Ziyad ke Spanyol pada 711. Dengan membawa pasukan sekitar 7.000
orang, Panglima Thariq bin Ziyad berhasil menguasai Jabal Thariq atau Gibraltar. Kala itu, umat
Islam berada di bawah kekuasaan Kekhalifahan Bani Umayyah yang dipimpin oleh Walid bin
Abdul Malik (705-715). Setelah berhasil menguasai Gibraltar, pasukan Islam dengan mudah
mampu menguasai kota-kota di Spanyol, seperti Kordoba, Granada, Toledo, Sevilla, Zaragoza,
hingga Navarre.
• Pada abad ke-8, pasukan Islam telah menguasai seluruh Spanyol, Perancis tengah, dan sebagian
Italia. Oleh karena itu, Tharif ibn Malik, Tharik ibn Ziyad, dan Musa ibn Nushair dianggap
sebagai tokoh yang membawa Islam ke Spanyol pertama kali. Kemenangan pasukan Islam yang
terbilang cepat disebabkan oleh beberapa faktor eksternal, seperti Kerajaan Visigoth di Toledo
yang intoleran kepada pemeluk agama selain Kristen. Perpecahan politik dan kondisi sosial
ekonomi yang timpang pada akhirnya membuat Kerajaan Visigoth mudah dikalahkan, sehingga
Spanyol berada di bawah kekuasaan Islam.
KEJAYAAN ISLAM
• Kejayaan Islam di Spanyol Setelah Spanyol berhasil dikuasai oleh Islam, Abdurrahman, keturunan
Bani Umayyah yang melarikan diri akibat Revolusi Abbasiyah, mendirikan pemerintahan baru di
Kordoba pada tahun 756. Pemerintahan Dinasti Umayyah di Spanyol didirikan guna menandingi
kekuasaan Dinasti Abbasiyah di Bagdad. Pada masa kekuasaan Umayyah inilah, Spanyol menjadi
wilayah kekuasaan Islam yang sangat maju dan toleran. Pemerintahan Bani Umayyah sangat
menghormati hak-hak setiap orang untuk memeluk agama kepercayaan masing-masing. Selain itu,
Kordoba menjadi kota metropolitan yang maju di Eropa saat itu, karena sumbangannya di bidang
ilmu pengetahuan. Menurut catatan sejarawan di Spanyol, pada masa kekuasaan Islam terdapat
sekitar 700 masjid, 60.000 kastil, dan 70 perpustakaan. Kemajuan ilmu pengetahuan di Spanyol
saat itu membuat banyak pelajar dan mahasiswa dari penjuru dunia untuk menuntut ilmu di
Granada, Kordoba, Sevilla, dan Toledo. Selain itu, perkembangan Islam dan ilmu pengetahuan di
Spanyol melahirkan banyak ilmuwan, seperti Ibnu Rusyd, Ibnu Khaldun, Al-Khatib, Ali Ibnu
Hazm, Abdur Rabbi, Al-Bakri, dan Al-Idrisi. Salah satu keajaiban dan simbol kejayaan Islam di
Spanyol adalah pembangunan Madinat al-Zahra, yaitu sebuah kompleks mewah yang terbuat dari
marmer, semen, gading, dan onyx. Pembangunan Madinat al-Zahra atau Medina Azahara
memerlukan waktu sekitar 40 tahun dan menghabiskan sepertiga dari pendapatan ekonomi
Kordoba.
RUNTUHNYA PERADABAN ISLAM
• Memasuki abad ke-11, peradaban Islam yang dibangun di Spanyol mulai
goyah. Salah satunya disebabkan oleh serangan pasukan Kristen
pimpinan Alfonso VI yang ingin merebut kembali Kota Toledo. Serangan
tersebut gagal dihalau oleh penguasa Islam di Spanyol saat itu. Meski
sudah meminta bantuan Dinasti Berber di Afrika Utara, tetapi Spanyol
gagal dipertahankan. Kota-kota yang dikuasai oleh Islam, seperti Toledo,
Kordoba, Sevilla, dan Granada dikuasai kembali oleh penguasa Kristen
pada akhir abad ke-15. Setelah Islam kalah Spanyol dari pasukan Kristen,
umat muslim masih ada yang tinggal di Spanyol. Namun, seiring
berjalannya waktu, hak-hak yang didapatkan oleh orang Islam dicabut
oleh penguasa Kristen dan membuat banyak dari mereka yang memilih
keluar dari Spanyol.
IMIGRAN MUSLIM MASUK SPANYOL
• Imigran Muslim masuk Spanyol Beberapa abad setelah kemenangan
kembali umat Kristen, perkembangan Islam di Spanyol menjadi tidak
jelas. Barulah pada sekitar abad ke-20, muncul gelombang imigran
muslim memasuki Spanyol yang didominasi oleh orang-orang Islam
Maroko. Mereka kemudian membentuk komunitas-komunitas dan
ditambah dengan kehadiran muslim dari Amerika Latin dan Eropa Timur.
Perkembangan Islam di Spanyol sekarang tidak begitu signifikan. Pada
2016, terdapat sekitar 2 juta umat muslim atau sekitar 4 persen dari total
populasi Spanyol. Lebih dari setengah dari umat muslim di Spanyol
adalah imigran tanpa kewarganegaraan Spanyol. Kendati demikian,
perkembangan tersebut tetap dibarengi dengan dibangunnya pusat
keagamaan Islam di beberapa wilayah Spanyol.
KESIMPULAN
• Interaksi kebudayaan Islam dan Eropa terjadi melalui usaha umat Islam untuk menyebarkan Islam dan
memperluas wilayah kekuasaan mereka. Kebudayaan Islam masuk ke Eropa melalui tiga jalan. Yaitu
penguasaan umat Islam atas Spanyol, penguasaan umat Islam atas Sisilia, dan melalui tragedi perang
Salib yang membawa dampak positif yang signifikan bagi bangsa Barat. Melalui ketiga jalan inilah
kebudayaan Arab masuk ke Eropa dan bahkan diadopsi oleh bangsa yang dikuasai. Masuknya Islam ke
Spanyol diawali oleh tiga pahlwan, mereka yaitu Tharif, Thariq dan Musa, yang melakukan ekspansi
dengan melakukan penyeberangan melalui selat diantara Maroko dan Eropa. Islam masuk di Sisilia pada
masa pemerintahan Aghlabiyah melalui dengan selat Cartago. Masuknya Islam ke Eropa membawa
dampak kemajuan yang sangat pesat dalam peradaban, antara lain kemajuan intelektual dan kemegahan
bangunan. Kemajuan dunia barat (Eropa) tidak terlepas dari peranan pulau Sisilia, yang merupakan
sarana yang paling penting dalam mentransfer khasanah ilmu pengetahuan dan kehidupan spritual umat
Islam. Selain dalam bidang sains, pertanian, pertambangan turut mengalami kemajuan di bawah
pemerintahan Islam. Kemunduran dan kehancuran Islam di Spanyol disebabkan beberapa hal, antara
lain konflik penguasa Islam dengan penguasa Kristen, tidak adanya ideologi pemersatu, karena kesulitan
ekonomi, tidak jelasnya sistem peralihan kekuasaan dan karena letaknya yang terpencil dari wilayah
dunia Islam yang lain. Sedangkan kemunduran dan kehancuran Sisilia disebabkan adanya
ketidakpuasan orang-orang Sisilia terhadap gubernur yang dikirim oleh penguasa Fatimah ke Sisilia
sebagai reaksi ketidakpuasan ini, mengakibatkan umat Islam di Sisilia tidak solid dan loyal terhadap
pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai