Anda di halaman 1dari 8

TELAAH KASUS PULPOTOMI

PADA GIGI DESIDUI

Nama : Wira Putri Winata


No BP : 1311412016

A. Data Pasien
Nama : Raysa Nurul Nazma
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 8 tahun 11 bulan
Alamat : Jl. Cilosari no 7 Padang
No. Rekam Medik : 14258
Elemen Gigi : 75
B. Pemeriksaan Subjektif
1. Chief Complain
Pasien datang dengan keluhan gigi belakang kiri bawah berlubang dan ingin
dirawat.
2. Present Illness
Gigi tersebut telah berlubang sejak 2 tahun yang lalu. Gigi yang dikeluhkan pernah
ngilu sekitar 1 minggu yang lalu saat pasien makan makanan yang dingin. Pasien
tidak pernah mengeluhkan sakit spontan.
3. Post Dental History
Pasien pernah ke drg sebelumnya untuk mencabut gigi. Pasien menyikat gigi 2x
sehari (pagi dan malam). Pasien mengunyah 1 sisi (sebelah kiri).
4. Post Medical History
Pasien tidak dicurigai adanya kelainan sistemik dan pasien tidak pernah
mengkonsumsi obat jangka panjang.
5. Family History
Orang tua pasien tidak dicurigai adanya kelainan sitemik
6. Social History
Pasien seorang siswa SD kelas 3. Rutin mengonsumsi buah dan sayur serta susu.
C. Pemeriksaan Objektif
Elemen gigi : karies profunda pada gigi 75
Sondasi : (-)
Perkusi : (-)
Palpasi : (-)
Termal : (+)
Tekan : (+)
D. Pemeriksaan Radiografis

E. Diagnosis
Pulpitis reversible pada gigi 75
F. Rencana perawatan
Pulpotomi vital
G. Prognosis
Baik, tidak terdapat fraktur horizontal maupun vertikal pada akar gigi dan Pasien
kooperatif untuk datang berulang dan oral hygine pasien cukup baik
H. Penatalaksanaan
Alat Bahan

Diagnostic set Paper Point

Bur Set Cotton Roll

Endometer Cotton Pelet

Jarum Miller Eugenol

Jarum Ekstirpasi Chorhexidine diglukonat 2%

File Kapas, alkohol


Plastis instrument Caviton

Spuit irigasi Fletcer

Semen spatle

Glass lab

Tahapan Pekerjaan

Kunjungan I

1. Siapkan alat dan bahan.


2. Anastesi infiltrasi pada bukal dan lingual gigi 75.
3. Preparasi kavitas. Buang semua jaringan karies untuk memberikan jalan masuk
yang mudah ke kamar pulpa dengan round bur kecepatan rendah
4. Ekskavasi karies yang dalam.
5. Buang atap pulpa dengan menggunakan round bur kecepatan tinggi disertai water
spray. Masukkan ke dalam bagian yang terbuka dan gerakan ke mesial dan distal
seperlunya untuk membuang atap kamar pulpa.
6. Buang pulpa bagian korona. Hilangkan pulpa bagian korona dengan ekskavator
atau dengan round bur kecepatan rendah.
7. Hemostatis diperoleh dengan meletakkan cotton pellet steril pada dasar kamar
pulpa.
8. Irigasi dan keringkan kamar pulpa.irigasi dilakukan dengan clorheksidine.
Penyemprotan akan mencuci debris dan sisa-sisa pulpa dari kamar pulpa.
Keringkan dan isolasi.
9. Aplikasikan formokresol. Celupkan kapas kecil dalam larutan formokresol, buang
kelebihannya dengan menyerapkan pada kapas dan tempatkan dalam kamar pulpa,
menutupi pulpa bagian akar selama 4 sampai dengan 5 menit.
10. Berikan bahan antiseptik. Siapkan pasta antiseptik dengan mencampur eugenol dan
zink oxide. Keluarkan kapas yang mengandung formokresol dan berikan pasta
secukupnya untuk menutupi pulpa di bagian akar. Serap pasta dengan kapas basah
secara perlahan dalam tempatnya.
11. Tutup dengan kapas steril diatasnya dan tutup dengan tambalan sementara
Gambar. Langkah-langkah Perawatan Pulpotomi Formokresol Satu Kali Kunjungan.1.
Ekskavasi karies, 2. Buang atap kamar pulpa, 3. Buang pulpa di kamar pulpa dengan
ekskavator, 4. Pemotongan pulpa di orifis dengan bor bundar kecepatan rendah, 5.
Pemberian formokresol selama 5 menit, 6. Pengisian kamar pulpa dengan campuran
Zink oxide eugenol, 7. Gigi yang telah di restorasi

Kunjungan II

1. Setelah 1 minggu tanyakan apakah ada keluhan dari pasien, lakukan tes perkusi,
palpasi
2. Jika tidak ada keluhan, bongkar tambalan sementara
3. Lakukan restorasi akhir.
Pulpotomi

Pulpotomi adalah pengambilan pulpa yang telah mengalami infeksi di dalam


kamar pulpa dan meninggalkan jaringan pulpa dibagian radikular.
Keuntungan dari pulpotomi :
1) Dapat diselesaikan dalam waktu singkat satu atau dua kali kunjungan.
2) Pengambilan pulpa hanya di bagian korona hal ini menguntungkan karena
pengambilan pulpa di bagian radikular sukar, penuh ramikasi dan sempit.
3) Iritasi obat – obatan instrumen perawatan saluran akar tidak ada.
4) Jika perawatan ini gagal dapat dilakukan pulpektomi.

Indikasi :
- Karies proksimal yang dalam
- Tidak ada nyeri spontan atau nyeri yang menetap atau bukti jelas adanya infeksi,
seperti radiolusen dibagian furkasi.
- kondisi dimana sebaiknya ektraksi gigi dihindari, misalnya pada pasien hemofilia
atau pasien dengan kelainanan perdarahan
Kontraindikasi :
- Pada anak-anak dengan penyakit jantung bawaan atau imunosupresi

Pulpotomi Vital
Definisi :
Pulpotomi vital atau amputasi vital adalah tindakan pengambilan jaringan pulpa
bagian koronal yang mengalami inflamasi dengan melakukan anestesi, kemudian
memberikan medikamen di atas pulpa yang diamputasi agar pulpa bagian radikular
tetap vital.
Pulpotomi vital umunya dilakukan pada gigi sulung dan gigi permanen muda.
Pulpotomi gigi sulung umunya menggunakan formokresol atau glutaradehid. Pada gigi
dewasa muda dipakai kalsium hidroksid. Kalsium hidroksid pada pulpotomi vital gigi
sulung menyebabkan resorpsi interna. Berdasarkan penelitian, menurut Finn
keberhasilan pulpotomi vital formokresol 97% secara rontgenologis dan 82% secara
histologis. Reaksi formokresol terhadap jaringan pulpa yaitu membentuk area yang
terfiksasi dan pulpa di bawahnya tetap dalam keadaan vital. Pulpotomi vital dengan
formokresol hanya dilakukan pada gigi sulung dengan singkat dan bertujuan mendapat
sterilisasi yang baik pada kamar pulpa.
Obat yang dipakai formokresol dari formula Buckley :
- Formaldehid 19%
- Kresol 35%
- Gliserin 15%
- Aquadest 100
Khasiat formokresol :
Formokresol mengkoagulasi protein sehingga merupakan bakterisid yang kuat dan
kaustik. Pemakaian formokresol pada pulpotomi tidak merangsang pembentukan
dentinal bridge atau calcific barrier, tetapi jaringan pulpa akan membentuk zona fiksasi
yang bersifat keras, tahan terhadap autolysis dan merupakan barrier terhadap serangan
bakteri yang menuju ke apikal.
Pemakaian formokresol pada pulpotomi vital terdiri 2 metode :
1) Pulpotomi 1 kali kunjungan atau metode 5 menit. Pada pulpa yang mengalami
peradangan kronis jaringan pulpa seharusnya perdarahan akan berhenti dalam 3 – 5
menit setelah diletakkan formokresol.
2) Pulpotomi 2 kali kunjungan atau metode 7 hari. Karena adanya persoalan kontrol
perdarahan yaitu perdarahan yang berlebihan.
Daftar Pustaka

Toumba, Jack dkk. 2014. At a Glance Kedokteran Gigi Anak. Jakarta: Erlangga
Ingle, John. (2002) . Endodontics fifth edition. Pediatric Endodontics. Diakses 22
Januari 2017. E-Book
Finn, S. B. 2003. Clinical Pedodontics. 4th edition. Philadelphia : W. B. Saunders.
TELAAH KASUS PULPOTOMI VITAL
PADA GIGI DESIDUI

Oleh :
Fitri Utami
1311412014

Pembimbing :
drg. Sri Rahmayati, MDsc, Sp.KGA

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


PENDIDIKAN DOKTER GIGI
UNIVERSITAS ANDALAS
TAHUN 2018

Anda mungkin juga menyukai