Anda di halaman 1dari 17

Islam di Australia : Melihat Perayaan Idul Fitri dan Idul Adha

Artikel ini Diajukan untuk Memenuhi Tugas Akhir Semester (UAS)


pada Mata Kuliah Sejarah Kebudayaan Islam di Kawasan Minoritas

Dosen pengampu : Dr. Usep Abdul Matin, M.A

Disusun oleh :
- Elina Putri (11180220000038)
- Fauzan Ramadhan ( 111802200000
- Feibriany Eka Budiman (111802200000
- Firly Yuandi (111802200000
- Hanif Maurits. R (111802200000
- Khayatun Najah (111802200000
- Livia Ananda (111802200000

JURUSAN SEJARAH PERADABAN ISLAM


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2021

Abstrak
I. Pendahuluan

II. Metodelogi Penelitian

III. Literature Review


IV. Pembahasan
A. Sejarah masuknya Islam di Australia

Sebelum membahas tentang sejarah masuknya Islam di Australia, sebaiknya kita


mengetahui terlebih dahulu gambaran umum tentang negara Australia. Australia
merupakan pulau terbesar di dunia yang sekaligus benua terkecil di dunia dengan luas 7,6
juta km persegi. Australia adalah satu-satunya benua yang hanya terdiri dari satu negara,
dengan wilayah laut terluas ketiga di dunia. penduduknya mayoritas bermukim di kota
dan kawasan pesisir pantai.1 Penduduknya terdiri dari penduduk asli Australia atau
Aborigin dan penduduk imigran. Penduduk asli Australia atau Aborigin dan penduduk
Kepulauan Selat Torres adalah penduduk yang telah berdiam di Australia selama lebih
dari 40.000 tahun dan mungkin hingga 60.000 tahun. Sedangkan penduduk imigran
adalah penduduk yang berasal dari gelombang migrasi atau keturunan imigran yang tiba
di Australia dari sekitar 200 negara sejak Inggris mendirikan pemukiman Eropa yang
pertama di Sydney Cove pada 1788 M2

Sejarah datangnya Islam di Australia telah berumur panjang, jauh sebelum


datangnya warga kulit putih di daerah tersebut. Namun kurangnya data-data membuat
banyaknya teori tentang kapan dan siapa orang yang pertama kali membawa Islam di
Australia. Secara umum, sejarah datangnya Islam di Australia terbagi menjadi 4 (empat)
periode.

Periode pertama : Kaum Muslim dari Makassar

Kontak antara para nelayan Makassar dengan penduduk suku Australia pernah
terjalin seja 200 tahun lalu, perahu-perahu nelayan Makassar telah mengunjungi pantai
Marege, pantai yang terdapat di antara timur laut Darwin dan teluk Carpentaria untuk
menangkap dan memproses terapang untuk kemudia dijual di pasar komunitas Cina.3
Kontak secara fisik antara Muslim dan Aborig in dimulai dengan datangnya nelayan
Makasar yang mencari teripang di pesisir pantai Northen Teritory, Australia, pada abad
17 M. Kontak ini terjadi lantaran para nelayan ini membangun industri teripang di sana.
Mengenai perihal kapan industri ini ada dan dibangun di Australia, penulis mengambil

1
H.M Dahlan M, “Islam di Australia (tinjauan Historis dan Perkembangan)”, Jurnal al-Hikmah, Vol XXI, No. 1
tahun 2019, hlm. . 15711
2
Dedeh Nur Hamidah, “Peran Komunitas MuslimAustralia dalam Perkembangan Islam di Australia Abad 20 M”
Tamaddun, Vol. 7 , No. 1, Januari - Juni 2019, hlm. . 196
3
M Amin Nurdin, “Pergulatan Kaum Muslim Minoritas; Islam Versus Multikulturalisme dan Sekularisme”,
Jakarta: Ushul Press 2009, hlm .87
pendapat C. C. Macknight yang menyebutkan bahwa industri teripang ini dimulai sekitar
tahun 1700 M dan tetap bertahan di Australia hingga tahun-tahun pertama abad ke 20 M.
Bukti-bukti tertulis langsung dari kepulauan Asia Tenggara mempertegas periode abad 17
sebagai masa perkembangan industri teripang di wilayah tersebut. Bagi para pengamat
seperti Dalrymple atau Forrest pada abad tersebut, teripang merupakan jenis barang
dagangan utama yang umum diperjual belikan.4

Kebutuhan untuk berkomunikasi berakibat pada masuknya istilath istilah


Makassar ke dalam Bahasa suku Aborigin. Banya kata-kata yang dipinjam untuk
menjelaskan konsep-konsep atau obyek-obyek fisik yang sebelumnya tak dikenaloleh
kaum Aborigin. Contoh yang paling penting ditemui dalam deretan perbendaharaan kata
yang berhubungan dengan perahu-perahu orang Makassar. Ahli Bahasa berargumentasi
bahwa hal ini memperkuat kecenderungan alami terhadap dominasi Bahasa Makassar dan
hal itu menjadi penting bagi komunikasi antara komunitas-komunitas Aborigin.

Ada juga bukti fisik tentang pengaruh kaum Muslim terhadap kehidupan
Aborigin, gambar-gambar dari batu dan patung-patung di tanah Arnhem Barat biasanya
berwujud perahu dan api yang mendidih. Karakteristik bentuk perahu juga banyak
terdapat di berbagai lukisan-lukisan di batang pohon dan batu-batu karang. Namun
subyek-subyek rinci yang halus dari karya-karya ini diasosiasikan dengan legenda, lagu-
lagu dan benda-benda tua. Mereka merupakan bagian dari keseluruhan pengetahuan.

Ada indikasi yang menyatakan bahwa nelayan-nelayan Makassar dari selatan


pulau Sulawesi berlayar secara teratur ke Kawasan utara Australia sejak awal abad ke-16.
Beberapa diantaranya telah menempati bagian-bagian Kawasan Utara Australia, menikah
dengan anggota komunitas Aborigin lokal dan mungkin sambal memperkenalkan agama
Islam pada mereka. Makam-makam Islam pada periodeawal masih bisa ditemui kini di
pulau Arhhem.5

Periode Kedua : Penjajahan Inggris di Australia

Orang-orang Inggris menjadikan Australia sebagai daerah jajahan, dimana orang-


orang Muslim memainkan peranan yang marginal. Tempat tinggal mereka yang

4
http://indonesia.embassy.gov.au/jaktindonesian/penduduk_kebudayaan.html diakses pada 23 Juni 2021
pukul 20:07 WIB
5
M Amin Nurdin, “Pergulatan Kaum Muslim Minoritas; Islam Versus Multikulturalisme dan Sekularisme”,
Jakarta: Ushul Press 2009, hlm. 87
berpencar dan sedikitnya jumlah komunitas menyebabkan tida adanya informasi tentang
identitas mereka.

Periode Ketiga : Kaum Muslim dari Afghanistan

Sejarah kedatangan Islam di Australia yang tercatat dalam dokumentasi Australia


adalah diawali dengan orang-orang Afghanistan. Pada bulan Juni 1860, sebuah kapa
kerajaan Chinsurah dari Karachi merapat di Pelabuhan Melbourne. Di dalamnya terdapat
24 onta dan 3 orang penunggangnya. Tidak diketahui secara persis, apakah mereka
memang berasal dari Afghanistan, meski diyaini mereka dari India, Pakistan, dan
beberapa dari Afghanistan, Persia, Mesir, dan Turki.

Kedatangan Muslim dari luar Australia berkaitan dengan meluasnya pertanian di


koloni-koloni Australia dan meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang memerlukan
tenaga kerja yang berasal dari narapidana yang dibawa secara paksa dari Inggris tida bisa
memenuhi kuota tersebut. Mulai tahun 1840 sa,pai tahun 1880, permukiman Eropa
meluas dari lahan-lahan di Tenggara menyebrangi benua. Ini adalah periode eksplorasi ke
pedalaman negeri yang berakibat pada permusnahan sejumlah besar masyarakat asli
Aborigin.

Imigran dari Afghan ini meninggalkan banyak keturunan yang kini masih hidup di
Australia terutama di Alice Spring. Namun kebanyakan keturunan Afghan ini tidak lagi
mempraktikan Islam. Nama, bahasa, makanan dan gaya hidup mereka sudah
terasimilasikan. Keadaan ini berbalik dari para awal imigran Afghan itu sendiri, mereka
para imigran awal memiliki kebiasaan shalat, memakai gamis dan sorban di kepala,
menghindari minuman keras, memisahkan diri dari wanita. Selain shalat, mereka juga taat
berpuasa meski mereka harus tetap bekerja.6

Periode Keempat : Masuknya kaum Muslim Imigran dari berbagai manca negara

Pada periode setelahnya, muslim datang dari para imigran yang datang dari
berbagai negara dengan latar belakang alasan dan tujuan. Di antaranya:

 Muslim Melayu yang mulai pada tahun 1850 M dan berlanjut sampai 1930 M.
Gelombang migrasi ini membawa orang orang Melayu Muslim ke Timur-laut, utara
dan barat-laut pantai Australia. Orang orang Melayu ini datang sebagai penyelam

6
Dedeh Nur Hamidah, “Peran Komunitas MuslimAustralia dalam Perkembangan Islam di Australia Abad 20 M”
Tamaddun, Vol. 7 , No. 1, Januari - Juni 2019, hlm. 197
mutiara dan sebagai buruh-kontrak di perkebunan tebu di Australia Barat.13 Menurut
sensus koloni pada tahun 1871 mencatat bahwa ada sekitar 149 orang Melayu yang
bekerja di Australia sebagai penyelam mutiara di Australia.14 Imigran dari Malaysia
ini selain bekerja sebagai penyelam mutiara di pedalaman laut, ada juga yang bekerja
di pertambangan Australia Selatan, pertanian dan berkebun di ladang tebu di
Queensland. Meskipun permintaan tinggi untuk pekerja Melayu di Australia, namun
pengenalan Undang-undang Pembatasan Imigrasi pada tahun 1901 sangat membatasi
pertumbuhan komunitas ini.15 Tahun 1901 ada 932 penyelam mutiara Malaysia di
Australia. 7
 Pada sekitar tahun 1960 M dan sekitar tahun 1970 M dalam jumlah yang cukup besar
terjadi migrasi Muslim dari Lebanon ke Australia. Migrasi pertama bangsa Lebanon
ke Australia terjadi pada sekitar tahun 1880-an. Gelombang kedua migrasi Bangsa
Lebanon ke Australia terjadi antara tahun 1947 M sampai dengan 1975 M, terutama
setelah terjadi perang antara bangsa Arab dan Israel pada tahun 1967 M. Gelombang
ketiga terjadi pada tahun 1976 M setelah terjadi perang sipil di Lebanon
 Setelah Perang Dunia II, imigrasi Turki ke Australia tidak meningkat secara
signifikan seperti imigran dari Lebanon. Pada tahun 1966 ada kurang dari 1.000 orang
kelahiran Turki di Australia. Hal ini terjadi karena dampak persoalan White Australia
Policy. Namun, saat migrasi dari Eropa mengalami penurunan, maka pertimbangan
untuk menerima kembali imigran dari Turki tersebut dipertimbangkan oleh
pemerintah. Pada saat yang sama, Pemerintah Turki mendorong emigrasi untuk
mengatasi pengangguran dan kepadatan penduduk yang berlebihan.
 Populasi Muslim yang berimigrasi ke Australia dari wilayah yang sekarang diakui
sebagai Bosnia-Herzegovina tergolong sedikit sampai setelah Perang Dunia II. Pada
tahun 1960-an dan 1970-an meningkatnya pengangguran di Republik Federal Sosialis
Yugoslavia kemudian menyebabkan pemerintah untuk meringankan pembatasan
emigrasi, yang memungkinkan peningkatan jumlah yang bermigrasi ke Australia.
Para imigran ini kemudian banyak yang menetap di Victoria.8
 Hingga tahun 1947 M, Pakistan adalah negara bagian dari India yang diperintah oleh
penjajah Inggris. Imigran dari wilayah ini mulai berdatangan di Australia selama
pertengahan abad kesembilan belas, sebagian besar datang sebagai kamuflase disewa

7
Ibid, hlm. 198
8
Anonimous. History of Immigration from Bosnia. https://www.google.com/search?
q=google+translate&ie=utf8&oe=utf-8&client=firefox-b.
untuk kontrak jangka pendek. Namun banyak juga yang akhirnya menetap secara
permanen di Australia. Seperti para penunggang unta 'Afghan', mereka memainkan
peran penting dalam eksplorasi dan pengembangan area yang luas di Australia bagian
dalam Pada tahun 1901, ketika Undang-undang Pembatasan Imigrasi (dikenal sebagai
White Australia POlicy) diterapkan, populasi imigran dari Pakistan menjadi
berkurang, karena banyak dari mereka yang memutuskan meninggalkan Australia dan
kembali ke negara asal mereka.
B. Komunitas Muslim di Australia

Sebagian besar umat Islam yang tinggal dan menetap di Australia adalah kaum
imigran. Hal ini dapat menyimpulkan bahwa Muslim di Australia memiliki
keanekaragaman suku dan budaya. Saat ini bukan hanya masjid yang menjadi simbol
umum ke-islaman di Australia, tetapi dapat dilihat juga dari organisasi Muslim yang
ada di sana. Hingga saat ini Ada beberapa organisasi-organisasi Islam yang didirikan
oleh komunitas muslim berdasarkan asal negaranya. Misalnya, umat Islam Turki lebih
banyak berkumpul dengan sesama Muslim Turki dan selanjutnya membangun masjid
yang dikelola berdasarkan adat istiadat Turki. Meski organisasi organisasi Islam telah
banyak didirikan di negara-negara bagian Australia, namun sampai awal tahun 1960-
an, mereka sudah tidak melakukan pembentukan organisasi Muslim bersifat nasional
yang mampu menyatukan mereka, menyelesaikan persoalan mereka, serta
menggabungkan mereka dalam satu komunitas muslim yang dinamis. Hingga pada
suatu peristiwa terjadi tahun 1961. Ketika pemimpin keagamaan komunitas muslim
Adelaide, Imam Ahmad Shaka mengajukan kepada pemerintah Federal Australia
untuk menjadi penyelenggara pernikahan bagi Muslim seperti penyelenggaraan yang
dilakukan pendeta bagi pernikahan orang Kristen9. Namun permintaan itu sayangnya
ditolak oleh pemerintah Federal Australia dan ketua pengadilan menyatakan: “saya
tidak akan mengizinkan seorang Muslimpun untuk mengawini siapapun di negri ini.
Penolakan tersebut merupakan pukulan penghinaan bagi komunitas muslim imigran
baru. Saat kejadian ini di Australia sudah ada kurang lebih sekitar sepuluh komunitas
Muslim yang terorganisir di Adelaide, Melbourne, Shapperton, Sydney, Brisbane, dan
Mareeba. Mereka melakukan pertemuan umum pada April 1963 dengan
menghadirkan perwakilan dari setiap organisasi dalam rangka membahas penghinaan
yang tengah terjadi bagi komunitas Muslim. Dari pertemuan ini Federasi
9
Dedeh Nur Hamidah, PERAN KOMUNITAS MUSLIM AUSTRALIA DALAM PERKEMBANGAN ISLAM DI ASUTRALIA
ABAD 20 M, Vol. 7 , No. 1, Januari - Juni 2019
Perkumpulan Islam Australia (AFIS) didirikan. AFIS merupakan oganisasi Federasi
perkumpulan Islcam Australia yang pada tahun 1975 diubah menjadi Federasi Dewan
Islam Australia (AFIC). Jadi, setiap negara bagian dan teriatori Australia sekarang
membentuk dewan Islam dan setiap dewan terbentuk dari sejumlah perkumpulam
Muslim.

1. (Australian Federation of Islamic Coucncil) Australian Federation of Islamic Council


(AFIC) dibentuk pada tahun 1976. AFIC merupakan bentuk aorganisasi Islam yang
bertaraf nasional. Organisasi ini membawahi Dewan Islam yang dibentuk di tiap
negara bagian Australia, dan setiap dewan terbentuk dari sejumlaah perkumpulan
Islam. Status mahasiswa asing Muslim yang sedang belajar di universitas-
aauniversitas Australia membentuk Federasi Asosiasi Mahasiswa Muslim Australia
(AFMSA) yang mana federasi ini masuk ke dalam status sebagai salah satu dewan
Islam. Hal ini adikarenakan mahasiswa Muslim ini dianggap istimewa dan sangat
peanting dalam perkembanagan Islam itu sendiri. Semua perkumpulan lokal, dewan
negara bagian dan AFIC mempunyai Anggaran Dasar yang menggambarkan
kewajiban masing-masing. Presidena dan wakil presiden AFIC dipilih setiap dua
tahun oleh Dewan Islam. Baik Presiden dan wakil presiden tidak dapat dipilih lebih
dari satu kali. Presiden pertama AFIC periode 1976-1978 adalaha Dr. Abdul seorang
yang berasal dari India.10 Presiden periode berikutnya 1978-1982 adalah
Mohaammed Ali Wang seorang dokter medik yang berasal dari China. Presiden di
periode berikutnya di tahun 1982-1984 adalah Tn. Ibrahim Atallah seorang guru
sekolah menengah yang berasal dari Mesir. Dan di tahun 1984 organisasi ini
dipimpin oleh Dr. El-Erian seoranag profesor di salah saatu Universitas Australia, ia
kelahiran Mesir. Tugas AFIC sebagai organisasi Isalam adalah melaksanakan
koordinasi, khususnya dalam menyampaikan dakwah Islam di seluruh wilayah Benua
Australia. AFIC berkantor pusat di Sydney dan telah melaksaanakan kegiatan-
kegiatan seperti berikut.
a) Menyelenggarakan parosesi pernikahan sesuai dengan cara islami, dengan
mengambil tempat di Masjid atau Islamic Center.
b) Membentuk Islamic aCouncil yang berkududukan di setiap teritori atau negara
bagian yang bertugas untuk menguraus berbagai kegiatan Islam di wilayahnya.

10
Indriana Kartin. MINORITAS MUSLIM DI AUSTRALIA
c) Mengadakan kerjasaama dengan Pemerintah Australia dalam proses penyembelihan
hewan-hewan yang dagingnya aakan diekspor ke nagara-negara Islam.
d) Mengangkat imam-iamam masjid yang berada di Australia. Imam-imam masjid yang
diangkat oleh AFIC ini digaji oleh pemerintah Saudi Arabia.
e) Mengusahakan dana adari negara-negara Arab, terutama dari Saudi Arabia untuk
pembangunan masjid-masjid dan Islamic Center.
f) Mengusahakan agar huakum-hukum Islam yang berkaitan dengan keluarga, seperti
perceraian, perkawinan,a kuburan Islam, hari libur, dan hari-hari Islam diakui oleh
pemerintah.

2. Federation of Australiaa Muslim Student and Youth (FAMSY) Selain organisasi


AFIC yang dijadikan sebagai organiasasi yang memayungi organisasi-organisasi
lainnya, ada pula federasi mahasiswa dan pemudaa Muslim yang disebut denga
Federation of Australian Muslim Student and Youth (FAMSY) yanga mewakili
berbagai himpunan Mahasiswa Muslim (the Muslim student Asociation atau MSA)
dana himpunan pemuda Muslim di Australia.29 Moslem Student Association
(Himpunan Maahasiswa Muslim). Organisasiorganisasi ini mengeluarkan majalah Al-
Manar (majalah berbahaasa Arab) dan Australia Minaret (berbahasa Inggris). Majalah
itu pertama kali dikeluarkana oleh Federation of Islamic Societies. Majalah itu
bertebaran di New South Wales, Sydney, Victoaria, Melbourne, dan daerah-daerah
lainnya.

3. Moslem Women’s Center (MWA) Moslem Woamen’s Center (Pusat Wanita Islam)
adalah organisasi Islam yang didirikan dengan tujuan untauk memberikan pelajaran
keislaman bagi kaum Wanita. Organisasi ini juga aktif dalam menyelenaggarakan
pertemuan Islam dan berbagai kegiatan sosial yang konstruktif. Selain itu, organisasi
aini juga menerbitkan majalah bulanan yang isinya memuat tentang Islam itu sendiri,
pengeratian dan hakikatnya, kisah tentang masuknya mu’allaf wanita Australia yang
berlatar belakang aKristen dan hal-hal yang berkaitan dengan Islam dan Muslim.
Selain memberikan pemahamana tentang Islam kepada kaum wanita, organisasi ini
juga membantu kaum wanita untuk belajar bahasa Inggris terutama bagi mereka yang
baru datang ke Australia dan memiliki kemaampuan bahasa Inggris yang kurang.
Untuk memudahkan mereka hidup dan bergaul dengan waraga Australia yang rata-
rata menggunakan bahasa Inggris dan terkadang untuk mempermaudah saat mencari
pekerjaan.
C. Masjid-masjid di Australia

Untuk mempermudah dalam hal ibadah, komunitas Muslim mendirikan beberapa


Masjid di tiap daerah yang menjadi permukiman imigran Muslim. Masjid ini tidak
hanya saja berfungsi sebagai tempat ibadah, melainkan juga dijadikan tempat untuk
mengorganisir komunitas muslim yang ada. Masjid-masjid ini biasanya juga dijadikan
tempat untuk pengajian tentang keislaman, pendidikan Islam juga perayaan hari besar
Islam. Pembangunan Masjid tergolang tidak mudah dilakukan di Australia, karena
setelah proposal perizinan pembuatan masjid disampaikan ke balaikota, mereka akan
meminta persetujuan dari masyarakat sekitar untuk menyampaikan keberatannya
dalam tempo waktu 21 hari. Biasanya masyarakat selalu merasa keberatan ketika
Masjid akan dibangun, alasan mereka berkisar pada masalah parkir, dan kebisingan
yang akan ditimbulkan masjid dari suara adzan yang dilakukan 5 kali sehari. Jadi
proses pembuatan masjid tersebut lebih cepat bila proposalnya berbunyi sebagai
proyek pembangunan rumah ibadah, karena bisa berbentuk gereja, masjid dan
sebagainya. awal masuknya Islam, masjid di Australia hanyalah berupa bangunan
sederhana seperti rumah seng atau rumah beratap jerami, maka pada abad modern ini
masjid-masjid di Australia dibangun dengan design arsitektur yang megah dan
mewah. Beberapa gereja tua yang tidak lagi di gunakan disulap warga muslim
Australia menjadi masjid tanpa mengubah desain aslinya, namun rata-rata masjid di
Australia memiliki menara dan mihrab khas arsitektur Timur Tengah. Masjid
kontemporer Australia pertama yang sama sekali tidak mengadopsi desain Timur
Tengah adalah masjid Newport di Mellbourne. Masjid ini di desain dengan atap-atap
segitiga tanpa menara. Masjid ini dilengkapi dengan perpustakaan, restauran dan
Islamic Centre.

Selain itu , masih banyak masjid-masjid yang dibangun di Australia untuk


memperluas kedudukan muslim dan mempermudah muslim beribadah , diantaranya :

 Masjid Adelaide
Turut dikenal sebagai “Afghan Chapel”, Masjid Adelaide merupakan masjid tertua di
Australia yang masih berfungsi hingga kini. Masjid tersebut memiliki makna nasional.
Bahkan, menurut situs resminya, juga dianggap sebagai salah satu dari sedikit
peninggalan imigrasi warga Afghanistan ke Australia Selatan. Hal tersebut yang
menciptakan adanya budaya Afghanistan dan Islam di sana. Awalnya, Masjid
Adelaide didirikan oleh sekelompok penunggang unta dari Afghanistan dan India
Utara. Masjid tersebut didirikan pada sekitar tahun 1888 – 1889.Berawal dari dua
masjid yang dimapatkan.
Gaya arsitekturnya mencerminkan gaya bangunan tempat asal para penunggang unta
tersebut yaitu Afghanistan, Baluchistan, dan India Barat Laut yang kini merupakan
bagian dari Pakistan. Selanjutnya, dua masjid tersebut dibangun menjadi Masjid
Adelaide yang dipimpin oleh Haji Mullah. Mullah merupakan bagian dari
penunggang unta pertama yang tiba di selatan Australia pada 1865. Masjid Adelaide
pun selanjutnya menjadi tempat beribadah para migran Muslim asal Lebanon,
Pakistan, Indonesia, Malaysia, dan beberapa area bekas Yugoslavia. Masjid Adelaide
terletak di 28/20 Little Gilbert St, Adelaide SA 5000.
 Masjid Bilal Bin
Rabbah
Masjid ini tergolong megah di Australia, dengan arsitektur bangunan mirip seperti
masjid-masjid di Timur Tengah. Berlokasi di Melbourn, tepatnya di Walker Street
Newport no 1, tak heran jika masjid ini banyak didatangi oleh para wisatawan
muslim, baik dengan tujuan ibadah maupunberwisata.
 Masjid sunshine

Sebuah masjid di Sunshine Victoria, Australia. Resminya masjid ini


bernama Cyprus Turkish Islamic Community of Victoria. Cyprus Turkish atau
Turkish Cypriot merupakan sebutan untuk orang orang Siprus ber-etnis Turki yang
kemudian hijrah ke Australia. Dan kini sudah menjadi bagian dari warga negara
Australia. Tahun 1956 Komunitas Siprus Turki di Australia membeli sebuah gedung
di 588 Rathdowne street, Carlton, dan membentuk Asosiasi Turki Siprus. Gedung
tersebut digunakan sebagai aula serbaguna, untuk segala macam kegiatan sosial dan
pertemuan termasuk salat berjamaah di perayaan Bayram juga diselenggarakan di
tempat ini, karena gedung itu merupakan satu-satunya yang dimiliki oleh muslim
Siprus Turki ketika itu. Komunitas Siprus Turki di Australia atau Cyprus Turkish
Islamic Community of Victoria, dalam perkembangannya memiliki akar sejarah di
Richmond, Clifton Hill, dan kemudian direlokasi ke Ballarat Road, kawasan Sunshine
tahun 1985. Bangunan yang berupa masjid ini yang kemudian terkenal dengan nama
“Sunshine Mosque” atau Masjid Sunshine, merupakan masjid terbesar di Negara
bagian Victoria, Australia.
Pembangunan masjid tersebut dimulai tahun 1992 dirancang oleh
arsitek Turki Turkan dan Yilmaz Gursoy. Komunitas Siprus Turki berkeinginan
menghadirkan membangun sebuah masjid dengan design zaman keemasan Turki
Usmani di Australia. Mengingat nenek moyang mereka ada yang berasal dari Asia,
Afrika dan Eropa. Masjid tersebut merupakan cerminan dari Masjid Biru di Istanbul,
Turki, dalam ukuran yang lebih kecil, namun menjadi salah satu masjid terbesar di
Australia.

D. Peraturan pemerintah terkait kehidupan beragama di Australia

Australia tidak mempunyai agama nasional yang resmi dan rakyat bebas untuk
memeluk agama apa pun yang mereka pilih, selama mereka mematuhi hukum.
Penduduk Australia juga bebas untuk tidak memeluk agama.Australia adalah Negara
dengan mayoritas penduduknya beragama Kristen, dengan sekitar 64 persen
penduduk Australia mengaku beragama Kristen. Namun, sebagian besar agama utama
juga memiliki penganut, yang mencerminkan masyarakat Australia yang
beranekaragam secara budaya.

Kebebasan agama dijamin oleh pasal 116 Undang- Undang Dasar Australia,
yang melarang pemerintah federal untuk membuat undang-undang mendirikan agama,
memaksakan ajaran agama, atau melarang pelaksanaan ajaran agama dengan bebas.
Orang bebas menyatakan keanekaragaman pandangan, selama mereka tidak
memancing kebencian agama11.Pemerintah Australia juga berbulat hati mendorong
saling menghormati, pemahaman dan toleransi antar berbagai agama dan budaya di
Australia dan di seluruh kawasan. Australia telah memupuk kerja sama antar-agama
di kawasan melalui keterlibatannya di Dialog Antar-Agama Kawasan— suatu proses
yang Australia sponsori bersama dengan Indonesia, Selandia Baru dan Filipina.
Dialog ini menghimpun para pemimpin dari banyak agama di kawasan untuk berbagi
pengalaman dan mengidentifikasi cara untuk memajukan perdamaian dan pengertian.
Dialog pertama diadakan di Indonesia pada 2004, dan dua dialog lagi juga telah
diselenggarakan (di Filipina pada 2006 dan Selandia Baru pada 2007). Kampuchea
akan menyelenggarakan Dialog Antar-Agama Kawasan keempat pada 2008.Agama
atau aliran kepercayaan paling awal Australia bermula dengan Penduduk Asli
Australia, yang telah mendiami Australia selama lebih dari 40.000 tahun.Terjadi
11
https://indonesia.embassy.gov.au/jaktindonesian/kebebasan_beragama.html
kontak awal dengan Islam ketika nelayan dan pedagang Muslim dari kepulauan
sebelah timur Indonesia berkelana ke daratan utama Australia pada abad ke-16 untuk
mencari ikan dan berdagang dengan Penduduk Asli setempat.

Agama pendatang diperkenalkan ke Australia secara permanen dengan


pemukiman Australia oleh Inggris Raya pada 1788. Kelompok pertama pemukim dan
narapidana Inggris termasuk orang yang memeluk berbagai denominasi Kristen,
walaupun pada awalnya hanya Gereja Inggris (Anglican) yang didirikan secara resmi.
Selama 1800an, pemukim Eropa terus membawa gerejagereja tradisional mereka ke
Australia, termasuk Gereja Katolik, Presbiterium, Metodis, Kongregasionalis,
Lutheran dan Baptis.Gelombang migran berikutnya membawa agama non-Kristen ke
Australia. Misalnya, penemuan emas di Victoria dan New South Wales pada 1850an
menarik banyak pemukim baru, termasuk warga Cina pemeluk agama Budha.Namun,
dengan pengecualian penganut Lutheran keturunan Jerman yang berjumlah sedikit
namun berpengaruh, masyarakat Australia pada 1901 mayoritas masih pendatang dari
Kepulauan Inggris. Pada saat itu, 97 persen penduduk mengaku beragama Kristen.

E. Perayaan Hari Raya Islam di Austalia


a. Hari Raya Idul Fitri
Idul Fitri merupakan momentum hari raya yang dilakukan setelah
menjalankan ibadah puasa Ramadhan selama satu bulan. Seluruh umat muslim di
berbagai negara merayakan 'kemenangan' setelah berpuasa melawan hawa nafsu
dalam perayaan Idul Fitri. Secara arti, Idul Fitri mempunyai makna kembali kepada
fitrah, yakni sebagai manusia yang dosa-dosanya telah diampuni. Pengertian ini
mengacu kepada hadis Rasulullah shalallahu alaihi wasallam yang diriwayatkan oleh
Bukhari dan Muslim.
"Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari
Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni." (H.R. Bukhari dan Muslim).
Idul Fitri dirayakan pada tanggal 1 Syawal, tepat berakhirnya bulan
Ramadhan. Pada pagi harinya umat Muslim melaksanakan shalat sunnah Idul Ftri atau
lebih dikenal dengan Shalat Eid. Pelaksanaan shalat Eid ini biasanya dilaksanakan di
tanah lapang atau jalan raya dikarenakan masjid atau tempat ibadah tidak cukup ruang
untuk menampung jamaah.
Perayaan Idul Fitri bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di belahan dunia lain,
termasuk kawasan minoritas Muslim. Pada bagian ini akan dibahas mengenai
perayaan Idul Fitri di negara kawasan minoritas Muslim Australia. Kita akan melihat
bagaimana perayaan Idul Fitri di sana, dan bagaimana tradisi yang biasanya
berlangsung. Sama seperti Muslim di Indonesia, Muslim di Australia juga
melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan penuh pada bulan Ramadhan. Setelah
lewat bulan Ramadhan, mereka akan tiba pada bulan Syawal dalam penanggalan
kalender Hijriyah, yakni tepat pada Hari Raya Idul Fitri. Momen tersebut menjadi
waktu yang sangat dinanti oleh Muslim Australia, pada momen tersebut The
Australian Arab Association atau Asosiasi Arab Australia secara aktif mengorganisir
pengadaan dan distribusi paket makanan untuk keluarga yang membutuhkan.12
Sebelum hari Idul Fitri, biasanya Muslim Australia akan menghiasi kamar atau
rumah dengan lampu yang terang dan indah. Bahkan ada beberapa Muslim Australia
yang membuat dkorasi kecil di rumahnya. Mereka membuat dekorasi dari kertas dan
pita berwarna. Walaupun Idul Fitri bukanlah hari libur nasional di Australia, namun
banyak perusahaan dan organisasi Islam yang memberikan keringanan untuk
mengubah jam kerja mereka. Mereka bisa meminta waktu untuk berutkar jam kerja
sehingga dapat merayakan Idul Fitri dengan khidmat. Australian National Imams
Council atau Dewan Imam Nasional Australia rutin memberikan pesan terkait Idul
Fitri13, biasanya pesan tersebut berisi tentang nasihat serta ucapan selamat bagi para
Muslim yang merayakan. Idul Fitri dikenal sebagai sebuah perayaan pertama dalam
agama Islam di seluruh dunia - termasuk Australia setelah Ramadhan usai.
Perayaan Idul Fitri dianggap sebagai waktu bersyukur menandai akhir yang
baik setelah berpuasa penuh di bulan suci, mereka biasa mearayakan bersama teman
dan keluarga. Idul Fitri di Australia biassanya dirayakan pada hari pertama bulan
Syawal. Selama bulan Ramadhan umat Muslim Australia akan menghabiskan
waktunya untuk berpuasa dan beribadah, bahkan masjid-masjid di berbagai kota
dipenuhi oleh jamaah untuk berdoa bersama menandai akhir bulan puasa Ramadhan.
Melansir dari Australian National Imams Council (ANIC), Idul Fitri adalah hari raya
Islam yang penting bagi komunitas Muslim di seluruh Australia. Pada Idul Fitri
biasanya dihidangkan Sheer Khurma atau hidangan kurma yang dimasak dengan susu
sebagai santapan di pagi hari Idul Fitri.

12
Abdullah Saeed, Muslim Australians: Their Beliefs, Practices and Institutions, (Melbourne: Departement of
Immigration and Multicultural and Indigenous Affairs: University of Belbourne, 2004), hlm. 42.
13
https://religionsforpeaceaustralia.org.au/?p=4995
Pada hari raya Idul Fitri, masjid-masjid di seluruh australia akan menjadi
sangat penuh, jamaah datang berduyun-duyun untuk melaksanakan shalat Idul Fitri.
Banyak Muslim yang mengenakan pakaian terbaik mereka dan menghiasi rumah
mereka dengan lampu dan dekorasi lainnya. Banyak pula muslim yang bersedekah
kepada orang miskin di hari itu. Setelah shalat biasanya mereka akan makan bersama
dengan hidangan khusus bersama teman, kerabat, atau keluarga yang diundang dalam
perayaan tersebut. Hadiah dan kartu ucapan juga diberikan kepada anak-anak. Idul
Fitri menjadi peristiwa yang menggembirakan bagi siapa saja tetapi pada dasarnya
adalah untuk memuji dan bersyukur kepada Allah.
Pada khutbah Idul Fitri juga biasanya dijadikan waktu untuk memberikan
pesan agar bekerjasama menghentikan segala konflik keagamaan, konflik bersenjata,
erdagangan manusiam, dan migrasi paksa. Reeligions for Peace Australia
menyampaikan bahwa kesempatan ini merupakan yang terbaik untuk menyampaikan
tentang bekerjasama satu sama lain untuk membangun dunia yang damai dan
sejahtera di mana semua orang hidup damai berdampingan.
Salah satu keluarga Muslim Australia menceritakan kisah menarik mengenai
pengalamannya merayakan Idul Fitri di Australia14. Namanya adalah Saliha Ciftci,
seorang keturunan Turki yang tinggal di Australia. Pada perayaan Idul Fitri, Saliha
Ciftci dan Ibunya, Sevde, sibuk menyiapkan borek, yakni kue gurih tradisional Turki
yang biasa disajikan sebagai bagian dari perayaan Idul Fitri. Kue Borek sendiri
merupakan kue berlapis dengan varian isi; seperti bayam, keju, atau lainnyaMereka
membuat makanan itu sendiri. Kue Borek hanyalah salah satu dari banyak hidangan
yang disajikan dalam perayaan Idul Fitri oleh keluarga Saliha Ciftci. Kebetulan ia
mempunyai sebuah bisnis kue keluarga, yakni Turkish Kitchen Sydney, yang terletak
di pinggiran barat daya Edmondson Park.
Makanan lain yang juga biasa disajikan dalam momen Idul Fitri keluarga
Saliha Ciftci adalah Baklava Profiterolem dan kue tres leches, yakni kue bolu yang
dibuat dengan tiga jenis susuk. Sevde yang merupakan ibu Saliha Ciftci, mulai belajar
memasak saat usianya 14 tahun. Ia dibesarkan di Izmir, sebuah kota di ujung barat
Anatolia, Turki. Ia pindah bersama suaminya, Alper, dan anaknya Saliha Ciftci ke
Sydney pada tahun 2003. Pada perayaan Idul Fitri, keluarga Saliha Ciftci biasa
merayakan bersama teman-teman. Sevde mengatakan cukup senang bahwa kehidupan

14
https://www.sbs.com.au/news/australian-muslims-prepare-to-celebrate-eid-after-a-month-of-ramadan-
fasting
di Australia saat ini lebih baik dibanding tahun sebelumnya karena pembatasan
Covid-19. Tahun ini mereka bisa merayakan bersama keluarga lalu berkunjung ke
rumah teman-teman dan pada sore hari ia bisa menelepon keluarga yang berada di
Turki.
Keluarga Muslim yang berada di Australia selain merayakan Idul Fitri di
rumah, mereka juga bisa ke perayaan Idul Fitri di Bankstown Showground. Namun
sayangnya akibat pandemi Covid-19, acara tersebut sudah dua tahun belakangan tidak
diadakan. Padahal acara ini biasanya dipersiapkan selama satu tahun. Di dalam acara
tersebut biasanya terdapat gerai makanan halal, wahana, dan pertunjukan menarik
untuk keluarga bagi seluruh masyarakat Australia.
Sama seperti di Indonesia, perayaan Idul Fitri di Australia juga menjadi
momen untuk berbusana secara baik. Bahwa Muslim Australia merayakan Idul Fitri
dengan berdandan dan mengenakan pakaian terbaik mereka. Orang-orang biasanya
akan membeli pakaian terbaik menjelang Idul Fitri. Sikap penduduk Australia
terhadap penduduk muslim pada perayaan Idul Fitri cukup ramah. Bahkan orang
Australia kerap memberi ucapan selamat hari raya Idul Fitri kepada umat Islam. 15
Penduduk non Muslim Australia merasa turut bahagia dapat memberikan ruang
kebebasan kepada tetangga atau penduduk Muslim Australia dapat merayakan hari
raya Idul Fitri secara bebas.
V. Kesimpulan

15
M. Noor Harisudin, Islam di Australia, (Surabaya: Pustaka Radja, 2019), hlm. 97.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai