Anda di halaman 1dari 6

Sistem Pemerintahan Inggris

Inggris adalah sebuah negara kesatuan (Unitary State) dengan sebutan United
Kingdom yang terdiri dari: England, Wales, dan Irlandia Utara.Pemerintahannya berbentuk
Monarki dan sistem kenegaraan yang terdesentralisasi. Negara Inggris menganut sistem
pemerintahan parlementer dimana kekuasaan pemerintah terdapatpada perdana menteri dan
menteri (bisa juga disebut kabinet). Sedangkan kekuasaan sebagai kepala negara berada di
tangan Ratu. Seperti teori dari sistem pemerintahan parlementer, Ratu tidak mempunyai
kekuasaan politik karena Ratu hanya berperan sebagai simbol kedaulatan dan persatuan
negara.
Negara yang terbentuk pada 1 Mei 1707 ini menerapkan sistem pemerintahan
parlementer dengan bentuk pemerintahan monarki konstitusional (monarki parlementer).
Kekuasaan legislatif berada di tangan parlemen atau biasa disebut House of commons dan
House of Lords. Di negara ini yang berhak untuk membubarkan parlemen adalah badan
eksekutif yang anggotanya terdiri dari Raja/ratu serta kabinet. Negara Inggrs ini juga
menerapkan sistem dua partai (two party system), yaitu partai konservatif dan partai buruh.
Kedua partai ini selalu bersaing.

Sejarah pembentukan sistem pemerintahan inggris


Sejak abad ke-9, sistem politik inggris sudah menerapkan kerajaan dalam
menjalankan roda pemerintahan. Pada abad ke-15 kerajaan inggris menyatu dengan kerajaan
wales dan Scotlandia. Pada abad ke-17, kerajaan inggris berubah nama menjadi Britania
Raya.
Pada abad ke-17 inggris merubah sistem pemerintahan ke monarki yang dijalankan
oleh parlemen. Dari sinilah negara inggris mendapat julukan Mother of Parliament .
Inggrislah yang pertama kali menempatkan sistem parlementer dalam roda pemerintahan.
Saat ini inggris membagi membagi sistem parlementer ke dalam 4 bagian, yaitu :
1. Raja/Ratu
2. Kabinet
3. Parlemen
4.Badan pengadilan
Pemerintahan di inggris terdiri dari tiga unsur pokok, yakni mahkota, kabinet, dan
parlemen.
Pokok-pokok Pemerintahan Inggris adalah:
a. Inggris adalah negara kesatuan (unitary state) dengan sebutan United
Kingdom yang terdiri atas England, Scotland, Wales dan Irlandia Utara. Inggris
berbentuk kerajaan (monarki).
b. Kekuasaan pemerintah terdapat pada kabinet (perdana menteri beserta para
menteri), sedangkan raja atau ratu hanya sebagai kepala negara. Dengan
demikian, pelaksanaan pemerintahan sehari-hari dijalankan oleh perdana
menteri.
c. Raja/ratu/mahkota memimpin tapi tidak memerintah dan hanyalah tituler
dengan tidak memiliki kekuasaan politik. Ia merupakan simbol keagungan,
kedaulatan dan persatuan negara.
d. Parlemen atau badan perwakilan terdiri atas dua bagian (bikameral), yaitu
House of Commons dan House of Lord. House of Commons atau Majelis Rendah
adalah badan perwakilan rakyat yang anggota-anggotanya dipilih oleh rakyat di
antara calon-calon partai politik. House of Lord atau Mejelis Tinggi adalah
perwakilan yang berisi para bangsawan dengan berdasarkan warisan. House of
Commons memiliki keuasaan yang lebih besar daripada House of Lord. Inggris
menganut Parliament Soverengnity, artinya kekuasaan yang sangat besar pada
diri parlemen.
e. Kabinet adalah kelompok menteri yang dipimpin oleh perdana menteri.
Kabinet inilah yang benar-benar menjalankan praktek pemerintahan. Anggota
kabinet umumnya berasal dari House of Commons. Perdana menteri adalah
pemimpin dari partai mayoritas di House of Commons. Masa jabatan kabinet

sangat tergantung pada kepercayaan dari House of Commons. Parlemen


memiliki kekuasaan membubarkan kabinet dengan mosi tidak percaya.
f. Adanya oposisi. Oposisi dilakukan oleh partai yang kalah dalam
pemilihan. Parapemimpin oposisisi membuat semacam kabinet tandingan. Jika
sewaktu-waktu kabinet jatuh, partai oposisi dapat mengambil alih
penyelenggaraan pemerintah.
g. Inggris menganut sistem dwipartai. Di Inggris terdapat 2 partai yang saling
bersaing dan memerintah. Partai tersebut adalah Partai Konservatif dan Partai
Buruh. Partai yang menang dalam pemilu dan mayoritas di parlemen merupakan
partai yang memerintah, sedangkan partai yang kalah menjadi partai oposisi.
h. Badan peradilan ditunjuk oleh kabinet sehingga tidak ada hakim yang dipilih.
Meskipun demikian, mereka menjalankan peradilan yang bebas dan tidak
memihak, termasuk memutuskan sengketa antara warga dengan pemerintah.
Inggris sebagai negara kesatuan menganut sistem desentralisasi. Kekuasaan
pemerintah daerah berada pada Council (dewan) yang dipilih oleh rakyat di
daerah. Sekarang ini, Inggris terbagi dalam tiga daerah, yaitu England, Wales
dan Greater London

Berikut ini adalah skema sistem pemerintahan yang berjalan di Negara Inggris :

Keterangan :
# House of Lords
anggotanya sekitar 1200 orang yang terdiri dari Uskup Agung gereja Inggris, para
keluarga bangsawan, serta orang-orang yang dianggap berjasa terhadap negara
# House of Commons
anggotanya berjumlah sekitar 659 orang yang dipilih dengan equal size districts
(sistem distrik dengan porsi yang sama). Masa tugasnya selama 5 tahun. Atas dasar
kebutuhan politik, Perdana Menteri akan menetapkan pemilihan dan jika kabinet mendapat
mosi tidak percaya atau gagal, maka kabinet tersebut harus membubarkan diri. Partai yang
memenangkan pemilu berhak untuk membentuk kabinet.

# Mahkamah Agung
merupakan badan peradilan yang ditunjuk oleh kabinet namun dalam menjalankan
tugasnya mereka menjalankan peradilan yang bebas dan tidak memihak.

Ciri Penting dari Pemerintahan Inggris :


1.Negara Kesatuan (unitary state) dengan sebutan United Kingdom.
2.Konstitusinya adalah hukum dasar yangmemberikan dan membatasi kekuasaan untuk memerintah dan
tidak tertulis.
3.Kekuasaan tidak dipisahkan, tetapi bercampur baur.
4.Parlemen adalah bicameral, terdiri dari House of Commons atau Majelis Rendah danHouse of Lords atau
Majelis Tinggi. Parliament Sovereingnity, merupakan salah satu prinsip fundamental dari konstitusi.
5. Kabinet, adalah kelompok inti menteri-menteri yang dikepalai oleh Perdana Menteri.
6. Her Majestys Opposition, adalah prinsip fundamental kedua dari konstitusi yang taktertulis.
7. Mahkota hanyalah tituler, bukanlah kekuasaan politik. Ia merupakan simbol keagungan, kedaulatan, dan
kesatuan nasional, sama seperti bendera dengan lambang Union Jack; tetapi menteri-menterilah yang
sebenarnya memerintah.
8. Civil service (dinas sipil) adalah pegawai karier yang mengadministrasikan hukum dan
mengimplementasikan kebijakan-kebijakan eksekutif dan parlementer.
9.Pemerintah Daerah sampai titik tertentu didesentralisasikan, dengan kekuasaan ada di tangan Council
yang dipilih oleh rakyat di daerah.
10.Badan Peradilan ditunjuk olehKabinet.
11.Habeas Corpus adalah hak sipil yangfundamental.
12.The rule of Law.
The Rule of Law terdiri atas 3 prinsip:
Hukum yang dibuat oleh Parlemen mempunya supremasi absolute atas kebijakan-kebijakan pemerintah
yang menyangkut rakyat.
Kesamaan di depan hukum, kelas-kelas dianggap subjek-subjek yang sama olehh ukum, pegawai
pemerintah mendapat perlakuan sama dengan warga Negara biasa di depan pengadilan.
Konstitusi adalah akibat, bukan sebab dari hak-hak individu. Pengadilan menetapkan hak-hak ini atas
dasar kebiasaan dan statute yang ditetapkan oleh Parlemen.

Trias Politika di Inggris


Menurut Locke, kekuasaan yang harus dipisah di Negara Inggris adalah Legislatif, Eksekutif
dan Federatif
Kekuasaan Legislatif
Kekuasaan untuk membuat undang-undang. Hal penting yang harus dibuat di dalam undangundang adalah bahwa masyarakat ingin menikmati miliknya secara damai. Untuk situasi damai
tersebut perlu terbit undang-undang yang mengaturnya. Namun, bagi John Locke, masyarakat yang
dimaksudkannya bukanlah masyarakat secara umum melainkan kaum bangsawan. Rakyat jelata tidak

masuk ke dalam kategori stuktur masyarakat yang dibela olehnya. Perwakilan rakyat versi Locke
adalah perwakilan kaum bangsawan untuk berhadapan dengan raja/ratu Inggris.
Kekuasaan Eksekutif
Kekuasaan untuk melaksanakan amanat undang-undang. Dalam hal ini kekuasaan Eksekutif
berada di tangan raja/ratu Inggris. Kaum bangsawan tidak melaksanakan sendiri undang-undang yang
mereka buat, melainkan diserahkan ke tangan raja/ratu.
Kekuasaan Federatif
Kekuasaan menjalin hubungan dengan negara-negara atau kerajaan-kerajaan lain. Kekuasaan
ini mirip dengan Departemen Luar Negara di masa kini. Kekuasaan ini antara lain untuk membangun
liga perang, aliansi politik luar negeri, menyatakan perang dan damai, pengangkatan duta besar, dan
sejenisnya. Kekuasaan ini oleh sebab alasan kepraktisan, diserahkan kepada raja/ratu Inggris, sebagai
kekuasaan eksekutif.
Dari pemikiran politik John Locke dapat ditarik satu simpulan, bahwa dari 3 kekuasaan yang
dipisah, 2 berada di tangan raja/ratu dan 1 berada di tangan kaum bangsawan.
Kelebihan Sistem Pemerintahan Parlementer inggris :

Pembuat kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi penyesuaian
pendapat antara eksekutif dan legislatif. Hal ini karena kekuasaan eksekutif dan legislatif

berada pada satu partai atau koalisi partai.


Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan public jelas.

Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet menjadi
barhati-hati dalam menjalankan pemerintahan.

Kekurangan Sistem Pemerintahan Parlementer inggris :

Kedudukan

parlemen sehingga sewaktu-waktu kabinet dapat dijatuhkan oleh parlemen.


Kelangsungan kedudukan badan eksekutif atau kabinet tidak bias ditentukan berakhir

badan

eksekutif/kabinet

sangat

tergantung

pada

mayoritas

dukungan

sesuai dengan masa jabatannya karena sewaktu-waktu kabinet dapat bubar.

Kabinet dapat mengendalikan parlemen. Hal itu terjadi apabila para anggota kabinet
adalah anggota parlemen dan berasal dari partai meyoritas. Karena pengaruh mereka
yang besar diparlemen dan partai, anggota kabinet dapat mengusai parlemen.

Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif. Pengalaman mereka


menjadi anggota parlemen dimanfaatkan dan manjadi bekal penting untuk menjadi
menteri atau jabatan eksekutif lainnya.

Anda mungkin juga menyukai