KELOMPOK 7
1. BETTY ALSEPNA, Amd.Keb PO71241230524
2. EMILDA HASTUTI, Amd.Keb
3. ELISA DEVINA, Amd.Keb
A.PENDEKATAN INTERNAL
B. PENDEKATAN EKSTERNAL
Untuk itu, sebelumnya perlu dilakukan pemilihan dan orientasi anggota masyarakat yang
dinilai mampu melakukan SMD, seperti guru, anggota Pramuka, kelompok dasawisma, PKK,
anggota karang taruna, murid sekolah, atau kelompok potensial lainnya yang ada di desa.
Hasil dari SMD adalah data tentang masalah kesehatan serta potensi masyarakat untuk
memecahkan masalah yang ada di desa.
Data serta temuan lain yang diperoleh pada saat SMD disajikan, terutama adalah
daftar masalah kesehatan, data sumber daya, serta skala prioritas kebutuhan
penanggulangan masalah kesehatan masyarakat. Hasil pendataan tersebut
dimusyawarahkan untuk penentuan prioritas masalah yang akan ditindak lanjuti, dukungan
dan kontribusi apa yang dapat disumbangkan oleh masingmasing individu/organisasi
kemasyarakatan (ormas)/sektor yang diwakilinya, serta langkah-langkah pemecahan
masalah untuk pengembangan Poskesdes.
E. PEMBENTUKAN POSKESDES
1. Pemilihan Pengurus dan Kader kesehatan Poskesdes. Pemilihan pengurus dan kader
kesehatan Poskesdes dilakukan melalui pertemuan khusus para pimpinan, pengelola, dan
tokoh masyarakat serta beberapa wakil masyarakat. Pemilihan dilakukan secara
musyawarah mufakat, sesuai dengan tata cara dan kriteria yang disepakati, dengan fasilitasi
Puskesmas. Jumlah kader kesehatan untuk setiap Poskesdes minimal 2 (dua) orang atau
disesuaikan dengan kegiatan yang dilaksanakan dan kemampuan serta potensi desa
setempat.