Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEBIDANAN KEGAWATDARURATAN

MATERNAL NEONATAL
“ INFEKSI PAYUDARA”
KELOMPOK 3
INDAH MEKA WAHYUNI NIM PO71241230563
INDAH PERMATA SARI NIM PO71241230510
SISKA FITRIANY NIM PO71241230579
NASIDARIA NIM PO71241230236
PUTRI LUSI NIM PO71241230550
PENGERTIAN NIFAS DAN INFEKSI
PAYUDARA
◦ Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan
yaitu setelah kelahiran plasenta selesai sampai alat-alat kandungan kembali
seperti pra-hamil, lama masa nifas ini yaitu 6-8 minggu.

◦ Infeksi payudara atau disebut juga mastitis merupakan peradangan pada


payudara, infeksi terjadi melalui luka pada puting susu, tapi mungkin juga
melalui peredarah darah (Prawirohadjo,2005:701) Penyebab infeksi biasanya
Staphylococcus aureus.
PENYEBAB INFEKSI PAYUDARA
Bayi tidak mau menyusu sehingga ASI tidak diberikan secara
adekuat.
Lecet pada puting susu yang menyebabkan kuman staphylococcus
aureus masuk menyebabkan infeksi mastitis
Personal higiene ibu kurang, terutama pada puting susu
1. Bendungan air susu yang tidak adekuat di tangani sehingga
menyebabkan mastitis (Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Neonatal, 2001).
JENIS-JENIS MASTITIS
Secara garis besar mastitis dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Infektif mastitis non infektif terjadi karena saluran air susu yang tersumbat atau juga karena posisi menyusui
yang salah.
2. Infektif MastitisYaitu terinfeksi bakteri yang diakibatkan oleh kuman yang masuk ke saluran air susu di puting
payudara melalui perantaraan mulut atau hidung bayi.
Berdasarkan penyebabnya mastitis dapat dibedakan menjadi 3 yaitu:
3. Mastitis periductal biasanya muncul pada wanita di usia menjelang menopause (wanita di atas 45 tahun),
penyebab utamanya tidak jelas diketahui.
4. Mastitis puerperalis ini disebabkan karena infeksi pada jaringan payudara. Mastitis ini terjadi pada wanita yang
sedang menyusui karena adanya perpindahan kuman dari mulut bayi atau mulut dari suaminya.
5. Mastitis supurativa mastitis jenis ini ialah yang paling sering ditemui. Mirip dengan jenis sebelumnya, mastitis
jenis ini juga disebabkan kuman staphylococcus. Selain itu bisa juga disebabkan oleh jamur, kuman TBC, bahkan
sifilis.
TANDA-TANDA MASTITIS
◦ Pembesaran payudara hanya pada satu sisi
◦ nyeri dan bengkak pada payudara yang terkena infeksi
◦ Demam, mual dan muntah. Semua gejala infeksi payudara hampir disertai dengan demam, adapun gejala mual dan
muntah tidak selalu muncul.
◦ Keluar cairan dari puting payudara, dapat berupa bening hingga pus (nanah).
◦ Bengkak, nyeri, terasa panas dan kemerahan pada payudara yang terkena infeksi
◦ Pembesaranjaringan limfe ketiak jika infeksi telah menyebar keluar dari payudara.
◦ Rasa panas dingin disertai kenaikan suhuDemam, sakit-sakit seperti flu, serta payudara terasa panas dan lembek.
◦ penderita merasa lesuTidak ada nafsu makan
◦ mamae membesar/ bengkak dan nyeri
◦ mamae merah dan nyeri perabaan
◦ terkadang terjadi abses nanah yang menyebar ke bagian tubuh lain dapat menyebabkan meriang/demam tinggi dan
menggigil, keringat banyak, turunnya daya tahan tubuh, bahkan hingga menurunnya kesadaran.
PENCEGAHAN
1. Perawatan puting susu atau perawatan payudara
2. Usahakan untuk selalu menyusui dengan posisi dan sikap yang
benar.
3. Menggunakan bra atau pakaian dalam yang memiliki penyangga
yang baik pada bagian payudaranya.
4. Susukan bayi setiap saat tanpa jadwal.
5. Keluarkan kelebihan ASI dengan segera.
PENANGANAN
◦ Istirahat
◦ Kompres payudara.
◦ Pijat daerah yang sakit.
◦ Jangan berhenti menyusui meskipun payudara meradang.
◦ Susuilah lebih sering di payudara yang meradang.
◦ Sangga payudara dengan menggunakan bra atau pakaian dalam yang mampu menyangga
payudara dengan baik.
◦ Apabila peradangan terus berlanjut atau sudah terjadi abses, sebaiknya payudara yang sakit
tidak boleh disusukan karena mungkin memerlukan tindakan bedah dan segeralah periksa ke
dokter.
BEBERAPA GAMBAR INFEKSI
PAYUDARA
TINJAUAN KASUS

Tinjauan Kasus
Data Subyektif
a. Identitas Pasien (Biodata)
1) Nama : Ny. P.
Nama : Tn. A
2) Umur : 26 Th
Umur : 26 Th
3) Suku bangsa: Jawa/Indonesia
Suku bangsa : Jawa/Indonesia
4) Agama : Islam
Agama : Islam
5) Pendidikan : SMK
Pendidikan : Sarjana
6) Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pekerjaan : Wiraswasta
7) Alamat : kerinci
alamat : kerinci
◦ Subjektif (S) :
1. Ibu melahirkan pada tanggal 15 Juni pukul 21.00 wib
2. ibu mengatakan telah melahirkan anaknya 7 hari yang lalu dan ibu ingin memeriksakan payudaranya yang terasa
nyeri.
3. Ibu mengatakan payudara sebelah kanan terasa panas nyeri, bengkak, lecet, berat dan panas dingin sejak 3 hari yang
lalu dan
4. ibu mengatakan tidak menggunakan BH yang menyangga
◦ Riwayat Kesehatan
Riwayat Laktasi :
Ibu mengatakan belum pernah menyusui karena ini adalah anak pertamanya. Ibu menyusui bayinya selama 4 hari
tanpa ada keluhan, pada hari ke 5 ibu mengatakan payudara sakit dan pada hari ke 6,7 ibu memberikan ASI dengan dot
(ASI pompa) ibu merasa cemas untuk menyusui bayinya.
◦ OBYEKTIF (O) :
1. KU : baik
2. TTV : TD : 120/80 mmHg, RR : 24x/i, N : 100x/i, S : 39,5 °c
3. Payudara sebelah kanan membengkak dan kemerahan dan dan ada nyeri tekan
4. Asi sdh keluar berwarna kuning
5. Bayi tidak menyusui
◦ Interpretasi data
A. Diagnose Kebidanan
Ny. P P1 A0 umur 26 tahun post partum hari ke tujuh dengan mastitis.
Dasar :
1. Data Subyektif :
a. Ibu mengatakan bersalin pada tanggal 15 juni 2012, jam
21.00 WIB
b. Ibu mengatakan payudara sebelah kanan terasa nyeri, bengkak,
lecet, berat dan terasa panas dingin.
c. Ibu mengatakan khawatir tentang keadaanya.

2. Data Obyektif :
a. Keadaan umum : Cukup
Kesadaran : Composmentis
b. TTV Tensi : 120 / 80 mmHg, Suhu : 39,50 C
Nadi : 100 x/menit Respirasi : 24 x/menit
e. Pemeriksaan payudara
1) Inspeksi : Payudara kanan terlihat membengkak,
memerah dan terdapat luka pada putting
susu/ lecet.
2) Palpasi : Payudara kanan teraba kencang,terasa
lebih padat dan ASI sudah keluar.
B. Masalah
1. Nyeri pada payudara sebelah kanan.
2. Khawatir tentang keadaan payudaranya.
3. Ibu khawatir tidak bisa menyusui bayinya pada payudara sebelah
kanan.
C. Kebutuhan
1. Memberi obat untuk mengetasi nyeri
2. Berikan dukungan moril dari keluarga dan tenaga medis agar ibu
tidak cemas.
◦ Perencanaan :
1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan.
2. Lakukan kompres hangat dan dingin pada payudara yang sakit.
3. Beri penyuluhan tentang cara menyusui yang benar.
4. Anjurkan pada ibu agar menggunakan BH yang menyokong payudara
5. Beri terapi oral :
Amoxillin : 500 mg 3 x 1/hari
Paracetamol : 500 mg 3 x 1/hari
CTM : 500 mg 3 x 1/hari
Antacid : 500 mg 3 x 1/hari
Dexametason : 500 mg 3 x 1/hari
6. Memberitahu ibu besok untuk kunjungan ulang
◦ Implementasi :
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan Vital sign
. T D :120/80 mmHg. S : 39,5°C, N : 100 x/menit. R : 24 x/menit
2. Melakukan kompres hangat sebelum menyusui dan kompres dingin setelah menyusui.
3. Memberikan penyuluhan tentang cara menyusui yang benar dengan memposisikan senyaman
mungkin pada saat mengisap putting dan areola masuk mulut bayi.
4. Menganjurkan pada ibu agar menggunakan BH yang menyokong payudara agar payudara
. tetap sehat
5. Memberikan terapi oral :
◦ Amoxillin500 mg 3 x 1/hari
◦ Paracetamol500 mg 3 x 1/hari
◦ CTM 500 mg 3 x 1/hari
◦ Antacid 500 mg 3 x 1/hari
◦ Dexametason 500 mg 3 x 1/hari
6. Memberitahu ibu besok untuk melakukan kunjungan ulang
◦ Evaluasi :
1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan
2. Telah mengompres payudara dengan kompres hangat dan dingin dengan baik
3. Ibu telah mengerti penjelasan yang diberikan dan dapat mempraktekkan
secaramandiri.
4. Ibu telah mengerti dan mampu mempraktekkan cara perawatan payudara
dengan baik.
5. Ibu bersedia untuk memakai BH yang menyokong payudara.
6. Obat telah minum obat yang diberikan
7. Ibu sudah tau kalau besok akan melakukan kunjungan ulang
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai