Npm : 2219201480
Kelas : Sarjana E
Dosen : Eva Ratna Dewi,SST.M.K.M
Mata Kuliah : Askeb Nifas Dan Menyusui
SKENARIO KASUS :
Ny. Elis Marlina usia 15 tahun suku Dyak , pekerjaan IRT, agama Kristen dengan
suami Tn. Agun usia 20 tahun suku dayak , pekerjaan Petani/Pekebun , P1A0, Anak
Pertama. Dengan Risiko Tinggi umur kurang dari 20 Tahun.
1. PENGUMPULAN DATA
A. IDENTITAS/BIODATA
Nama Ibu : Ny. Elis Marlina Nama Suami : Tn. Agun
Umur : 15 Tahun Umur : 20 Tahun
Suku/Bangsa : Dayak Suku/Bangsa : Dayak
Agama : Kristen Agama : Khatolik
Pendidikan : SMP Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Karyawan PT
Alamat Rumah : Baru Lombak Alamat Rumah : Enggadai
Telepon :- Telepon :-
Alamat Kantor :- Alamat Kantor :-
Telepon :- Telepon :-
Bayi
Lahir : Spontan Pukul : 21. 30 Wib
BB : 3.700 gr PB : 52 Cm
Nilai Apgar :9
Cacat Bawaan : Tidak Ada
Masa Gestasi : 38 minggu
Komplikasi : Tidak Ada
Air Ketuban Banyaknya : 1000 cc warna : jernih
3. Riwayat Postpartum
Bentuk : Simetris
Putting Susu : Menonjol
5. Uterus :
Tinggi Fundus Uteri : 2 jari dibwh pusat Kontraksi : Baik
Konsistensi Uterus : Keras
6. Pengeluaran Lochea :
Warna : Merah Jumlah : 100 cc
Bau : Khas Konsistensi : cair
7. Perenium : Rupture Derajat I
8. Kandung Kemih : Kosong
9. Ekstremitas
Odema : Tidak Ada Refleks : (+)
Kemerahan : Tidak Ada
C. UJI DIAGNOSTIK
*Keton
Haemoglobin : Haematokrit :
a. Diagnosa kebidanan :
Ny. MR , P1A0, Umur 20 Tahun, nifas 1 hari dengan perawatan Payudara dan
cara menyusui yang benar.
Data Dasar
Data Objektif :
Kesadaran : Composmentis
HR: 77 x/i
RR: 24x/i
Temp: 36,5°C
bawah pusat
Tidak ada
Tidak ada
V. INTERVENSI
1. menjelaskan keadaan ibu saat ini dalam keadaan baik sesuai dengan
pemeriksaan yang telah dilakukan:
TD: 110/ 80 mmhg RR: 24 x/m
Lokhea: Rubra
Perdarahan : ± 50cc
2. Menjelaskan pada ibu bahwa rasa mulas yang dialami adalah hal yang normal,
hal ini dikarenakan proses pengembalian rahim kebentuk semula dan sedangkan
nyeri luka jahitan adalah hal yang wajar pada perenium, ibu baru saja dilakukan
penjahitan dan memberitahu ibu agar tidak usah takut untuk bergerak.
3. Mengajarkan ibu untuk mobilisasi dini yaitu belajar miring kiri, miring
kanan dan belajar berjalan perlahan.
4. Menganjurkan ibu untuk selalu memberikan ASI awal pada bayinya dan
dilanjutkan dengan pemberian ASI eksklusif, yaitu memberika ASI secaraon
demand dan tanpa makanan tambahan apapun termasuk air putih,karena manfaat
ASIbegitu penting bagi imun/ kekebalan tubuh bayi.
5.Menganjurkan ibu untuk selalu memenuhi kebutuhan nutrisi seperti
yangsudah diajarkan yaitu, makanan bergizi, sepertiyang mengandung
karbohidrat untuk tenaga seperti yang terdapat pada nasi, jagung, roti, kentang,
lalu makanan yang mengandung protein seperti telur, tahu dan tempe , ikan .
sayuran hijau yang banyak mengandung zat besi seperti bayam, daun pepaya,
kangkung. lalu buah yang banyak mengandung vitamin dan serat seperti
jeruk, pepaya, mangga dll . serta minum 8 gelas perhari untuk memenuhi
kebutuhan ibu dan proses menyusui , serta
menjelaskan bahwa anggapan ibu tentang mengkonsumsi telur akan
mengakibatkan gatal pada luka itu tidak benar kecuali ibu memang memiliki
alergi telur sebelumnya, justru ibu dianjurkan untuk mengkonsumsi makan yang
mengandung protein seperti telur untuk mempercepat penyembuhan luka.
a). Kompres putting susu dengan kapas yang telah diberi minyak selama 3-5
menit
d). Kedua tangan diberi minyak kelapa dan diletakan diantara kedua payudara
e). Pengurutan dimulai dari atas, samping, ke telapak tangan kiri, kea rah sisi
kiri, telapak tangan kanan kearah sisi kanan
g). Telapak tangan kanan kiri menopang payudara kiri, lalu jari-jari tangan kanan
sisi kelingking mengurut payudara kearah putting susu
h). Telapak tangan kanan menopang payudara dan tangan lainnya memegang
dan mengurut payudara dari arah pangkal kearah putting susu.
a). Pastikan mulut Si Kecil mencakup sebagian besar areola (area gelap di sekitar
puting) ibu, jangan hanya puting. Jika posisi mulut Si Kecil benar, ibu pun akan
merasa nyaman dan tidak pegal. Posisi mulut yang tepat juga membantu
mencegah puting terasa sakit dan melancarkan proses menyusui.
b). Cobalah posisi menyusui yang berbeda
c). Cegah bayi agar tidak menggigit puting.
d). Menyusui bayi secara teratur, setiap 2-3 jam.
e). Jelaskan kepada ibu Untuk melancarkan aliran ASI, ibu dapat mengkompres
hangat pada payudara untuk membuka saluran-saluran kelenjar ASI. Untuk nyeri
pada payudara, berikan kompres hangat dan dingin secara bergantian untuk
mengurangi nyeri.
c. Merawat payudara usai menyusui
Jelaksan kepada ibu Selain melakukan perawatan saat menyusui, Ibu dapat
melanjutkan perawatan usai menyusui dengan beberapa langkah sederhana yang
bisa dilakukan ketika bayi sedang tidur, yaitu antara lain:
a). Bersihkan puting dengan lembut tanpa menggunakan sabun atau sampo
hingga bersih. Jangan oleskan alkohol, lotion, atau parfum pada puting.
Gunakan salep antibakteri untuk mengatasi puting pecah-pecah.
c). Oleskan salep pelembap yang mengandung lanolin pada puting setiap kali
selesai menyusui. Ini akan mengurangi rasa sakit atau nyeri dan mencegah
puting mengering dan pecah-pecah.
e). Jika payudara sakit ketika menyusui, berhenti menyusui secara langsung
dan gunakan pompa ASI selama beberapa hari.
f). Jika merasa putting Ibu datar atau masuk ke dalam, segera periksakan ke
dokter.
g). Setiap selesai menyusui, oleskan beberapa tetes ASI pada puting Anda dan
biarkan hingga kering. ASI melembapkan dan melindungi puting dari infeksi.