Anda di halaman 1dari 20

PENANGANAN LIMBAH MEDIS

IMUNISASI

Kelompok : 8
Anggota klp: - Intan Safitri ( P07124119 023 )
- Ismi Rauzatul Amna ( P07124119 025 )
- Kiki Misbahul ( P07124119 026 )
Mata Kuliah: Imunisasi
Dosen Pembimbing : Noviyanti, SST,M.Keb
Materi : 2.3.3 s/d 2.3.9
2. 3.3 Prosedur pembuangan sampah
limbah tajam dan limbah imunisasi lainnya
 Limbah medis merupakan salah satu tantangan terbesar
sehari-hari yang dihadapi oleh penyedia layanan
kesehatan. 
 Beberapa contoh limbah medis seperti tempat bekas
rendaman darah (sarung tangan, kain kasa, dll.), jaringan
manusia atau hewan yang dibuat selama prosedur
pengobatan, setiap sampah yang dihasilkan dari kamar
pasien dengan penyakit menular, sertan vaksin yang
dibuang.
 Jenis Limbah Medis
 Benda tajam
 Limbah menular
 Radioaktif
 Patologi
 Obat-obatan
 Bahan Kimia
 Limbah Genotoksik
 Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk
mengelola limbah medis dengan cara yang tepat seperti
dirilis dari Medical Waste. 
 Sampah umum seperti tisu, kapas dan bahan yang tidak
terkena limbah infeksius digabung dengan sampah biasa
untuk dibuang.
 Benda tajam harus digabung, terlepas apakah
terkontaminasi atau tidak, dan harus dimasukkan ke
wadah anti bocor (biasanya terbuat dari logam atau
plastik berkepadatan tinggi dan tidak tembus)
 Kantung dan wadah untuk limbah infeksius harus ditandai
dengan lambang atau tulisan zat infeksius
 Limbah yang sangat menular jika memungkinkan, segera
disterilkan dengan autoklaf. Autoklaf adalah alat pemanas
tertutup yang digunakan untuk mensterilisasi suatu benda
menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi (1210C,
15 lbs) selama kurang lebih 15 menit.
 Limbah sitotoksik, sebagian besar diproduksi di rumah
sakit besar atau fasilitas penelitian, harus dikumpulkan
dalam wadah yang kuat dan anti bocor dengan jelas diberi
label "Limbah sitotoksik".
 Sejumlah kecil limbah kimia atau farmasi dapat
dikumpulkan bersama dengan limbah infeksius.
 Sejumlah besar obat-obatan kedaluwarsa atau
kedaluwarsa yang disimpan di bangsal atau departemen
rumah sakit harus dikembalikan ke apotek pembuangan
 Limbah kimia dalam jumlah besar harus dikemas dalam
wadah tahan bahan kimia dan dikirim ke fasilitas
pengolahan khusus (jika tersedia).
 Limbah dengan kandungan logam berat yang tinggi
(misalnya kadmium atau merkuri) harus dikumpulkan
secara terpisah.
 Wadah aerosol dapat dikumpulkan dengan limbah layanan
kesehatan umum.
 Limbah infeksius radioaktif tingkat rendah Apusan, jarum
suntik untuk penggunaan diagnostik atau terapeutik) dapat
dikumpulkan dalam kantong atau wadah kuning untuk
limbah infeksius jika ini ditujukan untuk pembakaran.
Gambar prosedur pembuangan sampah limbah tajam
dan limbah imunisasi lainnya
 
2.3.4 pembuangan kotak pengaman

 Pengolahan limbah RS Pengelolaan limbah RS dilakukan


dengan berbagai cara. Yang diutamakan adalah sterilisasi,
yakni berupa pengurangan (reduce) dalam volume,
penggunaan kembali (reuse) dengan sterilisasi lebih dulu,
daur ulang (recycle), dan pengolahan (treatment).
 Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan
dalam merumuskan kebijakan kodifikasi dengan warna
yang menyangkut hal-hal berikut :
 Pemisahan limbah
 Penyimpanan limbah
 Penanganan limbah
 Pengangkutan limbah
 Pembuangan limbah
 Jika fasilitas insinerasi tidak tersedia, limbah klinik dapat
ditimbun dengan kapur dan ditanam. Langkah-langkah
pengapuran (Liming) tersebut meliputi sebagai berikut :
 Menggali lubang, dengan kedalaman sekitar 2,5 meter
 Tebarkan limbah klinik didasar lubang samapi setinggi  75
cm
 Tambahkan lapisan kapur
 Lapisan limbah yang ditimbun lapisan kapur masih bisa
ditanamkan samapai ketinggian 0,5 meter dibawah
permukaan tanah
 Akhirnya lubang tersebut harus ditutup dengan tanah
Gambar pembuangan kotak pengaman
2.3.5 Insinerasi
 Insinerasi adalah teknologi pengolahan sampah yang
melibatkan pembakaran bahan organik. Insinerasi dapat
mengubah sampah menjadi abu, gas sisa hasil
pembakaran, partikulat, dan panas yang juga dapat
digunakan sebagai energi pembangkit listrik. Namun pada
dasarnya, insinerasi hanya digunakan untuk membakar
sisa-sisa sampah yang tak lagi mampu diolah.
 Pengolahan limbah sampah dengan insinerasi dapat
menggunakan insinerator. Insinerator adalah tempat untuk
pembakaran sampah.
Gambar insinerasi
2.3.6 membakar dalam drum lubang

 Untuk membakar dalam sebuah drum atau wadah logam


 Tentukan tempat pembakaran di area yang tidak
digunakan sejauh mungkin dari gedung. Area tersebut
harus diberi pagar dan bersih
 Letakkan empat batu bata diatas tanah dengan berbentuk
segi empat
 Letakkan layar logam atau panggangan di atas batu bata
 Lepaskan kedua sisi drum baja 210 liter( 55 galon US). Ini
memungkinkan udara mengalir melalui drum dan isinya
akan terbakar sempurna. Jika tidak ada logam drum
logam, anda bisa membuat silendir dari pelat logam , batu
bata atau tanah liat. Bagian atas drum atau wadah yang
dapat dilepas bisa diberi cerobong asap
Gambar membakar dalam drum lubang
2.3.7 Bakaran terbuka dalam suatu lubang

 Tentunya tempat sampah terbuka ini banyak menimbulkan


masalah, selain tampak kotor, juga berbau, banyak
binatang, lalat, dll.
 Pembakaran membutuhkan bahan bakar dan tidak dapat
dilakukan ketika hujan. Semakin kering sampah maka
semakin tinggi temperatur dan semakin sedikit asapnya.
 Namun tentu asap pembakaran ini menimbulkan polusi
udara dan masih mengganggu kesehatan.
Gambar terbuka dalam suatu lubang
2.3.8 lubang pembuangan

 Lubang pengaman yang dibuat secara khusus merupakan


pilihan lain untuk membuang alat suntik dan jarum bekas.
 Lubang pengaman biasanya mempunyai kedalaman 2
meter dan diameter satu meter sehingga bisa di tutupi
dengan pipa balon buatan lokal.
 Lubang ini memiliki tutup beton dengan pipa logam yang
diletakkan kedalamnya. Alat suntik dan jarum bekas
dimasukkan kedalam lubang melalui pipa logam ini.
Gambar lubang pembuangan
2.3.9 Ditimbun dalam lubang pembuangan

 Alat suntuk bekas dapat di timbun di dalam lubang


pembuangan. Tentukan tempat secara hati-hati dan gali
sebuah lubang yang cukup lebar dan dalam untuk kotak
yang besar.
 Jika alat suntik AD yang terkontaminasi entah bagaimana
caranya keluar dari kotak dan terbawa ke dalam sungai
atau bagaimana caranya keluar dari kotak dan terbawa ke
dalam sungai atau tanah lapang, orang bisa menginjak
atau anak-anak dapat bermain dengan benda- benda ini
Gambar limbah ditimbun dalam lubang
pembuangan
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai