Anda di halaman 1dari 11

Nama : Ruth Elprida

Npm : 2219201687
Kelas : Sarjana E
Dosen : Eva Ratna Dewi,SST.M.K.M
Mata Kuliah : Askeb Nifas Dan Menyusui

SKENARIO KASUS :

Ny.S usia 30 tahun suku jawa, pekerjaan IRT, agama islam dengan suami

Tn.P usia 32 tahun suku jawa, pekerjaan Karyawan, P2A0, dengan riwayat

persalinan normal di BPM Zavira Amd.Keb tanggal 10-08-2022, pukul : 03;05

WIB, BB: 3.200 gram, PB : 48 CM, jenis kelamin Laki-laki, mengeluh payudara

kanan terasa panas nyeri,bengkak,lecet ,suhu tubuh panas dingin sejak 4 hari yang

lalu.

1. PENGUMPULAN DATA
A. IDENTITAS/BIODATA
Nama Ibu : Ny. S Nama Suami : Tn. P
Umur : 30 Tahun Umur : 32Tahun
Suku/Bangsa : Jawa Suku/Bangsa : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
: Simpang : simpang
Alamat Rumah rambutan Alamat Rumah rambutan
Telepon : 082278908990 Telepon :
Alamat Kantor : Alamat Kantor :
Telepon : Telepon :
B. ANAMNESA (DATA SUBYEKTIF)
Tanggal Pengkajian : 18 Agustus 2022
: payudara
nyeri,panas,bengkak
1. Alasan Masuk lecet
2. Riwayat Persalinan : Normal
 Tempat Melahirkan : BPM Ditolong Bidan : Bidan
A
 Jenis Persalinan : Spontan, Belakang Kepala
 Lama Persalinan : 3 Jam 20 Menit
Catatan Waktu
Kala I : 1 Jam 50 Menit
Kala II : 45 Menit
Dipimpin Meneran : 30 Menit
Kala III : 15 Menit
Ketuban Pecah : Spontan
 Komplikasi / kelainan dalam persalinan : Tidak ada
 Plasenta : Lahir Spontan
Lengkap, Ukuran :25CM Berat : 500 gr
Kelainan : Tidak ada
Panjang Tali Pusat :50CM
Kelainan : Tidak Ada
Sisa Plasenta : Tidak Ada
 Perenium : Terdapat Laserasi
Robekan Tingkat : tidak ada
 Perdarahan : Kala I 20 ml Kala II 50 ml
Kala III 150 Kala IV 100 ml
ml
 Tindakan Lain : Tidak Ada
Bayi
 Lahir : Spontan Pukul : 03:05 WIB
 BB : 3.200 gr PB :48CM
 Nilai Apgar :9
 Cacat Bawaan : Tidak Ada
 Masa Gestasi : 38 minggu
 Komplikasi : Tidak Ada
 Air Ketuban Banyaknya : 1000 cc warna : jernih
3. Riwayat Postpartum
1. Keadaan Umum : Baik
2. Keadaan Emosional : Stabil
3. Tanda Vital : Denyut Nadi : 80 x/i
Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Suhu Tubuh : 380C
Pernafasan : 22 x/i
4. Payudara
 Pengeluaran : Kolostrum
 Bentuk : tidak Simetris
Pembengkaka
n : ada,sebelah kanan
5. Uterus :
 Tinggi Fundus Uteri : tidak teraba diatas simfisis
 Konsistensi Uterus : baik
6. Pengeluaran Lochea :serosa
 Warna : Jumlah : 50 cc
 Bau : amis Konsistensi : cair
7. Perenium : tidak ada
8. Kandung Kemih : Kosong
9. Ekstremitas
 Odema : Tidak Ada Refleks : (+)
 Kemerahan : Tidak Ada

C. UJI DIAGNOSTIK
Pemeriksaan Laboratorium (*Jika ada indikasi Albumin)
*Keton
Haeoglobin Golo D arah
ngan
: Haema :
: tokrit :
Rhesus
II. Identifikasi Diagnosa Masalah Dan Kebutuhan

a. Diagnosa kebidanan :

Ny. S, P2A0, Umur 30 Tahun, nifas 8 hari dengan mastitis.

Data Dasar

Data Subjektif : 1. Ibu mengatakan usianya saat ini 30 tahun

2. Ibu mengatakan ini kelahiran anak keduanya

dan belum pernah keguguran.

3. Ibu mengatakan anak lahir tanggal 10-08-

2022 jam 03;05 wib

4. ibu mengatakan payudara sebelah kanan

bengkak,nyeri dan terasa panas.

Data Objektif :

1. Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

TTV : TD : 130/ 80 mmhg

HR: 80 x/i

RR: 22x/i
Temp: 38°C
: Kontraksi uterus baik , TFU Tidak teraba
2. Abdomen diatas simfisis

3. Keadaan Perenium : Tidak terdapat tanda-tanda infeksi ,

kemerahan dan berbauk busuk

b) masalah : ibu mengatakan merasakan nyeri pada

payudara ,panas,bengkak dan lecet.


c) kebutuhan :1. Perawatan payudara .
2.kompres air hangat dan dingin
3.teknik menyusui yang benar
4.penkes tentang gizi
5.memberikan terapi

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL

Abses payudara

IV. TINDAKAN SEGERA

Tidak ada

V. INTERVENSI

1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan saat ini.

2. Jelaskan tentang mastitis yang ibu alami.

3. Ajarkan ibu tentang perawatan payudara

4. Lakukan kompres hangat dan dingin

5. Anjarkan ibu cara menyusui yang benar

6. Menganjurkan ibu menyusi bayi sesering mungkin

7. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumi sayuran hijaudan makanan bergizi

8. Meberikan terapi

VI. IMPLEMENTASI

1. menjelaskan keadaan ibu saat ini dalam keadaan baik sesuai

dengan pemeriksaan yang telah dilakukan:

TD: 130/ 80 mmhg RR: 22x/i

HR: 80 x/i T: 38°C


Lokhea: Serosa

Perdarahan : ± 20cc

2. . Menjelaskan tentang mastitis yang ibu alami, yaitu mastitis adalah

peradangan payudara yang terjadi biasanya pada masa nifas atau sampai 3

minggu setelah persalinan.Penyebabnya adalah sumbatan saluran susu dan

pengeluaran ASI yang kurang sempurna.

3. Mengajarkan ibu tentang perawatan payudara

 . Puting susu dikompres dengan menggunakan kapas minyak

selama 3-4 menit, kemudian bersihkan dengan kapas minyak tadi.

 . Pengurutan payudara : Telapak tangan petugas diberi baby oil

kemudian diratakan. Sokong payudara kiri dengan tangan kiri,

lakukan gerakan kecil dengan dua atau tiga jari dengan tangan

kanan, mulai dari pangkal payudara berakhir dengan gerakan spiral

pada daerah puting susu. Buatlah gerakan memutar sambil

menekan dari pangkal payudara dan berakhir pada puting susu

diseluruh bagian payudara (lakukan gerakan seperti ini pada

payudara kanan). Kedua telapak tangan diantara kedua payudara,

urutlah dari atas sambil mengangkat kedua payudara dan lepaskan

keduanya perlahan. Lakukan gerakan ini kurang lebih 30 kali.

Sangga payudara dengan satu tangan, sedangkan tangan lainnya

mengurut payudara dengan sisi kelingking dari arah pangkal

payudara ke arah puting susu. Lakuakan gerakan ini sekitar 30 kali.

Merangsang payudara dengan air hangat dan dingin secara


bergantianSetelah itu usahakan menggunakan BH yang longgar

atau khusus,

4. Mengajarkan ibu melakukan kompres dengan air hangat, dingin dengan

menggunakan wash lap atau kain secara bergantian. Dilakukan selama 20

menit

5.Mengajarkan ibu cara menyusui yang benar

 Sebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada

putting susu dan areola disekitarnya. Cara ini mempunyai manfaat

sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban putting susu.

 Bayi diletakan menghadap perut ibu/ payudara

 Ibu duduk atau berbaring dengan santai, bila duduk lebih baik

menggunakan kursi yang rendah (kaki tidak menggantung) dan

punggung ibu bersandar pada sandaran kursi.

 Bayi dipegang pada belakang bahunya dengan satu lengan, kepala

bayi terletak pada lengkung siku ibu (kepala tidak boleh mengenadah)

dan bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.

 Satu tangan bayi diletakan dibelakang badan ibu, dan yang satu

didepan.

 Perut bayi menempel perut ibu, kepala bayi menghadap payudara

(tidak hanya membelokkan kepala bayi).

 Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus. Catatan : ibu

menatap bayi dengan kasih sayang.

 Payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari lain

menopangdibawah, jangan menekan putting susu atau areola saja


 Bayi diberi ransangan untuk membuka mulut (rooting reflek) dengan

cara: Menyentuh pipi dengan putting susu Menyentuh sisi mulut

bayi.

 Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan

ke payudara ibu dengan putting susu serta areola dimasukan kemulut

bayi.

 Usahakan sebagaian areola dapat masukan kedalam mulut bayi

sehingga putting susu ibu berada dibawah langit- langit dan lidah bayi

akan menekan ASI keluar dari tempat penampung ASI yang terletak

dibawah areola.

 Setelah bayi mulai menghisap payudara tak perlu dipegang atau

disanggah lagi.

 Untuk mengetahui bayi telah menyusui dengan teknik yang benar

dan tepat, dapat dilihat : Bayi tampak tenang Badan bayi menempel

dengan perut ibu Mulut bayi membuka dengan lebar Sebagian

areola masuk kedalam mulut bayi Bayi Nampak menghisap kuat

dengan irama perlahan Putting susu ibu tidak terasa nyeri Telinga

dan lengan sejajar terletak pada garis lurus Kepala tidak

menengadah

 Melepaskan isapan bayi

 Setelah menyusui pada satu payudara sampai kosong, sebaiknya ganti

payudara yang lain. Cara melepaskan isapan bayi : Jari kelingking

ibu dimasukan kemulut bayi melalui sudut mulut. Dagu bayi

ditekan kebawah 16. Setelah selesai menyusui, ASI dikeluarkan


sedikit kemudian dioleskan pada putting susu dan areola sekitar.

Biarkan kering dengan sendirinya.

6.Menganjurkan ibu menyusui sesering mungkin dan tanpa dibatasi, agar

nutrisi bayi terpenuhi dan untuk memperlancar pengeluaran ASI.

7.Menganjurkan ibu mengkosumsi sayuran dan makanan yang bergizi untuk

memperbanyak dan memperlancar ASI, misalnya daun katuk, bayam dan

menganjurkan ibu banyak minum air putih.

8.Memberikan terapi

 Paracetamol 500mg 3x1 sehari

 Amoxilin 500mg 3x1 sehari

VII. EVALUASI

1.Ibu mengatakan cemas dengan keadaannya saat ini

2.Ibu mengatakan sudah mengerti apa itu mastitis

3.Ibu mengatakan sudah mengerti tentang perawatan payudara

4.Ibu mengatakan sudah mengerti tentang kompres hangat dan dingin

5.Ibu mengatakan sudah mengerti car amneyusui yang benar

6.Ibu mengatkakn sudah mengerti akan sesering mungkin menyusui bayinya

7.Ibu mengatakan akan memenuhi kebutuhan nutrisi ibu

8.Ibu berjanji akan meminum obatnya

Anda mungkin juga menyukai