ditandai lahirnya selaput dan kelahiran plasenta dan plasenta , berlangsung berakhir ketika alat sekitar 6 minggu ( Varney , kandungan kembali 1997 ) seperti sebelum hamil (Sarwono , 2001)
Dimulai beberapa jam setelah
lahirnya plasenta dan mencakup enam minggu berikutnya (Pusdiknakes 2003) PERUBAHAN SISTIM REPRODUKSI
INVOLUSI PERUBAHAN ENDOMETRIUM
UTERUS: Dalam 2 – 3 hr, Desidua terbagi menjadi lapisan superfisial dan Proses lapisan basal kembalinya Lapisan superfisial mengalami uterus ke kondisi Nekrotik dan meluruh dengan lochia seperti sebelum Lapisan basal tetap utuh dan hamil dengan merupakan sumber regenerasi bobot sekitar 60 endometrium gram Regenerasi endometrium : 2-3 mg berasal dari proliferasi sisa kelenjar endometrium dan stroma jaringan antar kelenjar tsb. Patofisiologi involusio uterus • Autolysis • Aktifitas otot yaitu adanya kontrasi dan • yaitu penghancuran jaringan otot- retraksi dari otot- otot setelah anak lahir otot uterus yang tumbuh karena yang diperlukan untuk menjepit adanya hiperplasi, dan jaringan pembuluh darah yang pecah karena otot yang membesar menjadi lebih adanya pelepasan plasenta dan berguna panjang sepuluh kali dan menjadi untuk mengeluarkan isi uterus yang lima kali lebih tebal dari sewaktu tidak berguna. masa hamil akan susut kembali • Karena kontraksi dan retraksi mencapai keadaan semula. menyebabkan terganggunya peredaran Penghancuran jaringan tersebut darah uterus yang mengakibatkan akan diserap oleh darah kemudian jaringan otot kurang zat yang dikeluarkan oleh ginjal yang diperlukan sehingga ukuran jaringan menyebabkan ibu mengalami beser otot menjadi lebih kecil. kencing setelah melahirkan. • Ischemia • yaitu kekurangan darah pada uterus yang menyebabkan atropi pada jaringan otot uterus. Perubahan Uterus Selama Masa Nifas Involusi Uterus Tinggi Fundus Berat Uterus Uteri Placenta Lahir Setinggi Pusat * 1000 gram 7 Hari ( 1 minggu ) Pertengahan Pusat 500 gram Simfisis 14 Hari ( 2 minggu ) Tak teraba 350gram 42 Hari ( 6 minggu ) Bertambah kecil 50 gram 8 Minggu Normal 30 gram
*Penyusutan antara 1- 1,5 cm
atau 1jari/hari • Lokhia • Pada masa awal nifas, peluruhan jaringan desidua menyebabkan keluarnya discharge vagina dalam jumlah bervariasi yang disebut lokhia. • Secara mikroskopis, lokhia terdiri atas eritrosit, serpihan desidua, sel – sel epitel, dan bakteri. Lochia Lochia Jenis – jenis Lochea :
1. Lochea rubra ( cruenta): berisi darah segar dan sisa- sisa selaput ketuban, sel- sel desidua, vernik caseosa, lanugo dan mekonium, selama dua hari pascapersalinan.
2. Lochea sanguinolenta: berwarna merah kuning berisi darah dan
lendir, hari ke-3 sampai ke-7 pascapersalinan. 3. Lochea serosa: berwarna kuning, cairan tidak berubah lagi, pada hari ke-7 sampai ke-14 pascapersalinan 4. Lochea alba: cairan putih setelah 2 minggu. 5. Lochea purulenta: terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah dan berbau busuk. 6. Lochiostasis: lochea tidak lancar keluarnya. Vagina/ Perineum
• Segera setelah persalinan, vagina meregang,membentuk
lorong berdinding lunak dan luas , kemudian mengecil. • Ruggae akan terbentuk kembali pd mgg ke 3, vagina akan berukuran lebih besar dari ukuran sebelum melahirkan. • Latihan utk mengencangkan otot perineum akan memulihkan tonusnya • Pada pers.lama ditemukan oedema dan memar pada dinding vagina b. Perineum Segera setelah melahirkan, perineum menjadi kendur karena sebelumnya teregang oleh tekanan kepala bayi yang bergerak maju.
Pada post natal hari ke 5, perineum
sudah mendapatkan kembali sebagian besar tonusnya sekalipun tetap lebih kendur dari pada keadaan sebelum melahirkan. SISTIM GASTROINTESTINAL / PENCERNAAN
• Beberapa wanita mengalami konstipasi
• Dapat teratasi dengan ambulasi dini dan konsumsi makanan berserat • Jika tidak teratasi , beri supositoria per rektal • Defekasi harus ada dalam 3 hari postpartum • Ibu lapar dan siap utk makan pada 1-2 jam PP • Konstipasi kemungkinan dapat terjadi masalah pada awal puerperium akibat kurangnya makanan dan pengendalian terhadap BAB • Pengendalian BAB karena kurang pengetahuan dan kekhawatiran luka terbuka (Rasa sakit didaerah perineum dapat menghalangi keinginan ke bab) Pengertian Sistem Perkemihan Sistem perkemihan atau sistem urinaria adalah suatu sistem tempat terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat- zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang dipergunakan oleh tubuh larutan dalam air dan dikeluarkan berupa urine (air kemih). • Ginjal, yang mengeluarkan sekret urine. • Ureter, yang menyalurkan urine dari ginjal ke kandung kencing. • Kandung kencing, yang bekerja sebagai penampung. • Uretra, yang menyalurkan urine dari kandung kencing Kesulitan miksi mungkin terjadi dalam 24 jam pertama Dilatasi dan peregangan pelvis renalis dan ureter kembali normal pada minggu ke 4 Jika terjadi inkontinensia uri atau tidak berkemih dalam 6 jam → kateter Relaksasi otot kandung kemih : 3 minggu 40% ibu PP tdk mempunyai proteinuri yg patologi s/d hari II PP, kecuali ada infeksi, pre eklamsi dan persalinan sulit Diuresis mulai segera setelah melahirkan dan berakhirpada hari ke 5 PP (pengeluaran urine mungkin lebih dari 3000 ml/hari) Diuresis rute utama tubuh membuang kelebihan cairan interstisial dan kelebihan vol darah Diastasi Recti Abdomnis • Mengalami DR – pemisahan otot rectus abdomen • Seberapa berat tergantung pd tonus otot wanita • Makin tinggi paritas makin sulit pengembalian tonus, dan jarak kehamian (waktu untuk pengembalian tonus otot), juga distensi yang berlebihan pada kehamilan • Diastasis yg lebarnya hanya 2 jari akan kembali pada akhir puerperium, 5 jari lebih lama Vital Sign
• Nadi ; 60 – 80 x/’ • Tekanan darah :
• >100 x /’ → infeksi • Kadang terjadi • Takikardi tanpa hypertensi post partum demam → ,menghilang bila tidak perdarahan/ vitium disertai penyakit lain cordis dalam 2 bulan • Masa nifas nadi lebih pengobatan labil dibanding suhu Vital Sign
• Pernafasan : 20 – 30 • Suhu : in partu tidak
x /’ melebihi 37,2° c dan PP • Kembali normal pada +0,5°c dan tidak jam pertama PP melebihi 38°c dalam • Napas pendek, cepat → 24 jam I evaluasi kelebihan • 12 jam post partum cairan, embulus paru kembali normal • Suhu > 38 C : Infeksi SISTIM KARDIOVASKULER
Cardiac output meningkat selama persalinan,
peningkatan setelah kala III, penurunan stlh hari ke 3 dan normal pada minggu ke 3 12-24 jam terjadi ↑ vol plasma krn proses imbibisi cairan dari ekstravaskular kedlm pemb darah yg akan diikuti oleh periode dierusis PP yang mengakibatkan penurunan vol plasma (hemokonsentrasi) Vol darah kembali spt sebelum hamil pada 3 s/d 15 hari postpartum Hematologi • Leukocit meningkat sampai 15.000 selama persalinan (tetap meningkat pada beberapa hari PP) • Dapat meningkat sampai 25.000-30.000 pada keadaan patologi Endokrin Oksitosin : • Dikeluarkan oleh gland. Pituitary post dan bekerja pada uterus dan jaringan payudara • Kontraksi otot uterus → proses involusi Prolaktin : • Penurunan estrogen menjadikan prolaktin menstimulus ASI • Pada ibu yang menyusui prolaktin tetap tinggi shg menekan rangsangan folikel • Ketika placenta lepas HCG,HPL, estrogen dan progesteron menurun • Pada buteki ovulasi jarang terjadi sebelum 20 mgg • Pada ibu yg tidak menyusui ovulasi dan menstruasi mulai 7- 10 mgg referensi • Helen varney, Jan M. Kriebs, Carolyn L.Gegor , Buku Ajar Asuhan Kebidanan edisi 4 Vol 2