Anda di halaman 1dari 5

ASUHAN KEBIDANAN NIFAS PATOLOGIS PADA Ny.

L P1A0

DENGAN BENDUNGAN ASI

LINDA ROSMAWATI ( 1917020 )

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANCA BHAKTI

BANDAR LAMPUNG

2021
“Asuhan Kebidanan Ibu Nifas “
Pada Ny.L dengan Bendungan ASI

Tanggal pengkaji : 11 Juni 2021


Nama pengkaji : Linda Rosmawati

A. Data Subjektif
1. Identitas
Ibu suami

Nama : Ny.L Nama : Tn.D


Umur : 28 tahun Umur : 29 tahun
Agama : islam Agama : islam
Suku : jawa Suku : jawa
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : jln.cinta gg sayang.

2. Anamnesa
a. Alasan masuk
Ibu mengeluh payudaranya terasa berat, bengkak, dan nyeri serta ASI
belum keluar sejak bayi dilahirkan
b. Riwayat Persalinan
Persalinan dibantu bidan,secara normal, Pervaginam, bayi bugar jenis
kelamin laki-laki berat 3500gr panjang 52 cm.
Bayinya rewel, BAK jarang kira-kira < 8x.
c. Riwayat menstruasi :
Menarche :11 tahun
Siklus : 30 hari
Banyak nya :2-3x ganti pembalut/hari,
Disminore : Terkadang disminone
Teratur /tidak :tidak teratur,
Lamanya : 5 hari

Riwayat penyakit keluarga : tidak ada riwayat penyakit keluarga yang


menyertai dan penyakit apapun pada keluarga.
Pola nutrisi
makan : 2-3 kali dalam sehari dengan porsi yang bervariasi
minum: ± 8 gelas/ hari atau 300cc.

B. Data Objektif :
Keadaan umum : baik TD : 110/90 mmHg
Kesadaran : composmentis R : 24x/menit
Suhu : 36,7°C Nadi : 80x/menit

Pemeriksaan fisik :
 Kepala : rambut hitam, bersih, sedikit rontok dan tidak berketombe.
 Muka : tidak ada oedem. conjungtiva merah muda, sklera anikterik.
 Hidung : bersih, tidak ada polip.
 Mulut dan gigi : mulut dan lidah bersih tidak ada scorbut, gigi bersih
tidak ada caries.
 Telinga : simetris, bersih.
 Leher : tidak ada pembesaran vena jugularis dan tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid.
 Dada dan payudara :   simetris kanan kiri, payudara kiri membesar,
bengkak dan merah mengkilap
 Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, adanya striae dan linea.
Kandung kemih kosong dan tidak adanya mules. TFU 2 jari diatas
pusat , tidak ada nyeri tekan pada perut bagian bawah.
 genitalia : Adanya bekas luka parut, tidak ada tumor, tidak adanya
benjolan dan tumor, tidak adanya varises. Adanya lendir keluar dari
vagina (Lokia sanguelenta).
 ekstermitas : Tungkai simetris, reflex patella (+). Tidak oedema.
C. Assessment : Ny.L Umur 28 tahun P1A0 postpartum 42 hari dengan
bendungan ASI.

D. Planning

1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan,yaitu: keadaan ibu sedikit lemah, payudara


terlihat bengkak dan merah mengkilap, terasa keras, panas dan terdapat
nyeri tekan pada payudara, tanda vital: TD 110/90 mmHg, nadi 80
x/menit, respirasi 24 x/menit, suhu 36,7 ℃, TFU 2 jari diatas pusat dan
dari hasil pemeriksaan, ibu mengalami bendungan ASI.
Hasil pemeriksaan sudah diberitahukan kepada ibu dan ibu sudah
mengetahui keadaannya.
2. Jelaskan tentang bendungan ASI yang ibu alami. Menjelaskan tentang
bendungan ASI yang ibu alami yaitu ASI yang tidak keluar karena adanya
sumbatan saluran ASI sehingga kelenjar ASI membesar/membengkak dan
menyebabkan rasa nyeri serta ASI tidak keluar. Penjelasan sudah
disampaikan dan ibu sudah mengerti.
3. Beritahu ibu terjadinya bendungan ASI. Memberitahu ibu bahwa keluhan
yang ibu rasakan sekarang ini adalah pengaruh dari sumbatan ASI
tersebut dan ibu akan diberikan pengobatan untuk megurangi keluhan
yang ibu rasakan. Penjelasan sudah diberikan dan ibu sudah mengerti
4. Berkolaborasi dalam pemberian obat, yaitu:
a) Paracetamol 500 mg sebanyak 9 tablet dengan dosis 3 x sehari untuk
mengurangi keluhan demam dan nyeri pada payudara ibu
b) Amoxicilin 500 mg sebanyak 9 tablet dengan dosis 3 x sehari untuk
mencegah infeksi lebih lanjut (mastitis dan abses) pada payudara ibu
c) Vit C 3x1 untuk menjaga dan memperbaiki daya tahan tubuh ibu
d) Laktavit 500 mg sebanyak 6 tablet dengan dosis 2 x sehari untuk
memperlancar produksi ASI.
Obat-obatan telah diberikan dan ibu sudah mengerti cara minum obat dan
kegunaannya.
5. Beritahu ibu cara mengatasi keluhannya.
Memberitahu ibu cara mengatasi keluhan yang ibu rasakan, yaitu:
a. Sebelum menyusui, pijat payudara dengan lembut, mulailah dari luar
kemudian perlahan-lahan bergerak ke arah puting susu dan lebih
berhati-hati pada area yang mengeras
b. Menyusui sesering mungkin dengan jangka waktu selama mungkin,
susui bayi dengan payudara yang sakit jika ibu kuat menahannya,
karena bayi akan menyusui dengan penuh semangat pada awal sesi
menyususi, sehingga bisa mengeringkannya dengan efektif
c. Lanjutkan dengan mengeluarkan ASI dari payudara itu setiap kali
selesai menyusui jika bayi belum benar-benar menghabiskan isi
payudara yang sakit tersebut.
d. Tempelkan handuk halus yang sudah dibasahi dengan air hangat pada
payudara yang sakit beberapa kali dalam sehari (atau mandi dengan
air hangat beberapa kali), lakukan pemijatan dengan lembut di sekitar
area yang mengalami penyumbatan kelenjar susu dan secara
perlahan-lahan turun ke arah puting susu
e. Kompres dingin pada payudara di antara waktu menyusui.
f. Pakai bra yang dapat menyangga payudara.

Anda mungkin juga menyukai