OLEH:
Absen : 35
Panjang buku: 20 cm
Kiara memiliki pacar yang bernama Aldi. Dia putus dengan kekasihnya karena ia dijodohkan
oleh orang tuanya. Dia dijodohkan dengan seorang pengusaha yang sudah berkepala tiga. . Kiara
terpaksa menerima perjodohan karena kemauan orangtuanya. . Dia putus dengan kekasihnya
selama tiga tahun ini dengan berat hati. Meski begitu, Aldi yang terlihat sangat mencintai Kiara
tidak menentang keputusan Kiara. Ia hanya berpesan jika Kiara tidak bahagia setelah menikah,
Kiara bisa kembali padanya.
Cadenza, yang biasa dipanggil Denny, merupakan tulang punggung keluarga setelah ayahnya
meninggal. Denny memiliki saudara bernama Charles. Charles mengalami drepesi karena adanya
paksaan dari ibunya dan masalah terhadap perempuan yang di sukainya. Kini ibunya tengah
berjuang melawan kanker rahim yang tengah dideritanya. Keinginan terakhir Mirna, Ibu Denny,
ialah melihat Denny menikah sebelum beliau meninggal. Ibu Mirna telah menemukan pasangan
yang cocok untuk anaknya. Namanya adalah Kiara. Jodoh mempertemukan orangtua Kiara
dengan Mirna.
Demi menebus kesalahannya di masa lalu, Ayah Kiara bersedia mengabulkan permintaan Mirna,
kakak angkatnya. Kesalahannya waktu ayah masih SMP dan Charles masih bayi. Ayah
membawa Charles jalan-jalan menggunakan sepeda tanpa meminta izin kepada ibu Mirna. Disitu
ayah mengalami kecelakaan dan salah satu kaki Charles ke timpa sepeda dan harus diamputasi.
Maka dari itu Charles lumpuh dan ayah mau menebus kesalahan ayah dengan menjodohkan
Kiara dengan Denny.Pernikahan direncanakan sebulan setelah kesepakatan itu.
Sehari sebelum pernikahan, Kiara datang ke rumah Tante Mirna untuk bertemu dengan Denny,
calon suaminya. Namun Denny sedang tidak berada di rumah dan terkesan acuh saat mendengar
kabar bahwa Kiara sedang menunggu di rumahnya. Denny sengaja tidak di rumah karena ingin
melihat calonnya sewaktu hari pernikahan.
Keduanya baru saling bertemu untuk kali pertama pada hari pernikahan mereka. Kiara merasa
tertekan mengingat Denny yang sama sekali tidak peduli padanya. Mereka bahkan tidak tidur
satu kamar. Berbicara pun hampir tidak pernah.
Di tengah kebosanannya tinggal di rumah Denny, Kiara menemukan aktivitas baru. Berbekal
pendidikan psikologi yang dimilikinya, Kiara mencoba menyembuhkan Charles, kakak Denny
yang menderita depresi selama enam belas tahun. Awal pengobatannya tidak menunjukkan hasil
yang berarti. Saat bertemu dengan Aldi, pria itu bersedia membantu. Kiara menerima bantuan
itu. Denny tampak tidak senang, namun ia biarkan.
Saat kondisi Charles mulai mulai menunjukkan perkembangan, mereka mencoba memancing
respon Charles dengan menggali masa lalunya. Oleh karena itu mereka perlu foto Diah, wanita
yang sangat dicintai oleh Charles. Mereka pergi mencari keberadaan Diah. Tidak berapa lama
ada yang menginfokan bahwa ayah Diah adalah kepala RT disana. Keesokan harinya mereka
pergi ke rumah Diah. Tidak berapa lama di rumahnya ayah Diah mengusir kami. Setelah kami
mau pulang, ibunya Diah keluar dan menceritakan semuanya. Termasuk anak dari Diah dan
Charles. Pencarian itu membawa mereka pada kenyataan bahwa Diah masih hidup. Diah sangat
mencintai Charles. Dengan kemauan Diah sendiri ia mau ikut ke Jakarta untuk merawat Charles.
Setelah melalui pertimbangan, terapi terhadap Charles dihentikan. Kini tidak ada lagi yang bisa
dilakukan Kiara. Tidak ada lagi alasan baginya untuk tetap tinggal bersama Denny. Denny juga
memutuskan agar mereka bercerai setelah enam bulan pernikahan mereka.
Malamnya Kiara membereskan pakaiannya karena esok hari ia akan berpisah sama suaminya.
Denny masuk ke kamar dan bertanya “ngpain kamu?” tanya Denny. “Besok adalah hari terakhir
ku disini, besok tepat 3 bulan sesuai perjanjian.” jawab Kiara. “ Tidak bisa, aku mencintaimu
dari awal kita bertemu.” jawab Denny. Hingga hari itu tiba, sanggupkah Kiara mengucap selamat
tinggal pada suami yang mencintainya itu?
Analisis novel berdasarkan unsur intrinsik
1. Tema
2. Alur
Alur pada kutipan novel tersebut adalah alur maju dan mundur. Peristiwa dalam kutipan
tersebut ada menceritakan masa lalu atau disebut dengan kilas balik.
a. Aku ( Kiara )
Tokoh aku bersifat tidak bisa diam, berbakti kepada orangtua, pintar, pantang menyerah,
tekun, pembangkang, rapuh, keras kepala, ambisius.
Bukti:
1) Aku sendiri bukan gadis pendiam, tipe yang sangat berbeda dengan Aldi.
2) Aku anak yang boleh dibilang sangat menurut pada orangtua.
3) Ak selalu rangking pertama sejak kelas satu SD, atau setidaknya masih dalam urutan
tiga besar.
4) Aku berusaha keras menjadi yang terbaik.
5) Aku berusaha menunjukkan kemampuanku.
6) Aku juga mahasiswa yang tekun, nilainya tidak jauh berbeda denganku.
7) Aku langsung melotot,” Bersikap sopan kan boleh? Mana aku tahu ia sakit? balasku
keras.
8) Kemarahan yang meluap telah menyebabkan air mataku menetes.
9) “ Kau masih keras kepala dan ambisius seperti dulu. Apakah kau butuh
bantuan!”tanyanya.
Tokoh Aldi bersifat bisa menguasai diri, tegar, tekun, kepala dingin.
Bukti:
1) Tidak seperti pria lain yang ku kenal, Aldi sangat bisa menguasai diri dalam keadaan
apapun. Itulah sebabnya dalam saat genting hubungan kami, aku tetap merasa aman.
2) Ketegarannya membuatku merasa mampu menghadapi apa saja.
3) Aldi juga mahasiswa yang tekun, nilainya tidak jauh berbeda denganku.
4) Ia benar-benar berkepala dingin, atau mungkin karena kami berdua adalah orang
netral yang berada di luar lingkaran, mungkin saja.
c. Cadenza/Denny
Tokoh Denny bersifat pribadi yang kuat, kasar, sabar, perhatian, tidak sombong, mendengar
pendapat orang, enak diajak berbicara.
Bukti:
d. Tante Meisye
Bukti:
1) Tante Meisye adalah seksi sibuk yang mengurus kedatangan tamu, menyediakan
minum dan makanan kecil untuk mereka, dibantu orangtuaku dan keluarga lainnya yang
belum kembali ke Solo setelah menghadiri pernikahanku.
2.) Kiara! Kau sudah bengun rupanya. Ayo makan bersama-sama kami,”kata Tante Meisye.
e. Charles
Bukti:
1) Charles selalu mendapatkan nilai terbaik, jadi ia piker anaknya itu mampu. Lalu….,”
2) “ Tidak juga. Hanya ia memang agak lemah hati, tidak seperti Tuan Denny. Tuan
Denny mirip Nyonya Mirna, sedangkan Charles lebih mirip ayahnya.”
3) Dia sangat baik dan ramah kepada semua orang.
f. Sopir
Bukti:
h. Dr. Vina
Bukti:
1) Terimakasih Vina. Aku senang mendapat restu darimu.” Gadis itu berlalu tanpa
menyalami aku.
2) Tapi ia tampak ramah, dan cantik pula.
Bukti:
1) “ Ya, Lilia namanya. Cantik dan baik. Aku tidak pernah tau sifat aslinya sampai aku
menerima undangan yang dikirimnya lewat pos.
2) Ternyata Lilia menikah dengan teman Denny sendiri.
Tokoh Tante Mirna bersifat sangat baik, lapang dada, ramah, tegas, jujur, tidak menekan
pegawai, mengatur orang lain.
Bukti:
1) “ Kau salah kalau mengira Tante Mirna menyalahkanku karena kecelakaan itu. Ia
orang yang sangat baik, ia menerima semuanya dengan lapang dada karena percaya
bahwa setiap hal yang terjadi sudah digariskan oleh Tuhan.
2) “ Dia sangat baik dan ramah pada semua orang. Nyonya Mirna juga begitu, tapi ia
lebih tegas dari suaminya. Tidak sembarangan percaya pada orang. Nyonya Mirna
sangat menghargai kejujuran dan loyalitas pegawainya.”
3) Mungkin terhadap pegawai, Nyonya Mirna tidak begitu menekan.
4) “ Sepertinya beliau suka mengatur orang lain.” “ Benar, mama memang begitu. Tapi
semua yang diatur mama baik bagi kami, sama seperti obat yang tepat untuk suatu
penyakit,” katanya sambil tersenyum.
Bukti:
1) “ Tak tau malu! Mereka sudah pacaran hampir tiga tahun. Sudah mengkhianati Aldi
dengan menikah bersama orang lain, sekarang malah datang ke rumah, menggoda
Aldi lagi! Apa maunya sih?”
l. Dr. Husein
Bukti:
1) Dokter Husein lalu menceritakan apa saja yang ia ketahui dan bagaimana ia mencoba
menangani Charles namun tak berhasil.
2) Dokter Husein juga. Ia memberikan beberapa pengarahan yang berharga selaku
seorang dokter yang sudah berpengalaman puluhan tahun.
m. Suster Wati
Bukti:
n. Mbok Surti
Bukti:
1) Mbok Surti pendiam dan tak banyak bicara. Bila tak diminta berbicara, ia akan diam
saja dan selalu menurut bila disuruh apapun.
2) Mbok Surti duduk menyirih setiap sore di teras belakang sambil memberi makan
kucing liar yang dibawanya masuk lewat pagar belakang.
3) Dari Mbok Surti yang pendiam kita tidak bisa mengetahui hal-hal seperti itu.
o. Pak Hamzah
Bukti:
1) Ia juga setia, agak banyak bicara, namun pengetahuannya tentang Charles tidak
sebanyak Mbok Surti.
p. Diah
Tokoh Diah bersifat cerdas, baik, ramah, lembut, baik budi, bertanggung jawab, sepenuh
hati, lapang dada.
Bukti:
Bukti:
a.) Latar waktu: Sore menjelang malam, malam hari, pagi hari, sore hari, siang hari.
Bukti:
b.) Latar tempat: taman di area Monas, ruang kuliah, RSJ. Grogol, toko obat di Glodok,
kamar pengantin, halaman, gereja, RS. St. Carolus, rumah Aldi, Central Park. Restoran.
Bukti:
1) Kami berdua duduk berdampingan di bangku taman di area Monas, itu saja
rasanya sudah cukup.
2) Aku menggeleng dan mengambil buku-bukuku, ingin keluar ruangan untuk
masuk ke ruang kuliah berikutmya.
3) “ Rumahku dekat Rumah Sakit Jiwa Grogol, kita kesana saja. Aku sudah pernah
kesana sekali, hanya sekedar melihat isi di dalamnya. Tidak terlalu menyeramkan
kok!”
4) Ketika menikah, ayahku diberi modal untuk usaha obat di kawasan Glodok,
sesuai dengan keahlihannya sebagai asisten apoteker.
5) Kamar yang ditata indah, bernuansa warna pink dan putih.
6) Aku melangkah ke pintu diiringi Tante Meisye dan keluar ke halaman.
7) Tanpa sadar aku menatap jam tanganku. Masih jam satu, jam tiga adalah acara
pemberkatan kami di gereja, jam enam baru acara resepsi dimulai. “ Ke rumah
sakit St. Carolus, Pak!” jawabnya.
8) Rumah Aldi terlihat sepi.
9) Aku berboncengan dengannya menuju Central Park yang dekat sekali dengan
rumahnya.
10) Seperti biasa, kami sedang makan siang di restoran.
5. Sudut pandang
Sudut pandang yang digunakan dalam kutipan novel ini adalah sudut pandang “Aku”
sebagai pelaku utama. Pengarang menggunakan tokoh Aku dalam kutipan novel ini karena
tokoh Aku dapat dikatakan sebagai tokoh atau pelaku utama. Pengarang seolah-olah berada
di dalam cerita sebagai tokoh utama.
6. Amanat
a) Kita harus meninggalkan kemauan kita secara lapang dada demi berbakti kepada
orang tua.
b) Untuk mendapatkan nilai yang bagus, kita harus rajin, bekerja keras, pantang
menyerah, dan sering belajar.
c) Benar kalau cinta tak harus bersatu dalam pernikahan. Tapi cinta membutuhkan
kebersamaan.
d) Kita tidak boleh mengkhianati orang tua.
e) Kita harus berbakti kepada orang tua.
f) Kita tidak boleh cemburu dengan apa yang dimiliki oleh orang lain.
g) Kita harus menghargai orang lain dan tidak memaksa keinginan kita.
h) Kita harus membantu orang lain dengan apa yang kita punya.
7. Gaya bahasa
1) Perumpamaan
Gaya bahasa perumpamaan atau simile adalah gaya bahasa yang membandingkan dua
hal yang berlainan, tetapi dianggap sama.
Contoh:
▪ Sama seperti makan nasi berbatu halus, betapapun kita mencoba menyingkirkannya,
pasti akan ada batu yang tergigit juga.
▪ Aku merasa seperti barang yang dipesan tanpa perlu dilihat dulu barangnya.
▪ Aku menetaskan air mata begitumenyadari bahwa hal ini kulakukan demi baktiku
pada papa dan mama, dan pernikahan ini akan menjadi penjara tanpa teruji bagiku.
▪ Dalam mobil aku duduk diam seperti patung.
2) Personifikasi
Personifikasi adalah gaya bahasa kiasan yang menggambarkan benda-benda mati atau
barang-barang yang tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat kemanusiaan.
Contoh:
▪ Waktu pun mengalir lambat, dan akhirnya mundur pada saat aku bertemu dengannya
pertama kali.
▪ Bahkan aku hanya rela menyerahkan kegadisanku pada Aldi seorang, kata suara
hatiku yang bewarna hitam.
3) Hiperbola
Contoh:
4) Litotes
Contoh:
▪ Kurasa para pembantu tahu, tetapi mereka hanya bergunjing di belakang, tidak
berani memperlihatkan bahwa mereka tahu. ( Bergunjing = fitnah)
▪ Siapa tahu banyak kutu dan bangsat di sana. ( Bangsat = sejenis kutu yang
membuat bentol dan gatal)
Analisis Novel berdasarkan unsur ekstrinsik
1) Nilai moral
▪ Untuk mendapatkan nilai yang bagus, kita harus rajin, bekerja keras, pantang
menyerah, dan sering belajar.
▪ Tidak boleh cemburu dengan apa yang dimiliki oleh orang lain.
▪ Menghargai orang lain dan tidak memaksa keinginan kita.
▪ Mendengarkan dan melaksanakan nasihat dari orangtua.
2) Nilai sosial
3) Nilai agama
▪ Jodoh, hidup, maut ada di tangan Tuhan. Maka dari itu serahkan semuanya
kepada Tuhan.