DISUSUN OLEH :
MUHAMAD ALFIKRI SYAHPUTRA
GURU PEMBIMBING :
YUHARTI S.Pd
Dion dan Rani merupakan sahabat semasa kecil. Mereka berdua menghabiskan
banyak waktu untuk bermain bersama.Tapi ternyata benar kata pepatah tidak ada
persahabatan yang murni antara laki-laki dan wanita kecuali didalamnya terbesit rasa cinta
walaupun cinta yang bertepuk sebelah tangan.Memang hanya Dion yang merasakan cinta itu,
tapi mereka berdua tetap menjalani semua yang mereka biasa lakukan seperti apa adanya.
Seiring berjalannya waktu mereka masuk kesebuah Sekolah Menengah Atas dan
ternyata Dion dan Rani menjadi teman sekelas. Hingga suatu hari Rani menemukan seorang
lelaki bernama Fian yang mampu membuatnya jatuh hati. Setiap hari Rani lebih banyak
meluangkan waktunya untuk Fian tanpa menghiraukan Dion yang mulai sakit hati karena
sahabatnya, bahkan cintanya direbut begitu saja. Setelah 5 bulan Fian dan Rani menjadi
sangatdekat walaupun hubungan mereka tidak memiliki status dan sebuah kejadian yang tak
diinginkan terjadi. Fian terjebak 2 cinta.Dia mencintai Rani teman dekatnya saatini dan Anisa
cinta pertamanya yang datang kembali. Kali ini Fian sangat dilemma, dia mencintai Rani
namun tidak bisa melupakan Anisa. Hingga akhirnya setelah beberapa minggu Fian berpikir
ia pun menjatuhkan pilihannya kepada Anisa. Karena dalam hati Fian “untuk apa aku
mencintai wanita lain jika cinta lama ku masih tidak bisa aku lupakan”.
Rani sangat sedih saat mengetahui keputusan Fian. Ia merasakan kekecewaan yang
amat sangat mendalam. Diapun berlari memeluk Dion yang ia anggap sahabat. Rani
menangis dengan kencang dalam dekapan sahabat laki-lakinya itu. Dion menerima air mata
yang Rani tuangkan untuknya tanpa memikirkan rasa sakit hatinya melihat orang yang sangat
ia cintai membuang air matanya untuk lelaki lain.
Rani yang saat itu mulai terpuruk hingga jatuh sakit, tetap ditemani oleh Dion. Lelaki
yang selalu menggenggam erat tangan Rani. Memberikan kasih sayang belaian lembut dan
perhatiannya. Setelah keadaan Rani mulai membaik, entah rasa apa yang membuat Rani tidak
pernah ingin jauh dari Dion. Merekapun banyak menghabiskan waktu berdua selayaknya
orang yang berpacaran hingga pada suatu hari Fian datang menyatakancintanya kepada Rani
yang saat itu sudah mulai mencintai Dion.
Pada siang hari sepulang sekolah, rani mengendarai kendaraannya untuk pulang ke
rumah. Tapi.... di jalan, Rani kembali pada fase dilemma, dimana dia terus bertanya – tanya
pada dirinya sendiri harus memilih dion apa fian. sepanjang jalan sepulangnya dari sekolah ia
terus melamun hingga ada mobil dengan kecepatan tinggi menabrak kendaraannya dan
membuat ia terpental bersimbah darah dan hilang kesadaran. Rani pun dilarikan kerumah
sakit dengan keadaan kritis ditambah lagi ginjal kirinya yang dinyatakan rusak oleh
dokter.Dion dan Fian merasa sangat sedih dan merasa dalam keadaan frustasi. Namun Dion
mendatangi dokter untuk memohon agar dapat memberikan ginjal yang ia punya kepada
Rani. Walaupun dokter sempat menolak keinginan Dion karena Dion memiliki ginjal yang
tidak normal, ginjal kanannya tidak berfungsi dengan baik dari kecil .Namun cinta yang tulus
membuat Dion bersi keras untuk tetap mendonorkan ginjalnya. 2 bulan kemudian Rani
dinyatakan sembuh total, ia mulai bisa melakukan aktifitas seperti biasanya. Namun ia sangat
membenci kesembuhannya ketika mendengar cerita kedua orang tuanya tentang Dion yang
rela berkorban untuknya. Kedua orang tuanya ditemani Fian mengantarkan nya kesebuah
pemakaman umum dan mamanya menunjukkan satu tempat sambil berkata “di situ lah
tempat Dion beristirahat”.
Rani menangis sambil memeluk batu nisan bertulis kan nama Dion. Ia mencium nisan
itu berkali-kali sambil berkata “aku gadis paling beruntung memiliki sahabat bahkan teman
hidup yang rela mengorbankan kebahagiaan bahkan jiwa raga untuk wanita seperti aku yang
hanya mengingat mu ketika aku dalam keadaan rapuh.
Kini Dion hanya bisa tersenyum, tersenyum bahagia disana melihat cinta kecilnya
rani yang sangat baik tumbuh besar dan mengetahui segala cinta yang ia pendam sedari
masak anak-kanak.
Analisis Cerpen “Cinta itu Soal Ketulusan”
Latar :
- Di jalan
Bukti kutipan : “Sepanjang jalan sepulang sekolah ia terus melamun hingga
ada mobil dengan kecepatan tinggi menabraknya.”
- Di rumah sakit
Bukti kutipan : “Rani pun dilarikan ke rumah sakit dengan keadaan kritis
ditambah lagi ginjal kirinya yang dinyatakan rusak oleh dokter.”
- Di pemakaman umum
Bukti kutipan : “Kedua orangtuanya mengantarkannya ke sebuah pemakaman
umum.”
Suasana :
- Kekecewaan
Bukti kutipan : “Ia meresakan kekecewaan yang sangat mendalam. Dia pun
berlari memeluk dion.”
- Sedih
Bukti kutipan : “Rani pun dilarikan ke rumah sakit dengan keadaan kritis,
ditambah lagi ginjal kirinya yang dinyatakan rusak oleh dokter. Dion dan Fian
merasa sedih dan dalam keadaan frustasi”
Penokohan :
Ada beberapa tokoh dalam cerita tersebut, berikut tokoh-tokoh beserta wataknya :
- Nilai Sosial
Berkorban demi orang lain, dalam cerpen tersebut tokoh dion rela
mengorbankan hidupnya demi orang yang sangat ia cintai.