7. Kalimat yang mendukung watak aku yang ingkar janji dalam kutipan tersebut
adalah...
A. 2 , 3, 4, 5, dan 9
B. 5, 6, 9, 10, dan 14
C. 5, 7, 8, 9, dan 10
D. 5, 7, 10, 11,dan 13
E. 8, 9, 10, 13, dan 14
Kutipan berikut untuk nomor 8 Bacalah dengan seksama!
(1) Aku mendorong kursi makan ke belakang-menyebabkan bunyi derit terdengar,
namun lebih keras. (2) Aku melangkah dengan mantap ke arah dapur. (3) Aku terus berjalan
mendekati ibu yang yang sedang menuang berbagai jamu ke dalam botol. (4) Ibu tetap tak
menoleh meski jarak di antara kami menipis.(5) Tanpa berkata-kata lagi, aku memeluk Ibu –
tak peduli jamu yang dituang Ibu akan mengotori kerudung putihku. (6) Ibu sedikit terkejut
dengan hal yang baru saja kulakukan.
(7) “Ibu maaf,”
(8) Ucapan itu meluncur bebas dari bibirku, bersamaan dengan meluncurnya air mata
yang sejak tadi kutahan. (9) Tak ada kebohongan lagi. (10) Aku menceritakan semuanya
pada Ibu., tanpa terkecuali. (11) Aku membeberkan semua perasaan pengecutku. (12) Tak
bisa kubayangkan bagaimana perasaan Ibu sekarang. (13) Aku sudah menyakiti hatinya. (14)
Air mataku sudah benar-benar membasahi kerudung Ibu.(15) Tapi, tak ada setetes pun yang
berhenti turun dari pelupuk mataku. (16) Sampai jernihnya suara Ibu membuatnya berhenti.
Menahannya, bukan menahanku-tangisku.
(17)“Ibu sudah tahu, Din.”
(18)“Medina menyesal, Bu.”
(19)“Sudah Ibu maafkan.”
(20)Tangan Ibu yang sedari tadi diam, kini secara bergantian mengusap mata
sembabku.
(21)“Kok Ibu tahu?”
(22)“Kan bagian samping sepatumu ada namanya. Kalau ada sepatunya, pasti di
dalam rumah pasti ada orangnya, kan?”
(23)Jawaban dari Ibu sukses membuat tawa yang sempat terlupakan kembali
berdering padaku.
(24)“Ibu bener gak marah?”
(25)“Asal gak diulang lagi.”
(26)Aku mengangguk dengan cepat sebagai jawaban juga sebagai pengikat janjiku
pada Ibu.
(27)“Ya sudah sana sarapan. Atau mau sarapan jamu?”
Lagi-lagi perkataan Ibu membuat senyum tersungging di bibirku. Itulah ibu, Ibuku.
Menyikapi segala sesuatunya dengan positif. Wanita hebat yang dengan mudah membuatku
menyesal dan dengan mudah pula memaafkanku. Wanita dengan suara lembut yang dapat
membuat udara dingin menusuk pun menjadi udara sejuk yang menyegarkan.
Dialah Ibuku , cerpen peserta
lomba
8. Kalimat yang mendukung watak aku yang menyesali perbuatannya pada nomor....
A. 1, 4, 18, 18, 26
B. 4, 5, 12, 20, 24, 27
C. 5, 7, 14, 15, 18
D. 14, 18, 22, 25, 26
E. 15, 20, 21, 23, 27
Muka Kasan Ngali pucat sedikit. Ia menatap buruh itu satu-satu. Dan mereka diam.
Kata Kasan Ngali mengahkiri. “Tutup mulut kalian. Tutup!”
“Kami taktahu apa-apa, Pak.”
“Kami datang sudah begini!”
“Kalau saja kami tahu!”
Kasan Ngali marah.
“Tutup, kataku!”
“Tidak ada yang membantah lagi,” Kasan Ngali memberi perintah.
“Tidak usah diurus siapa yang berbuat ini, tugasmu ialah usir semua orang dari
pekarangan. Tutup pintu pagar. Jangan seorang dibolehkan lagi ke sini. Kerjakan, jangan
bertanya. Aku benci pertanyaan!”
Buruh-buruh itu masih belum bergerak. Belum jelas bagi mereka bahwa itu memang
keputusan Kasan Ngali.
“Apalagi? Pergi! Kau kira aku tidak waras, ya!”
(Pasar, Kuntwijoyo)
9. Watak tokoh Kasan Ngali dalam kutipan tersebut adalah
A. bimbang.
B. takut.
C. lemah.
D. berani.
E. tegas.
10. Pendeskripsian watak tokoh Kasan Ngali juga seorang yang kasar dalam kutipan
terserbut diungkapkan melalui.......
A. dialog antartokoh.
B. gambaran fisik tokoh.
C. jalan pikiran tokoh.
D. tanggapan tokoh lain.
E. tuturan langsung pengarang.
11. Pembuktian latar tempat dalam kutipan novel tersebut ditujnjukan dalam kalimat.....
A. Ia menatap buruh satu-satu.
B. Kami datang sudah begini’
C. Tugasmu ialah, usir semua orang dari pekarangan.
D. Buruh-buruh itu masih belum bergerak.
E. “Pergi! Kau kira aku tidak waras, ya!”
Seperti biasa, Bapak Sukonto Legowo siap mengajar lagi. Ia bawa buku-bukunya melewati
lorong kelas yang sudah sering dilewatinya hampir selama dua tahun. Dinding-dinding yang
sama dengannya. Koyakan dinding tua yang terkelupas seakan menyapa ramah matahari sore
yang bersinar lemah di antara daun-daun tinggi.
Taman kampus ikut tersenyum ramah. Matahari seakan juga ikut bercerita kepada daun-daun
taman kampus, kepada gedung kampus, juga kepada buku yang dibawa sang dosen, betapa
selama ini sang dosen telah menjadikan seseorang bisa berjalan dalam dunia ilmu ke tingkat
selanjutnya, membuat anak tangga pengetahuan ke setiap anak manusia yang dibimbingnya.
Bagaimana pun sang dosen telah berbuat banyak dalam melestarikan ilmu pengetahuan,
betapa sang dosen telah banyak menyentuh kehidupan di sekitarnya, dan betapa sedikit
manusia yang mengetahui dan menghargainya.
(5 cm, Donny Dhirgantoro)
12. Watak tokoh Sukanto Legowo dalam kutipan tersebut adalah
A. Rajin dan ramah sekali
B. Lugu dan jujur
C. Santun dan setia
D. Jujur dan sabar
E. Sabar dan bertanggung jawab
13. Watak tokoh Sukanto Legowo dalam kutipan tersebut dideskripsikan melalui cara
A. Dialog antartokoh
B. Monolog tokoh
C. Suasana sekitar tokoh
D. Tingkah laku tokoh
E. Uraian langsung tokoh
14. Kutipan tersebut mempunyai latar cerita dunia pendidikan. Hal tersebut dibuktikan
dengan pemakaian kata-kata
A. Kampus, dosen, mengajar
B. Dosen, ujian, buku
C. Gedung, taman, lorong
D. Kelas, buku, pengetahuan
E. Matahari, dunia ilmu, dosen
Kutipan novel berikut digunakan untuk menjawab soal nomor 15 s.d. 16. Bacalah dengan
saksama!
Bahkan ibu bersedia pergi kepada apa yang disebut orang-orang pintar dan dari pulau ke
pulau lain. Padahal, ibu begitu benci pada ilmu mistik, Ibu tidak percaya pada semua yang
tidak masuk akal.
Namun, banyak menasihati ibu harus percaya dan mencobanya juga. Maklumlah alam timur
masih penuh dengan hal-hal gaib, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan mistik. Semua itu
ibu lakukan untuk mendapatkan engkau Maniek. Betapa ibu mendambakan kelahiranmu,
Nduk
(Rumah Tanpa Cinta, Titiek W.S)
15. Keterkatitan watak tokoh ibu seorang yang bimbang pada kutipan tersebut dengan
kehidupan sehari-hari adalah
A. Pasrah kepada kehendak yang Maha Kuasa
B. Prinsip seseorang akhirnya guyah mendapat nasihat orang
C. Berusaha keras dan berserah diri kepada Tuhan
D. Bersemangat karena ingin mendapatkan anak secara medis
E. Menjunjung tinggi logika dalam berusaha mendapatkan anak
16. Konflik yang terdapat pada kutipan tersebut adalah
A. Harus menemui orang yang disebut orang-orang pintar
B. Tokoh ibu yang tidak percaya pada semua yang tidak masuk akal
C. Tokoh ibu menuruti kata orang untuk berobat pada orang pintar
D. Keinginan untuk segera mendapatkan keturunan
E. Tidak mempercayai mistik, tetapi tetap melakukan pekerjaan itu
Kutipan novel berikut digunakan untuk menjawab soal nomor 17 s.d. 19. Bacalah dengan
saksama!
(1)Sekali lagi Hanafi bangkit dari berbaring,sambil tertawa terbahak-bahak,maka berkatalah
ia,”Itulah yang kusegankan benar hidup di tanah Minangkabau ini,Bu. (2) Di sini semua
orang berkuasa,kepada semua kita berhutang,baik utang uang maupun utang budi.” (3)
Kemarahan Hanafi ditujukan kepada anaknya yang katanya sudah dimasuki oleh setan dan
kepada si Buyung yang masih belum datang,serta malunya kepada kawan –kawanya melihat
istrinya datang yang tidak ubah rupanya dengan koki.
(4) Semuanya sudah bertumpuk di atas kepala Rapiah. (5) Sambil merentangkan ke tangan
ibunya, dikatainyalah istrinya di muka kawan-kawanya dengan segala nista dan penghinaan
hingga ketiga tamunya itu menjadi resah dan prihatin atas sikap Hanafi kepada istrinya.
(Salah Asuhan,Abdul Muis)
17. Watak tokoh Hanafi dalam penggalan novel pada kalimat nomor (3) tersebut adalah....
A. berani.
B. Serakah.
C. Tegar
D. Sombong
E. Dengki
18. Pendeskripsian watak tokoh Hanafi juga seorang yang kasar tampak pada kalimat
nomor (5) dalam kutipan tersebut adalah melalu....
A. Perilaku tokoh.
B. Dialog antartokoh.
C. Tanggapan tokoh lain.
D. Gambaran fisik tokoh
E. Jalanan pikiran tokoh.
19. Pembuktian latar suasana kemarahan dalam kutipan tersebut terdapat pada kalimat
nomor.....
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (4)
C. (3) dan (4)
D. (3) dan (5)
E. (4) dan (5)
Bacalah kutipan novel berikut dengan saksama!
Aku sendiri tidak mampu merumuskan, apakah aku kalah atau menang sebagaimana istriku
juga tidak menimbulkan kesan bahwa dia menang atau kalah dalam peperangan yang disulut
dalam rumah tangganya, rumah tanggaku, rumah tangga kami. Aku pasrah. Dan
kepasrahanku memang tindak lanjut dari penerimaanku terhadap takdir. Biarpun tidak mutlak
demikian, tetapi aku belum menemukan jalan kecuali pasrah. Aku pasrah menerima keadaan,
biarpun aku belum ingin menadang dan menantang nasib.
(Aku, Keluargaku, Tetanggaku, Darman Munir)
20. Amanat yang terdapat dalam kutipan tersebut adalah...
A. Seorang suami harus bersikap tegas kepada istri dan keluarganya.
B. Segala persoalan dalam rumah tangga hendaknya dirundingkan oleh suami
istri.
C. Jangan membawa persoalan-persoalan rumah tangga kepada orang lain.
D. Kebahagiaan dalam rumah tangga tidak datang tanpa perjuangan.
E. Keterbukaan dalam rumah tangga adalah kunci meraih kebahagiaan.
21. Watak tokoh aku dalam kutipan tersebut adalah....
A. Penakut.
B. Mengalah.
C. Sabar.
D. Berani.
E. Teliti.
Kutipan novel berikut digunakan untukl mengerjakan soal nomor 21 s.d 23. Bacalah dengan
seksama!
Bu Mus mulai terdengar seperti warta berita RRI pukul 7. Lintasan berita: “Nilai-niai
ulanganmu merosot tajam. Kita akan segera menghadapi ulangan catur wulan ketiga. Setelah
itu catur wulan terakhir menghadapi Ebtanas. Nilaimu bahkan tak memenuhi syarat untuk
melalui catur wulan ketiga ini. Jika nanti ujian antaramu masih seperti ini, Ibunda tidak akan
mengizinkanmu ikut kelas catur wulan terakhir. Itu artinya kamu tidak boleh Ebtanas.
........................................................
Suasana kelas menjadi tegang. Kamu harap Mhar segera minta maaf dan menyatakan
pertobatan. Akan tetapi, sungguh sial, iia malah menjawab dengan nada bantahan.
“Aku mencari hikmah dari dunia gelap Ibunda dan penasaran karena keingintahuan.
Tuhan akan memberiku pendamping dengan cara yang misterius....”
Kurang ajar betul. Bu Mus bersusah payah menahan emosinya. Aku tahu beliau
sebenarnya ingin langsung melabrak Mahar. Air mukanya yang sabar menjadi merah. Beliau
segera keluar ruangan menenangkan dirinya.
(Laskar Pelangi, Andrea Hirata)
22. Watak tokoh Bu Mus dalam kutipan tersebut adalah...
A. Rajin dan tegas
B. Jujur dan ramah
C. Tegas dan sabar
D. Jujur dan bijaksana
E. Sabar dan bertanggung jawab
23. Watak tokoh Mahar dalam kutipan tersebut dideskripsikan melalui cara...
A. Tingkah laku tokoh
B. Suasana disekitar tokoh
C. Pendapat tokoh lain
D. Uraian langsung
E. Uraian fisik tokoh
24. Kutipan tersebut mempunyai latar cerita dunia pendidikan. Hal tersebut dibuktikan
dengan pemakaian kata-kata...
A. Nilai ulangan, catur wulan, ibunda
B. Nilai ulangan, Ebtanas, kelas
C. Catur wulan, Ebtanas, Ibunda
D. Ibunda, mwnjawab, ruangan
E. Kelas, ujian, keingintahuan
Cermati teks berikut untuk soal nomor 25 dan 26!
Pada suatau petang matahari tiba-tiba memantulkan sinarnya menerobos awan dan seekor
burung kesiangan mjlai berkicau. Waktu Kyoto tiba dikebunnya, daun-daun sayur mengkilap
seperti digosok layaknya. Awan berwarna merah muda yang menggumpal di puncak puncak
pegunungan itu mempesona. Ia terkejut sewaktu mendengar suaminya tiba-tiba
memanggilnya, dan tergesa-gesa ia ke atas, tanpa menunggu sampai tangannya yang penuh
lumpur dicuci dulu. Suaminya terengah-engah karena pemusatan tenaga yang dibutuhkan
untuk berteriak memanggilnya.
“Aku memanggil dan memanggil! Apa kau tidak dengar?”
“Aku sangat menyesal!”
“berhentilah dengan kerjamu dikebun itu! Bila aku tiap kali harus berteriak memanggilmu,
dalam sekejap saja aku akan mati. Lagi pula aku tidak melihat dimana kau berada dan apa
yang kau lakukan.”
“aku bekerja dikebun sayur. Akan tetapi, kalau tidak suka, aku akan berhenti kerja.”
Suaminya menjdi agak tenang
25. Keterkaitan watak tokoh istri yang patuh terhadap suami pada cerita dengan
kehidupan sehari-hari adalah...
A. Seorang istri akan selalu menuruti kehendak suaminya
B. Suami yang membatasi kehidupan dan pekerjaan istrinya
C. Suami merasa tenang jika mengetahui keberadaan istrinya
D. Suami selalu memerlukan bantuan dari istrinya
E. Suami melarang istrinya berkerja dikebun orang lain
26. Konflik pada suami yang terdapat pada cerita adalah...
A. Suami terengah-engah karena pemusatan tenaga untuk berteriak
B. Ia terkejut ketika tiba-tiba suaminya memanggilnya
C. Kekhawatiran suami karena tidak mengetahui keberadaan istrinya
D. Seorang suami tidak mengetahui keberadaan istrinya
E. Istri memustuskan berhenti bekerja di kebun sesuai permintaan suami
Informasi yang ingin disampaikan dalam teks tajuk rencana tersebut adalah ...
a. Budaya membaca di negara-negara maju.
b. Era elektronik dapat menurunkan minat baca.
c. Penyelenggaraan Frankfurt Bookfair di Jerman.
d. Persaingan antara print-book dan e-book.
e. Peraturan Mendikbud tentang program budi pekerti.