Anda di halaman 1dari 23

Deteksi Dini Pada Kasus

Abses Payudara Dan Bendungan Asi


Oleh kelompok 6
Dara Zakirah
Cut Vivi Novidia
Bendungan Asi

Bendungan ASI alias breast engorgement adalah


pembengkakan payudara yang menyebabkan
payudara terasa nyeri dan keras. Bendungan ASI
terjadi terutama karena adanya peningkatan aliran
darah dan suplai ASI di payudara. Biasanya kondisi ini
dialami pada hari-hari pertama setelah melahirkan.
Etiologi

1. Posisi mulut bayi dan puting ibu salah saat menyusui.

2. Produksi ASI berlebihan.

3. Terlambat menyusui.

4. Pengeluaran ASI yang jarang.


Tanda dan gejala

1. payudara teraba keras dan panas

2. suhu badan naik

3. puting susu bisa mendatar dan dalam hal ini bayi


akan kesulitan saat menyusu payudara tampak
bengkak kadang-kadang disertai nyeri.
Pencegahan dan pengobatan
1. menyusui sedini mungkin

2. susui bayi segera mungkin sebelum 30 menit setelah bayi


dilahirkan

3. susui bayi tanpa di jadwal


4. keluarkan ASI dengan tangan atau pompa bila produksi
melebihi kebutuhan bayi

5. perawatan payudara setelah melahirkan

6. hindari tekanan lokal pada payudara.


Jika sudah terjadi...

ibu tetap menyusui bayinya, lakukan kompres air


hangat sebelum menyusui dan kompres dingin
setelah menyusui untuk mengurangi nyeri,
gunakan bra yang menopang, sebelum
menyusui lakukan pemijatan pada daerah leher
dan punggung untuk mengurangi bengkak.
Soap
Tanggal partus : 27 April 2020, pukul 13.20 wib
Tanggal pengkajian : 30 April 2020, pukul 09.00 wib
Nama pengkaji : Dara Zakirah

Identitas Istri/Suami
Nama : Ny”K” / Tn. “A”
Umur : 24 Tahun / 25 Tahun
Nikah : 1 kali / ±1 tahun
Suku : Makassar / Makassar
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMA / SMA
Pekerjaan : IRT / Wiraswasta Alamat
S.
Ny E berusia 29 tahun post partum hari ketiga.
datang ke pmb mengeluh demam, payudara
terasa keras dan panas beserta nyeri sejak tiga
hari yang lalu. Ny E mengatakan anaknya malas
menyusui dan memiliki asi yang sangat sedikit
dan merasa sangat cemas akan hal ini.
O.
1. Keadaan umum ibu baik
2. Kesadaran composmentis
Tanda- tanda vital
• Tekanan darah: 120/ 70 mmHg
• Nadi : 80x/menit
• Suhu : 380C
• Pernapasan : 22x/ menit
Pemeriksaan fisik
A. Mata
• Konjungtiva merah muda, tidak ada icterus
B. Mulut/gigi
• Mulut tampak bersih,mukosa tampak lembab, tidak ada
karies pada gigi
C. Leher
• Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, limfe, dan vena
jugularis
D. Payudara
• Payudara ibu tampak merah, puting susu menonjol
hiperpigmentasi
• areola mammae, tampak membesar, bengkak, dan
terasa nyeri ketika
• dilakukan palpasi.
E. Abdomen
• Tidak ada bekas operasi, tampak striae livide, linea nigra, TFU
(Tinggi Fundus Uteri) 3jrbpst, tidak ada nyeri tekan pada perut
bagian bawah .
F. Genetalia
• Tampak pengeluaran lochea sanguenolenta, tidak tampak luka
jahitan, dan tidak ada varices.
G.Ekstremitas
• Tidak ada edema, tidak ada nyeri tekan, dan tidak ada varises
A.
Ny “K” post partum hari ketiga dengan bendungan ASI.

P.
1. Menyampaikan kepada ibu tentang kondisinya
sekarang bahwa ibu mengalami bendungan ASI.
Hasil: ibu telah mengetahui tentang kondisinya
sekarang
2. Mengobservasi tanda-tanda vital
Hasil: tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 80x/menit,
suhu 380C, pernapasan 22x/menit.
3. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya secara on
demand di kedua payudaranya secara bergantian.
• Hasil: ibu bersedia melakukannya
4. Memberikan penjelasan kepada ibu cara mengatasi
keluhan yang dirasakan seperti:
– Menyanggah payudara dengan bebat atau bra yang pas
– Kompres payudara dengan menggunakan kain
basah/hangat selama 5 menit
– Urut payudara dari arah pangkal menuju putting
– Keluarkan ASI dari bagian depan payudara sehingga
putting menjadi lunak
• Hasil: ibu bersedia melakukannya
5. Mengajarkan kepada ibu cara melakukan perawatan payudara
• Hasil: ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan
6. Mengajarkan ibu teknik dan posisi menyusui yang baik dan
benar.
• Hasil: ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan
7. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi sayuran hijau dan
makanan yang bergizi
• Hasil: ibu bersedia melakukannya
8. Memberikan terapi obat paracetamol 500 mg 3x1 per oral.
• Hasil: obat telah diberikan
9. Melakukan pendokumentasian
• Hasil: telah dilakukan pendokumentasian
Abses payudara
Abses payudara adalah suatu penimbunan nanah,
biasanya terjadi akibat suatu infeksi bakteri. Jika
bakteri menyusup ke dalam jaringan yang sehat, maka
akan terjadi infeksi. Sebagian sel mati dan hancur,
meninggalkan rongga yang berisi jaringan dan sel-sel
yang terinfeksi.
Sel-sel darah putih yang merupakan pertahanan tubuh
dalam melawan infeksi, bergerak ke dalam rongga
tersebut dan setelah menelan bakteri, sel darah putih
akan mati.
Etiologi
Peradangan jaringan payudara (mastitis) yang
tidak segera diobati atau yang disebabkan oleh
sumbatan di kelenjar payudara, merupakan
penyebab utama berkumpulnya nanah (abses) di
payudara.
Tanda dan gejala
• Payudara terlihat kemerahan, bengkak, dan terasa.
• Jika diraba, ada gumpalan yang tidak menghilang setelah
menyusui.
• Keluar nanah dari puting.
• Payudara terasa sakit berkelanjutan sampai mengganggu
aktivitas.
• Nyeri payudara menyebabkan ibu tidak dapat menyusui
anaknya.
• Demam selama lebih dari 3 hari dan tidak membaik
walaupun sudah diobati.
Tanggal : 19 Desember 2008
Pukul : 16.00 WIB

S
1. Ibu mengatakan nanahnya masih keluat tetapi sedikit
2. Ibu mengatakan kondisi tubuhnya sudah membaik
3. Ibu mengatakan nyeri pada payudaranya sudah mulai berkurang
 
O
- Keadaan umum : baik
- Kesadaran : compos mentis
- Keadaan emosional : stabil
- TTV : TD : 110/80 mm Hg R : 22 x / menit
N : 79 x / menit T : 36,20 C
- TFU : 3 jari diatas sinfisis
- Lochea : lochea alba
- Payudara
Simetris : tidak
Pembesaran : ada
Putting susu : menonjol
Pengeluaran : ASI, tetapi ASI tidak keluar dari payudara sebelah kanan
Rasa nyeri : sedikit
Kemerahan : sedikit
 
A.

Diagnosa : Ibu P1 Ao postportum hari ke 33


abses payudara
Masalah : - Ibu masih merasakan sedikit nyeri
- Ibu khawatir bila keadaan ini akan

berulang kembali
Kebutuhan : Konseling mengenai keadaannya
saat ini dan perawatan payudara
P.

1.Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan yang


dilakukan.
 Ibu terlihat lebih tenang setelah mendengar penjelasan
mengenai keadaannya saat ini
2. Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi obat yang
diberikan padanya untuk membantu mengurangi rasa sakit
dan membantu proses penyembuhannya.
 Ibu berjanji akan terus melanjutkan konsumsi obat-obatan
yang telah diberikan
3. Mengajarkan ibu tentang perawatan post natal breastcare, yaitu :
- Memasang handuk dibawak kedua mamae (diatas paha) dan dibawah bahu

- Memberikan kompres menggunakan baby oil selama 2 menit pada putting


susu
- Meletakkan ibu jari dan telunjuk pada dasar putting susu lalu ditarik kearah
keluar, lakukan sebanyak 20 kali.
- Memegang pangkal payudara dengan kedua tangan lalu urut dari pangkal
payudara kearah putting susu sebanyak 30 kali.
- Memijat putting susu hingga keluar cairan untuk memastikan saluran susu
tidak tersumbat.
- Membersihkan putting susu dengan handuk yang kering dan bersih

 Ibu sudah hafal akan gerakan-gerakan yang diajarkan


4. Menganjurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya agar
tidak terjadi sumbatan payudara kembali
 Ibu akan mencoba memberikan ASI kembali pada bayinya

5. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri


terutama payudara untuk mencegah infeksi yang dapat
menimbulkan penyakit-penyakit lainnya.
 Ibu berjanji akan rutin mengganti bh nya, membersihkan
payudara sebelum dan setelah menyusui bayinya serta
mandi dengan rutin
6. Mengajarkan ibu cara menyusui yang benar agar ibu dan bayi merasa nyaman
dalam proses menyusui sehingga proses menyusui berjalan lancar dan menghindari
terjadinya bendungan ASI kembali, yaitu :
- Menyusui secara bergantian antara payudara kiri dan kanan selama + 10 – 15 menit.
- Posisi ibu duduk dengan keadaan yang nyaman dan kaki jangan digantung dan
tangan serta badan ibu pun harus dalam keadaan nyaman.
- Putting susu harus masuk seluruhnya kedalam mulut bayi

- Hidung bayi tidak tetutup payudara ibu

- Posisi telinga dan bahu bayi dalam satu garis lurus dan bayi menghadap kearah
payudara ibu
- Sendawakan bayi setelah menyusui.

 Ibu mengerti akan penjelasan yang diberikan dan berjanji akan mencoba
mempraktekannya.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai