Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.

B
UMUR 20 TAHUN P1A0 DI PMB SRI APRIANI
WAY KANAN TAHUN 2023

I. DATA SUBYEKTIF
A. IDENTITAS/BIODATA

Tanggal : 7 Maret 2023 16.00 WIB


Nama Pasien : Ny.B Nama Suami : Tn. S
Umur : 20 tahun Umur : 22 tahun
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Serupa Indah Alamat : Serupa Indah

B. Keluhan Utama
Ibu mengeluh nyeri pada puting payudaranya karena ada iritasi / lecet pada
payudara dan nyeri akan sangat bertambah saat menyusui

C. Riwayat Persalinan
Waktu melahirkan : 02 Maret 2023
Pukul : 18.00 wib
Jenis Kelamin Bayi : Perempuan
Berat Badan : 2800 gram
Panjang Badan : 52 cm
Apgar Score : 10
Jenis Persalinan : spontan/normal
Tempat Persalinan : PMB Sri Apriani
Plasenta : lahir lengkap
Lama Persalinan : 1 jam 10 menit
Jumlah Perdarahan : +- 200 cc
Kala I : 6 jam 10 menit
Kala II : 1 jam
Kala III : 10 menit
Kala IV : 2 jam
D. Riwayat Kehamilan
Trimester I : ANC 1 kali
Keluhan : Mual
Terapi : Vit B6
Trimester II : ANC 2 kali
Keluhan : tidak ada
Terapi :Mengurani aktivitas berat dan makan-makanan gizi
seimbang
Trimester III : ANC 3 kali
Keluhan : Nyeri pada bagian pinggang dan sering BAK di
malam hari
Terapi : Pemberian tablet Fe

E. Riwayat Kesehatan Sekarang


Mobilisasi : ibu sudah melakukan aktivitas

F. Keadaan Psikososial
Ibu merasa sangat bahagia atas kelahiran bayinya.

G. Riwayat Kesehatan Keluarga


Ibu mengatakan bahwasannya keluarga tidak memiliki penyakit menurun dan
menular.

H. Pola Kebutuhan Dasar Nifas


Eliminasi : BAB : Setiap pagi BAK : 3 -4 X sehari
Nutrisi : Ibu makan 3 – 4 X sehari ½ porsi nasi, lauk dan
sayur.
Istirahat : Ibu kurang istirahat karena nyeri pada puting
payudara dan merasa takut untuk menyusui bayinya.
Aktivitas : Belum melakukan senam nifas
Personal Hygiene : Ibu mandi 2 kali sehari

II. DATA OBYEKTIF


Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Status Emosional : stabil
Tekanan Darah : 100/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Pernafasan : 22 x/menit
Suhu : 36,50C

Muka
Kelopak mata : Simetris, tidak ada kelainan
Konjungtiva : Merah muda
Sklera : Anikterik
Cloasma Gravidarum : Tidak ada
Mulut dan Gigi
Lidah dan geraham : Bersih
Gigi : Bersih
Carries : Tidak Ada
Kelenjar Tiroid : Normal
Pembesaran Tiroid : Tidak Ada
Kelenjar Getah Bening : Normal
Pembesaran : Tidak Ada
Dada
Jantung : Normal
Paru-Paru : Normal
Pernapasan : Normal
Payudara : Simetris
Pembesaran : Ya
Puting Susu : Menonjol
Pengeluaran Asi : Ya
Benjolan : Tidak Ada
Nyeri : Ada
Kemerahan : Ada
Punggung dan Pinggang
Punggung : Normal
Nyeri Sudut Costovertbrate : Tidak Ada
Ekstremitas Atas
Oedema : Tidak Ada
Ketegangan : Tidak Ada
Kemerahan : Tidak Ada
Varises : Tidak Ada
Abdomen
Bekas Operasi : Tidak Ada
Pembesaran : Ya
Konsistensi : Keras
Benjolan : Tidak Ada
Kontraksi : Baik
Pembesaran Liver : Tidak Ada
TFU : 2 jari atas sympisis
Striae : Tidak Ada
Pemeriksaan Diastasis Recti: Normal
Anogenital
Perineum : Laserasi sudah kering
Luka Parut : Tidak Ada
Vulva vagina : Normal
Luka : Laserasi Derajat I sudah mulai mongering.
Fistula : Tidak Ada
Vasises : Tidak Ada
Pengeluaran Pervaginam : Darah, Warna Merah Kehitaman
Loche : Rubra
Anus : Normal Tidak Terdapat Hemoroid
Kaki
Oedema : Tidak Ada
Tanda Hoffman : Tidak Ada

III. ASSASSMENT
Diagnose : P1A0 hari ke 5 Post Partum Normal
Dasar
DS :Ibu mengatkan baru pertama melahirkan dan tidak pernah keguguran.
ibu mengatakan melahirkan 4 hari yang lalu. Mules pada perut sudah berkurang
dan sekarang merasa nyeri pada puting payudara. merasa lelah serta mudah
emosi.
DO : TTV
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36,5 0C
Hasil pemeriksaan abdomen
Pembesaran : Normal
Konsistensi : Keras
Benjolan : Tidak Ada
Kontraksi : Keras
TFU : Tidak Teraba
Hasil Pemeriksaan Anogenital
Vulva Vagina : Normal
Luka : Laserasi Sudah Tidak Nyeri
Pengeluaran Pervaginam : Darah, Warna Merah Kehitaman
MASALAH : Nyeri pada puting payudara, terdapat iritasi pada puting
payudara sebelah kanan. merasa lelah serta mudah emosi.
KEBUTUHAN : menghilangkan nyeri pada puting payudara.

IV. PERENCANAAN
1. Memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan
sehat.
TTV
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36,5 0C
Rasional : Ibu dan keluarga memahami tentang keadaan ibu dan
memberi dukungan pada ibu dalam menghadapi peran barunya sebagai
seorang ibu.
Evaluasi : Ibu mengerti hasil pemeriksaannya dan keluarga sangat
memberikan dukungan pada ibu.
2. Memberitahu ibu bahwa keluhan mules pada perut yang dialaminya adalah
normal
Rasional : Pada uterus setelah proses persalinan akan terjadi proses
involusi. Proses involusi merupakan proses kembalinya uterus seperti
keadaan sebelum hamil dan persalinan. Proses ini dimulai segera setelah
plasenta keluar akibat kontraksi otot-otot polos uterus untuk mencegah
perdarahan post partum.
Evaluasi : Ibu mengatakan mules pada perut sudah berkurang. Dan ibu
mengerti bahwa keluhan yang dialaminya adalah hal yang normal.
3. Mengoleskan dan mengajarkan pada ibu cara mengoleskan gel lidah buaya
untuk mengurangi nyeri pada puting payudara karena iritasi yang dialami ibu.
Rasional : Pada jurnal The Effectiveness of Aloe Vera on Relief of
Irritati on and Nipple Pain in Lactating Women: Systematic Review and
Meta- Analysis menyimpulkan lidah buaya dapat menjadi pilihan untuk
meredakan nyeri atau iritasi payudara pada ibu menyusui dibandingkan
dengan perawatan rutin atau pengobatan lainnya. lidah buaya merupakan
salah satu produk herbal dengan efek anti inflamasi, antioksidan, pelembab,
bakterisida, anti virus, dan anti jamur yang digunakan untuk meredakan nyeri
dan iritasi
Evaluasi : Ibu mengerti dan bersedia untuk melakukannya secara rutin
dirumah dan akan kontrol ulang kembali lima hari kemudian.
4. Mengaajarkan tekhnik menyusui yang benar.
Rasional : Puting susu lecet dapat disebabkan oleh posisi menyusui
yang salah, teknik menyusui yang tidak benar dan cara menghentikan
menyusui yang kurang tepat.
Duduk dengan posisi yang enak atau santai, pakai kursi yang ada sandaran
punggung dan lengan. Gunakan bantal untuk mengganjal, bayi tidak telalu
jauh dari payudara ibu. Cara Memasukkan Puting Susu Ibu Ke Mulut Bayi
Bila dimulai dengan payudara kanan, letakkan kepada bayi pada siku dalam
lengan kanan, badan bayi menghadap kebadan ibu. Lengan kiri bayi
diletakkan seputar pinggang ibu, tangan kanan ibu memengang pantat/ paha
kanan bayi, sangga patudara kanan ibu dengan empat jari tangan kiri, ibu jari
diatasnya tetapi tidak menutupi bagian yang berwana hitam (areola mamae),
sentuhlah mulut bayi dengan puting payudara ibu tunggu sampai bayi
membuka mulutnya lebar. Masukkan puting payudara secepatnya ke dalam
mulut bayi sampai kebagian yang berwarna hitam.
Teknik Melepaskan Hisapan Bayi, setelah selesai menyusui, lepaskan bayi
dengan cara: Masukkan jari kelingking ibu yang bersih kesudut mulut bayi
Menekan dagu bayi ke bawah, dengan menutup lubang hidung bayi agar
mulutnya membuka. Jangan menarik puting susu untuk melepaskan
Evaluasi : Ibu mengerti cara menyusui yang benar dan juga paham
tekhnik melepaskan hisapan bayi setelah menyusui.
5. Menganjurkan ibu untuk menjaga bayi tetap hangat untuk mencegah
hipotermi.
Rasional : menjaga kehangatan bayi sangat penting untuk mencegah
terjadinya hipotermi. Menjaga kehangatan bayi bisa dengan cara menyelimuti
bayi dan memakaikan topi pada bayi.
Evaluasi : ibu bersedia menjaga kehangatan bayi.
6. Memberitahu ibu tanda bahaya ibu nifas seperti pengeluaran lochea berbau,
demam, nyeri perut berat, kelelahan atau sesak, bengkak pada tangan, wajah
dan tungkai, sakit kepala hebat, pandangan kabur, dan nyeri pada payudara.
Rasional : tanda bahaya pada masa nifas merupakan keadaan darurat
yang mengharuskan ibu nifas untuk segera memeriksakan diri untuk
mencegah sedini mungkin terjadinya komplikasi.
Evaluasi : ibu mengerti tanda bahaya masa nifas.
Rasional : tanda bahaya pada masa nifas merupakan keadaan darurat
yang mengharuskan ibu nifas untuk segera memeriksakan diri untuk
mencegah sedini mungkin terjadinya komplikasi.
Evaluasi : ibu mengerti tanda bahaya masa nifas.
1. Mengingatkan kembal kepada ibu untuk memberikan ASI 2 jam sekali atau
setiap bayi ingin menyusu
Rasional : Bayi perlu disusui tiap 2-3 jam sekali agar kalorinya
terpenuhi dan tumbuh kembangnya bisa optimal.
Evaluasi : Ibu bersedia menyusui bayinya
Lampung, 7 – 3 - 2023

Praktikan

( Yeni Lestari )

Mengetahui,

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik

( Ana Mariza, SST. M.Kes ) ( Sri Apriani, S.ST )


NIDN. 0222058701

Anda mungkin juga menyukai