PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Agama Islam sebagai Agama Rahmatan Lil ‘Alamin (rahmat bagi semesta alam)
mengajarkan kepada umatnya untuk mencintai sesama tanpa membeda-bedakan agama dan
golongan agar tercipta kerukunan dan kedamaian. Islam yang dibawa Nabi Muhammad saw
adalah agama yang dihadirkan untuk menjadi petunjuk hidup bagi seluruh umat manusia.
Realitas bangsa Indonesia sampai hari ini tetap saja tak bergerak ke arah kehidupan sosial
yang lebih baik. Praktek hidup dan berkehidupan masyarakat memperlihatkan kondisi yang tak
sejalan dengan norma-norma agama aau sebagaimana yang dianjurkannya. Realitas Indonesia
adalah bangsa dengan kemiskinan yang besar, tingkat kesehatan yang masih buruk, dan yang
fenomenal adalah tingkat korupsi dan suap (risywah) paling tinggi di dunia. Korupsi dan suap
telah menjadi praktek yang menyebar di mana-mana, seakan-akan semua warga bangsa ini
terlepas dari identitas kultralnya.
Sungguh ironis bahwa kondisi yang buruk dan memprihatinkan ini justru terjadi dalam
sebuah bangsa dengan jumlah warga muslimnya yang sangat besar, bahkan terbesar di dunia.
Perilaku masyarakat muslim Indonesia masih memperlihatkan wajah-wajah yang paradoks.
Ibadah individual yang bergemuruh dengan ratusan ribu tempat ibadahnya itu ternyata belum
merefleksikan makna ketaqwaan sosial, ekonomi, politik dan budaya, dan belum menunjukkan
kemajuan yang berarti dalam kehidupan masyarakat muslim. Bangsa muslim Indonesia belum
bisa membuktikan dirinya sebagai“Khair Ummah ukhrijat li al-Nas” (bangsa yang terbaik yang
dilahirkan untuk umat manusia). Oleh karena itu di dalam makalah ini akan dipaparkan
mengenai kerahmatan Islam bagi seluruh alam serta kerukunan dalam pluraritas keberagamaan.
1.2 Rumusan Masalah
b. Pakistan
Pakistan merupakan Negara yang memisahkan diri dari India. Pada Abad ke- 13 s.d 15
agama Islam berkembang dengan pesat di India, dengan bukti adanya kerajaan-
kerajaan Islam di India dan bangunan-bangunan tempat ibadah. Arti penting negara ini dalam
sejarah dan perkembangan Islam terutama disebabkan dua hal berikut ini.
1) Perjuangan politiknya berlangsung pada waktu yang sama dengan perjuangan
orang Hindu di India. Perjuangan itu bertujuan untuk mendirikan negara tersendiri
bagi umat Islam.
2) Kedua, Pakistan berperan penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
filsafat serta berhasil melahirkan sejumlah lembaga pengkajian Islam dan
intelektual muslim berkaliber internasional.
Islam di Pakistan dapat berkembang dengan pesat sehingga Pakistan merupakan negara dengan
penduduk Islam terbesar kedua di dunia. Bahkan hukum Islam telah diperlakukan di Pakistan.
c. Afganistan
Agama Islam masuk ke Afganistan sejak masa Khalifah Umar bin Khattab. Pada masa
Khalifah Usman bin Affan, Islam telah masuk ke Kabul, dan pada tahun 870 M Islam telah
mengakar di seluruh negeri Afganistan. Perkembangan Islam di Afganistan selanjutnya
berjalan dengan pesat, tidak ada hambatan, dengan bukti penduduk Afganistan 99 % beragama
Islam. Agama Islam sangat berpengaruh dalam segala aspek kehidupan mereka. Pada tahun
1933 muhammad Zahir Syah naik sebagai raja, kemudian Amerika Serikat dan Uni Soviet
(sekarang Rusia) berusaha menanamkan pengaruhnya. Tahun 1953, Raja Zahir mengangkat
Muhammad Daud (kader komunis) sebagai perdana menteri. Melihat keadaan seperti ini, umat
Islam menilai bahwa pemerintah Afganistan telah jauh menyimpang dari ajaran Islam.
d. Tiongkok
Agama Islam masuk ke Wilayah Tiongkok sekitar abad ke-10, yaitu langsung dari bangsa
Arab dan para saudagar yang datang dari India. Agama Islam masuk ke Tiongkok melalui
perdagangan darat dan laut yang disebut jalan sutera. Adapun pertama kali terjadinya penyebaran
Islam di Tiongkok yaitu pada masa Dinasti Tang.
H. Muhammad You Nusi Maliangjie (68) adalah salah satu pemimpin Islam di cina yang pernah
berkunjung ke Indonesia. Beliau Imam besar Chin Cheen The She (Mesjid Agung) di RRC
Tengah, salah satu delapan masjid terbesar di Cina. Masjid tersebut dibangun 1300 tahun yang
lalu perpaduan khasanah arsitektur Islam dan Cina dan mampu menampung 8000 jamaah.
e. Singapura
Perkembangan Islam di Singapura boleh dikatakan tidak ada hambatan, baik dari segi
politik maupun birokratis. Muslim di Singapura ± 15 % dari jumlah penduduk, yaitu ±76.000
orang Islam. Sebagai pusat kegiatan Islam ada ± 80 masjid yang ada di sana. Pada tanggal 1 Juli
1968, dibentuklah MUIS (Majelis Ulama Islam Singapura) yang mempunyai tanggung jawab
atas aktivitas keagamaan, kesehatan, pendidikan, perekonomian, kemasyarakatan dan
kebudayaan Islam.
f. Thailand
Agama Islam masuk ke Thailand melalui Kerajaan Pasai (Aceh). Ketika Kerajaan Pasai
ditaklukkan Thailand, raja Zainal Abidin dan orang-orang Islam banyak yang ditawan. Setelah
membayar tebusan mereka dikeluarkan dari tawanan, dan para tawanan tersebut ada yang pulang
dan ada juga yang menetap di Thailand, sehingga mereka menyebarkan agama Islam. Tekanan
raja Thailand terhadap Sultan Muzaffar Syah (1424-1444) dari Malaka agar tetap tunduk kepada
Thailand dengan membayar upeti sebanyak 40 tahil emas per tahun ditolaknya.
g. Filipina
Berdasarkan catatan Kapten Tomas Forst tahun 1775 M, orang Arab yang mula-mula
masuk Pulau Mindanau (Filipina) adalah Mubaligh yang bernama Kebungsuan pada abad ke-15
M. Sedangkan yang menyebarkan agama Islam di Pulau Sulu ialah Sayid Abdul Aziz (Sidi
Abdul Aziz) dari Jeddah. Muslim di Filipina adalah minoritas dan nasib mereka sekarang sangat
memprihatinkan. Seperti nasib muslim di Thailand, Kamboja, Vietnam, Myanmar, umat Islam
mendapat gangguan, tekanan bahkan pembasmian dari pihak-pihak yang memusuhinya. Hingga
kini muslim Moro terus berjuang untuk memperoleh otonomi karena mereka selalu ditindas dan
diperlakukan sebagai warga kelas dua oleh pemerintah Manila. Oleh karena itu, muslim Moro
terus berjuang mempertahankan diri, agama dan identitas sebagai muslim.
i. Brunei Darussalam
Agama Islam di Brunei dapat berkembang dengan baik tanpa ada hambatan. Bahkan,
agama Islam di Brunei merupakan agama resmi negara. Untuk pengembangan agama Islam lebih
lanjut telah didatangkan ulama-ulama dari luar negeri, termasuk dari Indonesia. Masjid-masjid
banyak didirikan. Umat Islam di Brunei menikmati kehidupan yang benar-benar sejahtera
sesuai dengan namanya Darussalam (negeri yang damai). Pendapatan per kapita negara ini
termasuk tertinggi di dunia. Pendidikan dan perawatan kesehatan diberikan secara cuma-cuma
oleh pemerintah. Negara Brunei Darussalam merupakan Negara termuda di Asia Tenggara
(merdeka tahun 1984 dari Inggris). Penduduk Brunei Darussalam mayoritas beragama Islam.
c. Afrika Utara
Pada masa jayanya kerajaan Romawi, daerah Afrika Utara ini termasuk sebahagian dari
jajahannya yang terbagi dalam 5 propinsi yaitu; Propinsi Barca, Canasalia, Tripoli,
Mauritania, dan Noumedia. Pada tahun 23 H (644 M) tentara Islam mulai memasuki daerah
Afrika Utara dengan menguasai wilayah Barca, yaitu satu daerah di sebelah barat Mesir. Pada
tahun 446 M tentara Islam telah jauh maju ke sebelah barat menduduki Tripoli dan beberapa
buah kota lainnya. Setelah 20 tahun kemudian, hampir seluruh Afrika Utara mulai dari Mesir
sampai ke Samudera Atlantik telah dikuasai oleh umat Islam, hanya tinggal beberapa negeri saja,
seperti Kartago dan Ceuta. Pada bulan Oktober 647 M (27 H), Khalifah Usman bin Affan
mengizinkan Abdullah bin Sa‟ad bin Abi Sarah memasuki wilayah Bizantium di Afrika Utara.
Atas dasar inilah maka kaum muslimin membentuk pasukan di bawah pimpinan tokoh-tokoh
terkemuka.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Islam berasal dari kata assalam-yassalam-assalaamaa artinya selamat, damai, sejahtera,
penyerahan diri, tunduk dan patu.
Bentuk-bentuk rahmatan lil ‘alamin pada ajaran agama islam antara lain :
Islam memberikan petunjuk ke jalan kebenaran
Islam memberikan kebebasan kepada manusia secara bertanggung jawab
Islam menghormati dan menghargai semua manusia sebagai hamba Allah SWT.
Islam mengatur pemanfaatan alam secara baik dan proporsional
Dalam memahami islam secara baik dan benar perlu memperhatikan :
Pelajarilah Islam dari sumber aslinya yaitu Al-Qur’an
Islam tidak dipahami secara parsial tetapi intergral.
Dipelajari dari hasil karya atau kepustakaan ditulis oleh mereka yang telah mengkaji dan
memahami Islam secara baik dan benar seperti para ulama, cendekiawan muslim yang diakui
otoritas kepakarannya.
Dihubungkan dengan berbagai persoalan yang dihadapi manusia dalam masyarakat dan
dilihat relasi serta relevasinya dengan persoalan politik, ekonomi, social, budaya sepanjang
sejarah manusia terutama sejarah Islam.
Memahami Islam dengan ilmu-ilmu pengetahuan yang berkembang seperti ilmu-ilmu
alamiah, sosial budaya dan sebagainya.
Tidak menyamakan islam dengan umat islam, terutama dengan keadaan umat islam pada
suatu masa disuatu tempat.
Pelajarilah Islam dengan metode yang selaras dengan agama dan ajaran Islam
DAFTAR PUSTAKA
Razak,Yusron,dan Tohirin. 2011. Pendidikan Agama untuk Perguruan Tinggi & Umum. Jakarta.
http://wadinmoh.blogspot.com/2018/11/makalah-rahmat-islam-bagi-semesta-alam.html
diakses pada tanggal 13 Februari 2020, Pukul 21.00 Wib
http://riantoaldi.blogspot.com/2016/04/makalah-pendidikan-agama-islam.html
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT,yang telah melimpahkan Rahmat,Hidayah,dan Inayah-Nya
sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah Pendidikan Agama Islam dengan
judul “Rahmat Islam Bagi Alam Semesta” tepat pada waktunya.
Akhirnya,kami sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat diambil
manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk mengangkat
permasalahan lain yang relevan pada makalah-makalah selanjutnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR…………………….…………………..………………….…...i
DAFTAR ISI………………………….……………………………………………....ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG…………….…………………………………….………...1
1.2. RUMUSAN MASALAH……………………………………………….……......1
1.3. TUJUAN PENULISAN………..……………………………………….….….....1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Perkembangan Islam di Benua Asia………………………………………….2
2.2 Perkembangan Islam di Benua Afrika……………………………………….4
2.3 Perkembangan Islam di Benua Amerika………………………….…………..5