Anda di halaman 1dari 5

Nama : Neng Lia Susilawati

Kelas : XI-MIPA 1

Tanggal : 16 September 2020

Demokrasi merupakan pemerintahan dengan kedaulatan berada ditangan rakyat . Anda telah mempelajari
hakikat demokrasi. Tugas Anda selanjutnya adalah membuat artikel tentang bentuk-bentuk demokrasi
yang di terapkan negara-negara di dunia. Anda diharuskan memilih satu negara dan mendeskripsikan
demokrasi yang diterapkan negara tersebut.
Demokrasi di Swiss
Oleh : Neng Lia Susilawati

Swiss merupakan negara federal yang menganut demokratis campuran yaitu langsung
(hak inisiatif dan hak referendum) dan tidak langsung (wakil-wakil unit pemerintahan
subnasional). Swiss memiliki kanton yang merupakan negara bagian dibawah sistem federalisme
Swiss. Saat ini, Swiss memiliki sebanyak 26 kanton dengan bahasa yang beragam: 17 Swiss-
German, 4 Swiss-Romande, 1 Italy, 3 Perancis-German, 1 German-Italia-Rumantsch. 
Istana Federal Swiss yang merupakan Kantor Kepresidenan dan sekaligus Kantor Parlemen (foto: dok. pribadi)

Sistem pemerintahan Swiss dibagi menjadi eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Pada


bagian eksekutif, Swiss memiliki kepala negara yang disebut Bundesrat (dewan federal) yang
dipilih oleh Majelis Federal sebanyak 7 anggota dengan jangka waktu 4 tahun. Kepala
pemerintahannya dipilih oleh badan legislatif dari anggota Bundesrat yaitu 1 ketua dengan
jangka waktu 1 tahun yang disebut sebagai Bundespresiden. Kemudian, kementrian berada di
tangan anggota. Pada bagian legislatif, Bundesversammlung (majelis federal) dibagi menjadi
Nassionairat dan Standerat. Nassionairat terdiri dari 190-200 anggota dengan masa jabatan
rakyat 4 tahun dan dipilih oleh. Sedangkan Standerat memiliki 44 anggota yang dipilih oleh
dewan kanton dengan masa jabatan yang memiliki pada kanton. Pada bagian yudikatif, ada
Pengadilan Agung yang terdiri dari 30 hakim yang ditunjuk oleh Majelis Federal. Lalu, masa
hukum kanton dibagi menjadi dua atau tifal tingkat pengadilan. 

Di Swiss, warga negara yang diatas umur 18 tahun keatas dapat mengikuti
pemilu. Kemudian, ada amandemen konstitusi, maka akan dilakukan melalui petisi 100000
pemilh dan harus dirtrifikasi melalui referendum. Didier Burkhalter adalah salah satu
Bundespresiden dengan masa jabatan 1 tahun. Selanjutnya, di Swiss ada partai politik dengan
ideologinya masing-masing. 

Negara berpenduduk delapan juta orang, dengan pendapatan per kapita termasuk paling
tinggi di dunia, dengan struktur masyarakat yang multi-etnis dan multi-bahasa ini, sistem
pemerintahannya terdiri dari tingkat commune (kelurahan/desa)   yang berjumlah 2.485, canton
(kabupaten/kota) berjumlah 26 dan nasional (federal). Setiap canton adalah otonom, yaitu
mempunyai konstitusi, pemerintahan dan parlemen sendiri, seperti halnya tingkat nasional.
Perbedaan antara Swiss dengan negara-negara demokratis lain adalah bahwa setiap warga negara
berhak meminta UU yang ditetapkan oleh parlemen untuk diputuskan secara langsung oleh
rakyat (melalui referendum). Untuk itu, seseorang/sekelompok orang hanya perlu
mengumpulkan tandatangan sebanyak minimum 50.000 orang (atau 1% dari jumlah penduduk
yang mempunyai hak politik) dalam waktu 100 hari sejak ditetapkannya UU yang akan
direferendum.
Selama ini memang hanya sedikit saja kejadian UU yang pernah ditolak oleh rakyat
melalui referendum, karena proses perwakilan di sana mendapat legitimasi yang kuat dari rakyat,
yaitu bahwa anggota DPR yang dipilih rakyat mengetahui bahwa pekerjaan mereka akan diawasi
secara serius oleh rakyat, maka mereka bekerja dengan sungguh-sungguh untuk menyuarakan
kepentingan rakyat yang diwakilinya.
Agar sistem checks and balances berlangsung dengan nyata, rakyat juga mempunyai hak untuk
mengusulkan amandemen terhadap UUD tentunya yang tidak bertentangan dengan hukum
internasional dan hak azasi manusia. Untuk itu diperlukan tandatangan minimum dari 100.000
orang dalam waktu 18 bulan. Dengan adanya kesempatan ini maka rakyat benar-benar
mengendalikan semua hal yang menyangkut kehidupan bernegara dan bermasyarakat.
Sistem demokrasi langsung di Swiss itu tidak memperlemah sistem demokrasi perwakilan
namun mengurangi keterbatasannya. Sejak menjadi negara yang berdaulat pada tahun 1848,
Swiss telah menetapkan diri menjadi negara dengan sistem demokrasi langsung. Namun baru
setelah berjalan bertahun-tahun dengan banyak upaya perubahan yang demokratis,  maka Swiss
menemukan sistem demokrasi yang lebih langsung seperti saat ini, di mana setiap kekuatan dan
kelompok di negara itu mempunyai peluang yang sama untuk mengambil peran aktif dalam
menetapkan agenda politik negara dan masyarakat.
Dan ini bukan hanya bersifat oposisional: UU yang ditentang oleh kelompok minoritas seringkali
kandas pada saat dilakukan referendum, dan kebanyakan UU usulan pemerintah atau DPR
mendapat dukungan rakyat. Pemerintah Swiss memang tidak menjalankan pemerintahan untuk
rakyat, tetapi menjalankan pemerintahan bersama rakyat. Sistem ini terbukti membawa manfaat
yang positif bagi kehidupan sosial dan ekonomi: di kelurahan/desa (commune) dan di
kabupaten/kota (canton) dimana banyak warganya ikut terlibat dalam politik  juga merupakan
wilayah dengan layanan publik dan kesejahteraan ekonomi yang lebih baik.
Dari pengalaman Swiss kita dapat mempelajari bahwa demokrasi perwakilan dapat berjalan
dengan lebih baik, jika partisipasi masyarakat dihargai dan diakomodasi. Urusan sangat penting
harus ditentukan oleh rakyat, urusan yang kurang begitu penting oleh DPR, dan urusan
implementasi oleh pemerintah atas mandat dari rakyat.

 FDP. Liberalisme Klasik Liberal (FDP / PRD) 12


 Partai Sosial Demokrat (SPS / PSS) Sosial demokrasi 9
 Konservatisme Nasional Partai Rakyat Swiss (SVP / UDC) 7
 Partai Hijau (GPS / PES) Politik hijau 2

Anda mungkin juga menyukai