Anda di halaman 1dari 13

Dongeng Sebelum Tidur

OLEH:

Nama : Yoan Chanta Tamba

Absen : 35

Kelas : XII IPA 1

Guru pembimbing : Sri Hastuti ,S.Pd, M.Si

SMA Negeri 18 Palembang

J l. Mayor Ruslan NO. 1172, Desa/Kelurahan : 8 Ilir, Kecamatan : Ilir

Timur lll, Palembang,Sumatera Selatan, 30114, Telp. 0711 – 361404

Tahun Ajaran 2020/2021


Identitas Novel Dongeng Sebelum Tidur

Judul: Dongeng Sebelum Tidur

Penulis: Agnes Jesicca

Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama anggota IKAPI

Tahun terbit: 2018

Jumlah halaman: 216 halaman

Ketebalan buku: 212 lembar kertas

Panjang buku: 20 cm

Lebar buku: 13,8 cm


Ringkasan cerita

Kiara memiliki pacar yang bernama Aldi. Dia putus dengan kekasihnya karena ia dijodohkan
oleh orang tuanya. Dia dijodohkan dengan seorang pengusaha yang sudah berkepala tiga. . Kiara
terpaksa menerima perjodohan karena kemauan orangtuanya. . Dia putus dengan kekasihnya
selama tiga tahun ini dengan berat hati. Meski begitu, Aldi yang terlihat sangat mencintai Kiara
tidak menentang keputusan Kiara. Ia hanya berpesan jika Kiara tidak bahagia setelah menikah,
Kiara bisa kembali padanya.

Cadenza, yang biasa dipanggil Denny, merupakan tulang punggung keluarga setelah ayahnya
meninggal. Denny memiliki saudara bernama Charles. Charles mengalami drepesi karena adanya
paksaan dari ibunya dan masalah terhadap perempuan yang di sukainya. Kini ibunya tengah
berjuang melawan kanker rahim yang tengah dideritanya. Keinginan terakhir Mirna, Ibu Denny,
ialah melihat Denny menikah sebelum beliau meninggal. Ibu Mirna telah menemukan pasangan
yang cocok untuk anaknya. Namanya adalah Kiara. Jodoh mempertemukan orangtua Kiara
dengan Mirna.

Demi menebus kesalahannya di masa lalu, Ayah Kiara bersedia mengabulkan permintaan Mirna,
kakak angkatnya. Kesalahannya waktu ayah masih SMP dan Charles masih bayi. Ayah
membawa Charles jalan-jalan menggunakan sepeda tanpa meminta izin kepada ibu Mirna. Disitu
ayah mengalami kecelakaan dan salah satu kaki Charles ke timpa sepeda dan harus diamputasi.
Maka dari itu Charles lumpuh dan ayah mau menebus kesalahan ayah dengan menjodohkan
Kiara dengan Denny.Pernikahan direncanakan sebulan setelah kesepakatan itu.

Sehari sebelum pernikahan, Kiara datang ke rumah Tante Mirna untuk bertemu dengan Denny,
calon suaminya. Namun Denny sedang tidak berada di rumah dan terkesan acuh saat mendengar
kabar bahwa Kiara sedang menunggu di rumahnya. Denny sengaja tidak di rumah karena ingin
melihat calonnya sewaktu hari pernikahan.

Keduanya baru saling bertemu untuk kali pertama pada hari pernikahan mereka. Kiara merasa
tertekan mengingat Denny yang sama sekali tidak peduli padanya. Mereka bahkan tidak tidur
satu kamar. Berbicara pun hampir tidak pernah.

Di tengah kebosanannya tinggal di rumah Denny, Kiara menemukan aktivitas baru. Berbekal
pendidikan psikologi yang dimilikinya, Kiara mencoba menyembuhkan Charles, kakak Denny
yang menderita depresi selama enam belas tahun. Awal pengobatannya tidak menunjukkan hasil
yang berarti. Saat bertemu dengan Aldi, pria itu bersedia membantu. Kiara menerima bantuan
itu. Denny tampak tidak senang, namun ia biarkan.

Saat kondisi Charles mulai mulai menunjukkan perkembangan, mereka mencoba memancing
respon Charles dengan menggali masa lalunya. Oleh karena itu mereka perlu foto Diah, wanita
yang sangat dicintai oleh Charles. Mereka pergi mencari keberadaan Diah. Tidak berapa lama
ada yang menginfokan bahwa ayah Diah adalah kepala RT disana. Keesokan harinya mereka
pergi ke rumah Diah. Tidak berapa lama di rumahnya ayah Diah mengusir kami. Setelah kami
mau pulang, ibunya Diah keluar dan menceritakan semuanya. Termasuk anak dari Diah dan
Charles. Pencarian itu membawa mereka pada kenyataan bahwa Diah masih hidup. Diah sangat
mencintai Charles. Dengan kemauan Diah sendiri ia mau ikut ke Jakarta untuk merawat Charles.

Setelah melalui pertimbangan, terapi terhadap Charles dihentikan. Kini tidak ada lagi yang bisa
dilakukan Kiara. Tidak ada lagi alasan baginya untuk tetap tinggal bersama Denny. Denny juga
memutuskan agar mereka bercerai setelah enam bulan pernikahan mereka.

Malamnya Kiara membereskan pakaiannya karena esok hari ia akan berpisah sama suaminya.
Denny masuk ke kamar dan bertanya “ngpain kamu?” tanya Denny. “Besok adalah hari terakhir
ku disini, besok tepat 3 bulan sesuai perjanjian.” jawab Kiara. “ Tidak bisa, aku mencintaimu
dari awal kita bertemu.” jawab Denny. Hingga hari itu tiba, sanggupkah Kiara mengucap selamat
tinggal pada suami yang mencintainya itu?
Analisis novel berdasarkan unsur intrinsik

1. Tema

Tema kutipan novel tersebut adalah percintaan ( perjodohan )

2. Alur

Alur pada kutipan novel tersebut adalah alur maju dan mundur. Peristiwa dalam kutipan
tersebut ada menceritakan masa lalu atau disebut dengan kilas balik.

3. Tokoh dan penokohan

a. Aku ( Kiara )

Tokoh aku bersifat tidak bisa diam, berbakti kepada orangtua, pintar, pantang menyerah,
tekun, pembangkang, rapuh, keras kepala, ambisius.

Bukti:

1) Aku sendiri bukan gadis pendiam, tipe yang sangat berbeda dengan Aldi.
2) Aku anak yang boleh dibilang sangat menurut pada orangtua.
3) Ak selalu rangking pertama sejak kelas satu SD, atau setidaknya masih dalam urutan
tiga besar.
4) Aku berusaha keras menjadi yang terbaik.
5) Aku berusaha menunjukkan kemampuanku.
6) Aku juga mahasiswa yang tekun, nilainya tidak jauh berbeda denganku.
7) Aku langsung melotot,” Bersikap sopan kan boleh? Mana aku tahu ia sakit? balasku
keras.
8) Kemarahan yang meluap telah menyebabkan air mataku menetes.
9) “ Kau masih keras kepala dan ambisius seperti dulu. Apakah kau butuh
bantuan!”tanyanya.

b. Aldi ( mantan Kiara)

Tokoh Aldi bersifat bisa menguasai diri, tegar, tekun, kepala dingin.

Bukti:

1) Tidak seperti pria lain yang ku kenal, Aldi sangat bisa menguasai diri dalam keadaan
apapun. Itulah sebabnya dalam saat genting hubungan kami, aku tetap merasa aman.
2) Ketegarannya membuatku merasa mampu menghadapi apa saja.
3) Aldi juga mahasiswa yang tekun, nilainya tidak jauh berbeda denganku.
4) Ia benar-benar berkepala dingin, atau mungkin karena kami berdua adalah orang
netral yang berada di luar lingkaran, mungkin saja.

c. Cadenza/Denny

Tokoh Denny bersifat pribadi yang kuat, kasar, sabar, perhatian, tidak sombong, mendengar
pendapat orang, enak diajak berbicara.

Bukti:

1) Seorang yang berkepribadian kuat.


2) Dia sakit. Biarkan ia sendirian, kau makan saja. Sudah ada orang yang memberinya
makan, kau tidak lihat? Atau kau ingin menyuapinya?” tanya Denny kasar.
3) Rupanya karena berpikir bahwa kami akan berpisah, ia jadi lebih sabar dan penuh
perhatian.
4) Denny tidak sombong dan memonopoli pembicaraan, ia mau mendengarkan
analisisku tentang masalah perbaikan dalam perusahaan, mau bergantian berbicara.
5) Singkatnya ia orang yang cukup enak diajak berbicara.

d. Tante Meisye

Tokoh Tante Meisye bersifat baik hati, suka membantu.

Bukti:

1) Tante Meisye adalah seksi sibuk yang mengurus kedatangan tamu, menyediakan
minum dan makanan kecil untuk mereka, dibantu orangtuaku dan keluarga lainnya yang
belum kembali ke Solo setelah menghadiri pernikahanku.

2.) Kiara! Kau sudah bengun rupanya. Ayo makan bersama-sama kami,”kata Tante Meisye.

e. Charles

Tokoh Charles bersifat pintar, lemah hati, sangat baik, ramah.

Bukti:

1) Charles selalu mendapatkan nilai terbaik, jadi ia piker anaknya itu mampu. Lalu….,”
2) “ Tidak juga. Hanya ia memang agak lemah hati, tidak seperti Tuan Denny. Tuan
Denny mirip Nyonya Mirna, sedangkan Charles lebih mirip ayahnya.”
3) Dia sangat baik dan ramah kepada semua orang.

f. Sopir

Tokoh sopir bersifat sopan.


Bukti:

1) Kita kemana, Pak? tanya sopir mobil pengantin.

g. Wiwin ( teman Kiara)

Tokoh Wiwin bersifat ceria, baik.

Bukti:

1) “ Halo, pengantin baru!” teriaknya sambil menjatuhkan dirinya di atas ranjangku.


2) Tapi ia mau menyempatkan waktu untuk mengantarkanku, ia sangat baik.

h. Dr. Vina

Tokoh Dr. Vina bersifat sombong, baik, ramah.

Bukti:

1) Terimakasih Vina. Aku senang mendapat restu darimu.” Gadis itu berlalu tanpa
menyalami aku.
2) Tapi ia tampak ramah, dan cantik pula.

i. Lilia (mantan Denny)

Tokoh Lilia bersifat baik, licik.

Bukti:

1) “ Ya, Lilia namanya. Cantik dan baik. Aku tidak pernah tau sifat aslinya sampai aku
menerima undangan yang dikirimnya lewat pos.
2) Ternyata Lilia menikah dengan teman Denny sendiri.

j. Tante Mirna ( mama Denny dan Charles )

Tokoh Tante Mirna bersifat sangat baik, lapang dada, ramah, tegas, jujur, tidak menekan
pegawai, mengatur orang lain.

Bukti:

1) “ Kau salah kalau mengira Tante Mirna menyalahkanku karena kecelakaan itu. Ia
orang yang sangat baik, ia menerima semuanya dengan lapang dada karena percaya
bahwa setiap hal yang terjadi sudah digariskan oleh Tuhan.
2) “ Dia sangat baik dan ramah pada semua orang. Nyonya Mirna juga begitu, tapi ia
lebih tegas dari suaminya. Tidak sembarangan percaya pada orang. Nyonya Mirna
sangat menghargai kejujuran dan loyalitas pegawainya.”
3) Mungkin terhadap pegawai, Nyonya Mirna tidak begitu menekan.
4) “ Sepertinya beliau suka mengatur orang lain.” “ Benar, mama memang begitu. Tapi
semua yang diatur mama baik bagi kami, sama seperti obat yang tepat untuk suatu
penyakit,” katanya sambil tersenyum.

k. Alda ( saudara Aldi)

Tokoh Alda bersifat pembela, penyayang.

Bukti:

1) “ Tak tau malu! Mereka sudah pacaran hampir tiga tahun. Sudah mengkhianati Aldi
dengan menikah bersama orang lain, sekarang malah datang ke rumah, menggoda
Aldi lagi! Apa maunya sih?”

l. Dr. Husein

Tokoh Dr. Husein bersifat bekerja keras, baik.

Bukti:

1) Dokter Husein lalu menceritakan apa saja yang ia ketahui dan bagaimana ia mencoba
menangani Charles namun tak berhasil.
2) Dokter Husein juga. Ia memberikan beberapa pengarahan yang berharga selaku
seorang dokter yang sudah berpengalaman puluhan tahun.

m. Suster Wati

Tokoh perawat bersifat tekun.

Bukti:

1) Hebat juga, sendirian mengangkat tubuh Charles ke tempat tidur, memandikannya,


dan menyuapinya.

n. Mbok Surti

Tokoh Mbok Surti bersifat pendiam, baik hati, peduli.

Bukti:

1) Mbok Surti pendiam dan tak banyak bicara. Bila tak diminta berbicara, ia akan diam
saja dan selalu menurut bila disuruh apapun.
2) Mbok Surti duduk menyirih setiap sore di teras belakang sambil memberi makan
kucing liar yang dibawanya masuk lewat pagar belakang.
3) Dari Mbok Surti yang pendiam kita tidak bisa mengetahui hal-hal seperti itu.
o. Pak Hamzah

Tokoh Pak Hamzah bersifat setia, banyak bicara.

Bukti:

1) Ia juga setia, agak banyak bicara, namun pengetahuannya tentang Charles tidak
sebanyak Mbok Surti.

p. Diah

Tokoh Diah bersifat cerdas, baik, ramah, lembut, baik budi, bertanggung jawab, sepenuh
hati, lapang dada.

Bukti:

1) Diah seorang gadis yang cantik dan cerdas.


2) Diah gadis yang baik.
3) “ Ya, tampangnya kira-kira begitu. Juga keramahannya, persis seperti artis itu. Ia
kelihatan lembuh dan baik budi. Semua orang menyukainya, termasuk Nyonya
Mirna, sebelum gadis itu hamil.”
4) “ Maafkan saya! Maafkan saya! Ini semua kesalahan saya! Biar saya menebus dosa,
merawat Charles seumur hidup.”
5) Ia benar-benar malakukan hal ini sepenuh hati.
6) Ia tampak bisa menerima semua ini dengan lapang dada.

q. Pak Sukamto ( ayah Diah)

Tokoh Pak Sukamto bersifat beribawa, pendendam, pemarah, pembohong.

Bukti:

1) Pak Sukamto duduk dengan beribawa.


2) “ Penghinaan dibalas penghinaan, kejahatan dibalas kejahatan,” ujar Pak Sukamto
tenang.
3) Sekarang kalian keluar dari rumah ini dan jangan menginjakan kaki lagi di sini! kata
Pak Sukamto dengan mata menyala-nyala.
4) Beberapa hari kemudian, ia lalu datang menuntut keluarga Anda dan mengatakan
anak saya sudah mati diperkosa di jalan dan baru hal itu dari polisi yang
mengantarkan jenazahnya. Ibu Anda lantas memberi uang beberapa juta untuk kami.
5) Suami saya puas, bukan karena uang itu, tapi ia puas telah membuat ibu Anda
ketakutan dan merasa bersalah seumur hidup.”
4. Latar

Latar dalam kutipan novel tersebut sebagai berikut.

a.) Latar waktu: Sore menjelang malam, malam hari, pagi hari, sore hari, siang hari.

Bukti:

1) Matahari tenggelam di ufuk barat. Sinarnya menyorotkan warna kuning berpendar


sehingga sangat indah untuk dilukiskan ke atas kanvas atau dicetak dalam foto.
2) Malam itu, ketika acara resepsi selesai, aku merasa lelah luar biasa.
3) Pagi harinya, aku menerima kabar bahwa Tante Mirna sudah mengembuskan
napas terakhirnya tadi malam, pukul dua dini har.
4) Kami tiba di rumah sore harinya.
5) Selamat siang! Saya datang untuk membicarakan pasienCharles yang bertempat
tinggal di Petojo. Dia pasien anda, bukan?” kataku begitu menemui Dokter
Husein.
6) Seperti biasa, kami sedang makan siang di restoran.
7) Malam ini adalah malam terakhir aku disini

b.) Latar tempat: taman di area Monas, ruang kuliah, RSJ. Grogol, toko obat di Glodok,
kamar pengantin, halaman, gereja, RS. St. Carolus, rumah Aldi, Central Park. Restoran.

Bukti:

1) Kami berdua duduk berdampingan di bangku taman di area Monas, itu saja
rasanya sudah cukup.
2) Aku menggeleng dan mengambil buku-bukuku, ingin keluar ruangan untuk
masuk ke ruang kuliah berikutmya.
3) “ Rumahku dekat Rumah Sakit Jiwa Grogol, kita kesana saja. Aku sudah pernah
kesana sekali, hanya sekedar melihat isi di dalamnya. Tidak terlalu menyeramkan
kok!”
4) Ketika menikah, ayahku diberi modal untuk usaha obat di kawasan Glodok,
sesuai dengan keahlihannya sebagai asisten apoteker.
5) Kamar yang ditata indah, bernuansa warna pink dan putih.
6) Aku melangkah ke pintu diiringi Tante Meisye dan keluar ke halaman.
7) Tanpa sadar aku menatap jam tanganku. Masih jam satu, jam tiga adalah acara
pemberkatan kami di gereja, jam enam baru acara resepsi dimulai. “ Ke rumah
sakit St. Carolus, Pak!” jawabnya.
8) Rumah Aldi terlihat sepi.
9) Aku berboncengan dengannya menuju Central Park yang dekat sekali dengan
rumahnya.
10) Seperti biasa, kami sedang makan siang di restoran.

c.) Latar suasana: gelisah, kesal, sedih


Bukti:

1) Aku memandang sekeliling dengan gelisah.


2) Karena kesalnya, air mataku mengalir dan aku langsung menghapusnya cepat-
cepat, tapi Aldi keburu melihatnya.
3) Baru saja pesta pernikahan dilangsungkan kemarin, hari ini kami harus
menghadapi kesedihan akibat meninggalnya ibu mertuaku.

5. Sudut pandang

Sudut pandang yang digunakan dalam kutipan novel ini adalah sudut pandang “Aku”
sebagai pelaku utama. Pengarang menggunakan tokoh Aku dalam kutipan novel ini karena
tokoh Aku dapat dikatakan sebagai tokoh atau pelaku utama. Pengarang seolah-olah berada
di dalam cerita sebagai tokoh utama.

6. Amanat

Amanat kutipan novel tersebut sebagai berikut:

a) Kita harus meninggalkan kemauan kita secara lapang dada demi berbakti kepada
orang tua.
b) Untuk mendapatkan nilai yang bagus, kita harus rajin, bekerja keras, pantang
menyerah, dan sering belajar.
c) Benar kalau cinta tak harus bersatu dalam pernikahan. Tapi cinta membutuhkan
kebersamaan.
d) Kita tidak boleh mengkhianati orang tua.
e) Kita harus berbakti kepada orang tua.
f) Kita tidak boleh cemburu dengan apa yang dimiliki oleh orang lain.
g) Kita harus menghargai orang lain dan tidak memaksa keinginan kita.
h) Kita harus membantu orang lain dengan apa yang kita punya.

7. Gaya bahasa

Gaya bahasa kutipan novel tersebut sebagai berikut:

1) Perumpamaan

Gaya bahasa perumpamaan atau simile adalah gaya bahasa yang membandingkan dua
hal yang berlainan, tetapi dianggap sama.

Contoh:

▪ Sama seperti makan nasi berbatu halus, betapapun kita mencoba menyingkirkannya,
pasti akan ada batu yang tergigit juga.
▪ Aku merasa seperti barang yang dipesan tanpa perlu dilihat dulu barangnya.
▪ Aku menetaskan air mata begitumenyadari bahwa hal ini kulakukan demi baktiku
pada papa dan mama, dan pernikahan ini akan menjadi penjara tanpa teruji bagiku.
▪ Dalam mobil aku duduk diam seperti patung.

2) Personifikasi

Personifikasi adalah gaya bahasa kiasan yang menggambarkan benda-benda mati atau
barang-barang yang tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat kemanusiaan.

Contoh:

▪ Waktu pun mengalir lambat, dan akhirnya mundur pada saat aku bertemu dengannya
pertama kali.
▪ Bahkan aku hanya rela menyerahkan kegadisanku pada Aldi seorang, kata suara
hatiku yang bewarna hitam.

3) Hiperbola

Hiperbola adalah gaya bahasa yang mengandung pernyataan berlebihan dari


kenyataan.

Contoh:

▪ Memeras otak untuk menjadikan pernikahanku menyenangkan.


▪ Lalu karena pikiran itu lewat di benakku dan merangsang emosiku, aku ingiin
berteriak karena kesal.

4) Litotes

Litotes adalah gaya bahasa yang mengandung pernyataan yang dikurangi .

Contoh:

▪ Kurasa para pembantu tahu, tetapi mereka hanya bergunjing di belakang, tidak
berani memperlihatkan bahwa mereka tahu. ( Bergunjing = fitnah)
▪ Siapa tahu banyak kutu dan bangsat di sana. ( Bangsat = sejenis kutu yang
membuat bentol dan gatal)
Analisis Novel berdasarkan unsur ekstrinsik

1) Nilai moral

▪ Untuk mendapatkan nilai yang bagus, kita harus rajin, bekerja keras, pantang
menyerah, dan sering belajar.
▪ Tidak boleh cemburu dengan apa yang dimiliki oleh orang lain.
▪ Menghargai orang lain dan tidak memaksa keinginan kita.
▪ Mendengarkan dan melaksanakan nasihat dari orangtua.

2) Nilai sosial

▪ Membantu orang lain dengan apa yang kita punya.


▪ Menghargai pendapat orang lain saat berbicara.

3) Nilai agama

▪ Jodoh, hidup, maut ada di tangan Tuhan. Maka dari itu serahkan semuanya
kepada Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai