Anda di halaman 1dari 3

Masyarakat Andalusia

Angga Dwi Prasetyo (173231007)

Sejarah Peradaban Islam 5A

IAIN Surakarta

Sejarah mencatat bahwa umat Islam pernah mencapai puncak kejayaannya dalam waktu
yang panjang di masa lalu. Umat Islam menunjukkan kejayaannya dengan kemajuan-kemajuan
di berbagai bidang ilmu diantara lain dalam bidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan,
mencapai puncaknya masa Dinasti Umayyah yang berlangsung tahun 661-750 M, dan masa
pemerintahan Abbasiyah tahun 750-1258 M.

Kemajuan-kemajuan Eropa saat ini tidak dapat dipisahkan dari pemerintahan Spanyol.
Islam di Spanyol memberikan banyak menimba ilmu. Pada periode klasik, ketika islam
mencapai masa keemasaanya, Spanyol menjadi merupakan pusat peradaban Islam yang sangat
penting, menyaingi Baghdad di Timur. Ketika itu, banyak orang-orang Kristen belajar di
perguruan-perguruan tinggi Islam disana. Islam menjadi guru bagi orang Eropa. Karena
kehadiran Islam di Spanyol banyak menarik perhatian dari para sejarawan.

Masyarakat Spanyol Islam adalah masyarakat majemuk yang terdiri dari komunitas-
komunitas Arab (Utara dan Selatan), al-Muwalladun (orang-orang Spanyol yang masuk
Islam), Barbar ( umat Islam yang berasal dari Afrika Utara), al-Shaqalibah (tentara bayaran
dari darah Konstantinopel dan Bulgaria yang menjadi tawanan Jerman dan dijual kepada
penguasa Islam), Yahudi, Kristen Muzareb yang berbudaya Arab, dan Kristen yang menentang
kehadiran Islam. Semua komunitas itu, kecuali yang terakhir, memberikan saham intelektual
terhadap pembentukan lingkungan budaya Andalus yang dapat melahirkan ilmiah, sastra, dan
pembangunan fisik Spanyol.

Seharusnya para mukalaf diperlakukan sebagai orang Islam yang sederajat, tetapi di
Spanyol orang-orang Arab tidak pernah menerima orang-orang pribumi . setidaknya pada abad
ke-10 M, mereka memberi istilah ‘ibad dan muwalladun kepada para mukalaf, suatu ungkapan
yang merendahkan. Mengakibatkan etnis non-Arab sering menggerogoti dan merusak
perdamaian. Hal itu mengakibatkan dampak besar terhadap sejarah sosio ekonomi negeri. Dan
menunjukkan tidak adanya ideologi yang bisa memberi makna persatuan, disamping itu
kurangnya figur yang bisa menjadi personifikasi ideologi.

Berber merupakan etnis yang berasal dari Afrika Utara, yang bertempat tinggal di Afrika
Utara, Timur Lembah Nil. Kehidupan mereka yang sering tidak menetap dan suka berpindah-
pindah tempat atau nomaden. Sebelum orang Berber masuk agama Islam, kebanyakan mereka
beragama Kristen dan Yahudi. Adapun perbedaan orang Berber dengan orang Arab tentang
gaya hidup, ekonomi, hubungan dengan kekuasaan dan kondisi rasio politik. Persaingan antara
etnis Arab dan Berber terjadi pasca perpindahan kekuasaan Islam, dari Dinasti Umayyah ke
Dinasri Abbasiyah. Persaingan tersebut menandai terjadinya sejarah baru Islam antara wilayah
Afrika Utara dengan Andalusia.

Orang Berber di Afrika Utara, dikenal sebagai pemberontak di masa Islamisasi di wilayah
tersebut.Dengan adanya hubungan yang kompleks, etnis Berber dengan berbagai tren Islam,
menimbulkan perselisihan kesukuan adalah munculnya dinasti-dinasti di wilayah Maghrib
pada abad pertengahan. Orang-orang yang membawa pemikiran ke seluruh wilayah Maghrib
Andalusia berasal dari masyarakat Berber di Pengunungan Atlas.

Sewaktu Spanyol dibawah pemerintahan Romawi, berkat kesuburan tanahnya, pertanian


yang maju. Demikian pertambangan, industri, dan perdagangan karena didukung olej
transportasi yang memadai. Akan tetapi, setelah Spanyol dibawah pemerintahan Kerajaan
Goth, perekonomian lumpuh dan kesejahteraan masyarakat menurun. Buruknya kondisi ini,
pada masa kekuasaan Raja Roderick, Raja Goth dapat dikalahkan oleh Islam. Awal
kehancurannya disebabkan oleh Raja Roderick memindahkan ibu kota dari Seville ke Toledo,
sementara itu menjadi penguasa di wiliyah Toledo dihentikan secara mendadak.

Hingga memancing amarah bagi Oppas dan Achila. Kemudian keduanya bangkit untuk
menghancurkan Roderick. Mereka pun pergi ke Afrika Utara dan bergabung dengan umat
Muslimin. Ada pula konflik Roderick dengan Ratu Julian, sehingga Julian juga bergabung
dengan kaum Muslimin di Afrika Utara dan mendukung usaha umat Islam menguasai Spanyol.

Hal ini menguntungkan tentara Islam lainnya adalah tentara Roderick yang terdiri dari
budak yang tertindas tidak mempunyai semangat perang. Selain itu, orang Yahudi yang selama
ini tertekan mengadakan persekutuan dan memberikan bantuan untuk kaum Muslimin. Kondisi
tubuh penguasa, tokoh-tokoh pejuang, dan para prajurit Islam yang terlibat dalam penaklukan
Spanyol. Para pemimpin adalah tokoh-tokoh yang kuat, tentara yang kompak, bersatu dan
percaya diri. Yang tidak kalah penting adalah ajaran Islam yang ditunjukkan para tentara Islam,
yaitu toleransi, persaudaraan, dan tolong menolong. Sikap toleransi agama dan persaudaraan
yang terdapat dalam pribadi kaum Muslimin menyebabkan penduduk Spanyol menyambut
kehadiran Islam dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai