Anda di halaman 1dari 13

Perbedaan Konstitusi Amerika, Uni Emirat Arab, Australia dan Inggris

Diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah

“Studi Konstitusi dan Kelembagaan” yang diampu oleh

Tinda Irawati, SH., M.Si

Diki Ahmad Ramdani

6111181119

Kelas C

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sampai saat ini, sehingga saya
diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Perbedaan Konstitusi
Amerika, Uni Emirat Arab, Australia dan Inggris” dengan tepat waktu.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada ibu Tinda Irawati, SH., M.Si selaku dosen mata
kuliah Studi Konstitusi dan Kelembagaan yang telah memberikan kepercayaan kepada saya
untuk menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu sehingga saya mendapatkan pelajaran
dan pengetahuan lebih dari makalah yang dibuat ini.

Saya berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan
bagi kita semua, saya menyadari sepenuhnya dalam pembuatan makalah ini masih terdapat
banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, saya mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca untuk kemudian makalah ini dapat diperbaiki menjadi lebih baik
demi kesempunaan makalah ini.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................
1.1 Latar Belakang...............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................
1.3 Tujuan............................................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN...........................................................................................
2.1 Perbandingan konstitusi Amerika, Uni Emirat Arab,
Australia, Inggris………………………………………………………………………………………..
2.2 Kelebihan dan kekurangan konstitusi Amerika, Uni Emirat Arab, Australia,
Inggris………………………………………………………………………………………….....................

BAB 3 PENUTUP...................................................................................................
3.1 Kesimpulan....................................................................................................
3.2 Kritik...............................................................................................................
DAFTARPUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konstitusi merupakan segala ketentuan dan aturan dasar mengenai ketatanegaraan.1


Berdirinya sebuah negara tidak lepas dari adanya konstitusi yang mendasarinya. Konstitusi
dapat berupa hukum dasar tertulis yang lazim disebut Undang-Undang Dasar, dan dapat pula
tidak tertulis. Konstitusi merupakan dasar dari tatanan hukum sebuah negara, yang di dalamnya
terdapat perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM) dan mengatur tentang distribusi
kekuasaan (Distribution of Power) dalam penyelenggaraan negara. Konstitusi biasanya juga
disebut sebagai hukum fundamental negara, sebab konstitusi ialah aturan dasar. Aturan dasar
yang nantinya akan menjadi acuan bagi lahirnya aturan-aturan hukum lain yang ada
dibawahnya. Konstitusi dalam arti formal adalah suatu dokumen resmi, seperangkat norma
hukum yang hanya dapat diubah di bawah pengawasan ketentuanketentuan khusus, yang
tujuannya adalah untuk menjadikan perubahan normanorma ini lebih sulit. Konstitusi dalam
arti material terdiri atas peraturan-peraturan yang mengatur pembentukan norma-norma
hukum yang bersifat umum, terutama pembentukan undang-undang.
Konstitusi adalah suatu kumpulan ketentuan serta peraturan peraturan yang dibuat oleh
para kaisar, pernyataan pernyataan dan pendapat ahli hukum, negarawan, serta adat kebiasaan
setempat selain Undang-undang. Di Indonesia, konstitusi yang digunakan merupakan konstitusi
tertulis yaitu Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 atau biasa disebut
UUD 1945. UUD 1945 pertama kali disahkan sebagai konstitusi negara Indonesia dalam sidang
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia yaitu pada tanggal 18 Agustus 1945. Pasal 3 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
mempertegas kedudukan Undang-Undang Dasar sebagai sebuah Hukum Dasar.

Dalam makalah ini akan dilakukan perbandingan konstitusi dari segi muatan konstitusi
dari Negara Amerika, Uni Emirat Arab, Australia dan Inggris sehingga akan dieroleh perbedaan

1
dan persamaan dari masing-masing konstitusi sehingga akan diperoleh kelebihan serta
kekurangannya sehingga dapat memperkaya wawasan dan pengetahuan mengenai konstitusi.

1.2 Rumusan Masalah


Pada makalah ini, penulis mengajukan rumusan masalah terbatas sebagai berikut:
1. Bagaimana bentuk perbandingan konstitusi di Negara Amerika, Uni Emirat Arab,
Australia dan Inggris?
2. Kelebihan dan kekurangan apa saja dari ke-4 konstitusi Negara tersebut?

1.3 Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan menjelaskan rumusan masalah yang tertera diatas, yaitu:
1. Untuk mengetahui bentuk perbandingan konstitusi di Negara Amerika, Uni Emirat
Arab, Australia dan Inggris
2. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari Negara Serikat, Uni Emirat Arab,
Australia dan Inggris.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perbandingan Konstitusi di Negara Amerika, Uni Emirat Arab, Australia dan Inggris
1) Negara Amerika
1. Konstitusi Amerika terdiri dari 7 Pasal dengan masing-masing pembahasannya dapat
dilihat dibawah ini :
2. Pasal I membahas tentang batas-batas kekuasaan kongres Amerika.
3. Pasal II membahas tentang batas-batas kekuasaan Presiden Amerika.
4. Pasal III membahas batas-batas kekuasaan Yudikatif.
5. Pasal IV membahas Negara Bagian.
6. Pasal V membahas Amandemen Konstitusi.
7. Pasal VI membahas tentang kekuasaan Kongres lainnya.
8. Pasal VII membahas tentang Konvensi.

2) Negara Uni Emirat Arab


1. Konstitusi Uni Emirat Arab diadopsi sementara pada tanggal 2 Desember 1971
kemudian disahkan secara permanen oleh Supreme Council (SC) tahun 1996. Adapun
pembahasannya :
2. Sesuai Kontitusi pasal 120 dan pasal 121 sejumlah permasalahan dan wewenang
dilaksanakan oleh Pemerintah Federal antara lain bidang Urusan Luar Negeri,
Pertahanan dan Keamanan, Kewarganegaraan dan Imigrasi, Pendidikan, Kesehatan, Nilai
Tukar, Pos dan Telekomunikasi, Ijin Pesawat dan Kontrol Lalu Lintas Udara,
Ketenagakerjaan, Perbankan, Batas Tertorial, dan Ekstradisi Narapidana. Sedangkan
wewenang dan permasalahan bidang lainnya diserahkan kepada masing-masing
pemerintah / Emirat.

3
3. Federal Supreme Council (FSC): merupakan kewenangan konstitusional tertinggi di UEA,
baik kekuasaan legislatif maupun eksekutif dan terdiri dari para penguasa tujuh emirat.
Abu Dhabi, Dubai, Sharjah, Ra’s al-Khaimah, Fujairah, Umm al-Qaiwain, dan Ajman
4. Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh FSC untuk masa jabatan lima tahun, sedangkan
Perdana Menteri dan Wakil Perdana Menteri yang ditunjuk oleh Presiden. Kabinet:
Dewan Menteri dicalonkan oleh Perdana Menteri dan disetujui oleh Presiden
5. Federal National Council (FNC) adalah parlemen UEA sebagai lembaga legislasi dan
supervisi pemerintah dengan 40 anggota; masing-masing 8 anggota dari Abu Dhabi dan
Dubai, 6 anggota dari Sharjah dan Ra’s Khaimah; dan 4 anggota dari Ajman, Umm al-
Qaiwan serta Fujairah. 20 anggota FNC dipilih oleh SC, sedangkan separuhnya (20
anggota FNC) dipilih melalui pemilihan di wilayah masing-masing.

3) Negara Australia
Konstitusi Australia dirancang melalui serangkaian konevensi konstitusional yang
diselenggarakan ada tahun 1890. Kemudian di sahkan oleh Parlemen Inggris sebagai bagian dari
the Commonwealth of Australia Constitution Act 1900 dan mulai berlaku pada tanggal 1 Januari
1901. Adapun pembahasannya :
1. Bab I menjelaskan komposisi dan kekuatan federal yang terdiri dari Ratu dan Legislatif
bicameral
2. Bab II menggambarkan kekuatan elemen yang paling formal dari Pemerintah Eksekutif
termasuk Ratu, Gubernur Jenderal dan Dewan Eksekutif Federal
3. Bab III menjelaskan tentang engadilan Federal termasuk pengadilan Tinggi Australia
yang merupakan pengadilan banding terakhir. Pengadilan tinggi dapat menafsirkan
hukum dan menyelesaikan perelisihan tentang konstitusi
4. Bab IV menjelaskan tentang masalah keuangan dan perdagangan
5. Bab V dan Bab VI menggambarkan hubungan antara Pemerintah
Federal(Commonwealth) Negara bagian dan teritori. Pasal V menyebutkan jika
Parlemen Federal dan Parlemen Negara baik mengeluarkan Undang-Undang pada
subjek hokum yang sama, masa hokum Federal mengalahkan masa hukum Negara.

4
6. Bab VII menjelaskan tentang Ibu Kota Australia dan Kekuatan Gubernur Jenderal untuk
menunjuk deputi
7. Bab VIII menjelaskan bagaimana kata-kata konstitusi dapat diubah oleh referendum.
Konstitusi Australia mencantumkan permasalahan HAM. Namun beberapa HAM
disebutkan secara tersirat.

4) Negara Inggris
Konstitusi Inggris biasanya dirumuskan dari 4 sumber :
1. Hukum Statuta (Hukum yang disahkan oleh Legislatur),
2. Hokum Umum (Hukum yang didirikan melalui Pemutusan Pengadilan),
3. Konvensi Parlementer, dan
4. Kerja Otoritas.
Konstitusi di Inggris tidak tertulis(Konvensi) dalam bentuk teks namun tersebar dalam berbagai
hukum,peraturan dan kovensi. Kurangnya konstitusi tertulis adalah salah satu
konsekuensi dari cara Inggris dan institusi politik dan hukumnya telah berkembang sejak tahun
1066. Konsekuensi lainnya adalah bahwa Institusi tidak memisahkan fungsi dan wewenang dari
3 cabang Negara yang berbeda, Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif.

2.2 Kelebihan dan Kekurangan Konstitusi Amerika, Uni Emirat Arab, Australia dan
Inggris

1) Negara Amerika

Kelebihan :

Sebagai Perlindungan Terhadap Tirani

Salah satu poin terpenting dalam federalisme dalam membagi kekuatan antara pemerintah
nasional dan pemerintah negara bagian, dan menyebarkan kekuatan pemerintah nasional di
antara tiga cabang yang berfungsi sebagai cek dan keseimbangan satu sama lain, adalah

5
pelayanannya. Sebagai pencegah tirani dan daya pelarian. Perlindungan yang kita miliki dalam
sistem kita terhadap pemerintahan yang kejam dan pelarian adalah salah satu poin terpenting
mengapa sistem dirancang seperti itu.

Membaurkan Kekuatan

Bentuk federalisme yang kita miliki di negara kita, di mana kelemahan dan kelebihan negara
federal dalam kekuasaan dibagi dengan pemerintah negara bagian, dan di mana pemerintah
federal dipisahkan menjadi tiga cabang, berfungsi sebagai sarana untuk memastikan bahwa
semua kekuasaan tidak dipusatkan ke satu orang atau sekelompok orang, karena kekuatan
yang berlebihan di antara satu kelompok cenderung rusak.

Kelemahan :

 Memiliki Sejarah Melindungi Perbudakan dan Pemisahan

Hal ini sering disebut sebagai salah satu penghalang utama sistem federalisme yang kita
miliki di negara ini, bahwa sejak perbudakan adalah masalah negara, itu adalah sesuatu yang
tidak dapat dihapuskan pada level nasional.
Ini Memungkinkan Ketidaksetaraan Antara Negara-Negara yang Berbeda. Misalnya, alih-alih
dana pendidikan di seluruh negeri menjadi sama, karena ini adalah masalah negara, beberapa
negara bagian akan membelanjakan lebih banyak, per kapita, untuk pendidikan daripada
negara-negara lain, yang menyebabkan apa yang dapat dianggap sebagai perbedaan. Hal yang
sama juga berlaku untuk hal-hal lain, seperti pajak, program perawatan kesehatan, dan
program kesejahteraan

 Penyumbatan Kebijakan Nasionalis oleh Negara-negara

Negara dapat melawan adanya undang-undang nasional tertentu dengan menantang


mereka di pengadilan, atau berusaha keras untuk tidak memberlakukan undang-undang
nasional tersebut, atau bahkan dengan sengaja menghalangi penegakan hukum nasional.

6
 Merugikan Kalangan Bawah

Salah satu argumen yang diberikan adalah bahwa negara bagian akan bersaing satu sama
lain dengan cara yang berlawanan, dengan mengurangi jumlah tunjangan yang mereka berikan
kepada penerima kesejahteraan dibandingkan dengan, katakanlah, sebuah negara tetangga,
memotivasi orang-orang yang tidak diinginkan untuk pergi ke negara tetangga , sehingga
mengurangi biaya kesejahteraan mereka bahkan lebih. Pengurangan manfaat negara terhadap
orang miskin ini dianggap ‘berlomba ke bawah’.

2) Negara Uni Emirat Arab

Kelebihan :

 Meningkatkan Partisipasi Warga

Dengan tidak memusatkan semua kekuatan ke tangan pemerintah nasional, namun berbagi
kekuasaan dengan pemerintah negara bagian, yang mendekati tingkat kewarganegaraan,
pendiri kami benar-benar meningkatkan kemampuan warga negara untuk mempengaruhi
pemerintah mereka, kebijakan pemerintah , dan pembuatan undang-undang.

 Lebih Efisien

Ketika sebagian kekuatan pemerintah tersebar di antara negara-negara bagian, memberi


negara hak untuk menyelesaikan beberapa masalah mereka sendiri, Anda membiarkan lebih
banyak efisiensi dalam sistem. Untuk mencoba solusi nasional terhadap semua masalah, yang
dapat disebut sebagai ‘metode pemotong kue’ dari undang-undang dan pembuatan kebijakan,
Anda akan mendapatkan solusi yang lebih efektif di beberapa negara bagian, dan kurang efektif
bagi orang lain. Agar negara dapat menciptakan solusi atas masalah mereka sendiri, dengan
menggunakan kebijakan dan undang-undang yang paling sesuai di negara mereka, berarti
setiap negara dapat menghasilkan solusi sendiri, membuat pemerintah lebih efisien.

7
Kekurangan :

 Merugikan Kalangan Bawah

Salah satu argumen yang diberikan adalah bahwa negara bagian akan bersaing satu sama
lain dengan cara yang berlawanan, dengan mengurangi jumlah tunjangan yang mereka berikan
kepada penerima kesejahteraan dibandingkan dengan, katakanlah, sebuah negara tetangga,
memotivasi orang-orang yang tidak diinginkan untuk pergi ke negara tetangga , sehingga
mengurangi biaya kesejahteraan mereka bahkan lebih. Pengurangan manfaat negara terhadap
orang miskin ini dianggap ‘berlomba ke bawah’.

3) Negara Australia

Kelebihan :

Kekurangan :

4) Negara Inggris

Kelebihan :

1. Pembuatan kebijakan dapat ditanggani secara cepat karena mudah terjadi penyesuaian
pendapat antara eksekutif dan legislatif.hal ini karena kekuasaan legislatif dan eksekutif berada
pada satu partai atau koalisi partai.

2. Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik jelas.

3. Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet menjadi
berhati-hati dalam menjalankan pemerintahan.

Kekurangan :

1.Kedudukan badan eksekutif /kabinet sangat tergantung pada mayoritas dukungan parlemen
sehingga sewaktu-waktu kabinet dapat dijatuhkan oleh parlementer.

8
2.Kelangsungan kedudukan badan eksekutif atau kabinet tak bias ditentukanberakhir sesuai
dengan masa jabatannya karena sewaktu-waktu kabinet dapat bubar.

3.kabinet dapat mengendalikan parlemen.hal ini terjadi bila para anggota kabinetadalah
anggota parlemen dan berasal dari partai mayoritas.karena pengaruh mereka yang besar di
parlemen dan partai,anggota kabinet pun dapat menguasai parlemen.

4.Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif.pengalaman mereka


menjadi anggota parlemen dimanfaatkan dan menjadi bekal penting untukmenjadi mentri atau
jabatan eksekutif lainnya.

9
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Kritik

10

Anda mungkin juga menyukai