Anda di halaman 1dari 6

Nama : Meisyawari Aisyatul

No. : 17
Kelas : XII MIPA 4

JUDUL NOVEL :
REANO
Detail Buku :
1. Jumlah halaman : 320 halaman
2. Tanggal terbit : 31 Desember 2020
3. ISBN : 9786239332570
4. Bahasa : Indonesia
5. Pengarang : Sabrina Febrianti
6. Penerbit : CLOUDBOOKS PUBLISHING
7. Berat : 0,255 kg
8. Lebar : 14 cm
9. Panjang : 20,5 cm

Deskripsi Buku :
Dia tertawa untuk menutupi luka, tersenyum untuk menyamarkan duka, pura-pura bodoh
untuk terlihat Bahagia. Namanya Reano Gibadesta, lelaki dengan segala kesakitan yang dia
rasa sendiri tanpa mau orang lain tahu apa yang sedang dia alami
Cinta, masa lalu, keluarga, semuanya terangkum dalam kisahnya. Masalahnya hadir saat
mengetahui apa yang selama ini mengahantuinya, tentang lika-liku cinta dan keluarganya.
Akankah Reano tetap tegar seperti sebelumnya?

Sinopsis :
Reano Gibadesta atau kerap di sapa Rean adalah seorang mahasiswa semester lima di salah
satu universitas ternama di daerah Jakarta, sedangkan Daichi Alexa adalah mahasiswa baru
alias MABA di universitas yang sama dengan Rean.
Daichi yang notabennya adalah anak pendiam, pada hari pertamanya di kampus sudah
mendapatkan bully dari salah satu seniornya, Dewinta. Karena sudah di claim oleh salah satu
senior yang tidak lain dan tidak bukan adalah Rean sendiri. Sontak pernyataan itu membuat
para penggemar Rean tidak terima, termasuk Saza dan Sonia.
Di sisi lain, setiap malam, Rean selalu dihantui oleh mimpi tentang Fiola, kekasihnya dulu
yang telah berpulang mendahuluinya dengan cara tidak wajar. Bayang-bayang Fiola terus
menganggu Rean saat laki-laki itu tidur, hal itu membuat tekad Rean terdorong untuk
mencari pengganti atau lebih tepatnya pelampiasan.
Pada awalnya semua berjalan lancar, namun sebuah insiden menjadi cikal bakal seluruh
kesedihan yang mendalam bagi Daichi.
Suatu hari, Rean pulang dengan luka lecet di beberapa bagian tubuhnya. Asya, sang mama
menanyakan tentang keadaan putra sulungnya, namun dengan senyuman andalannya Rean
mengatakan bahwa ia baik-baik saja. Lantas pernyataan Rean membuat Asya tidak tenang.
Resah dihati Asya semakin nyata rasanya tatkala Rean tiba-tiba pingsan saat akan mengambil
gelas di dapur.
Saat di rumah sakit, barulah semua terbongkar. Selama ini bagian belakang kepala Rean
terdapat gumpalan darah yang diakibatkan benturan yang sudah terjadi beberapa kali, dan
dokter menyarankan agar segera dilakukan operasi.
Di tengah-tengah persiapan operasi, seorang suster memanggil Asya untuk masuk keruang
rawat Rean. Tangis Asya sudah tidak terbendung melihat Rean dalam keadaan tidak berdaya,
namun Asya tidak mau Rean sedih.
Akhirnya sekuat tenaga Asya menahan tangisnya. Saat Asya sedang menyemangati Rean
berkata bahwa ia telah mengetahui semuanya, membuat Asya diam-diam menangis. Lalu
tiba-tiba laki-laki itu meminta pada Asya untuk Talkin, sontak Asya menolak permintaan
Rean. Namun setelah diyakinkan oleh Rean akhirnya Asya mau dan setuju untuk membantu
Rean.
Tepat setelah Rean berhasil mengucapkan Talkin, ia berterima kasih kepada Asya dan
menutup matanya.
Reano Gibadesta, lelaki dengan segala keceriannya. Telah pergi.

Unsur Intrinsik :
Tema : Romansa, fiksi remaja
Alur : Maju dan mundur
Tokoh dan penokohan :
1. Reano : periang, baik, perhatian
2. Albar : cuek, baik, cenderung pendiam
3. Jessie : kekanak-kanakan, baik, manja
4. Fano : cuek, baik, perhatian
5. Asya : perhatian, baik, penyayang
6. Daichi : pendiam, penurut
7. Dika : setia kawan, baik, pengertian
8. Vero : setia kawan, baik, pengertian
9. Fandra : cuek, baik, diam-diam memerhatikan
10. Saza : manja, menyebalkan, kekanak-kanakan
11. Sonia : mandiri, tidak mencampuri urusan orang lain
12. Dewinta : suka membully, menyebalkan
13. Safira : baik, pengertian, suka menolong
14. Fiola : baik, pendendam, pengertian
15. Mbak Deris : pengertian, suka menolong
16. Kento : egois, tidak peduli
Latar waktu : pagi, siang, sore, malam
Latar tempat : rumah Rean, rumah Daichi, kampus, rumah sakit
Latar suasana : menyenangkan, menegangkan, menyedihkan
Amanat : jangan menyia-nyiakan orang lain ketika orang lain itu masih berada di sekitar kita.

Unsur ekstrinsik :
Sudut pandang pembaca : sudut pandang orng ketiga (third person)
Nilai-nilai yang terkandung :
 Nilai moral : novel ini mengandung nilai moral karena menyajikan cerita tentang
kebaikan hati dan tanggung jawab seorang anak laki-laki yang tetap setia menjaga
keluarganya meskipun ia harus menghadapi kenyataan pahit

Kelebihan :
1. Bahasa yang digunakan penulis sederhana dan mudah dipahami karena merupakan
Bahasa sehari-hari.
2. Alur cerita yang sederhana dan mengalir sehingga membuat pembaca lebih mudah
menyelesaikan tanpa perlu menghabiskan banyak waktu untuk memahami isi novel.
3. Sangat menghibur dengan topik yang ringan dan tidak terlalu serius dan ada beberapa
adegan yang akan membuat pembaca tertawa.

Kekurangan :
1. Buku ini memiliki nilai yang terlalu kuat tentang makna prinsip percintaan yang lebih
serius.
2. Novel ini terdapat beberapa dialog menggunakan Bahasa kasar yang mungkin cukup
menganggu bagi pembaca yang tidak terbiasa dengan Bahasa tersebut.

Struktur :
-) Abstrak :
Dia tertawa untuk menutupi luka, tersenyum untuk menyamarkan duka, pura-pura
bodoh untuk terlihat Bahagia. Namanya Reano Gibadesta, lelaki dengan segala kesakitan
yang dia rasa sendiri tanpa mau orang lain tahu apa yang sedang dia alami
Cinta, masa lalu, keluarga, semuanya terangkum dalam kisahnya. Masalahnya hadir saat
mengetahui apa yang selama ini mengahantuinya, tentang lika-liku cinta dan keluarganya

-) Orientasi :
Reano Gibadesta atau kerap di sapa Rean adalah seorang mahasiswa semester lima di
salah satu universitas ternama di daerah Jakarta, sedangkan Daichi Alexa adalah mahasiswa
baru alias MABA di universitas yang sama dengan Rean.
Daichi yang notabennya adalah anak pendiam, pada hari pertamanya di kampus sudah
mendapatkan bully dari salah satu seniornya, Dewinta. Karena sudah di claim oleh salah satu
senior yang tidak lain dan tidak bukan adalah Rean sendiri. Sontak pernyataan itu membuat
para penggemar Rean tidak terima, termasuk Saza dan Sonia.

-) Komplikasi :
Suatu hari, Rean pulang dengan luka lecet di beberapa bagian tubuhnya. Asya, sang
mama menanyakan tentang keadaan putra sulungnya, namun dengan senyuman andalannya
Rean mengatakan bahwa ia baik-baik saja. Lantas pernyataan Rean membuat Asya tidak
tenang.

-) Evaluasi :
Resah dihati Asya semakin nyata rasanya tatkala Rean tiba-tiba pingsan saat akan
mengambil gelas di dapur.
Saat di rumah sakit, barulah semua terbongkar. Selama ini bagian belakang kepala Rean
terdapat gumpalan darah yang diakibatkan benturan yang sudah terjadi beberapa kali, dan
dokter menyarankan agar segera dilakukan operasi.

-) Resolusi :
Di tengah-tengah persiapan operasi, seorang suster memanggil Asya untuk masuk
keruang rawat Rean. Tangis Asya sudah tidak terbendung melihat Rean dalam keadaan tidak
berdaya, namun Asya tidak mau Rean sedih.
Akhirnya sekuat tenaga Asya menahan tangisnya. Saat Asya sedang menyemangati Rean
berkata bahwa ia telah mengetahui semuanya, membuat Asya diam-diam menangis. Lalu
tiba-tiba laki-laki itu meminta pada Asya untuk Talkin, sontak Asya menolak permintaan
Rean. Namun setelah diyakinkan oleh Rean akhirnya Asya mau dan setuju untuk membantu
Rean.
Tepat setelah Rean berhasil mengucapkan Talkin, ia berterima kasih kepada Asya dan
menutup matanya.
Reano Gibadesta, lelaki dengan segala keceriannya. Telah pergi.

Kesimpulan : kesimpulan dari novel Reano ini adalah novel ini sangat cocok untuk pembaca
yang berusia remaja, karena selain cover bukunya menarik juga isi dari novel Reano yang
mudah dipahami dan berkaca pada kehidupan remaja saat ini. Dari novel Reano kita
diperlihatkan betapa tulusnya kasih sayang seorang anak laki-laki kepada ibunya, dan tetap
menyayangi ibunya setelah ia mengetahui semua kebenaran yang sangat menyakitkan.

Anda mungkin juga menyukai