DISUSUN OLEH :
NISFIA LIKA RAHAYU
1917028
DISUSUN OLEH :
NISFIA LIKA RAHAYU
1917028
NIM : 1917028
Menyetujui,
Pembimbing Lahan Pembimbing Institusi
Mengetahui,
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
16 Desember 2021).
Panca Bhakti
Panca Bhakti
PKK 2
4. Para Dosen dan staf Prodi DIII Kebidanan STIKes Panca Bhakti
6. Orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan baik mental maupun
spiritual
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini sangat jauh dari sempurna,
untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
guna kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih
dan semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk semua pihak yang membaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................
1. Latar belakang.................................................................................
2. Tujuan ............................................................................................
a. Tujuan umum............................................................................
b. Tujuan khusus...........................................................................
2. Etiologi............................................................................................
3. Faktor resiko...................................................................................
4. Patofisiologi....................................................................................
5. Klasifikasi.......................................................................................
7. Komplikasi......................................................................................
8. Penanganan.....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab
apapun, terlepas dari tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk
tinggi di dunia, pada tahun 2008 di antara kawasan Assosiation of South East
Asian Nation (ASEAN) dan South East Asian Region (SEARO), Indonesia
berada di peringkat 11 dari 18 negara kawasan tersebut, yaitu sebesar 240 per
23%, infeksi sebesar 11%, partus lama/macet sebesar 5%, emboli obstetrik
sebesar 5%, komplikasi saat nifas sebesar 8%, dan lain-lain sebesar 11%
Kematian ibu terjadi pada waktu hamil sebesar 24,74%, pada saat persalinan
sebesar 17,33 %, dan pada saat nifas sebesar 57,93%. Berdasarkan kelompok
umur, kematian ibu terbanyak adalah pada usia produktif (20-34 tahun)
sebesar 66,96%, pada kelompok umur ≥35 tahun sebesar 26,67% dan pada
angka kejadian plasenta previa sekitar 0,3% sampai 0,6% dari seluruh
ibu yang terjadi di Indonesia dan apabila Plasenta Previa ini tidak ditangani
secara baik maka tidak hanya membahayakan ibu tetapi juga janin yang
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu :
dan sistematis.
totalis.
bawah rahim (SBR) sehingga menutupi seluruh atau sebagian dari ostium uteri
terjadi pada kehamilan diatas 28 minggu. Sampai saat ini penyebab plasenta
previa belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa faktor yang diduga
kuat menimbulkan kelainan ini, yaitu multiparitas dan cacat rahim, riwayat
bedah sesar, usia 35 tahun atau lebih, ibu hamil yang merokok, riwayat
2014).
rahim dan menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum. Gejala
bercak atau perdarahan ringan dan umumnya akan berhenti secara spontan.
Jumlah perdarahan yang terjadi sangat tergantung dari jenis plasenta previa.
Perdarahan dapat terjadi pada saat uterus merenggang dan tumbuh, tidak
terasa nyeri dan terlihat sebagai pengeluaran darah yang segar. Sering kali
pascapartum yang lebih lanjut saat kekuatan retraksi segmen bawah uteri
2. Etiologi
Penyebab plasenta previa belum diketahui dengan pasti. Teori lain
yang tidak memadai, mungkin sebagai akibat dari proses radang atau atrofi.
Paritas tinggi, usia lanjut, cacat rahim misalnya bekas bedah sesar,
3. Faktor resiko
a. Umur ibu.
Umur muda karena endometrium masih belum sempurna dan umur diatas
b. Paritas
Pada paritas yang tinggi kejadian plasenta previa makin besar karena
4. Patofisiologi
minggu saat segmen bawah rahim telah terbentuk dan mulai membesar serta
menipis. Umumnya terjadi pada trimester ketiga karena segmen bawah rahim
dinding uterus atau karena robekan sinus marginalis dari plasenta. Perdarahan
2010).
5. Klasifikasi
a. Plasenta previa totalis atau komplit adalah plasenta yang menutupi seluruh
uteri internum.
bawah rahim demikian rupa sehingga tepi bawahnya berada pada jarak
lebih kurang 2 cm dari ostium uteri internum. Jarak yang lebih dari 2 cm
a. Anamnesis
2010).
b. Pemeriksaan luar
Bagian terbawah janin biasanya belum masuk PAP. Tidak jarang terdapat
(Prawirohardjo, 2010).
c. Pemeriksaan inspekulo
dari ostium uteri eksternum atau dari kelainan serviks dan vagina. Apabila
(Prawirohardjo, 2010).
7. Komplikasi
Menurut Fraser (2009), ada beberapa komplikasi utama yang biasanya terjadi
terus terjadi sekalipun telah dilakukan pemberian obat uterotonik pada saat
d. Kematian maternal.
f. Kematian janin, tergantung pada usia gestasi dan jumlah darah yang
keluar.
8. Penanganan
Prinsip dasar penanganan pada setiap ibu dengan perdarahan antepartum harus
segera dikirim ke rumah sakit yang memiliki fasilitas tranfusi darah dan
operasi.
bertahap. Bila setelah pasien berjalan tetap tidak ada perdarahan pasien
boleh pulang. Pasien dianjurkan agar tidak koitus, tidak bekerja keras
dan segera ke rumah sakit jika terjadi perdarahan. Nasehat ini juga
berdarah. Namun bila perdarahan tetap ada maka dilakukan seksio sesaria
c. Cara persalinan
1) Persalinan Pervaginam
a) Amniotomi
ada pembukaan.
segmen bawah rahim sehingga tidak ada lagi plasenta yang lepas
modern, akan tetapi kedua cara ini masih dilakukan dalam keadaan
lintang.
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
Kabupatan Klaten
2. Anamnesa
a. Keluhan utama
dengan kehamilannya.
1) Riwayat menstruasi :
c) Teratur/Tidak : Teratur
d) Siklus : 28 Hari
e) Konsistensi : Cair
5) Tanda-tanda persalinan
3. Kelainan lain
Tidak ada
gram cm
B. DATA OBYEKTIF
3. Tanda vital
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36,5 oC
4. Pemeriksaan fisik
a. Muka : Simetris, tidak oedema, ekspresi wajah tegang
b. Mata : Konjungtiva merah muda, sklera berwarna putih
c. Mulut dan gigi : Simetris, bersih tidak ada stomatitis dan caries gigi
Refleks : patela +
5. Pemeriksaan kebidanan
a. Palpasi uterus :
Leopold 4 : Konvergen
Fetus
Letak : Memanjang
Presentasi : Kepala
Pergerakan : Aktif
b. Auskultasi
DJJ : Normal
c. Anogenital :
Vulva Vagina : Tidak ada luka, tidak ada fistula dan tidak
ada varices
jumlah 50cc
Anus : Tidak ada hemoroid
6. Pemeriksaan laboratorium
HB : 10 gr%
7. Pemeriksaan Penunjang
baik.
PRE OPERASI
Masalah/diagnosa Rasional
intra uterin, letak pertama, anak kedua lahir dengan tindakan SC atas
3. Tanda vital
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36,5 oC
Inspeksi :
jumlah 10 cc
b. Masalah
c. Kebutuhan
- Informasi tentang keadaan ibu
1. Syok hypovolemik
2. Anemia sedang
3. Infeksi
- Infus RL 20 tpm
V. PERENCANAAN TINDAKAN
plasenta previa totalis yaitu plasenta yang letaknya tidak normal sampai
menutupi seluruh jalan lahir sehingga ibu tidak dapat melahirkan secara
- Infus RL 20 tpm
- Injeksi ceftriaxome vial 2x1 IV
operasi dan memberikan keyakinan pada ibu bahwa operasi akan berjalan
lancar
VI. EVALUASI
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36,5 oC
2. Ibu dan keluarga sudah mengetahui bahwa ibu mengalami plasenta previa
totalis sehingga ibu tidak dapat melahirkan secara normal melainkan harus
N : 84 x/menit
R : 23 x/menit
S : 36,5 0C
INTRA OPERASI
1. Data subyektif :
2. Data obyektif :
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36,5 oC
Inspeksi :
II. PENATALAKSANAAN
mungkin akan timbul selama dan setelah operasi serta pilihan cara anestesi
sudah tepat
6. Memposisikan pasien dalam keadaan terlentang
7. Penolong dan asisten memakai baju khusus kamar operasi lengkap dengan
10. Menyisihkan pakaian pasien dan menutupi bagian bawah tubuh pasien
11. Lakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada daerah abdomen dan
sekitarnya
13. Bila bayi sudah lahir lakukan pemotongan tali pusat dan serahkan bayi
15. Melakukan eksplorasi kedalam cavum uteri untuk memastikan tidak ada
17. Melakukan penutupan dengan cara heacting lapis demi lapis bagian
abdomen ibu
18. Setelah luka operasi dan dinding abdomen dijahit tutup luka dengan kassa
19. Mengangkat doek penutup dan membersihkan vagina dari sisa darah dan
bekuan darah
III. EVALUASI
4. Sudah dilakukan
8. Baju pasien sudah disisihkan dan bagian bawah tubuh pasien sudah
9. Sudah dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada daerah abdomen dan
sekitarnya
10. Bayi lahir pukul 11.40 WIB jenis kelamin laki laki BB : 3400 gram PB :
13. Sudah dilakukan penjahitan pada luka operasi dan sudah ditutup dengan
kassa
POST OPERASI
a. Diagnosa
Data obyektif :
N : 80 x/menit S : 36,5 oC
Inspeksi :
Abdomen : TFU 2 jari dibawah pusat, terdapat bekas luka operasi, tidak
ada perdarahan
Palpasi :
III. PELAKSANAAN
2. Membantu ibu untuk melakukan mobilisasi dini seperti miring kanan dan kiri
4. Membantu ibu untuk melakukan kontak kulit dengan bayi serta menyusui
bayinya
5. Mengajarkan ibu dan keluarga cara merawat luka operasi yaitu dengan
membiarkan luka dan segera hubungi tenaga kesehatan apabila terdapat darah
pada kassa penutup luka bekas operasi
IV. EVALUASI
N : 80 x/menit S : 36,5 oC
3. Sudah diberikan
NIM : 1917028
Konsultasi
Pembimbing lahan
Ns. Prasetiyo, S.Kep