Anda di halaman 1dari 8

Hand out Konsep rujukan pada neonatus , bayi, balita dan anak pra sekolah

oleh kelompok 5

Kelompok 5

Dara Zakirah
Anisaturraihan
Nurmahlia

Mata Kuliah : Askeb Neonatus, Bayi, Balita Dan Anak Prasekolah

Topik : Konsep Rujukan Pada Neonatus, Bayi, Balita Dan Anak


Pra Sekolah

Sub Topik :
 Jenis Rujukan
 Tingkat Rujukan
 Mekanisme/Alur Rujukan

Dosen : Anita, SST, MPH

referen
si

Marmi. 2012. Asuhan Neonatus,Bayi,Balita,daNAnakPrasekolah. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

Maryanti,Dwi,dkk .2011. Buku Ajar Neonatus,Bayi & Balita.Jakarta:TIM

Yeyeh Ai Rukiyah,Lia Yulianti.2013.Asuhan Neonatus,Bayi,dan Anak

Balita.Jakarta : TIM

PENDAHULUAN
PENDAHULUAN

Pelaksanaan system rujukan di Indonesia telah diatur dengan bentuk

bertingkat atau berjenjang, yaitu pelayanan kesehatan tingkat pertama, kedua

dan ketiga, dimana dalam pelaksanaannya tidak berdiri sendiri-sendiri namun

By : kelompok 5 Page 1
Hand out Konsep rujukan pada neonatus , bayi, balita dan anak pra sekolah
oleh kelompok 5

berada di suatu system dan saling berhubungan. Apabila pelayanan kesehatan

primer tidak dapat melakukan tindakan medis tingkat primer maka ia

menyerahkan tanggung jawab tersebut ke tingkat pelayanan diatasnya, demikian

seterusnya. Apabila seluruh factor pendukung (pemerintah, teknologi) terpenuhi

maka proses ini akan berjalan dengan baik dan masyarakat awam akan segera

tertangani dengan tepat. Sebuah penelitian yang meneliti tentang system

rujukan menyatakan bahwa beberapa hal yang menyebabkan kegagalan proses

rujukan yaitu tidak ada keterlibatan pihak tertentu yang seharusnya terkait,

tidak ada dukungan peraturan. (Ai Yeyeh Rukiah, 2012

Uraian Materi
Uraian Materi
Konsep rujukan
Konsep rujukan

Jenis rujukan
Jenis rujukan
Rujukan medis :dibagi menjadi 2 yaitu:

1. Rujukan pasien (Transfer of patient) Konsultasi penderita untuk keperluaan

diagnostic, pengobatan, tindakan opertif dan lain – lain.

2. Pengiriman bahan (Transfer of specimen) untuk pemeriksaan laboratorium

yang lebih lengkap.

Rujukan Kesehatan
Rujukan Kesehatan
Rujukan kesehatan terdiri dari survey epidemiologi dan pemberantasan penyakit

menular/kejadian luar biasa(KLB),pemberian makanan atas kejadian kelaparan,

penyelidikan kejadian keracunan massal, bantuan teknologi dan obat-obatan dan

tempat tinggal pada kejadian bencana alam

Tingkat Rujukan
Tingkat Rujukan

Sebelum membahas tingkat rujukan akan dibahas dahulu tingkat perawatan unit

bayi baru lahir. Berdasarkan faktor resiko dan kemampuan unit kesehatan.

Pada dasarnya tingkat perawatan dibagi menjadi :

By : kelompok 5 Page 2
Hand out Konsep rujukan pada neonatus , bayi, balita dan anak pra sekolah
oleh kelompok 5

1. Pelayanan dasar termasuk didalamnya adalah RS kelas D, puskesmas

dengan tempat tidur, rumah bersalin.

2. Pelayanana spesialistik da dalamnya termasuk RS kelasa C, RS kabupaten,

RS swasta,RS provinsi.

3. Pelayanan subspesialistis Ialah RS kelas A, RS kelas B pendidikan non

pendidikan oemerintah atau swasta.

Tingkat unit perawatan BBL dapat dibagi menjadi:

1. Unit perawatan bayi baru lahir tingkat III

Merupakan openerima rujukan BBL yang lahir dirumah atau pondok

bersalin.unit ini memeberikan pelayanan dasar pada bayi yang baru

lahir di puskesmas dengan tempat tidur atau rawat inap dan rumah

bersalin. Kasus rujukan yang dapatdilakukan adalah: bayi kurang

bulan, sindroma gangguan pernafasan,, kejang, cacat bawaan ynag

memerlukan tindakan segera, gangguan oenegluaran mekonium

disertai kembung, dan muntah, kuning yang timbulnya terlalu awal

atau lebih dari dua minggu dan diare. Pada unit ini perlu

penguasaan terhadap pertolongan pertama kegawatan bayi bat=ru

lahir seperti pengenalan tanda-tanda sindroma gangguan nafas,

infeksi atau sepsis, cact bawaan yang memerlukan sengan segera,

masalah ikterus, muntah perdarahan, berat badan lahir rendah dan

diare.

2. Unit perawatan bayi baru lahir tingkat II

Pada unit ini telah ditempatkan sekurang kurangnya empat tenaga

dokter ahli. Pelayanan yang diberikan di unit ini berupa pelayanan

kehamilan dan persalinan normal maupun resiko tinggi. Perawatan

bayi baru lahir kali ini meliputi kemampuan oertolongan resusitasi

bayi baru lahir maupun resusitasi pada kegawatan selam

pemasangan pita endotrakeal, terapi oksigen, pemberian cairan

intavena. Terapi sinar dan tranfusi tukar, penata laksanaan

hipoglikemi perawatan bayi BBLR dan bayi lahir dengan tindakan.

Sarana penunjang berupa laboratorium dan pemeeriksaan

radiologis telah tersedia pada unit ini. Unit ini juga telah dokter

bedah sehingga dapat melakukan tindakan bedah segera pada bayi-

bayi

3. Unit perawatan bayi batru lahir tingkat I

By : kelompok 5 Page 3
Hand out Konsep rujukan pada neonatus , bayi, balita dan anak pra sekolah
oleh kelompok 5

Pada unit ini semua aspek yang berhubungan dengan masalah

perinatologi dan neonatologi dapat ditangani. Unit ini merupakan

pusat rujukan sehingga kasus yang ditangani sebagian besar

merupakan kasus resiko tinggi baik dalam kehamilan, persalinan

maupun bayi baru lahir.

Identifikasi neonatus
yang akan dirujuk
Yaitu neonatus yang tergolong neonatus resiko tinggi. Perlu diketahui

bahwa neonatus resiko tinggi dapat lahir dari ibu dengan kehamilan resiko tinggi

pula. Dalam tahap yang lebih awal, penolong persalinan seharusnya dapat

mengenali bahwa kehamilan yang dihadapinya adalah suatu kelahiran resiko

tinggi. Berikut ini beberapa kelahiran resiko tinggi yaitu: ketuban pecah dini,

amnion tercemar mekonium, kelahiran prematur kurang dari 37 minggu ,

kelahiran postmatur lebih dari 42 minggu, toksemia, ibu menderita DM,

primigravida muda, primigravida tua, kehamilan kembar, ketidak cocokan rhesus,

hipertensi, penyakit jantung pada ibu, penyakit ginjal pada ibu, penyakit epilepsi

pada ibu, ibu demam/sakit, perdarahan ibu, sungsang, lahir dengan seksio

sesaria/extraksi vakum, ertraksi forsep, kecanduan oba-obatan, dicurigai adanya

kelainan bawaan, komplikasi obstetri lain.

Bayi yang termasuk resiko tinggi antara lain bayi prematur/ BBLR (BB

dibawah 1750-2000 grram), umur kehamilan kurang dari32-36 minggu, bayi yang

lahir dari ibu DM, bayi dengan riwayat apnae, bayi dengankejang berulang,

sepsis, asfiksia berat, bayi dengan gangguan perdarahan dan bayi dengan

gangguan nafas (respiratory distress)

Penolong persalinan nhars mengidentifikasi bahwa ibu akan melahirkan ,

kelak akan melahirkan resiko tinggi, penolong persalinan dalam hal ini antara lain:

dukun beranak, bidan desa, perawat bidan, dokter puskesmas/ dokter persalinan,

dokter di RS kelas D, dokter di RS kelas C. Penolong mengidentifikasi kelahiran

bayi, resiko tinggi adalh dukun beranak. Bidan atau perawat bidan lebih mudah

mengidentifikasi kelahiran abyi resiko tinggi, karna pada saaat menempuh

pendidikan, telah diajarka menenai persalinan dan neonatus resiko tunggi.

Bidan dapat memberikan alih pengetahuan kepada dukun mengenai pertolongan

kelahiran bayi berupa ketentuan-ketentuan sebagai berikut membersihkan

saluran nafas, bayi dijaga jangan sampai kedinginan, bila perlu memberikan

bantuan nafas mulu ke mulut, proses pertolingan kelahiran harus bersih untuk

By : kelompok 5 Page 4
Hand out Konsep rujukan pada neonatus , bayi, balita dan anak pra sekolah
oleh kelompok 5

menhindarkan kemungkinan infeksi, perawatan tali pusat dan perawatan bayi yang

benar.

MEKANISME

RUJUKAN

KEADAAN PASIEN

JALAN TERMOREGULASI
NAPAS/OKSIGENASI

KEADAAN PASIEN

PERSONEL YANG ALAT/OBAT YANG


TERAMPIL LENGKAP

Dikatakan Yudi bahwa salah satu bagian penting dalam penyelenggaraan

pelayanan kesehatan adalah rujukan kesehatan. Ketimpangan yang sering terjadi

di masyarakat awam adalah pemahaman masyarakat tentang alur ini sangat

rendah sehingga sebagian dari mereka tidak mendapatkan pelayanan yang

sebagaimana mestinya. Kebanyakan masyarakat cenderung mengakses pelayanan

kesehatan terdekat atau mungkin paling murah tanpa memperdulikan kompetensi

institusi ataupun operator yang memberikan pelayanan. Ini merupakan salah satu

akibat tidak berjalannya system rujukan kesehatan di Indonesia.

Pelaksanaan system rujukan di Indonesia telah diatur dengan bentuk

bertingkat atau berjenjang, yaitu pelayanan kesehatan tingkat pertama, kedua

dan ketiga, dimana dalam pelaksanaannya tidak berdiri sendiri-sendiri namun

berada di suatu system dan saling berhubungan. Apabila pelayanan kesehatan

primer tidak dapat melakukan tindakan medis tingkat primer maka ia

menyerahkan tanggung jawab tersebut ke tingkat pelayanan diatasnya, demikian

seterusnya. Apabila seluruh factor pendukung (pemerintah, teknologi) terpenuhi

maka proses ini akan berjalan dengan baik dan masyarakat awam akan segera

tertangani dengan tepat. Sebuah penelitian yang meneliti tentang system

rujukan menyatakan bahwa beberapa hal yang menyebabkan kegagalan proses

By : kelompok 5 Page 5
Hand out Konsep rujukan pada neonatus , bayi, balita dan anak pra sekolah
oleh kelompok 5

rujukan yaitu tidak ada keterlibatan pihak tertentu yang seharusnya terkait,

tidak ada dukungan peraturan. (Ai Yeyeh Rukiah, 2012)

1. Sistem Rujukan

Sistem yang memberikan gambaran tata cara pengiriman pasien yang

beresiko tinggi dari tempat/unit kesehatan yang kurang mampu

memberikan penanganan ke Rumah Sakit yang dianggap mempunyai

fasilitas yang lebih mampu dalam hal penatalaksanaannya secara

menyeluruh (yaitu mempunyai fasilitas yang lebih,dalam hal tenaga

medis,laboratorium,perawatan dan pengobatan ).

2. Jenis-Jenis Rujukan :

Secara konseptual,rujukan dibagi 2 yaitu :

1. Rujukan Medis terbagi menjadi 3 :

 Tranfer of Patient

 Transfer of Specimen

 Transfer of Knowlwdge

2. Rujukan Masalah Kesehatan terbagi menjadi 3 :

 Rujukan sarana

 Rujukan Tenaga

 Rujukan Operasional

3. Menurut tata hubungannya,rujukan terbagi 2 :

 Rujukan Internal

 Rujukan Eksternal

d. Menurut lingkup pelayanannya,rujukan terbagi 2 :

 Rujukan Medik

 Rujukan Kesehatan

e. Menurut hal yang harus diperhatikan bidan dalam merujuk :

By : kelompok 5 Page 6
Hand out Konsep rujukan pada neonatus , bayi, balita dan anak pra sekolah
oleh kelompok 5

 Rujuk Ibu

 Rujuk Bayi

Kesimpulan
Rujukan pelayanan kebidanan adalah pelayanan yang dilakukan oleh
bidan dalam rangka rujukan ke sistem pelayananyang lebih tinggi atau
sebaliknya yaitu pelayanan yang dilakukan oleh bidan sewaktu menerima
rujukan dari dukun yang menolong persalinan, juga layanan yang dilakukan
bidan ke tempat fasilitas pelayanan kesehatan atau fasilitas kesehatan lain
secara horizontal maupun vertical. Salah satu bentuk pelaksaaan dan
pengembangan upaya kesehatan dalam sistem kesehatan nasional (SKN)
adalah rujukan upaya kesehatan. Untuk mendapatkan mutu pelayanan yang
lebih terjamin, berhasil guna ( efektif ) dan berdaya guna (efesien ), perlu
adanya jenjang pembagaian tugas diantara unit-unit pelayanan kesehatan
melaluisuatu tatanan sistem rujukan.

Soal
Soal
vignette
vignette

1. Rujukan yang terjadi antar unit-unit dalam jenjang pelayanan

kesehatan,baik horizontal (dari puskesmas rawat jalan ke puskesmas

rawat inap) maupun vertikal (dari puskesmas ke rumah sakit umum

daerah) adalah jenis rujukan : …

a . Rujukan medik c. Rujukan kesehatan

b . Rujukan internal d. Rujukan eksternal

2. Rujukan horizontal yang terjadi antar unit pelayanan di dalam institusi

tersebut. Adalah tipe rujukan : ;;;

a . Rujukan medik c. Rujukan kesehatan

b . Rujukan internal d. Rujukan eksternal

3. Menurut tata hubungannya,rujukan terbagi atas :

By : kelompok 5 Page 7
Hand out Konsep rujukan pada neonatus , bayi, balita dan anak pra sekolah
oleh kelompok 5

a.1 c.2

b.3 d.4

By : kelompok 5 Page 8

Anda mungkin juga menyukai