Jawab:
1. Novel Guru Aini karya Andrea Hirata, tahun terbit 2020
2. Novel Guru Aini cocok untuk dibaca oleh siswa SMA dari kelas 1 sampai dengan
3
3. Judul: Analisis unsur intrinsik dan ekstrinsik Novel Guru Aini karya Andrea
Hirata
Nama penyusun: Aliefia Nur Fariska
Dosen Pembimbing: Rahmah Purwahida, S.Pd.,M.Hum.
a) Tema:
Novel Guru Aini karya Andrea Hirata ini disusun dengan tema tingkat
sosial, yaitu tema yang menceritakan tentang kehidupan bermasyarakat
khususnya pada bidang pendidikan. Hal ini ditunjukkan dengan perjalanan
hidup seorang perempuan bernama Desi Istiqomah dari awal kelulusan
hingga mendapat siswa yang cerdas dan dapat dibanggakan oleh Desi yang
bernama Aini. Namun, dalam cerita ini Desi mampu malalui semua
rintangan hingga akhirnya dia berhasil. Hal ini dapat dibuktikan dengan
keberhasilan Aini yang diterima di fakultas kedokteran. Pada cerita
tersebut dapat dilihat pada kutipan sebagai berikut.
“Din! Din! Kau takkan percaya, Din! Masyaallah, Din Aini diterima di
fakultas kedokteran, Din! Percayakah kau, Din! Aini diterima di fakultas
kedokteran! Fakultas kedokteran!” (Kutipan 61: UK.TM 01, hlm. 280)
Berdasarkan kutipan tersebut, tema yang ingin ditunjukkan oleh penulis
untuk pembaca adalah tentang pendidikan. Bagi sebagian tokoh yang ada
dalam cerita novel Guru Aini pendidikan merupakan suatu hal yang
penting karena dapat menentukan masa depan yang lebih terarah.
b) Amanat Novel
Amanat yang dapat dipetik dari novel tersebut yaitu sebagai manusia
haruslah saling saling membantu dan tidak boleh saling menjatuhkan.
Selain itu dari novel Guru Aini juga terdapat amanat yang menjelaskan
bahwa manusia haruslah bisa bertanggung jawab dengan apa yang
seharusnya menjadi kewajibannya seperti yang terdapat pada kutipan
berikut.
“Aku harus masuk fakultas kedokteran, Bu. Apa pun yang terjadi, aku
harus bisa masuk fakultas kedokteran. Aku anak ayahku, Bu, ayahku
adalah tanggung jawabku”. (Kutipan 65: UK.AM 01, hlm. 180)
Dari kutipan di atas menjelaskan bahwa sebagai seorang anak haruslah
berbakti kepada orang tua. Sebagai anak berkewajiban untuk mengurus
orang tuanya ketika mengalami kesusahan.
c) Tokoh
Aini
Desi Istiqomah
Bu Amanah
Runding Ardiansyah
Ayah Desi
Ibu Desi
Ibu Rektor
Salamah
Rizki
Anwar Adat
Bung Zan
Nurazizah
Enun
Sa'diah
Pak Tabah
Hasyimudin
Bu Lusinun
Laila
Pak Syaifullah
Debut Awaludin
Anissa
Nadhira
Jafarudin
Afifah
Dinah
Juragan
d) Penokohan
Aini
Aini memiliki watak yang pemberani, selalu berusaha, berbakti
kepada orang tua serta bertanggung jawab. Tokoh Aini memiliki
watak pemberani, meskipun ia tahu bahwa Guru Desi adalah orang
yang tegas dalam mengajar. Ia tetap berusaha agar ia bisa masuk di
kelas guru Desi yang terdengar kejam itu.
Desi Istiqomah
Tokoh Desi memiliki watak yang bijaksana dalam menentukan
pilihan. Dikatakan bijaksana karena tokoh Desi bisa menentukan
pilihannya berdasarkan kepentingan bersama dan tidak peduli
dengan kondisinya. Desi ingin membantu menerapkan progam
yang telah disiapkan oleh pemerintah untuk membangun teknologi
canggih dan menyiapkan generasi penerus yang lebih baik lagi.
Selain watak yang bijaksana, Desi juga memiliki watak yang tegas
dalam mendidik siswanya. Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan
sebagai berikut.
“Sudahkah kau bicara dengan guru konseling itu?! Dia sarjana
psikologi! Baru tamat kuliah! Masih bersemangat! Menghadap dia
sana! Curahkan padanya segala rupa kekacauan hidupmu yang
menyedihkan itu!”. (Kutipan 02: UK.PT 01, hlm. 98)
Alur yang terdapat dalam novel Guru Aini yaitu alur maju. Dikatakan alur
maju, karena dalam cerita tersebut pengarang menceritakan pengalaman
tokoh-tokohnya dari awal hingga akhir sangat runtut. Tidak ada pembalikan
alur ke masa lampau sehingga alur maju ini sangatlah timbul di novel Guru
Aini.
f) Latar Novel
Latar yang terdapat dalam novel Dua Barista ini meliputi latar tempat, dan
latar waktu.
Latar tempat
Latar tempat novel Guru Aini karya Andrea Hirata antara lain di
rumah Desi, desa Ketumbi, perpustakaan, sekolah, pelabuhan,
kapal, wartel, kamar, kompleks rumah dinas guru, jembatan. Hal
tersebut dapat dilihat dari beberapa kutipan yang dijelaskan seperti
pada pembahasan pada bab sebelumnya. Latar tempat yang sering
dimunculkan dalam novel Guru Aini adalah sekolah dan
perpustakaan karena di perpustakaan dan sekolah merupakan
tempat yang masih berhubungan dengan pendidikan sehingga
sesuai dengan tema novel tersebut, yaitu tentang pendidikan.
Latar Waktu
Latar waktu yang terdapat pada novel Guru Aini adalah pagi hari,
sore hari, dan malam hari. Latar waktu pagi hari dipilih penulis
karena pagi hari merupakan awal dari semua aktivitas manusia
seperti bangun tidur, sarapan, kemudian sekolah. Latar waktu sore
hari dipilih oleh penulis karena sore hari merupakan waktu bagi
sebagian manusia untuk bersantai dan berkumpul dengan teman
sedangkan latar waktu malam hari digunakan oleh penulis karena
pada waktu malam hari merupakan akhir dari semua aktivitas
manusia yang kemudian dimanfaatkan dengan beristirahat dan
tidur.
5. Pandangan pengarang yang membangun novel ini yaitu, Novel Guru Aini yang
membuat imajinasi pembaca seakan berada di sebuah sekolah dan berada dalam
negara penuh peradaban. Novel Guru Aini (2020) lebih punya tema khas: ihwal
guru matematika. Selain itu, novel yang digubah Andrea Hirata ini juga tidak
berdasarkan kisah nyata. Meski latar belakang ceritanya tetap sama, tidak lepas
dari “orang pedalaman”. Kisah orang-orang pedalaman yang kerap ada di novel
“guru” tersebut memberi tanda pada kita bahwa pembangunan bangsa tidak
merata. Andrea Hirata mengangkat perjuangan seorang guru matematika di luar
Jawa. Pulau terpencil itu bernama Tanjong Tampar.
8. Aspek yang tepat digunakan untuk mengevaluasi gagasan pengarang yaitu, aspek
pendidikan karakter dan moral serta aspek sosial.
10. Tiga pendekatan sastra yang sesuai untuk mengkaji novel Dua Barista
Pendekatan Pragmatik
Dengan pendekatan pragmatik dapat dipahami bahwa novel adalah sarana
yang cukup efektif untuk menyampaikan tujuan-tujuan tertentu pengarang
kepada pembacanya. Dan untuk menyampaikan tujuan-tujuan tersebut
pengarang mencerminkannya melalui tokoh cerita, baik melalui deskripsi
pikiran maupun perilaku tokoh. Dalam hal ini tujuan tersebut adalah
pendidikan karakter dan pendidikan moral. Semakin banyaknya nilai-nilai
tersebut terkandung dalam karya sastra makan semakin tinggi nilai karya
sastra tersebut bagi pembacanya.
Pendekatan Sosiologi Sastra
Karena melalui pendekatan sosiologi sastra diharapkan dapat
menjembatani hubungan antara pengarang sebagai pencipta karya sastra
dengan masyarakat pembaca, sehingga pesan-pesan yang disampaikan
oleh pengarang dapat diterima oleh masyarakat.
Pendekatan Objektif Struktural
Karena Pendekatan objektif adalah pendekatan yang difokuskan pada
karya sastra itu sendiri. Pendekatan ini memandang karya sastra sebagai
struktur yang otonom dan tidak berhubungan dengan realitas, pengarang
maupun pembaca. Pendekatan ini juga disebut oleh Welek & Waren
(1990) sebagai pendekatan intrinsik karena kajian pada unsur intrinsik
karya sastra yang dipandang memiliki kebulatan, koherensi, dan kebenaran
sendiri.